Dasar diartikansebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan
arah kepada tujuan yang ingin dicapai. Setiap negara mempunyai dasar pendidikannya sendiri,
eksistensinya merupakan pencerminan filsafat hidup suatu bangsa. Berlandaskan kepada dasar
tersebut, maka sistem pendidikan suatu bangsa dirumuskan. Oleh karena itu, sistem pendidikan
setiap bangsa selalu berbeda, karena setiap negara mempunyai filsafah hidup yang berbeda pula.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melendasi
seluruh aktifitas pendidikan. Untuk menentukan dasar pendidikan diperlukan jasa filsafat
pendidikan. Berdasarkan pertimbangan filosofis (metefisika dan aksiologi) diperoleh nilai-nilai
yang memiliki kebenaran yang meyakinkan. Untuk menentukan dasar pendidikan Islam, selain
pertimbangan filosofis, juga tidak terlepas dari pertimbangan teologis. (salminawati)
Pengertian pendidikan secara umum, yang kemudian dihubungkan dengan islam sebagai
suatu sistem keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru yang secara implisit
menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimiliknya.
PENGERTIAN AL-TARBIYAH
Istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Pengertian dasarnya menunjukkan makna
tubuh,berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian. (salminawati)
Tarbiyah dari segi terminologi diambil dari kata: rabbahu, yarubbuhu rabban; malakahu artinya:
saya mensiasati mereka atau saya berada di atas mereka.(Usiono )
Kata al-tarbiyah menunjuk pada makna pendidikan islam yang dapat dipahami dengan
merujuk pada firman Allah: ”Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra’/ 17:24). (salminawati)
PENGERTIAN TA’LIM
Ta’lim menurut bahasa berarti menjaga, mengurus, bagus mengatur sehingga si anak
dewasa mampu bersandar kepada dirinya sendiri. Istilah ini mencakup berbagai aspek kejiwaan,
akal, jasmani, dan seterusnya. Ta’lim adalah proses pembelajaran secara terus menerus sejak
lahir melalui pengembangan fungsi-fungsi pendengaran, penglihatan, dan hati. Proses Ta’lim
tidak berhenti pada pencapaian pengetahuan dalam wilayah kognisi semata, tetapi terus
menjangkau wilayah psikomotordan afeksi. (Usiono)
Istilah Ta’lim ini telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan islam.
Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-tarbiyah maupun al-
ta’dib. Ridha, mengartikan al-ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada
jiwa individu tanpa adanya batasan tertentu. Pendapatnya didasarkan dengan merujuk pada ayat
yang artinya: Sebagaimana kami telah menyempurnakan nikmat kami (kepadamu) kami telah
mengutus kepadamu rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat kami kepada kamu dan
mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al-kitab dan al-hikmah (as-sunnah), serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu metahui”. (QS. Al-baqarah 2:151).
PENGERTIAN AL-TA’DIB
Kata ta’dib menurut Al-Attas ialah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat
bawa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hirakkis sesuai dengan berbagai tingkatan
dan derajat tingkatannya serta tentang tempat seseorang yan tepat dalam hubungannya dengan
hakikat itu serta dengan kapasitas dan potensi jasmani, intelektual, maupun rohani seseorang.
Dengan pengertian ini mencakup pengertian ilmu dan amal. (Usiono)
Menurut Al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan islam adalah
al-ta’dib. Konsep ini didasarkan pada hadits Nabi SAW: “Tuhan telah mendidikku, maka ia
sempurnakan pendidikanku”(HR. Al-Askary dari ali RA).
Kata al-daba dalam hadits di atas dimaknai Al-Attas sebagai “mendidik”. Selanjutnya ia
mengemukakan, bahwa hadits tersebut bisa dimaknai kepada “Tuhanku telah membuat
mengenali dan mengakui dengan adab yang dilakukan secara berangsur-angsurditanamkan-Nya
ke dalam diriku, tempat-tempat yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian, serta sebagai
akibat ia telah membuat pendidikanku yang paling baik”.
Penggunaan al-Ta’dib, menurut al-attas lebih cocok untuk digunakan dalam pendidikan
islam, konsep inilah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. al-Ta’dib berarti pengenalan,
pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat
yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing
ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan dalam tatanan wujud dan
keberadaannnya. . (salminawati)
PENGERTIAN AT-TAHZIB
Kata tahzib tidak muncul di dalam al-Qur’an al-karim ia diserap dari kalimat hazzab as-
sya’il artinya memurnikannya dan menjernihkannya atau membenahinya.
Kata tahzib mengandung makna salah satu dari kata tarbiyah khusus aspek akhlak. Jika
tarbiyah bermakna menanamkan nilai-nilai akhlak dalam diri peserta didik maka sebelum itu
harus dicabut dari dibersihkan segala kotoran dan penyimpangan yang ada pada kepribadiannya.
(Usion )
PENGERTIAN TAZKIYAH
Kata tazkiyah muncul di dalam al-Qur’an bermakna pembelajaran dalam aspek kognitif
yang dapat menghantarkan kepada pensucian diri dan kesalehan. Bermakna juga kesuaian dari
kemusyrikan. Kata tazkiyah dari kata kerja Zaka yang berarti tumbuh dan berkembang. (Usiono)