“MEDICATION ERROR”
KELOMPOK 19
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2020/2021
DAFTAR ISI
SKENARIO 2
MEDICATION ERROR
Seorang perempuan berumur 47 tahun datang ke dokter dengan keluhan akhir-akhir ini sering
sakit kepala dan tidak bisa tidur nyenyak. Pasien juga mengeluh berkeringat banyak dan
sering berdebar-debar. Dokter belum pernah bertemu pasian sebelumnya. Dokter melakukan
anamnesis cepat dan singkat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah dan frekuensi
denyut jantung yang meningkat. Pada leher tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid.
Dokter mendiagnosa pasien sebagai hypertension dan suspect hyperthiroid. Sebagai dokter
layanan primer, dokter meresepkan obat pendahuluan dengan Parasetamol dan antihipertensi
beta-bloker dan menyarankan pasien untuk berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam.
Tiga hari setelah minum obat, pasien mengalami sesak nafas berat dan kembali mendatangi
dokter, namun karena fasilitas di tempat dokter tidak memadai akhirnya pasien dirujuk ke
rumah sakit untuk mendapat penanganan intensif. Informasi dari keluarga diketahui pasien
mempunyai riwayat asma namun sudah lama tidak kambuh.
KATA SULIT
1. Medication error : menurut kemenkes 2004, kejadian yang merugikan pasien akibat
pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat
dicegah
PERTANYAAN
Medication error merupakan kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat
selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah. Jenis
jenis dari medication error yaitu prescribing error, transcribing error, dispensing error,
administration error. Faktor yang dapat menyebabkan medication error yaitu faktor
individu karena persoalan pribadi, pengetahuan tentang obat yang kurang memadai,
dan kesalahan perhitungan dosis obat dan Faktor lainnya seperti sistem distribusi obat
yang kurang mendukung, sistem penyimpanan obat. Untuk mencegah medication
error dilakukan medication reconsiliation, eliminasi faktor risiko, serta oversight dan
error interception. Jika melanggar ketentuan diatur dalam pasal 8 ayat 1 huruf b,c,d,e
dalam UU no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Untuk meningkatkan
keamanan dalam penggunaan obat dapat dilakukan dengan cara antara lain
Menggunakan nama generik dalam pemberian obat, memberikan resep sesuai dengan
individu setiap pasien, melatih tehnik dalam pengambilan informasi riwayat
pengobatan dari pasien, dll.
SASARAN BELAJAR
1.1. Definisi
1.10. Pencegahan
SASARAN BELAJAR
1.10. Pencegahan savina