Anda di halaman 1dari 22

Penggolongan dan

Prinsip Aksi Obat


Nurhikmah Tunnazilah
Penggolongan
Obat
Penggolongan Obat

Obat memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit. Meskipun demikian, obat dapat


memberikan efek samping jika dikonsumsi tanpa memperhatikan dosis serta aturan
pakai. Penggolongan untuk meningkatkan keamanan dan penggunaan serta
pengamanan distribusi obat. Dengan mengenal kategori obat, anda dapat meningkatkan
kewaspadaan dalam mengonsumsi obat.

Penggolongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X


/1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/ VI/2000.
Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan
serta pengamanan distribusi.
Pennggolongan Obat

Obat Bebas Obat Bebas Terbatas

Obat Keras Obat Narkotika


Obat Bebas

Obat yang dijual bebas dipasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Obat ini tergolong obat yang aman , dapat dibeli tanpa resep di apotik bahkan juga
dijual diwarung-warung.
Obat bebas biasanya digunakan untuk mengobati dan meringankan gejala penyakit.
Tanda khusus untuk obat bebas ini adalah berupa lingkaran hijau dengan garis tepi
berwarna hitam.
Contoh : Paracetamol, bedak salicyl, multivitamin dan lain-lain.
Obat Bebas
Terbatas

Segolongan obat dalam jumlah tertentu aman di konsumsi namun jika terlalu
banyak akan menimbulkan efek yang berbahaya.
Tidak diperlukan resep dokter untuk membeli obat bebas terbatas.
Disimbolkan dengan lingkaran biru dengan tepi hitam, biasanya obat bebas
terbatas memiliki peringatan dikemasannya.
P no. 1 P no. 2
Awas! Obat keras Awas! Obat keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

P no. 3 P no. 4
Awas! Obat keras Awas! Obat keras
Hanya untuk bagian luar badan Hanya untuk dibakar

P no. 5 P no. 6
Awas! Obat keras Awas! Obat keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir , jangan ditelan
Obat Keras

Obat keras ini dulu disebut obat “G” Gevaarlijk dalam bahasa belanda artinya
berbahaya penggunaannya jika tidak berdasarkan resep dokter.
obat hanya dapat diperoleh dari apotek, puskesmas, rumah sakit, dan balai pengobatan
lainnya.
Disimbolkan dengan lingkaran merah dengan tepi hitam dengan huruf K yang
menyentuh garis tepi.
Obat keras dibagi menjadi beberapa golongan
Obat Keras

1. Obat Wajib Apotek (OWA) yaitu obat keras yang diserahkan apoteker kepada
pasien tanpa resep dokter. Contohnya : Antiparasit (Obat cacing, Mabendazol).
2. Obat G mencakup semua obat keras yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
resep dokter. antibiotika, obat kanker, obat diabetes, obat jantung, dan semua
sediaan obat dalam bentuk injeksi.
3. Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintesisbukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas dan aktifitas mental danperilaku.
Obat Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Narkotika gol 1, golongan narkotik paling berbahaya, daya akktifnya sangat tinggi
menyebabkan ketergantunga, dan hanya dapat digunkan untuk penelitian. Contoh :
Kokain, heroin.

 Narkotika gol 2 memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : Morfin, petidin.

 Narkotika gol 3 memiliki daya adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : Kodein, dihidrokodein.
Obat Herbal
Jamu

● Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional,


misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil dan cairan yang berisi
seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut.
● Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan
klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris.
Obat Herbal Terstandar

● Obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam
yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral.
● Untuk melaksanankan proses pembuatan OHT membutuhkan peralatan
yang lebih kompleks ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dan
pengetahuan maupun keterampilan membuat ekstrak.
● OHT juga telah dibuktikan dengan uji pre-klinik seperti standar kandungan
bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar
pembuatan obat tradisional yang higienis.
Fitofarmaka

Bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan
obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang
dengan bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia.
Prinsip Aksi
Obat
Pengertian
 Kerja Obat
Perubahan kondisi yang mengakibatkan timbulnya efek
(respon) Efek obat.

 Efek Obat
Perubahan fungsi, struktur atau proses sebagai akibat kerja
obat
Apa faktor penentu efek obat ?

 Derajat aktivitas pada sistem yang sudah ada sebelumnya


Contoh : jika respon maksimal sudah tercapai, misal oleh substansi
endogen, maka penambahan obat tidak lagi memberikan efek
 Penyakit yang diderita
Contoh : Glikosida jantung akan meningkatkan kekuatan kontraksi otot
jantung pada penderita gagal jantung, tapi tidak atau kurang berefek
pada orang sehat .
Obat antikolinesterase akan meningkatkan kekuatan otot pada penderita
miastenia gravis, tapi tidak pada orang sehat
Umumnya obat bekerja sebagai stimulasi atau depresi aktivitas sel dan
bukan fungsi baru dari sel. efek yang ditimbulkan dapat dengan beberapa
cara;
a. Mengandung stimulasi atau depresi fungsi spesifik dari sel
b. Mengadakan campur tangan pada aktivitas seluler dari sel yang asing
terhadap tuan rumah
c. Merupakan terapi pengganti
Menggambarkan Aksi Obat

Mekanisme Proksimat, menjawab apakah obat tersebut mengadakan


stimulasi atau depresi dan dimana obat tersebut bereaksi.

Mekanisme Ultimat, menyatakan adanya aksi antara molekul obat dan


molekul dari sel dan disebutkan apakah obat bereaksi spesifik atau non
spesifik.
Aksi NonSpesifik suatu obat akan merubah lingkungan
fisiska kimia dari struktur badan.

Aksi Spesifik ialah obat merupakan reaktan dan komponen sel adalah
reaktan lain. Komponen sel yang terlibat langsung aksi obat disebut
resepto.
1. Agonis + reseptor → kompleks yang menghasilkan perubahan funngsi.
2.Definisi agonis adalah obat yang mempunyai afinitas kimia terhadap
suatu reseptor.
3.Obat memblokir letak reseptor, bekerja sebagai antagonis.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai