DOSEN PENGAMPU :
Kodri S.Kp.M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Setiap hari semua makhluk hidup perlu melakukan pengaturan keseimbangan air, elektrolit, Pada
manusia, asupan dan pengeluaran air dan elektrolit diatur lewat hubungan timbal balik hormon
dan saraf yang mendasari perilaku dan kebiasaan makan. Keseimbangan cairan dan elektrolit
mencakup komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena dan didistribusikan ke seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit menandakan cairan dan elektrolit tubuh total
yang normal, demikian juga dengan distribusinya dalam seluruh bagian tubuh Sistem sirkulasi
darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh.
Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran
darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (= sinus)di
organ tertentu. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah bening yang merupakan
aliran terbuka. Manusia tersusun atas sel-sel, pada tubuh manusia terdapat beberapa sistem
sirkulasi atau sistem peredaran darah. Kedua sistem ini saling bekerjasama untuk menjalankan
fungsinya. Apabila salah satu atau keduanya terganggu akan menyebabkan kelainan tubuh
diantaranya asidosis respiratorik, asidosis metabolik, alkalosis respiratorik dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air(pelarut) dan zat tertentu(zat terlarut).
Cairan sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kndisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan
cairan merupakan salah satu bagian dari fisiologi hemeostatis yang melibatkan komposisi
dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena(IV) dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Dengan
demikian keseimbangan cairan berarti adana distribusi yang normal air tubuh total ke
dalam seluruh bagian tubuh. Bila hal tersebut berubah atau mendpatkan gangguan maka
akan terjadi ganguan keseimbangan cairan baik berupa kekuranan cairan atau kelebihan
cairan.
Cairan tubuh menempati beberapa tempat yaitu cairan yang berada di dalam sel diseluruh
tubuh yang disebut cairan intraseluler dan cairan yang berada diluar sel disebut cairan
ekstraseluler. Cairan ekstraseluler terdri dari 3 kelompok yaitu:
1. Cairan intravaskuler(plasma)
Cairan intrvaskuler adalah cairan didalam sistem vaskuler.
2. Cairan interstitial
Cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel.
3. Cairan transeluler
4
Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus sperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler
2. Kongesti/Hyperemia
Kongesti/hyperemia adalah keadaan dimana volume darah meningkat disertai
melebarnya pembuluh darah. Atau kondisi dimana terdapat darah secara berlebihan
di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Berasarkan jenisnya hyperemia
dibagi menjadi 2:
a. Hyperemia aktif: terjadi karena aliran darah kedalam daerah bertambah atau
lebih banyak darh mengalir kedalam darah itu dari biasanya. Hal ini terjadi
karena adanya dilatasiarteriol atau kapiler yang bekerja sebagai katup yang
mengatur aliran ke dalam mikrosirkulasi local, akibat terangsangnya syaraf
vasodilator atau kelumpuhan vasokonstriktornya. Contoh: hyperemia pada
radang akut, warna merah pada wajah, yang timbul akibat respon terhadap
stimulus neurogenic.
b. Hyperemia pasif; merupakan gangguan aliran darah dari daerah tertentu.
Hal ini terjadi karena jumlah darah vena atau aliran darah vena berkurang
atau terjadi penggosongan darah vena. Contoh: pada pemasangan torniket,
penekanan aliran vena oleh tumor, atau obstruksi pada lumen karena
thrombosis. Hyperemia pasif dibagi menjadi 2 berdasarkan
pelangsungannya:
a) Hyperemia pasif akut dimana berlangsungnya relative dalam waktu
singkat dan tidak ada pengaruh dari jaringa yang terkena.
5
b) Hypeemia pasif kronik yang berlangsung lama dan dapat tejdi
perubahan-perubahan yang permanen pada jaringan(hipoksia,atrofi,dan
nekrosis).
3. Thrombosis
Thrombosis adalah keadaan dimana aliran darah melambat maka trombosit akan
melekat pada permukaan bagian dalam dinding pembuluh darah. Trombosit yang
elekat semakin lama akan semakin banyak dan saling melekat sehingga
terbentuknya massa yang menonjol di dinding pembuluh darah. Apabila massa
tersebut lepas dari dinding pembuluh darah maka disebut dengan embolus.
