Anda di halaman 1dari 10

Peran pasien

safety dalam
pemberian obat
Nama Kelompok
Andika Rama Saputra 2214401001
LiaYulyanti 2214401013
Lilis Winanti 2214401014
Miko Adilla Ramadhan 2214401016
Afifah Salsabila 2214401029
Indikator keselamatan pasien safety dalam pemberian obat

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan Keperawatan di bidang upaya


kesehatan, perawat berwenang melakukan penatalaksanaan pemberian obat
kepada pasien sesuai dengan resep (UU Keperawatan, 2014). Perawat ikut
bertanggung jawab dalam memastikan bahwa pemberian obat tersebut aman dan
mengawasi efek dari pemberian obat tersebut pada pasien. Bentuk proses
pengobatan yang tidak aman berupa peresepan yang tidak rasional, kesalahan
perhitungan dosis pada peracikan, dan kesalahan penentuan jenis sediaan obat
(Depkes, 2018). Perawat bertugas untuk mengetahui setiap komponen dari
perintah pemberian obat termasuk aspek enam tepat. Enam tepat terdiri dari tepat
pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat
pendokumentasian.
Penerapan Patient Safety Dalam Pemberian Obat

01 Benar Pasien 04 Benar Waktu

Benar Cara /Rute


02 Benar Obat 05 Pemberian

03 Benar Dosis 06 Benar Dokumentasi


Penerapan Patient Safety Dalam Pemberian Obat

Benar Informasi Benar Evaluasi

Hak Klien Untuk Benar Reaksi Terhadap


08 Menolak Makanan

Benar Pengkajian Benar Reaksi Terhadap


09 Pemeriksaan TTV Obat Lain
Kesalahan Dalam Pemberian Obat

1. Kesalahan Peresepan (prescribing error)

2. Kesalahan Penerjemahan Resep (transcribing erorr)

3. Kesalahan Menyiapkan dan Meracik Obat (dispensing erorr)

4. Kesalahan Penyerahan Obat Kepada Pasien (administration error)


Cara Mencegah Kesalahan Dalam Pemberian Obat
Kewaspadaan Rasional

Baca label obat dengan teliti. Banyak produk yang tersedia dalam kotak, warna,
dan bentuk yang sama.

Pertanyakan pemberian banyak Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet
tablet atau vial untuk dosis tunggal. atau kapsul atau vial dosis tunggal. Interpretasi
yang salah terhadap program obat dapat
mengakibatkan pemberian dosis tinggi berlebihan
Waspadai obat-obatan bernama Banyak nama obat terdengar sama (misalnya,
sama. digoksindan digitoksin, keflex dan keflin, orinase
dan ornade).

Cermati angka di belakang koma. Beberapa obat tersedia dalam jumlah seperti
dibawah ini : tablet coumadin dalam tablet 2,5 dan
25 mg, Thorazine dalam Spansules (sejenis
kapsul) 30 dan 300 mg.
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap supaya
dan berlebihan. dokter dapat memantau efek terapeutik dan responsnya.

Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka risiko
lazim diprogramkan, konsultasi kepada pemberian dosis yang tidak akurat menjadi besar.
sumbernya.
Jangan beri obat yang diprogramkan dengan Banyak dokter menggunakan nama pendek atau
nama pendek atau singkatan tidak resmi. singkatan tidak resmi untuk obat yang sering
diprogramkan. Apabila perawat atau ahli farmasi tidak
mengenal nama tersebut, obat yang diberikan atau
dikeluarkan bisa salah.
Jangan berupaya atau mencoba menguraikan Apabila ragu, tanyakan kepada dokter. Kesempatan
dan mengartikan tulisan yang tidak dapat terjadinya salah interpretasi besar, kecuali jika perawat
dibaca. mempertanyakan program obat yang sulit dibaca

Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Seringkali, satu dua orang klien memiliki nama akhir yang
Juga minta klien menyebutkan nama sama atau mirip. Label khusus pada kardeks atau buku
lengkapnya. Cermati nama yang tertera pada obat dapat memberi peringatan tentang masalah yang
tanda pengenal. potensial.
Cermati ekuivalen. Saat tergesa-gesa, salah baca ekuivalen mudah
terjadi(contoh, dibaca miligram, padahal mililiter).
Akibat Kesalahan Dalam Pemberian Obat

1. Adverse Drug Event (ADE)


Adverse Drug Event adalah suatu insiden dalam pengobatan yang dapat
menyebabkan kerugian pada pasien. Adverse drug event meliputi kerugian yang
bersifat intrisik bagi individu/pasien contoh :

2. Adverse Drug Reaction (ADR)


Adverse Drug Reaction merupakan respon obat yang dapat membahayakan dan
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat seperti hipersensitivitas, reaksi
alergi, toksisitas dan interaksi antar obat berdasarkan penelitian Nurinasari (2014)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai