Anda di halaman 1dari 16

PENGAWASAN K3

MEKANIK
Kevin Ignatius Sitinjak (17117020)
Rento Aditya Pratama (17117055)
V Daniel Verdia (17117071)
• Seiring perkembangan industri maka penggunaan
peralatan mekanik semakin meningkat, disatu sisi akibat
penggunaan peralatan mekanik, maka potensi bahaya
juga akan lebih meningkat terutama didasarkan pada
kenyataan dilapangan bahwa banyak peralatan yang tidak
layak dioperasikan. Guna mencegah dan menanggulangi
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
disebabkan karena penggunaan peralatan mekanik, maka
diperlukan pengendalian, pembinaan, dan pengawasan K3
mekanik.
• Pengawasan K3 Mekanik adalah serangkaian
kegiatan pengawasan dan semua tindakan
yang dilakukan oleh pegawai pengawas
ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan terhadap
obyek pengawasan K3 mekanik di tempat kerja.
K3 MEKANIK

PESAWAT
PESAWAT ANGKAT &
TENAGA &
ANGKUT
PRODUKSI
Adalah Pesawat atau alat yang bergerak
berpindah – pindah atau tetap yang dipakai
atau dipasang untuk membangkitkan atau
memindahkan Daya atau Tenaga, Mengolah,
Membuat: bahan, barang, produk teknis dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
SUATU PESAWAT ATAU ALAT YANG
DIGUNAKAN UNTUK MEMINDAHKAN,
MENGANGKAT MUATAN BAIK BAHAN
ATAU BARANG ATAU ORANG SECARA
VERTICAL DAN ATAU HORIZONTAL DALAM
JARAK YANG DITENTUKAN.
CONTOH KASUS
• Crane: Alat untuk mengangkat, gabungan dari roisting machine yang
dipasang pada suatu frame atau konstruksi khusus sebagai penunjang
dalam fungsinya sebagai alat Pesawat angkat dan angkut
• Sumber bahaya:
• • Kesalahan desain
• • Kesalahan pemasangan
• • Kesalahan pemakaian
• • Kesalahan perawatan
• • Tidak pernah diperiksa dan diuji
• • Daerah lingkungan tidak aman
• Sumber-sumber bahaya tersebut dapat menimbulkan bahaya kecelakaan,
antara lain :
• • Penggunaan alat tidak sesuai dengan fungsinya
• • Konstruksi tidak kuat/memenuhi syarat
• • Safety devices/alat pengaman tidak berfungsi
• • Tenaga kerja tidak terampil
• • Lingkungan kerja tidak memenuhi syarat
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 1970
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja :
a. No. Per.04/Men/1985
b. No. Per.05/Men/1985
c. No. Per.01/Men/1989
d. No. Per.02/Men/1992
e. No. Per.04/Men/1995
3. SKB Dirjen Hubla dan Binawas
No. PP.72/3/9-99
KEP.507/BW/1999
4. Keputusan / Instruksi Menteri
5. Keputusan / Edaran Dirjen / Pedoman
Pengawasan
6. Lain-lain (Standard Nasional Atau
Standard Internasional / Negara Lain
Yang Dapat Diterima Pemerintah
Indonesia)
Ruang Lingkup Pengawasan K3 Mekanik

1. Perencanaan, pembuatan, 2. Perencanaan, pembuatan


pemasangan atau perakitan, atau perakitan, penggunaan
penggunaan atau atau pengoperasian, dan
pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat
pemeliharaan pesawat angkat dan angkut
tenaga dan produksi.

3.Operator yang
mengoperasikan
peralatan tersebut
1. Pesawat Tenaga 5. Pemeliharaan
dan produksi dan Pengawasan
2. Penanggulangan 6. Kesehatan
Lingkungan dan 7. Pengaman
Bahan Mesin
3. Konstruksi Mesin 8. Pesawat Angkat
4. Kelistrikan dan Angkut
Syarat – Syarat K3 Pengawasan Mekanik
1. Pengaman-pengaman harus direncanakan, dibuat dan dipakai sehingga
pengaman-pengaman tersebut:
•Memenuhi kebutuhanperlindungan yang positif.
•Mencegah pendekatan terhadap semua wilayah yang berbahaya selama pekerjaan
dilakukan.
•Tidak mengganggu keamanan dan ketenangan bagi operator.
•Tidak mengganggu jalannya produksi.
•Dapat dipergunakan secara otomatis atau dengan sedikit usaha.
•Sesuai untuk pekerjaan dan mesin.
•Lebih disenangi dalam bentuk sudah terpasang (built in)
•Tidak mengganggu kebutuhan meminyaki mesin, pemeriksaan, penyetelan dan
perbaikan.
•Tahan terhadap pemakaian jangka panjang dengan sedikit perawatan.
•Tahan terhadap pemakaian secara normal dan dalam keadaan shock.
•Tahan lama, tahan api dan tahan korosi.
•Tidak menimbulkan bahaya, tanpa pinggiran atau sudut yang tajam dan kasar, atau
sumber-su mber bahaya kecelakaan lainnya dan
•Melindungi kecerobohan pemakaian yang tidak terduga
Pemeriksaan dan Pengujian
1. Pemeriksaan dan Pengujian pesawat tenaga dan produksi
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan, pengujian dan
penerbitan pengesahan pemakaian pesawat;
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan (fabrikasi)
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan atau pemasangan
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala atau khusus)
– Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau modifikasi
– Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan penerbitan pengesahan pemakaian,
termasuk pemakaian baru
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
– Prosedur kegiatan pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan
– Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau pemasangan
– Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada tahapan pemakaian
– Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian
c. Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga dan produksi,
pengesahan pemakaian baru
d. Persyaratan keselamatan kerja pesawat tenaga dan produksi
2. Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian serta Penerbitan
Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut
a. Pokok-pokok kegiatan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujian;
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pembuatan dan pengujian
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan dan atau
pemasangan
– Pemeriksaan dan pengujian pada tahap pemakaian (berkala atau
khusus)
– Pemeriksaan dan pengujian berkaitan dengan reparasi atau
modifikasi
b. Prosedur pemeriksaan dan pengujian
– Prosedur kegiatan pemeriksaan dan pengujian pada tahap
pembuatan
– Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada tahap perakitan atau
pemasangan
– Prosedur pemeriksaan berkala atau khusus pada tahapan pemakaian
– Ketentuan khusus pada pemeriksaan dan pengujian
c. Prosedur penerbitan pengesahan pemakaian pesawat tenaga dan
produksi, pengesahan pemakaian baru.
Dengan adanya materi seperti ini
kita diharapkan mengenal dan
memahami sifat mesin (alat angkat
dan angkut),serta resiko yang
timbul, sehingga dapat menerapkan
sistem kontrol yang tepat dan
aman terhadap penggunaan mesin.

Anda mungkin juga menyukai