Anda di halaman 1dari 29

bentuk kemasan

obat
kelompok II
Anggota kelompok
• Asty Here Djawa
• Aurelia Tafin Poli
• Bekril S.Awang
• Benadicta Mauday
bentuk kemasan obat
Obat secara umum didefinisikan sebagai suatu
zat atau bahan yang digunakan untuk
mengurangi, mencegah, dan mengobati suatu
penyakit. bentuk kemasan obat , antara lain
bentuk padat seperti teblet , serbuk, kapsul, dan
pil. bentuk semi padat seperti salep, krim dan gel.
bentuk obat cair seperti larutan, elixir,sirup ,
emulsi, guttae, suspensi dan injeksi dan bentuk
obat gas.
bentuk obat padat
1.Tablet

tablet merupakan sediaan obat


dengan konsistensi padat yang
mengandung bahan obat tanpa
bahan pengisi. Tablet tidak
sepenuhnya berisi obat, biasanya
tablet juga dilengkapi dengan zat
pelengkap atau zat tambahan yang
berguna untuk menunjang agar
obat tepat sasaran.
Berikut beberapa zat tambahan berdasarkan kegunanannya:
• zat pengisi, zat pengisi adalah zat yang ditambahkan ke dalam formulasi tablet
bertujuan agar tablet sesuai baik bobot dan ukuran sehingga sesuai dengan
persyaratan tablet, membantu kemudahan dalam pembuatan tablet serta
meningkatkan kulaitas sediaan tablet. contoh zat pengisi yaitu, laktosa anhidrat,
laktosa monohidrat, laktosa spray- dried, amilum, kalsium fosfat dibasik,
mikrokristalin selulosa dan manitol
• zat pengikat, merupakan sebagian besar komponen polimer yang digunakan
dalam produksi tablet dengan metode manufaktur secara granulasi basah.
dalam hal ini, bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk larutan atau padatan
kedalam campuran serbuk ( diikuti dengan cairan penggranul seperti air). zat
pengikat memiliki tujuan agar tablet tidak pecah, retak dan dapat dibentuk
menjadi granul sehingga memudahkan pada saat dikempa atau dicetak . contoh
zat pengikat yaitu, hidroksipropilmetilselulosa, polivinipirolidon,
hidrosipropilselulosa, sukrosa, mikrokristalinselulosa dan akasia.
n) , Za t pe lic in be rtu ju an un tu k m em pe rc ep at alira n
3 . zat pelicin (lubrika
da ri co ro ng m as uk ke ru an g ce ta k ta bl et , m en ce ga h
granul pada saat granul
ste m pl e da n ce ta ka n, m en gu ra ng i ge se ka n pa da
melekatnya granul pada
in g ce ta ka n, na m un ka da r lu br ika n te ta p ha ru s
saat tablet keluar dari dind
un ka n ke ce pa ta n de sin te gr as i da n di so lu si
dihindari karena dapat menur
(lu br ika n) di ke te go rik an m en ja di 2 ya itu , lu br ika n tid ak
tablet. zat pelicin
n lar ut air . co nt oh lu br ika n tid ak lar ut air ya ng se ca ra
larut air dan lubrika
ala h m eg ne siu m st ea rat, as am st ea ra t , glice ry l
umum digunakan ad
pa lm ito ste ra te . co nt oh lu br ika n la ru t air ad ala h
behenate, dan gliceryl
politilen glikol, piloks iet ile n st ea ra t da n ga ra m lau ril su lfa t.
ra n) , Za t pe ng ha nc ur di m ak su dk an un tu k
4. zat penghancur (disinteg
Ke tik a be rkon ta k de ng an ca ira n sa lu ra n
memudahkan pecahnya tablet
em pe rm ud ah ab sr ob si ta bl et . co nt oh za t pe ng ha nc ur
pencernaan dan m
ris ta lin se lu lo sa , na trium sta rc h gli ko lat , as am al gin at ,
yaitu: amilum, mikrok
dan natrium alginat.
5. zat perasa, Zat perasa berperan sangat penting dalam pembuatan tablet
terutama pembuatan tablet hisap. Dalam formula tablet hisap zat perasa
digunakan umumnya juga merupakan zat pengisi tablet hisap seperti
mannitol.
6. zar pewarna, tablet berwarna umumnya diformulasikan untuk
