“OBAT OTONOM”
NPM : 1102018295
Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
2020/2021
OBAT OTONOM
Praktikum obat otonom dibagi atas dua bagian, yaitu praktikum obat otonom dengan
menggunakan hewan percobaan dan diskusi obat otonom dengan menggunakan kasus atau
skenario.
Tujuan
Cara Kerja
Pilihlah seekor kelinci putih dan taruhlah di atas meja. Perlakukanlah hewan secara
baik. Periksalah hewan dalam keadaan penerangan yang cukup dan tetap. Perhatikan
lebar pupil sebelum dan sesudah dikenai sinar yang terang. Amati apakah refleks
konsensual seperti yang terjadi pada manusia juga terjadi pada kelinci. Ukur lebar
pupil dengan penggaris millimeter. Rangsanglah kelinci dan catatlah lebar pupil
dalam keadaan eksitasi.Ambil pilokarpin 1 % dan teteskan pada bola mata kanan.
Perhatikanlah pupil sesudah satu menit dan ulangi jika diameter pupil belum berubah
setelah 5 menit.Setelah terjadi miosis, sekarang teteskan larutan atroin 1% pada mata
yang sama. Observasi pupil setiap satu menit dan ulangi penetesan setelah 5 menit
jika perlu untuk menghasilkan midriasis. Lihatlah reaksi pupil tersebut terhadap sinar.
Hasil Observasi :
Tabel I
Mata Normal
Kanan Kiri
1 cm 1 cm
Tabel II
Tabel III
Tetes Pilokarpin
Kanan Kiri
0,8 mm 0,8 mm
Tabel IV
Pilokarpin + Cahaya
Kanan Kiri
0,5 mm 0,5 mm
Tabel V
Atropin
Kanan Kiri
1 cm 1 cm
Tabel VI
Atropin + Cahaya
Kanan Kiri
0,8 mm 0,8 mm
Atropin akan merangsang medulla oblongata dan pusat lain di otak. Pada dosisi kecil,
atropin akan memperlihatkan efek merangsang susunan saraf pusat lalu pada dosis
toksik akan memperlihatkan efek depresi setelah melampaui fase eksitasi yang
berlebihan.
Pilokarpin adalah suatu obat kolinergik yang bekerja langsung mengkontriksi pupil
mata, sehingga membuka kanalis Schlemm untuk menambah aliran hummor aqueus
(cairan).
Kesimpulan
Efek dari Pilokarpin yang bersifat agonis muskarinik menyebabkan reaksi pada otot
pupil pada mata mengecil dan produksi saliva yang meningkat, kemudian efek dari
Atropin Sulfat yang bersifat anti muskarinik menyebabkan reaksi pada otot pupil pada
mata membesar dan produksi saliva yang menurun.
Pertanyaan
Refleks konsensual disebut juga refleks cahaya tidak langsung adalah mengecilnya
pupil (miosis) pada mata yang tidak disinari cahaya.Jika pada pupil yang satu disinari
maka secara serentak pupil lainnya mengecil dengan ukuran yang sama
3. Jelaskan efek lokal pilokarpin dan atropin pada pupil dan mekanisme kerjanya ?
Efek lokal pilokarpin adalah untuk menurunkan tekanan intra okular, sedangkan efek
lokal atropin untuk menurunkan sekresi bronkial dan mengurangi saliva.
Pilokarpin :
- Indikasi : Glaukoma kronik, glaukoma sudut tertutup akut.
- Kontraindikasi : Radang iris akut, glaukoma sekunder tertutup.
Atropin :
- Indikasi : Spasme/ kejang pada otot kandung empedu, kandung kemih, dan usus,
keracunan fosfor organik.
- Kontraindikasi: Asma, miastenia gravis, kolitis ulserativa, penyakit hati dan ginjal
yang serius.
Data Praktikum
1. OP 1
OBSERVASI TD HR RR PRODUKSI SALIVA
2. OP 2
OBSERVASI TD HR RR PRODUKSI SALIVA
3. OP 3
OBSERVASI TD HR RR PRODUKSI SALIVA
4. OP 4
OBSERVASI TD HR RR PRODUKSI SALIVA
1. Propranolol
2. Plasebo
3. Efedrin
KASUS 1
Seorang gadis 12 tahun datang ke dokter dengan radang tenggorokan dan demam.
Dokter mendiagnosa sebagai faringitis akut yang disebabkan oleh Streptococcus beta-
hemolytic group A. Ia diberikan injeksi Penisilin. Sekitar 5 menit kemudian,
ditemukan kondisi respiratory distress dan adanya wheezing, kulit dingin, takikardi,
tekanan darah turun sampai 70/20 mm Hg. Dokter kemudian mendiagnosa sebagai
reaksi anafilaktik terhadap penisilin lalu memberikan injeksi epinefrin SC.
Pertanyaan: