Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau
cembung rangkap.
Menurut FI V, sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.
JENIS TABLET
M E N U RUT CA RA P E M BUATAN
Tablet Salut
Tablet salut gula
Tablet salut selaput
Tablet selaput enterik
JENIS TABLET
Tablet hisap umumnya ditujukan untuk mengobati iriasi lokal atau infeksi mulut
atau tenggorokan, tetapi dapat juga mengandung bahan aktif yang ditujukan untuk
absorbsi sistemik setelah ditelan.
JENIS TABLET
Tablet sublingual, untuk obat yang dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati).
Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat,
Nitroglicerin,
hormon steroid tertentu.
Tablet bukal, adalah tablet yang digunakan dengan cara meletakkan di antara
pipi dan gusi.
Contoh : Progesteron
JENIS TABLET
Tablet efervesen adalah tablet yang larut berbuih, dibuat dengan cara dikempa.
Selain bahan obat, juga mengandung dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang
mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat,
sehingga jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondioksida.
Tablet efervesen harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan
lembab.
Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
Contohnya: CDR.
JENIS TABLET
Tablet vaginal
Tablet kempa berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan
dalam vagina yang kemudian akan terjadi disolusi dan
melepaskan zat aktifnya.
Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan juga untuk
pemberian steroid dalam pengobatan sistemik.
Biasanya mengandung antiseptik, astringen.
Contohnya: flagsytatin
PEMBUATAN TABLET
BAHAN-CARA
Tablet cetak
dibuat dari campuran bahan obat (zat aktif) dan bahan pengisi, umumnya
mengandung laktosa dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan.
Cara:
Massa serbuk dibasahi dengan larutan yang mengandung etanol persentase tinggi.
Kadar etanol tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sistem
pelarut dan derajat kekerasan tablet yang diinginkan.
Massa serbuk yang lembab ditekan ke dalam cetakan, dikeluarkan dan dibiarkan
kering.
Tablet cetak agak rapuh, sehingga harus hati-hati dalam pengemasan dan
pendistribusian.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
Tablet kempa
mengandung zat aktif dan eksipien sbb:
❑ bahan pengisi,
❑ bahan pengikat,
❑ disintegran (bahan penghancur),
❑ Lubrikan dan glidan (pelicin dan pelincir),
❑ bahan warna dan lak (bahan warna yang diadsorpsikan pada
alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan,
❑ bahan pengaroma
❑ bahan pemanis.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
❑Bahan pengisi
ditambahkan jika jumlah zat aktif sedikit atau sulit dikempa. Bahan pengisi tablet
yang umum adalah laktosa, pati, kalsium fosfat dibasa dan selulosa mikrokristal.
Tablet kunyah sering mengandung sukrosa, manitol atau sorbitol sebagai bahan
pengisi.
Jika kandungan zat aktif kecil, sifat tablet secara keseluruhan ditentukan oleh bahan
pengisi yang besar jumlahnya.
Karena masalah ketersediaan hayati obat hidrofobik yang kelarutannya dalam air
kecil, maka digunakan bahan pengisi yang larut dalam air.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
❑Bahan pengikat
memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan pada tablet
kempa serta menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi.
Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering, tetapi lebih efektif jika
ditambahkan dalam larutan.
Bahan pengikat yang umum meliputi gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon,
metilselulosa, karboksimetilselulosa dan pasta pati terhidrolisis.
Bahan pengikat kering yang paling efektif adalah selulose mikrokristal, yang
umumnya digunakan dalam membuat tablet kempa langsung.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
❑Disintegran
membantu hancurnya tablet setelah ditelan.
Disintegran tablet yang paling banyak digunakan adalah pati. Pati dan selulosa yang
termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulose mikrokristal dan povidon
sambung-silang juga dapat digunakan.
Campuran efervesen digunakan sebagai disintegran dalam sistem tablet larut.
Kandungan disintegran, cara penambahan dan derajat kepadatan berperan dalam
efektivitas daya hancur tablet.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
❑Lubrikan
mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan
juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada
cetakan.
Senyawa asam stearat dengan logam, asam stearat, minyak
nabati terhidrogenasi dan talk digunakan sebagai lubrikan.
