FARMASI
Obat dan Bentuk sediaan Obat
Dosis
Resep
Literatur
• Farmakope Indonesia edisi IV th 1995
• Farmakope Indonesia edisi III th 1979
• ARS PRESCRIBENDI, RESEP YANG
RASIONAL 1,2,3 (NANIZAR ZAMAN-
JOENOES)
• Informasi spesialite Obat Indonesia (ISO)
• Farmakologi dan Terapi
OBAT
dan
BENTUK SEDIAAN
RESEP
DOKTER APOTEKER
PENDERITA
PASIEN
RESEP
• NAMA OBAT
• BENTUK SEDIAAN OBAT
• DOSIS
• CARA PEMAKAIAN
• WAKTU PEMAKAIAN
OBAT
SK MENKES RI NO. 193/KabB.VII/71
• OBAT adalah suatu bahan atau paduan
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah atau
bagian badan manusia
Obat
• adalah obat yang dibuat dari bahan-bahan
yang berasal dari binatang, tumbuh-
tumbuhan, mineral dan obat syntetis;
Kegunaan obat
• Menetapkan diagnosa:Clinitest, Tuberculin.
• Mencegah penyakit: vaksin BCG, DPT, Vac
Cacar
• Mengurangi atau menghilangkan penyakit
atau gejala penyakit: Simptomatik
Novalgin,Parasetamol
• Menyembuhkan penyakit: Kausal
Antibiotik Tetrasiklin
• Kelainan rohaniah: Valium, Dilantin
• Memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan: Kosmetika
OBAT
• Obat baku/ bahan obat
• Obat jadi
• Obat paten
• Obat Generik
• Obat asli (yang didapat lgs dari bahan-bahan
alam
• Obat baru
• Obat standar
• Obat Essensial
• Obat tradisional
Obat baku/ bahan obat
berupa substansi yang memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan oleh Farmakope Indonesia atau
buku resmi lainnya yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Obat baku dalam substansi selanjutnya akan
disebut ‘Bahan Obat’.
Baru berbentuk bahan, bisa berupa serbuk atau
cairan yang belum menjadi sediaan.
Obat jadi
• Obat dalam keadaan tunggal ataupun
campuran dalam bentuk sediaan tertentu :
serbuk, cairan, salep, tablet, kapsul, pil,
suppositoria atau bentuk lainnya yang sesuai
dg Farmakope Indonesia atau buku-buku
lainnya ditetapkan oleh pemerintah.
• Sudah berupa sediaan obat
Obat paten
• Obat Paten: Obat yang baru ditemukan
berdasarkan riset yang masih memiliki hak
paten/masa paten.
• Uu No 14 th 2001 tentang jangka waktu paten
di Indonesia:
Psl 8 : 20 th
Psl 9 : 10 th
Contoh
Aspirin-Bayer hak paten berakhir th 1917
Obat Generik
• Obat Generik adalah obat dengan nama resmi
International Non Propietary Names (INN)
yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
atau buku standar lainnya untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya.
• Obat Generik Bermerek/Bernama Dagang
adalah obat generik dengan nama dagang
yang menggunakan nama milik produsen obat
yang bersangkutan.
Obat asli (yang didapat lgs dari
bahan-bahan alam
Dosis
Dosis Lazim 5-10 Tahun (1XP): 100-200 mg(1XHP ): 400-800 mg
>10 Tahun (1XP): 250 mg(1XHP): 1 g
Dewasa (1XP): 500 mg(1XHP): 500 mg– 2 g
Wadah dan Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya
PENGGOLONGAN OBAT
a. Menurut undang-undang dan peraturan
pemerintah
b. Menurut efek farmakologis
c. Di apotek
d. Menurut konsistensi
OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG
DAN PERATURAN PEMERINTAH
• OBAT BEBAS
• OBAT BEBAS TERBATAS ( W = warschuwing
= Peringatan)
• OBAT KERAS (G = gevaarlijk = Berbahaya)
• OBAT GOLONGAN NARKOTIKA (O = Opium)
• OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA
• PENGGOLONGAN OBAT berdasarkan Undang
Undang dan Peraturan Menteri Kesehatan
OBAT BEBAS
a. Psikotropika
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital, ekstasi, sabu-sabu
2. Etiket Biru
Obat luar
Obat yang tidak ditelan
Penggolongan obat berdasarkan
cara pemakaian
• dibagi menjadi beberapa bagian, seperti :
• oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh
tablet, kapsul, serbuk, dll
• perektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada
pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat
dan terhindar dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-
enzim di dalam tubuh
• Sublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah
lidah., masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat
hipertensi : tablet hisap, hormon-hormon
• Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara
intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
• langsung ke organ, contoh intrakardial
• melalui selaput perut, contoh intra peritoneal
Penggolongan obat berdasarkan
asal obat dan cara pembuatannya
dibagi menjadi 2 :
1. Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan,
hewan dan mineral)
- tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis
(glikosida jantung) dll
-hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
-mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll
2. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan
reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan
dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.