memperbaiki penampilan atau untuk mengidentifikasi keunikan produk
akhir. dalam beberapa formulasi pewarnaan tablet pada saat diproduksi
menyebabkan tablet berbintik sehingga penampilannya kurang menarik.
untuk mengatasi masalah permasalahan ini, perlu pemilihan zat pewarna
yang tepat dalam forulasi tablet. ini biasanya dicapai dengan
menambahkan zat warna yang larut air ke cairan granulasi dalam metode
granulasi basah pada saat manufaktur tablet.
Bentuk sediaan tablet ini dibuat untuk pemakaian obat secara oral (obat diminum
melalui mulut). Adapun beberapa jenis bentuk sediaan tablet adalah:
• Tablet biasa,Tablet dicetak tanpa diberi lapisan apapun, pada umumnya obat tablet
ini akan diserap pada saluran pencernaan sehingga efek pengobatannya pun cepat
dirasakan. Contoh paracetamol: meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam
• Tablet kompresi,Tablet yang diproduksi dengan sekali tekan, biasanya terdapat zat
tambahan. Contoh: bodrexin : obat ini digunakan untuk menurunkan panas,
meredakan rasa nyeri, dan demam setelah imunisas pada anak
• Tablet kompresi ganda,tablet yang dalam proses produksinya mengalami
penekanan dua kali. Pada umumnya tablet bentuk ini akan terlihat berlapis.
Contoh: decolgen: obat flu.
• Tablet yang dikempa, tablet ini dibuat dengan cara dikempa. Pengempaan
dilakukan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk dan granul yang telah
diletakkan dalam lubang cetakan. tablet yang dicetak berbentuk silinder kecil.
Contoh: Vit C IPI: membantu memenuhi vitamin C.
5. tablet hipodermik, tablet yang diproduksi dengan bahan-bahan yang
mudah larut dalam air. Contoh: atropin sulfat:obat untuk menangani
denyut jantung lambat ( bradikardia) atau keracunan insektisida.
6. Tablet sublingual, tablet yang diminum dengan cara diletakan
dibawah lidah. Contoh: nitrogliserin: obat untuk mencegah dan
meredakan angina (nyeri dada) pada penderita jentung koroner.
7. Tablet bukal, tablet yang diminum dengan cara meletakan obat di
antara pipi dan gusi. Contoh: progestin: mengatur siklus menstruasi dan
mengobati amenore, membantu kehamilan, mencegah penebalan
lapisan Rahim
8. Tablet hisap, bentuk sediaan tablet yang diminum dengan cara
dihisap untuk pengobatan di rongga mulut dan tenggorokan. Contoh:
FG Troches: obat untuk infeksi bakteri pada rongga mulut, seperti
radang tenggorakan atau sariawan
8. tablet salut antara lain:
• ·Tablet salut gula, bentuk sediaan obat berbentuk tablet yang dilapisi dengan
lapisan gula. Hal ini dilakukan untuk melindungi obat dari udara, menjaga
kelembaban obat, dan memberikan rasa pada obat agar menghilangkan
gangguan bau dan rasa obat asli. Contoh: Neurobion: obat Pereda nyeri dan
vitamin neurotpik dengan kandungan parcetamol, vitamin B1, vitamin B6,
Vitamin B12, yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri karena
neuritis dan neuralgia.
• Tablet salut film, tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut dengan salut
tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur
cepat di dalam saluran cerna. Contoh Mucohexin: obat ini digunakan untuk
mengatasi gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh dahak/
mukus yang berlebihan
• ·Tablet salut enteric, bentuk sediaan tablet yang dilapisi zat sehinga tidak hancur
terkenan HCL dalam lambung dan obat akan hancur di usus. Contoh:
Enzymfort: obat untuk membantu meringankan dan merangsang sekresi dan
melancarkan kinerja empedu serta melancarkan sistem pencernaan.
2. kapsul

