Anda di halaman 1dari 40

FARMASETIKA I

DRUGS AND
CLASSIFICATIONS
DRUGS
OBAT (UU No. 36 tahun 2009)
Bahan / paduan bahan termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi / menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka :
1. Penetapan diagnosa
2. Pencegahan penyakit
3. Penyembuhan penyakit
4. Pemulihan
5. Peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
Untuk manusia
DRUGS

• Ansel, 1999
Drug is an agent intended for use in the diagnosis,
mitigation, treatment, cure or prevention of disease in
humans or in other animals.

• Bahan yang menyebabkan perubahan fungsi biologi


melalui proses kimia, berupa bahan yang disintesis
dalam tubuh atau bahan yang tidak disintesis dalam
tubuh.
Why is the drugs being classified ?
Karakteristik obat

Struktur Molekul

Sifat fisikokimia Absorpsi Obat

◼ Suhu Lebur ◼ Perilaku dalam GIT


◼ pKa ◼ Jendela absorpsi
◼ Kelarutan ◼ Transport aktif / pasif
◼ Koefisien partisi ◼ Absorpsi Limfatik
◼ pH stabilitas ◼ Farmakokinetik
◼ Bentuk kristal ◼ Farmakodinamik
DRUGS CLASSIFICATIONS
• asal obat dan cara pembuatannya
• mekanisme kerja obat
• tempat atau lokasi pemakaian
• cara pemakaian
• efek yang ditimbulkan
• daya kerja atau terapi
• tingkat keamanan menurut peraturan
perundangan


DRUGS CLASSIFICATIONS

Asal mula bahan baku


1. Obat modern (sintetik/biosintetik)
 disintesis secara kimia, hasil lebih banyak, murni
ex.metil salisilat hasil reaksi metanol + asam salisilat

2. Obat alamiah, obat tradisional


 dari tumbuhan, hewan, mineral, manusia, sediaan galenik,
atau campuran keduanya
ex. Minyak gandapura , kandungan utama metil salisilat
plasenta, kolagen, paraffin, vaselin, darah, plasma
Mekanisme kerja obat
1. bekerja terhadap penyebab penyakit
• Antibiotik, antifungi
2. mencegah keadaan patologis
• Serum, vaksin
3. menghilangkan gejala penyakit
• Analgetik, antipiretik
4. mengganti atau menambah fungsi
• Vitamin, hormon
5. placebo
6. tujuan tertentu
• Antihipertensi, diuretik, sedatif, antihiperlipidemia
Lokasi pemakaian
1. Oral, biasa disebut obat dalam karena ditelan
2. Topikal, biasa disebut obat luar karena dipakai di luar
badan

Efek yang ditimbulkan


1. sistemik, masuk ke sirkulasi darah
2. lokal, pada tempat tertentu, tempat obat diberikan
Cara pemberian

1. Per oral (ditelan)


• Kapsul, tablet, sirup
2. Per rektal
• suppositoria
3. Sublingual
• Tablet hisap
4. Parenteral
• Injeksi intravena, subcutan, intramuskular,
intracardial, intraperitoneal
Daya kerja atau target terapi

• Farmakodinamik
obat bekerja mempengaruhi fisiologi tubuh melalui
reaksi kimia dalam tubuh

• Kemoterapi
obat bekerja secara kimia membasmi parasit yang
menyebabkan penyakit.
Berdasarkan tingkat keamanan, ketepatan
penggunaan dan pengamanan distribusinya
Berdasarkan peraturan perundang-undangan RI
1. Obat bebas dan obat bebas terbatas / obat daftar W
(Warschuwing / peringatan) atau OTC (Over The
Counter)
Dapat langsung diperoleh pasien tanpa resep, ditandai
dan

Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat


gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida.
Obat golongan ini dapat dibeli bebas di apotek, toko obat, toko
kelontong, warung.
Obat Bebas Terbatas
Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini :
obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit
dan penurun panas pada saat demam (analgetik-
antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral,
dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi
ringan.
Obat golongan ini hanya dapat dibeli dalam jumlah terbatas
di apotek dan toko obat berizin.
Penandaan khusus obat bebas terbatas
• Ada enam tanda peringatan yang dipilih sesuai dengan obatnya
seperti yang tertera pada Surat Keputusan No 6355/Direktorat
Tenderal/SK/69,
P.No.1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan.
P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No.5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P No.6: Awas! Obat Keras Obat Wasir, jangan ditelan.

• tanda peringatan tersebut berwarna hitam dengan ukuran


panjang 5 cm dan lebar 2 cm atau disesuaikan dengan
kemasannya, dan memuat pemberitahuan dengan huruf
berwarna putih, seperti pada gambar
P. No 1. P. No 2.
Awas ! Obat Keras, Awas ! Obat Keras,
Bacalah Aturan Memakainya Hanya untuk dikumur, jangan ditelan

P. No 3. P. No 4.
Awas ! Obat Keras, Awas ! Obat Keras,
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya Untuk dibakar

P. No 6.
P. No 5. Awas ! Obat Keras,
Awas ! Obat Keras, Obat Wasir Jangan ditelan
Tidak boleh ditelan

PERINGATAN pada Obat Bebas Terbatas,


2. Obat keras/obat daftar G (gevaarlijk/
berbahaya)
Tidak digunakan untuk kepentingan teknis yang
mempunyai khasiat mengobati, menguatkan,
mendesinfektan, membaguskan dll. pada tubuh
manusia dalam bungkusan maupun tidak

Harus dengan resep dokter ditandai

ditetapkan KepMenkes, berupa semua obat parenteral,


obat baru
Obat Keras
Ordonansi Obat Keras (Sterkwekende Geneesmiddlent
Ordonnantie, Staatsblad 1949:419);
adalah obat yang pada kemasan nya ditandai dengan lingkaran
merah yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna hitam
yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam.

Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan


resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam
golonggan ini antara lain obat jantung, obat darah
tinggi/antihipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat
diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus
lambung.
Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep
dokter.
3. Obat Wajib Apotek (OWA)

• Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang


boleh diserahkan apoteker di apotek, dengan syarat
apoteker harus mengetahui dengan jelas kegunaan
obat tersebut dan digunakan untuk apa, serta
dicatat jumlah obat, nama serta alamat pasien.

• Yang termasuk Obat OWA ditetapkan oleh menteri


Kesehatan, sampai saat ini telah ditetapkan daftar
OWA No. 1, OWA No 2, OWA No 3.
Peraturan Perundangan tentang OWA

• Peraturan tentang OWA meliputi:


1. Kepmenkes no 347 tahun1990 tentang Obat Wajib Apotek,
berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1.
2. Kepmenkes no 924 tahun 1993 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 2.
3. Kepmenkes no 925 tahun 1993 tentang perubahan golongan
OWA No.1, memuat perubahan golongan obat terhadap
daftar OWA No. 1, beberapa obat yang semula OWA
berubah menjadi obat bebas terbatas atau obat bebas.
4. Kepmenkes no 1176 tahun 1999 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 3
4. Psikotropika/OKT

• Psikotropika, adalah zat atau obat, baik alamiah


maupun sintetis bukan narkotika, yang bersifat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahn khas pada
aktifitas mental dan perilaku. (UU RI No 5 Th 1997
tentang Psikotropika)

• Obat psikotropika ini termasuk golongan obat keras


tertentu.
Ex. Diazepam, alprazolam
5. Obat Narkotika
• adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintesis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangin sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat mnimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-
golongan sebagai mana terlampir dalam undang-
undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan.
(UU RI No 22 Th 1997, UU No 35 tahun 2009 tentang
Narkotika )
Obat Narkotika
obat ini pada kemasan nya ditandai dengan lingkaran yang di
dalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.

• Obat narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi


dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika hanya dapat
diperoleh di apotek dengan resep dokter yang asli (tidak dapat
menggunakan copy resep).
• Contoh dari obat narkotika antara lain: Opium, coca,
ganja/marijuana, morfin, heroin, pethidin, codein dsb.
• Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan
sebagai anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa
sakit.
Prekursor
• Peraturan BPOM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 764);
• Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan
kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong
untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produk
antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung
ephedrine,
pseudoephedrine,
norephedrine/phenylpropanolamine,
ergotamin,
ergometrine,
Potasium Permanganat
Obat-obat Tertentu
• Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Pengelolaan Obat-obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan
• Obat-Obat Tertentu adalah obat yang bekerja di sistem
susunan syaraf pusat selain narkotika dan psikotropika, yang
pada penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan
ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku, yaitu obat/bahan obat yang mengandung
a. tramadol;
b. triheksifenidil;
c. klorpromazin;
d. amitriptilin;
e. haloperidol; dan/atau
f. dekstrometorfan
Obat Bahan Alam
Yang dimaksud adalah Obat Bahan Alam yang
diproduksi di Indonesia;
Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim
penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat,
Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan
menjadi
a. Jamu
b. Obat Herbal Terstandar
c. Fitofarmaka
Obat tradisional

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan


yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-
bahan tersebut, yang secara tradisional telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Obat tradisional
1. Jamu (empirical based herbal medicine)
– Seduhan, pil

2. Obat herbal terstandar (scientific based herbal


medicine)
– Ekstrak tanaman dengan kandungan
terstandar

3. Fitofarmaka (clinical based herbal medicine)


– Terstandar, terbukti secara klinik berkhasiat
Jenis obat yang beredar / digunakan dalam
pelayanan kesehatan

1. Obat nama dagang (branded generic, paten)


 Obat dengan nama dagang yang diberikan oleh pabriknya.
Ex. Panadol, Amoxsan, Ponstan

2. Obat generik (unbranded drug)


 Obat dengan nama resmi dari Farmakope, berupa nama
kimia zat berkhasiat yang dikandungnya
Ex. parasetamol, amoxicillin, asam mefenamat

3. Obat esensial
 Obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
bagi masyarakat banyak dan tercantum dalam Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan Menkes
 Dapat digunakan sebagai Drug of Choice.
Beberapa istilah obat
Obat jadi
Paduan bahan / sediaan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi sistem fisiologi / keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa dst.

Obat racikan
Paduan bahan yang diracik dulu sebelum digunakan untuk
mempengaruhi sistem fisiologi / keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosa dst.

 Obat palsu
▪ Obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasar
peraturan UU
▪ Obat yang tidak terdaftar
▪ Obat yg kadar z.a-nya menyimpang > 20% batas kadar yg
ditetapkan
Beberapa istilah rute penggunaan obat

No. Istilah Letak Masuk


1. P.O Melalui mulut masuk saluran pencernaan
2. Subligual Di bawah lidah
3. Parenteral Tidak melalui lambung
4. Intravena Melalui pembuluh darah balik (vena)
5. Intrakardial Jantung
6. Intrakutan Kulit
7. Subkutan Di bawah kulit
No. Istilah Letak Masuk

8. Intramuskular Otot daging

9. Intraokular Mata
10. Intranasal Hidung
11. Aural Telinga
12. Intrarespiratoral Paru-paru
13. Rektal Dubur
14. Vaginal Lubang kemaluan wanita

15. Uretral Lubang kencing


No. Rute Penggunaan Bentuk Obat
1. Peroral Tablet, kapsul, larutan, sirup, eliksir,
suspensi, emulsi, pulveres
2. Subligual Tablet, permen obat, trochees,
3. Parenteral Injeksi, suspensi, emulsi, larutan
4. Epikutan Salep, cream, pasta, serbuk, plester, lotion,
(permukaan kulit liniment, aerosol, kompres
5. Konjunktival Salep
6. Intraokular Larutan/tetes, suspensi
7. Intraaural Larutan / tetes
8. Intranasal Larutan, inhalasi, semprot, salep
9. Rektal Salep, suppositoria, larutan
10. Vaginal Salep, larutan, emulsi busa, tablet, ovula
11. Uretral Larutan, basila
No. Istilah Khasiat Example
1. Adstringen Menciutkan selaput lendir pada usus Aluminii et kalii sulfas,
(diare) dan kulit (borok) zinci sulfas, Tannalbin,
Bismuthi
subcarbonas, Myrrha
2. Adsorben Untuk menyerap gas, toksin dan Carbo adsorben,
bakteri, bekerja tidak spesifik Kaolin, pektin,
magnesisi trisilicas
3. Analgetik- Mengurangi rasa sakit dan Acetaminophenum,
antipiretik menurunkan suhu tubuh acidum
acetylsalicylicum,
methampyronum,
salicylamidum,
mefenamic acid,
phenylbutazonum
4. Analgetik- Mengurangi rasa nyeri yang besar di Hydromorphini
narkotika pusat syaraf dan menimbulkan efek hydrochloridum, opii
euforia pulvis, morphini
hydrochoridum,
pethidini
hyrocloridum,
metadon
No. Istilah Khasiat Example
5. Anestetik Menghilangkan rasa Aether (u), cocaine(l),
lidocaine(l), Procaine(l),
Halothan (u)

6. Antasida Menaikkan pH lambung atau Mg carbonas, Mg,


mengikat asam lambung oxydum, Mg stearat, Mg
silicat, Bismuthi
subcarbonat, Na
subcarbonat
7. Anthelmintik Membunuh cacing Piperazine citras,
piperazinum,
mebendazol,
thiabendazol,
tetramizolum
8. Antibakteri Membunuh bakteri INH, Cotrimoxazol, asam
nalidiksat, turunan sulfa

9. Antibiotika Hasil mikroorganisme yang dapat Rifampisin,


membuhuh dan menghambat chloramfenicol, penicilin,
pertumbuhan bakteri cefalosporin, amfoterisin
B, Nystatin
No. Istilah Khasiat Example
10. Antidiabetik Menurunkan kadar gula dalam darah Glibenclamid,
metformin, insulin,
acarbose
11. Antifungi Membunuh dan menghilangkan Acidum undecylenicum,
jamur miconazol, ketoconazol,
acidum salicylicum,
nystatinum, griseofulvin

12. Antihipertensi Menurunkan tekanan darah Captopril, amlodipine,


clonidin, furosemid,
methyldopa,
hydralazine,
glutethimidum, prazosin
HCl
13. Antihistamin Melawan atau memblokir pekerjaan CTM, cetirizine,
histamin Difenhidramin theoclas,
Prometazine,
mebhidrolin,
thiazinamin
14. Anti muntah Mengurangi atau mencegah muntah Metochlopramid,
(vomiting) difenhidramin teoclas,
prometazin teoclas
Sistem distribusi obat

Supplier / industri farm. di luar negara

Ind. farm. PMA / PMDN

PBF / Sub Instalasi Toko obat


distributor distributor Apotek
farmasi berizin
RS/Klinik

Obat keras

Obat bebas &


bebas terbatas

Anda mungkin juga menyukai