Penggolongan obat berdasarkan efek yang
ditimbulkan
dibagi menjadi 2 :
• - sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam
peredaran darah.
• - lokal : obat/zat aktif yang hanya
berefek/menyebar/mempengaruhi bagian
tertentu tempat obat tersebut berada, seperti
pada hidung, mata, kulit, dll
Menurut konsistensi
• 1. Sifat Obat
• 2. Bioavailabilitas Obat
• 3. Penyakit yang diderita
• 4. Penderita
Bentuk Sediaan Obat
1. kapsul keras
kapsul keras umumnya untuk obat padat atau cair yang tidak mudah
rusak, terbuat dari gelatin-ait (12-16%)
2. kapsul lunak/kenyal
kapsul yang terdiri dari cangkang yang terbuat dari gelatin dan air,
kekenyalan ditambah dengan sorbitol atau gliserol, biasanya jg
mengandung pengawet beta-naftol, kapsul ini biasanya digunakan untuk
membungkus vitamin, minyak ikan. berbentuk bulat atau lonjong.
3. kapsul tepung
disebut juga ouwel, dibuat dari air dan amilum, ditambahkan pengawet.
4. kapsul salut enterik
kapsul yang disalut sedemikian rupa agar tidak larut dalam lambung tapi
larut dalam usus.
Pil dan Granula
B. Ovula
•Ovula adalah sediaan padat yang digunakan melalui vaginal, umumnya
berbentuk telur, dapat melarut, melunak, meleleh pada suhu tubu (FI III 1971)
• Macam-macam suspensi :
• suspensi oral
• suspensi topikal
• suspensi tetes telinga
• suspensi optalmikum
Syarat suspensi
Menurut FI IV 1995
• Supensi tidak boleh dipakai melalui intra vena dan intratekal
• suspensi digunakan secara tertentu misal untuk mata, harus menggunakan
pengawet
• suspensi harus dikocol sebelum digunakan
• suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
Menurut FI III 1979 suspensi harus :
• zat terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap
• jika dikocok harus terdispersi kembali
• dapat menggunakan zat tambahan untuk menjamin stabilitas sediaan suspensi
• kekentalan sediaan tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok dan dituang
• karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran suspensoid tetap
konstan dalam waktu penyimpanan yang cukup lama
Suspending Agent
Sirup adalah sediaan pekat campuran air dan gula atau pengganti gula,
dengan atau tanpa zat pewangi dan zat obat.
Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat obat
disebut pembawa bukan obat atau pembawa yang wangi/harum (sirup)
sirup obat adalah sediaan larutan gula pekat yang mengandung zat obat,
konsentrasi gula berkisar 64-66%, jika konsentrasi gulanya kurang maka akan
mudah ditumbuhi mikroba dan bila kelebihan akan terbentuk kristal.
Komponen sirup biasanya mengandung :
• air dan gula biasanya sukrosa
• pengawet anti mikroba
• pengaroma
• pewarna
• sirup juga terkadang mengandung antioksidan, pengental dan stabilisator
Eliksir atau elixir
• Eliksir atau elixir adalah sediaan farmasi yang berbentuk cair
yang mengandung air dan alkohol (hidroalkohol)
• (eliksir adalah sediaan cair hidroalkohol, jernih dan manis,
untuk penggunaan oral)
Menurut farmakope indonesia edisi III 1979,
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan
bau yang sedap, mengandung obat dan selain obat seperti
pemanis, pewangi dan pengawet, digunakan secara oral.
Pelarut utama biasanya etanol, bisa juga ditambahkan gliserol,
sorbitol, dan propilenglikol.
•Tinctur:
larutan mengandung etanol / hidro alcohol
dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa
kimia yang dibuat dengan cara perkolasi atau
maserasi
Air aromatik
•Saturasi / Penjenuhan:
obat yang minumnya dibuat dengan jalan
mencampurkan suatu asam dengan karbonat,
dimana cairan dijenuhkan dengan CO2 (disebut
dengan Potio Effervesces), maka tekanan
didalam botol lebih tinggi dari pada tekanan
diluar.
Tujuan pemberian obat saturasi
•Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak.
•CO2 mempercepat absorbsi
•Merangsang keluarnya getah pencernaan yang
banyak
•Sebagai carminativum atau laxans
•Untuk antioxydant
•Memberi efek psiokologi bahwa obat tersebut
kuat
Netralisasi atau penetralan
obat minum yang di buat dengan jalan
mencampurkan suatu asam dengan suatu basa
(yang dipergunakan adalah suatu Carbonat)
dan tidak mengandung CO2 (karena CO2 yang
terbentuk selalu dihilangkan seluruhnya
dengan cara pemanasan sampai larutannya
jernih), yang termasuk Netralisasi:
•Suatu asam dinetralkan dengan NH4CL
•Suatu asam yang tidak larut dinetralkan
dengan suatu HCO3 / CO3, dapat juga dengan
NaOH
Infusa
•Unguenta
•Occulenta / salep mata
•Pasta
•Linimenta
•Sapones / sabun
•Cremores krim
•Gelones / gel
Unguenta