kapsul merupakan sediaan obat di


dalam cangkang dengan konsistensi
keras atau lunak. cangkang kapsul
dapat dibuat dari gelatin, pati atau
bahan lain yang sesuai. Contoh:
Diapet: obat herbal yang bermanfaat
untuk mengatasi diare.
3. pil

pil merupakan sediaan obat yang


memiliki bentuk bundar dengan
ukurran yang relatif kecil dengan
variasi pil seperti granulae,
pilulae, dan boli. contoh: Pil KB
Yasmin: obat kontraspsi oral
kombinasi yang digunakan
sebagai pencegahan terhadap
kehamilan
4. kaplet

jenis sediaan obat kaplet ini merupakan


gabungan dari bentuk kapsul dan tablet.
kaplet merupakan tablet yang dibungkus
dengan lapisan gula dan berwarna menarik
yang berguna dalam menjaga kelembapan
serta kontaminasi ketika lambung. bentuk
sediaan kaplet persis seperti tablet, akan
tetapi berbentuk panjang atau lonjonh
menyerupai kapsul. contoh : Panadol: obat
ini digunakan untuk meringankan sakit
kepala dan sakit gigi
5. serbuk
Serbuk (powders) adalah campuran kering bahan obat yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian
luar.contoh : Oskadryl serbuk: meredakan batuk dan pilek
Serbuk dapat dibedakan sebagai berikut
• Pulvis, pulvis merupakan serbuk oral tidak terbagi. Pilvis
hanya terbatas pada obat yang relative tidak poten, dan
pasien dapat secara aman menakar dengan sendok teh
atau penakar lain.
• pulveres, Pulveres adalah serbuk oral yang dibagi dalam
bobot yang kurang lebih sama, kemudian dibungkus
dengan kertas perkamen.
• Pulveres adspesorius (serbuk tabur), Pulveres
adspesoriusi adalah serbuk ringan untuk pemakaian
topikal. Memiliki efek mendinginkan , menyerap cairan,
serta mengurangi gesekan pada daerah aplikasi
bentuk obat cair

Sediaan obat cair adalah obat yang mengandung


berbagai zat kimia terlarut. Biasanya dikonsumsi
dengan melalui mulut (oral) atau secara topikal.
Sediaan obat cair memiliki berbagai macam bentuk
seperti berikut:
• larutan
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia terlarut, misalnya
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang
sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. contoh: Bisolvon: obat batuk
pengencer dahak berbentuk cairan yang bisa
dilarutkan
2. elixir

Elixir adalah larutan oral yang mengandung


etanol sebagai kosolven. Elixir adalah larutan
hidroalkohol yang jernih dan manis
dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan
biasanya diberi rasa untuk menambah
kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan
sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk
efek terapi dari senyawa obat yang
dikandungnya. contoh: bronkris eliksir: untuk
mengobati batuk berdahak,bronkitis atau
kronis
3. sirup

Sirup merupakan larutan zat kimia obat


yang dikombinasikan dengan
larutan gula sebagai perasa manis. Biasa
digunakan untuk obat dan suplemen
anak-anak.contoh siladex antitussive:
untuk meringankan batuk tidak berdahak
4. emulsi

Emulsi adalah sistem dua fase yang


salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain,dalam bentuk tetesan
kecil Stabilitas emulsi dapat
dipertahankan dengan penambahan zat
yang ketiga yang disebut dengan
emulgator (emulsifying agent). contoh
Elakana CL: supmlemen untuk
membantu memenuhi kebutuhan
vitamin dan kalsium untuk anak-anak,
ibu hamil, dan ibu menbyesui
5. guttae

Guttae adalah sediaan cairan berupa


larutan, emulsi, atau suspensi,
dimaksudkan untuk obat dalam atau
obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan menggunakan penetes
yang menghasilkan tetesan setara
dengan tetesan yang dihasilkan
penetes beku.Guttae (obat dalam),
Guttae Oris (tetes mulut), Guttae
Auriculares (tetes telinga), Guttae
Nasales (tetes hidung), Guttae
6. suspensi

Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan


obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang
terdispersi harus halus, tidak boleh cepat
mengendap, dan bila dikocok perlahan–lahan,
endapan harus terdispersi kembali. contoh: Episan
suspensi sucralfate: obat untuk tukak atau luka pada
lambung dan usus.
7. injeksi

Injeksi adalah sediaan steril, berupa larutan,


suspensi, emulsi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara
merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui
kulit atau selaput lendir.Tujuannya yaitu kerja
obat cepat serta dapat diberikan pada pasien
yang tidak dapat menerima pengobatan
melalui mulut.
Beberapa teknik injeksi dilakukan oleh perawat
diantaranya:
• Inejksi subkutan (SC),Injeksi subkutan
dilakukan dengan menempatkan obat ke
jeringan ikat longgar dermis. Karena jaringan
subkutan tidak dialiri darah sebanyak darah
yang mengaliri otot, absorbsi di jaringan
subkutan sedikit lebih lambat dari pada
absorbsi pada injeksi intramuscular. Daerah
yang paling baik untuk menyuntikan subkutan
daerah lengan atas belakang, abdomen dari
bawah iga sampai batas krista iliaka dan
bagian paha depan. Sudut jarum untuk
penyuntikan subkutan adalah 45 derajat
2. Injeksi intramuskular (IM), Injeksi intramuskular dilakukan dengan memasukkan obat
ke jeringan otot klien. Pemberian obat melalui intramuskular memiliki laju penyerapan
obat yang lebih cepat karena daerah ini memiliki jaringan pembuluh darah yang banyak.
Sudut jarum untuk menyuntikan intramuskular adalah 90 derajat. Lokasi injeksi yang
dipilih pada daerah dengan ukuran otot yang memadai terdapat sedikit saraf serta
pembuluh darah besar. Karakteristik dari area injeksi intramuskular dan indikasi
penggunaannya adalah vastus lateralis, ventrogluteal dan deltoid.
3. injeksi intradermal Perawat umumnya memberikan injeksi intradermal untuk tes kulit
(skirining tuberculin dan tes alergi). Karena bersifat poten, maka obat disuntikkan ke
kulit dimana aliran darah tidak banyak sehingga obat diserap perlahan-lahan. Sudut
penyuntikan intradermal adalah 5-15 derajat dengan posisi bevel diatas.
4. injeksi intravena (IV), intravena atau IV adalah metode pemberian obat melalui injeksi
atau infus intravena. intravena sendiri memiliki arti ‘didalam vena’. jadi obat akan
dimasukkan langsung kepembuluh vena menggunakkan jarum atau tabung yang
disebut kateter IV. sudut penyuntikan intravena adalah 25 derajat.
bentuk obat semi padat

• salep, Salep adalah sediaan setengah padat


yang mudah dioleskan dan digunakan
sebagai obat luar. Bahan obatnya harus
larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok. Salep menurut terapinya
di bagi menjadi Salep epidermic (salep
penutup), Salep endodermic, dan Salep
diadermic. contoh: diprogenta: meredakan
gejala peradangan dari dermatosis yang
renponsif terhadap kortikosteoid dengan
komplokasi infeksi sekunder
2.
krim
krim adalah bentuk sediaan setengah
padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai. Menurut Formularium
Nasional, krim adalah sediaan setengah
padat,berupa emulsi kental mengandung
air tidak kurang dari 60% dan
dimaksudkan untuk pemakaian luar.
contoh: kalpanax: mengatasi infeksi jamur
pada kulit, seperti kutu air, panu, dan
kurap
3. gel

Gel adalah sediaan semisolid yang mengandung


molekul yang terdispersi dalam cairan dengan
penambahan suatu gelling agent, yang umumnya
berupa turunan dari selulosa. Bahan dasar
pembentukan gel adalah bahan yang larut dalam air
dan tidak mengandung minyak. Bila kandungan alcohol
atau proipilen glikolnya tinggi, maka gel dapat
menyebabkan kulit kering dan panas. Gel lebih sering
digunakan sebagai sediaan topikal agar konsentrasi
pada permukaan kulit lebih tinggi dan membatasi
penyerapan ke dalam kulit. contoh: Thrombogel:
mengatasi memar, mencegah pembekuan darah, flebitis
superfisal, penyempitan pembuluh darah, cedera
karena olahraga dan kecelakaan
bentuk obat gas

Obat dengan bentuk sediaan gas/uap biasanya digunakan untuk


pengobatan penyakit-penyakit tertentu seperti penyakit
pernapasan dan cara pemakaiannya dengan inhalasi. Bentuk
sediaan gas/uap bertujuan untuk menjadikan partikel obat
menjadi kecil sehingga lebih mudah dan cepat diabsorbsi melalui
alveoli dalam paru-paru dan membran mukus dalam saluran
pernapasan. Obat dengan sediaan bentuk gas biasanya
dibungkus dengan alat khusus seperti vaporizer dan
nebulizer.Contoh Ventolin: Ventolin adalah obat bronkodilator yang
digunakan untuk meredakan gejala asma akut, bronkospasme
terkait aktivitas fisik, dan bronkospasme yang terjadi karena
paparan alergen dan iritasi udara. Sementara itu, larutan NaCl
adalah larutan garam normal fisiologis yang digunakan sebagai
pelembab selama terapi nebulizer dengan campuran obat-obatan.
Terakhir, nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah
obat-obatan menjadi uap sehingga mudah diserap oleh paru-paru
Untuk mencampur Ventolin dengan NaCl, tentu saja perlu perhitungan
dan langkah-langkah yang sesuai. Berikut adalah cara mencampur
Ventolin dengan NaCl:
• Pilih cangkang nebulizer yang tepat dengan alat-alat yang dibutuhkan.
Pastikan cangkang tersebut bersih dari kotoran dan benda asing yang
mungkin mengganggu proses terapi
• Tambahkan satu ampul Ventolin 2,5 ml ke dalam cangkang.
• Tambahkan 2-3 ml NaCl ke cangkang nebulizer yang sama. NaCl
digunakan untuk mencairkan Ventolin dan membuat pancaran lebih
halus dan cepat diserap
• setelah itu, pasang alat nebulizer pada kompresor
• Letakkan mulut pada bagian mulut alat nebulizer, dan ingat selalu
bernafas lewat hidung
• Nyalakan kompresor saat sudah sesuai waktu yang dianjurkan
• Lakukan inhalasi selama 5-15 menit, hingga obat Ventolin dan NaCl
habis
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai