Seorang ibu (50 tahun) berobat ke suatu rumah swasta sakit tipe B. Dokter meresepkan
Nevradin E sebanyak 1 strip dengan dosis pemakaian 1 kali sehari 1 tablet. Resep kemudian
ditebus di instalasi farmasi rawat jalan di rumah sakit tersebut. Saat itu instalasi farmasi rawat
jalan dalam keadaan ramai. Asisten apoteker membaca resep dalam keadaan terburu-buru,
sehingga keliru mengambil Nifedipin. Apoteker tidak sempat melakukan double checking
pada resep tersebut. Tak lama setelah mengkonsumsi obat, ibu tersebut merasa lemas dan
keluar keringat dingin. Ibu tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis
mengalami hipotensi berat.
4. Apa upaya yang harus dilakukan apoteker jika terjadi medication error?
1. Mengelola laporan medication error
Dgn membuat kajian tdhp laporan insidensi yg masuk, dan mencari akar
permasalahan dari eror yg terjadi
2. Mengidentifikasi pelaksanaan praktek profesi terbaik untuk menjamin
medication safety
Menganalisis pelaksanaan praktek yg menyebabkan medication eror,
mengambil langkah proaktif pencegahan dan memfasilitasi perubahan proses
dan sistem untuk menurunkan insidensi yg sering terjadi atau berulangnya
insidensi sejenis
3. Mendidik staf dan klinis terkait lainnya untuk menggalakkan praktek
pengobatan yg aman
Mengembangkan program pendidikan untk meningkatkan medication safety
dan kepatuhan tdhp aturan atau SOP yg ada
4. Berpartisipasi dlm komite atau tim yang berhubungan dgn medication safety
Berpartisipasi dlm komite keselamatan pasien di RS dan komite lainnya
5. Terlibat dlm pengembangan dan pengkajian kebijakan penggunaan obat
6. Memonitor kepatuhan terhadap pelaksanaan , keselamatan pasien yg ada
Meliputi 2 aspek
1. Aspek manajemen : pemilihan perbekalan farmasi, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, distribusi, alur pelayanan, pengendalian
2. Aspek klinik : skrining permintaan obat, resep, obat bebas, penyiapan obat,
dan obat khusus, penyerahan dan pemberian informasi obat, konseling,
monitoring serta evaluasi
Upaya apoteker :
- Apoteker mengklasifikasi jenis medication eror yg terjadi
- Menentukan penyebab medication eror
- Apoteker harus segera mendokumentasikan dan melaporkan kejadian kpd
dokter, perawat, kepala IFRS
- Mengidentifikasi langkah-langkah dgn benar untuk menangani medication
eror tsb.
- Melakukan terapi berbaikan dan suportif pd pasien
5. Pencegahan agar tidak terjadi medication error?
1. Mengidentifikasi pasien minimal dgn 2 identitas spt nama, no rm, no resep
2. Apoteker tdk boleh membuat asumsi pada saat melakukan interpretasi resep
dokter
3. Mendapatkan info mengenai pasien sbg petunjuk penting dlm keputusan
pemberian obat (alergi)
4. Melihat hasil pemeriksaan
5. Harus membuat catatan pengobatan pasien
6. Dgn otomatisasi/e prescribing
7. Jika terdapat permintaan lisan jika keadaan emergency dan ada konfirmasi
ulang. Info penting harus diberikan kepada petugas