Pada umumnya lubrikan bersifat hidrofobik, sehingga
cenderung menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi
tablet. Oleh karena itu kadar lubrikan yang berlebihan harus
dihindarkan.
Polietilen glikol dan beberapa garam lauril sulfat digunakan
sebagai lubrikan yang larut, tetapi lubrikan seperti ini
umumnya tidak memberikan sifar lubrikasi yang optimal, dan
diperlukan dengan kadar yang lebih tinggi.
PEMBUATAN TABLET
BAHAN
❑Glidan
Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir serbuk,
umumnya digunakan dalam kempa langsung tanpa proses granulasi. Glidan yang
paling efektif adalah silika pirogenik koloidal.
Cara pembuatan
Tablet dibuat dengan 3 cara umum, yaitu
➢ granulasi basah,
➢ granulasi kering (mesin rol atau mesin slag) dan
➢ kempa langsung.
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah
▪ selulosa mikrokristal,
▪ laktosa anhidrat,
▪ laktosa semprot-kering,
▪ sukrosa yang dapat dikempa dan
▪ beberapa bentuk pati termodifikasi.
Granulasi basah sangat luas digunakan untuk proses produksi tablet bahan-
bahan obat dengan dosis besar dan aliran kurang baik.
PEMBUATAN TABLET
Penyalutan
Penyalutan
Tablet disalut untuk berbagai alasan, antara lain
❖ melindungi zat aktif dari udara, kelembaban atau cahaya,
❖ menutupi rasa dan bau yang tidak enak,
❖ membuat penampilan lebih baik dan
❖ mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Tablet salut-enterik
Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat
mengiritasi mukosa lambung, diperlukan bahan penyalut enterik , yang
bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet telah melewati
lambung.
KRITERIA TABLET
K E RAG AMA N B O B OT DA N K E SE RAG A MA N K A N DUNG A N
Tablet harus memenuhi uji keragaman bobot seperti yang tertera pada FI V:
Keseragaman Sediaan <911>
Jika zat aktif merupakan bagian terbesar dari tablet maka uji keragaman bobot
dianggap cukup mewakili keseragaman kandungan.
Sediaan padat
Larutan baku kering
dalam wadah dalam wadah akhir
Keragaman bobot Keragaman bobot
dosis tunggal Multi komponen
Larutan dalam
wadah satuan
Keragaman bobot Keragaman bobot
dosis dan dalam
kapsul lunak
Lainnya
Keseragaman kandungan Keseragaman kandungan
KRITERIA TABLET
WA K TU H A N C UR DA N DI SOLUSI
Waktu hancur
Waktu hancur adalah hal yang penting untuk tablet yang diberikan melalui
mulut, kecuali tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis
tablet lepas-lambat.
Uji waktu hancur tertera pada Uji Waktu Hancur <1251> dan batas waktu
hancur untuk berbagai jenis tablet tertera pada masing-masing monografi.
Jika tidak dinyatakan lain maka waktu hancur tidak lebih dari 15 menit.
▪ Disolusi
Untuk obat yang kelarutan dalam air terbatas, disolusi lebih berarti dari pada
waktu hancur. Uji disolusi seperti yang tertera pada Uji Disolusi <1231>
dipersyaratkan dalam sejumlah monografi tablet. Dalam banyak hal,
kecepatan disolusi dapat dikorelasikan dengan ketersediaan hayati zat aktif.
Tetapi uji tersebut terutama berguna sebagai alat untuk tapis pendahuluan
formulasi dan sebagai prosedur pengawasan mutu secara rutin.
KRITERIA TABLET
Kekerasan
menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses produksi,
pengemasan, dan pengangkutan. kekuatan minimum untuk tablet adalah sebesar 4
kg/cm 2
Kerapuhan
ukuran ketahanan permukaan tablet dari abrasi yang disebabkan oleh gesekan
maupun benturan dengan benda lain baik pada saat proses produksi maupun pada
saat pengemasan dan proses distribusi/pengangkutan.
Dinyatakan dalam % kehilangan bobot karena guncangan, maksimal 1%.
TABLET
PENANDAAN
Sesuai masing-masing monografi