PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tentang sebuah negara dan bagaimana teori tentang
terbentuknya negara?
2. Bagaimana hubungan negara dengan warga negaranya dan agamanya?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang konsep dasar dan teori tentang terbentuknya negara.
2. Mengetahui tentang hubungan negara dengan warga negaranya dan agamanya.
3. Bagaimana hubungan itu di masa order baru dan pasca order baru.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam konsep dan ajaran Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan
kesusilaan manusia, sebagai perseorangan dan sebagai mahluk sosial.
Menurut Ibnu Arabi, tujuan negara adalah agar manusia bisa menjalankan
kehidupnnya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak
asing.
2
Sedangkan dalam konteks negara Indonesia, tujuan negara adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial yang telah tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
1945.
Unsur-unsur Negara
Ada empat unsur dalam suatu negara yaitu;
a. Rakyat
b. Wilayah
c. Pemerintah
d. Pengakuan negara lain ( pengakuan secara de facto dan de jure)
Menurut Mahfud M.D ketiga unsur ini disebut juga dengan unsur konstutif.
3
Berbeda dengan keduanya, menurut Rouseau keberadaan suatu negara bersandar
pada perjanjian warga negara untuk mengikatkan diri dengan suatu pemerintah
yag dilakukan melalui organisasi politik. Menurutnya pemerintahan dasar
konraktual, melainkan hanya organisasi politiklah yang dibentuk melalui kontak.
3. Teori kekuatan
Secara sederhana teori ini dapat diartikan bahwa negara terbentuk karena adanya
dominasi negara kuat melalui penjajahan. Menurut teori ini, kekuatan menjadi
pembenaran (raison detre) dari terbentuknya suatu negara. Melalui proses
penaklukan suatu negara. Dengan kata lain, terbentuknya suatu negara karena
pertarungan kekuatan dimana sang pemenang memiliki kekuatan untuk membuat
suatu negara.
Bentuk-bentuk Negara
Negara memiliki bentuk yang berbeda-beda diantaranya;
1. Negara kesatuan
Merupakan suatu bentuk negara yang merdeka dan berdaulat dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi dalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu pemerintahan sentral dan otonomi.
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang
langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat, dan pemerintahan dibawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. ( Pemerintahan Orde Baru)
4
b. Negara kesatuan dalam sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintah diwilayahnya
sendiri.
2. Negara Serikat
Merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa negara bagian dari
sebuah negara serikat. Pada mulanya negara tersebut telah merdeka, berdaulat dan
berdiri sendiri, namun setelah bergaung dengan negara serikat dengan sendirinya
negara tersebut melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya
kepada negara serikat.
Dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk negara dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu;
a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja
atau ratu. Dalam praktiknya monarki memiliki dua jenis yaitu monarki absolut
dan monarki konstitusional.
b. Oligarki
merupakan pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa
dari golongan atu kelompok tertentu.
c. Demokrasi
Merupakan bentuk pemerintahan yang bersandar pada kedaulatan rakyat dan
bersandar pada kedauatan rakyat atau mendasarkan kekuasaannya pada pilihan
dan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum.
C. Warga Negara Indonesia
Menurut Undang-Undang Kewarganegaraan (UUKI) 2006, yang dimaksud
dengan warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Yang merupakan warga negara Indonesia
menurut UUKI 2006 (pasal 4, 5, 6) sebagai beriku;
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perudang-undangan dan/ atau
berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia.
5
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga negara
Indonesia
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
Indonesia dan ibu warga negara asing.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
dan ibu warga negara Indonesia.
6
misalnya, (ayat 1) disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara. (Ayat 2) negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak (ayat 3).
7
intervensi. Negara adalah kesatuan publik, sementara agama merupakan wilayah
pribadi masing-masing warga negara.
8
alasan mayoritas, tidak mustahil kemayoritasan umat Islam akan lebih berpotensi
menjelma sebagai ancaman disintegrasi dari pada kekuatan integratif bangsa.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan
unsur terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan
dan memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal
balik. Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan
membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan
mensejahterakan kehidupan warga negaranya. Sementara untuk hak, warga negara
memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak dari
negara, sedangkan negara memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan
penjagaan nama baik dari warga negaranya. Dapat disimpulkan bahwa hak negara
merupakan kewajiban warga negara dan sebaliknya kewajiban negara merupakan
hak warga negara.
Selain itu, tentunya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik,
memiliki banyak kewajiban yang harus kita laksanakan untuk negara. Diantaranya
yang terpenting adalah mematuhi hukum-hukum yang berlaku. Negara membuat
suatu peraturan dan hukum, pasti bertujuan yang baik untuk kelangsungan hidup
dan tertatanya suatu negara. Hukum di Indonesia jika diklasifikasikan menurut
wujudnya ada 2, yaitu Hukum tertulis (UUD, UU, Perpu, PP) dan Hukum tidak
tertulis (Inpres, Kepres).
Menanggapi dan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan negaranya,
maka terwujudlah Indonesia yang aman, tentram, damai, dan sejahtera. Marilah
kita saling menghargai satu sama lain demi Indonesia.
B. Saran
9
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
diperintah dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara yang mudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti:
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan atau PKN
4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan
Pramuka.
Dan masih banyak lagi cara untuk membela negara. Selain itu dengan
melakukan kegiatan-kegiatan di atas, kita juga dapat menumbuhkan rasa bangga
dan cinta terhadap tanah air Indonesia.
Sikap saling menghargai antar warga negara dan negaranya (pemerintah)
sangat diperlukan untuk terciptanya dan terwujudnya tujuan NKRI yang
tercantum di UUD 1945. Apabila warga negara mematuhi hukum dan peraturan
negara, dan negara (pemerintah).
10
Daftar Pustaka
Dr. H. Syaiful Bakhri, S.H., M. H. 2010. Ilmu Negara dalam konteks Negara
hukum Modern. Yogyakarta : Anggota IKAPI DIY.
11