DAN
DISPENSING ERROR
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
MEDICATION ERROR
DAN TIPE DAN PENYEBAB DISPENSING
DISPENSING ERROR 03 ERROR
1 2 3 4
3. Pemeriksaan stok berkala akan membantu menghilangkan kelalaian dan kesalahan terkait dosis.
Telah diamati bahwa apoteker mengandalkan ingatan untuk memberi tahu pasien tentang
ketersediaan obat. Pada beberapa kesempatan, ditemukan bahwa apoteker secara tidak sengaja
memberi tahu pasien bahwa obat yang diresepkan tidak tersedia, persediaannya sedikit (sehingga
dosis yang diberikan lebih rendah), atau kekuatan yang diresepkan tidak tersedia. Hal ini
menyebabkan pasien disarankan untuk membeli obat tersebut secara pribadi atau memeriksa
apotek umum lainnya untuk mendapatkan obat yang diresepkan. Keempat, untuk menghilangkan
kesalahan pelabelan, nama obat harus diperiksa ulang dengan stoknya dan nama pasien harus
mengacu pada nama nasionalnya.
4. ditemukan bahwa kondisi kerja menyebabkan ketidaknyamanan bagi apoteker karena fasilitas
tersebut tidak sepenuhnya ber-AC. Keluhan mengenai lingkungan panas yang dilakukan oleh
apoteker yang bekerja di tempat dispensing. Apoteker harus disediakan lingkungan kerja yang
nyaman untuk menghindari kesalahan dispensing.
Administration Error
Administration error merupakan kesalahan
karena adanya perbedaan antara apa yang
diterima oleh pasien dengan apa yang
diresepkan. Jenis administration error yang
terjadi pada saat pelayanan farmasi seperti
kesalahan waktu pemberian obat, kesalahan
teknik pemberian obat, dan obat ertukar pada
pasien yang namanya sama (right drug for wrong
patient). Contoh lainnya yaitu obat diberikan
informasi diminum sesudah makan padahal
seharusnya sebelum makan atau yang seharusnya
siang atau malam diberikan pagi hari
Upaya pencegahan medication eror
Berbagai metode pendekatan organisasi sebagai upaya menurunkan medication error
yang jika dipaparkan menurut urutan dampak efektifitas terbesar menurut depkes RI
(2008) adalah :
4. Sistem daftar tilik dan cek ulang : alat kontrol berupa daftar tilik dan penetapan cek
ulang setiap langkah kritis dalam pelayanan. Untuk mendukung efektifitas sistem ini
diperlukan pemetaan analisis titik kritis dalam sistem.
5. Peraturan dan Kebijakan : untuk mendukung keamanan proses
manajemen obat pasien. contoh : semua resep rawat inap harus
melalui supervisi apoteker.
6. Pendidikan dan Informasi : penyediaan informasi setiap saat
tentang obat, pengobatan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan
tentang prosedur untuk meningkatkan kompetensi dan
mendukung kesulitan pengambilan keputusan saat memerlukan
informasi.
7. Lebih hati-hati dan waspada : membangun lingkungan kondusif
untuk mencegah kesalahan, contoh : baca sekali lagi nama
pasien sebelum menyerahkan.
Standarisasi sebagai solusi Medication Error:
Dalam pelayanan resep, Apoteker harus melakukan Pengkajian Resep Apotek yang meliputi:
(PMK No.35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek)
Kajian administratif meliputi:
1. nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;
2. nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf; dan
3. tanggal penulisan Resep.
Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
1. bentuk dan kekuatan sediaan;
2. stabilitas; dan
3. kompatibilitas (ketercampuran Obat).
Pertimbangan klinis meliputi:
1. ketepatan indikasi dan dosis Obat;
2. aturan, cara dan lama penggunaan Obat;
3. duplikasi dan/atau polifarmasi;
4. reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain);
5. kontra indikasi; dan
6. interaksi.
THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
• Putri Eka A.L, Sukohar A, Damayanti E. 2023. Medication Eror pada Tahap Prescribing,
Transcribing, Dispensing dan Administration. (13), (4).
• Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Departemen kesehatan RI. 2008. Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien
(Patient Safety ).
• Maharaj Sandeep, Brahim A, Brown H, Budraj, D, Caesar V, Clader, A, Carr D, Castillo D,
Cdedeno K, Janodia M. 2020. Identifying dispensing errors in pharmacies in a medical
science school in Trinidad and Tobago. Journal of Pharmaceutical Policy and Practice.
• Megawati, F., Suwantara, I. P. T., & Cahyaningsih, E. (2021). Medication Error pada Tahapan
Prescribing dan Dispensing di Apotek “ X ” Denpasar Periode Januari-Desember 2019
Medication Error in Prescribing and Dispensing a t “ X ” Pharmacy in Denpasar in January-
December 2019 Medication error menurut National Medica. Ilmiah Medicamento, 7(1), 47–
54.
• Anny, P. V., Soleha, M., & Sari, I. D. (2007). Kesalahan Dalam Pelayanan Obat Medicatio,
(pp. 31–36)