Selanjutnya embolus akan mengikuti aliran darah dan pada suatu tempat berhenti
dan menyumbat pembuluh darah tersebut. Kejadian ini disebut embolisme.
4. Embolus
Embolus adalah suatu benda asing yang terbawa aliran darah yang berasal dari
suatu tempat yang akhirnya menyumbat pembuluh darah. Bentuk embolus dapat
berupa benda padat dari sel kanker, bakteri atau jaringan. Selain itu embolus juga
dapat berupa cairan seperti zat lemak, cairan amnion, dan embolus gas.
5. Infark
Infark adalah sumbatan yang terjadi pada aliran arteri yang menimbulkan gangguan
sirkulasi darah setempat, sehingga terjadi iskemia pada daerah yang dialiri yang
kemudian berakhir menjadi infark. Sumbatan tersebut dapat terjadi secara perlahan
lahan, cepat dan menetap yang biasanya berasal dari embolus dan thrombus.
Namun infark juga dapar terjadi karena adanya arteriosclerosis yang menyebabkan
aliran darah tidak lancer akibatnya suplai darah kurang dan akhirnya muncul
iskemia dan akhirnya menjadi infark. Macam-macam infark diantaranya yakni;
a. infark anemik(pucat), yang terjadi pada alat tubuh yang padat seperti ginjal
ataupun jantung.
b. Infark hemorhagik, yang terjadi pada alat tubuh yang mempunyai jaringan
linggar, seperti paru-paru, usus dan hati.
Infark dapat anemik maupun hemorhagik, contohnya pada otak yang lambat laun
melunak dan menjadi cair sehingga menimbulkan lubang dalam jaringan.
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan air dimana output melebihi intake.
Sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang. Saat dehidrasi maka yng hilang adalah
cairan tubuh tetapi pada dasarnya saat dehidrasi, elektrolit yang berada dalam
6
cairan juga berkurang. Dengan demikian setiap gangguan keseimbngan cairan
seperti dehidrasi, kemungkinan besar juga akan disertai dengan gangguan
elektrolit.
2. Edema
Edema adalah penumpukan cairan dalam ruang diantara sel tubuh. Edema dapat
terjadi di seluruh tubuh. Namun yang sering terlihat jelas pada bagian lengan atau
tungkai. Edema dapat disebabkan oleh 2 hal yakni:
1. Penurunan tekanan osmotik dimana protein sebagi zat yang berfungsi untuk
mempertahankan tekanan osmotic bila kadarnya dalam plasma menurun. Maka
akan menyebbkan perpindahan cairan dri vaskuler menuju sel dalam jaringan
yang tekanan osmotiknya lebih tinggi sehingga terjadilah edema.
2. Peningkatan tekanan hidrostatik
Tekanan hidrpstatik adalah tekanan dalam cairan yang berasal dari tekanan
dalam vaskuler. Bila tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan osmotic maka
akan menyebabkan cairan pindah masuk kedalam jaringan sehingga terjadi
edema.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
timbal balik hormon dan saraf yang mendasari perilaku dan kebiasaan makan. Manusia
tersusun atas sel-sel, pada tubuh manusia terdapat beberapa sistem sirkulasi atau sistem
peredaran darah. Kedua sistem ini saling bekerjasama untuk menjalankan fungsinya.
Apabila salah satu atau keduanya terganggu akan menyebabkan kelainan tubuh. Adapun
Macam- macam kelainan sirkulasi darah: Perdarahan, Kongesti/Hyperemia, Thrombosis,
Embolus, Infark
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8705717/
penyebab_terjadinya_KELAINAN_SIRKULASI_CAIRAN_TUBUH_dan_ASAM_BASA
http://risjanandi.blogspot.com/2013/03/gangguan-sirkulasi.html?m=1
8
https://www.alodokter.com/edema#:~:text=Edema%20terjadi%20saat%20cairan%20di,hati
%2C%20ginjal%2C%20serta%20otak