1. Introduction
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga semuanya dalam keadaan
sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Gangguan Cairan dan Sel Darah.
Gangguan cairan dan elektrolit sangat umum terjadi pada pada kondisi kehidupan sehari hari baik
akibat penyakit, kecelakaan ataupun pada saat operasi. Cairan intravena dengan jumlah yang besar
sering diperlukan untuk memperbaiki defisit cairan dan mengkompensasi kehilangan darah selama
operasi. Cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan. Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh diatur sedemikan rupa agar
keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan.Gangguan besar dalam keseimbangan cairan
dan elektrolit dapat dengan cepat mengubah kardiovaskular, saraf, dan fungsi neuromuskular.
A. HIPERVOLEMI
Hipervolume adalah kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan kelebihan (retensi) cairan dan
natrium diruang ekstraseluler.Hipervolume dikenal juga dengan sebutan overhidrasi atau deficit
volume cairan (fluid volume acces atau FVE). Kelebihan cairan didalam tubuh dapat menimbulkan
dua manifestasi, yaitu peningkatan volume darah dan edema. Edema adalah meningkatnya volume
cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler disertai dengan penimbunan cairan dalam sela-sela jaringan
dan rongga serosa.
Edema dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu edema perifer atau edema pitting, edema
nonpitting, dan edema anasrka.Edema pitting adalah edema yang muncul didaerah perifer.
Penekanan daerah edema, akan membentuk cekungan yang tidak langsung hilang ketika tekanan
dilepaskan. Hal ini disebabkan oleh perpindahan cairan kejaringan melalui titik tekan.Edema pitting
tidak menunjukkan kelebihan cairan yang menyeluruh. Edema nonpitting tidak menunjukkan
kelebiahan cairan ekstrasel karena umumnya disebabkan oleh infeksi dan trauma yang menyebakan
pengumpulan serta pembekuan cairan dipermukaan jaringan. Kelebihan cairan vaskuler meningkatkan
tekanan hidrostatik cairan dan akan menekan cairan ke permukaan interstisial. Edema anasarka
adalah edema yang terdapat diseluruh tubuh.Pada edema anasarka, tekanan hidrostatik meningkat
sangat tajam sehingga menekan sejumlah cairan hingga ke membrane kapiler paru.
Akibatnya,terjadilah edema paru dengan manifestasi berupa penumpukan sputum, dispnea, batuk,
dan terdengar suara napas ronki basah.
Kelebihan cairan ekstrasel memiliki manifestasi sebagai berikut. 1) Edema perifer atau edema pitting
2) Asites 3) Kelopak mata bengkak 4) Suara napas ronki basah 5) Penambahan berat badan yng tidak
normal
Penyebab :
1. Permeabilitas kapiler bertambah
- Radang, berkaitan dengan bertambahnya permeabilitas vaskular dengan menghilangnya
eksudat yang kaya akan protein
- Infeksi berat
- Reaksi anafilaktik
- Keracunan akibat obat-obatan atau zat kimia
- Anoxia yang terjadi akibat berbagai keracunan
- Tekanan vena yang meningkat akibat payah jantung
- Kekurangan protein dalam plasma akibat albuminuria
- Retensi natrium dan air pada penyakit ginjal tertentu
5. Obstruksi limfatik
Gangguan aliran limfe pada suatu daerah yang menyebabkan cairan jaringan tertimbun
(limfedema), contoh pada :
Radang : saluran dan kelenjar inguinal yang meradang akibat infestasi filarial (elephantiasis)
Neoplastik : tumor ganas menyebuk atau menginfiltrasi kelenjar dan saluran limfe
Pasca bedah : mastektomi radikal
Pasca radiasi
B. HIPOVOLEMI
Ketidakseimbangan cairan
a. Hipovolemia
Hipovolume adalah kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi cairan dan elektrolit
diruang ekstraseluler, tetapi proporsi antara keduanya (cairan dan elektrolit) mendekati
normal.Hipovolume dikenal juga dengan sebutan dehidrasi atau deficit volume cairan (fluid volume
deficit atau FVD). Pada saat tubuh kekurangan cairan dan elektrolit, tekanan osmotic mengalami
perubahan sehingga cairan interstisial dapat masuk ke ruang intravaskuler.Hal ini menyebabkan ruang
interstisial kosong dan cairan intrasel masuk kedalamnya.
Hipovolume dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kekurangan asupan cairan dan kelebihan
asupan zat terlarut (misalnya protein dan klorida atau natrium).kelebihan asupan zat terlarut dapat
menyebabkan eksresi atau pengeluaran urine secara berlebih serta pengeluaran keringat yang
banyak dalam waktu yang lama. Dehidrasi dapat terjadi pada pasien yang mengalami gangguan pada
hipotalamus, kelenjar gondok, dan ginjal.Selain itu dehidrasi juga dapat terjadi pada pasien yang
mengalami diare dan muntah secara terus menerus.
Secara umum, dehidrasi dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Dehidrasi isotonic, yaitu jumlah cairan yang hilang sebanding dengan jumlah isotonic yang hilang.
2) Dehidrasi hipertonik, yaitu jumlah cairan yang hilang lebih besar daripada jumlah elektrolit yang
hilang 3) Dehidrasi hipotonik, yaitu jumlah cairan yang hilang lebih sedikit daripada jumlah elektrolit
yang hilang.
Kehilangan cairan ekstrasel secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan volume ekstrasel
(hipovolume) dan perubahan hematokrit. Berdasarkan derajat keparahan, dehidrasi dapat dibagi
menjadi:
1) Dehidrasi ringan Pada dehidrasi ringan, tubuh kehilangan cairan sebesar 5% dari berat badan
sekitar 1,5-2 liter. Kehilangan cairan yang berlebihan dapat berlangsung melalui kulit, saluran
pencernaan, saluran kemih, paru, atau pembuluh darah.
2) Dehidrasi sedang Pada dehidrasi sedang, tubuh kehilangan cairan sebesar 5-10% dari berat badan
atau sekitar 2-4 liter.Natrium serum dalam tubuh mencapai 152-158 mEq/L. salah satu cirri fisik dari
penderita dehidrasi sedang adalah mata cekung.
3) Dehidrasi berat Pada dehidrasi berat, tubuh kehilangan cairan sebesar 4-6 liter atau lebih dari 10%
dari berat badan. Natrium serum mencapai 159-166 mEq/L. Penderita dehidrasi berat dapat
mengalami hipotensi, oliguria, turgor kulit buruk, serta peningkatan laju pernapasan.(Lyndon Saputra,
2013
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai “output” yang melebihi
“intake” sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang dan sering disertai dengan gangguan elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi karena ; Kemiskinan air (water depletion). Kemiskinan natrium (sodium
depletion). Kemiskinan air dan natrium (water and sodium depletion)
Dehidrasi primer dapat juga terjadi pada orang yang mengeluarkan peluh yang sangat banyak tanpa
pergantian air seperti :
Musafir di padang pasir
Orang yang berhari-hari di tengah lautan tanpa mendapat minum
Pada stadium permulaan water depletion, ion natrium dan chlor ikut menghilang dari cairan tubuh
reabsorpsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan cairan ekstraseluler mengandung
natrium dan chlor berlebihan hipertoni air keluar dari sel dehidrasi seluler
haus
Dehidrasi intraseluler perangsangan pada hipofisis melepaskan hormon antidiuretik
oliguria
Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer adalah
- Haus
- Air liur sedikit sekali sehingga mulut kering
- Oliguria
- Sangat lemah
- Timbulnya gangguan mental seperti halusinasi dan gangguan mental
Kematian akan terjadi apabila orang kehilangan air kurang lebih 15 % atau 22 % total body water.
Dehidrasi sekunder (sodium depletion)
Dehidrasi terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit.
Sodim depletion sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada
keadaan muntah-muntah dan diare yang hebat
Hilangnya natrium melalui air kemih dapat terjadi pada :
- Penyakit adison
- Asidosis yang terjadi akibat diabetes
- Penyakit ginjal tertentu
Akibat sodium depletion terjadi hipotoni ekstraseluler tekanan osmotik menurun
menghambat dikeluarkannya hormon antidiuretik ginjal mengeluarkan air agar tercapai
konsentrasi cairan ekstraseluler yang normal volume plasma dan cairan interstisium
menurun
Air akan masuk ke dalam sel akibat hipotoni ektraseluler sehingga tidak timbul rasa haus.
Gejala-gejala lain dehidrasi sekunder adalah :
- Nausea
- Muntah-muntah
- Kejang
- Sakit kepala
- Perasaan lesu dan lelah
Akibat volume darah menurun :
- Cardiac output menurun, tekanan darah menurun pingsan kalau berdiri lama
- Filtrasi glomerulus menurun, air kemih tidak mengandung nacl
- Gangguan keseimbangan asam basa dan hemokonsentrasi
Kematian dapat terjadi karena kegagalan aliran perifer
C. HIPEREMI (KONGESTI, BENDUNGAN)
Hiperemi adalah suatu keadaan yang disertai dengan meningkatnya volume darah dalam pembuluh
darah yang melebar pada suatu alat atau bagian tubuh.
Hiperemi aktif :
- Terjadi dalam waktu singkat
- Terjadi karena jumlah darah arterial atau kapiler pada sebagian tubuh bertambah akibat
rangsangan saraf vasodilator atau karena kelumpuhan yasokontriktornya.
Hiperemi aktif dapat terjadi pada :
- Alat tubuh yang sedang berfungsi aktif
- Kulit, karena emosi, marah atau malu
- Radang akut akibat panas
Hiperemi pasif (kongesti)
- Terjadi karena drainase vena teranggu disertai pelebaran vena, venula, dan kapiler distal
- Bagian yang terkena berwarna merah kebiru-biruan akibat deoksigenasi eritrosit yang terkurung
(sianosis)
- Dapat lokal seperrti pada obstruksi vena atau sistemik seperti pada gagal jantung
Bila hiperemi akut, pembuluh melebar, jaringan dan organ sangat berdarah.
Bila hiperemi kronik dapat menyebabkan atropi hipoksik atau kematian sel parenkim
Organ yang paling serin terkena : paru-paru, hati, limpa
Etiologi perdarahan:
- Kerusakan pembuluh darah
- Trauma
- Proses patologik
- Penyakit yang berhubungan dengan
- Gangguan pembekuan darah
- Kelainan pembuluh darah
Akibat Perdarahan ;
a. Efek local
Mekanisme pengamanan bila terjadi perdarahan :
1. Kontraksi dan retraksi pada tempat pembuluh darah yang robek untuk mencegah perdarahan
yang lebih banyak lagi
2. Trombosit dan jaringan membentuk zat-zat agar terjadi pembekuan darah
b. Efek sistemik
Perdarahan akut dan keras dapat menyebabkan :
- Sirkulasi mengalami kolaps, semua alat tubuh akan iskhemik, pucat dan kering dan bisa
menyebabkan kematian
- Tekanan darah menurun , merangsang presoreseptor pada sinus carotikus dan saraf pada
aorta :
Denyut jantung bertambah dan arteriol perifer menyempit
Sekresi adrenalin bertambah
Penguncupan limpa menyebabkan cadangan eritrosit disemprotkan ke
dalam sirkulasi
E. TROMBOSIS
Trombus adalah suatu benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah di dalam pembuluh
darah atau jantung sewaktu hidup
Proses pembentukan trombus disebut trombosis
Normal : darah yang mengalir tetap cair karena terdapat keseimbangan tertentu yang sangat
komplek
Pada keadaan tertentu keadaan keseimbangan dapat terganggu trombosit-trombosit
melekat pada permukaan pembuluh darah atau jantung.
Sifat trombosit dapat saling melekat dan membentuk suatu masa yang menonjol ke dalam lumen.
Apabila terdapat kerusakan pada trombosit akan dilepaskan tromboplastin yang merangsang
proses pembekuan darah
Trombus mempunyai bentuk khas, terdiri atas lapisan trombosit dan diliputiolehleukosit,eritrosit
dan fibrin
1. Etiologi Trombus
Perubahan pada permukaan endotel pembuluh darah :
- Endotel normal merupakan permukaan yang rata dan halus, terdapat muatan listrik yang akan
menolak tiap unsur darah yang mendekati.
- Kerusakan endotel menyebabkan :
Perubahan dalam potensial listrik sehingga trombosit
Dapat melekat pada endotel
Jaringan endotel yang rusak mengeluarkan suatu zat
Sehingga terjadi koagulasi darah.
- Trombosis dapat terjadi pada :atherosclerosis, radang pembuluh darah, inflamasi lapisan
jantung, rudapaksa (trauma)
2. Perubahan dalam aliran darah
Bila aliran darah melambat trombosit menepi masuk ke dalam zone plasma sehingga
kontak dengan endotel bertambah dan mudah melekat pada dinding pembuluh darah
Perubahan dalam aliran darah sering terjadi pada vena daripada arteri terutama vena yang
terbendung
3. Perubahan pada konstitusi darah
Perubahan dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis
Pada masa setelah mengalami pembedahan dan masa nipas(puerperium) jumlah trombosit
dalam darah kira-kira 2-3 kali lipat daripada normal
Trombosis sering terjadi pada polysitemia, pada tumor ganas (sel-sel tumor ganas
membentuk tromboplastin)
4. Akibat trombus
Trombus yang terbentuk dalam ena menimbulkan :
- Stasis darah
- Bendungan pasif
- Edema dan kadang-kadang nekrosis
Trombus dalam arteri dapat menimbulkan
- Iskhemi
- Nekrosis
- Infark atau gangrene
Penyebab tromboflebitis adalah bekuan darah. Bekuan darah dapat terbentuk dalam darah
sebagai akibat dari:
- Cedera pada vena
- Gangguan pembekuan darah yang diturunkan oleh keluarga
- Tidak bergerak untuk waktu yang lama, seperti selama cedera atau dirawat di rumah sakit. Risiko
tromboflebitis akan meningkat jika:
- Tidak beraktivitas dalam waktu yang lama
- Memiliki varises
- Memiliki alat pacu jantung atau tabung tipis fleksibel (kateter) di vena sentral
- Sedang hamil atau baru saja melahirkan
- Menggunakan pil KB atau terapi penggantian hormon
- Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah atau kecenderungan untuk membentuk
gumpalan darah
- Pernah mengalami episode tromboflebitis sebelumnya
- Pernah terkena stroke
- Berusia lebih dari 60 tahun
- Obesitas
- Menderita kanker
- Merokok.
F. EMBOLUS
Embolus adalah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah.
Prosesnya disebut embolisme (embolism)
Embolus dapat berupa :
- Embolus bersifat padat dapat berasal dari thrombus kelompok sel tumor, kelompok bakteri,
jaringan
- Embolus bersifat cairan dapat berupa zat lemak, cairan amnion
- Embolus bersifat gas dapat berupa adara, gas nitrogen karbon dioksida
Perpindahan embolus bisa merupakan cara penyebaran infeksi (embolus septik), menimbulkan
sarang-sarang infeksi baru atau abses-abses baru.
Penyebaran tumor ganas(metastasis) terjadi karena fragmen-fragmen atau sel-sel tumor hanyut
terbawa oleh aliran darah atau limfe
Embolus dapat ditemukan dalam vena, arteri, pembuluh limfe dan jantung
Embolus lemak dapat terjadi pada keadaan :
- Patah tulang panjang terutama femur dan tibia
- Luka bakar pada kulit
- Radang yang mengenai tulang atau jaringan lemak
- Perlemakan hati akibat gizi buruk atau alkoholisme
Embolisme cairan amnion
Embolus mengandung carik-carik jaringan efitel kulit bayi, vernik carseosa, lendir dan lanugo
Penyebab cairan amnion masuk ke dalam pembuluh darah :
- Robekan pada endocervikdan myometrium
- Ruptur kantong amnion
Kontraksi rahim menimbulkan tekanan besar sehingga cairan amnion seolah olah disemprotkan ke
dalam vena-vena dan sinus-sinus uterus yang terbuka lebar karena terjadinya luka-luka
Gejala : sesak napas, shock, kematian mendadak pada wanita sehabis melahirkan atau masa nipas
G. Iskhemi
Iskhemi adalah anemi setempat akibat perbekalan darah yang berkurang atau karena
terputusnya perbekalan darah arteri pada suatu alat tubuh.
Iskhemi dapat terjadi secara perlahan-lahan atau mendadak
Iskhemi dapat terjadi akibat : trombosis, embolisme, arteriosklerosis, tromboangitis obliterans,
spasme arteri, tekanan dari luar terhadap pembuluh
Keras ringannya dan luas sempitnya daerah yang terkena bergantung kepada :
- Apakah terjadi secara mendadak atau perlahan-lahan
- Sumbatan inkomplit (partial)
- Jaringan yang terkena (jaringan otak lebih cepat menjadi nekrotik)
- Terdapat tidaknya susunan kolateral
H. Infark
Infark adalah nekrosis iskhemik setempat akibat insufisiensi sirkulasi darah(sumbatan aliran arterial
atau obstruksi vena)
Macam-macam infark :
a. infark pucat (anemik) terjadi pada akibat penyumbatan arteri dan terjadi pada alat-alat tubuh yang
padat seperti jantung dan ginjal
b. Infark hemorhagik terjadi pada alat-alat tubuh yang terdiri atas jaringan yang renggang seperti
paru-paru dan usus.
I. Gangren
Gangren adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasi kuman safrofit sehingga jaringan
menjadi busuk.
Gangren hanya terjadi pada bagian yang telah nekrotik dan hanya terjadi pada alat-alat tubuh yang
berhubungan dengan dunia luar seperti kulit, lambung, usus, mulut, paru-paru, cervik dll.
Gangren tidak terjadi pada jantung, limpa dan hati
Gangren basah terjadi pada alat-alat tubuh yang mengandung banyak cairan akibat obstruksi vena
dan pada tempat- tempat yang tidak memungkinkan terjadinya penguapan (media untuk
pertumbuhan kuman)
Gangren basah dapat terjadi di pada lambung dan paru-paru, tungkai
Gangren kering dapat terjadi pada jaringan yang hanya sedikit cairan, mudah terjadi penguapan
dan drainase baik
Sebab-sebab gangren :
1. Hilangnya perbekalan darah
2. Terdapatnya infeksi bakteri
Gangren yang terjadi pada orang tua disebut gangren senilis akibatpenyempitan
lumen(arteriosklerosis) terjadi pada bagian-bagian ujung akral, biasanya gangren kering
Pada gangren kering, jaringan mengering, melisut dan berwarna hitam spt mummy
Warna hitam disebabkan oleh H2S yang berasal dari bakteri bereaksi dengan besi yang
dilepaskan dari hemoglobin sehingga terjadi sulfida besi
C. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN (Skill-Building)
Kriteria penilaian pada kegiatan belajar tahap ini adalah upaya mahasiswa dalam melakukan internalisasi
pemahaman materi yang disampaikan untuk bisa menjawab ketepatan pemahaman tentang gagguan cairan
dan darah.
Seorang pria 25 tahun mengalami dehidrasi akibat diare yang terus menerus dan terlambat di bawa ke rumah
Sakit. hasil pemeriksaan didapatkan pada awal pasien mengeluh haus yang hebat dan lemah. Tanda-tanda
vital. Suhu tubuh 38,9°C, nadi 118/menit, pernapasan 28x/menit; tekanan darah 96/50 saat berbaring..
Pemeriksan Turgor kulit berkurang, lidah kering, mukosa membrane mulut kering, pengisian kapiler >3 detik.
Volume urin sedikit. Kesadaran mulai menurun (letharge)
4.Seorang laki laki mengalami Syndrom Koroner akut dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU), sejak hari
pertama serangan pasien sudah dibimbing untuk melakukan mobilisisasi dini dimulai dengan rentang
gerak baik pasif maupun aktif untuk mencegah terjadinya trombus Apakah tujuan mobilisasi dini tersebut ?
a. Mencegah Permukaan endotel pembuluh darah kasar
b. Meningkatkan aliran darah
c. Menurunkan Konstitusi darah
d. Menigkatkan Volume darah
e. Mengurangi kekakuan pada sendi
6.Seorang perempuan dibawa ke rumah sakit karenaterdapat luka yang tidak sembuh sembuh dan
berbau. Pasien mempunyai riwayat Diabetes Melitus. Apakah istilah Kematian jaringan yang luas dan
disertai invasi kuman saprofit sehingga jaringan menjadi busuk ?
a. Iskhemi
b. Infark
c. Gangrene
d. Edema
e. Nekrosis
7. Seorang laki laki dirawat di ruang penyakit dalam Rs X dengan keluhan sesak napas, lemah, perut
membesar, napsu makan menurun disertai muntah darah. Pasien Didiagnosis Sirotis hepatis. Apakah
istilah muntah darah pada pasien tersebut ?
a. Epistaksis
b. Hemoptisi
c. Melena
d. Ekimosis
e. Hematemesis
E. PENUTUP PEMBELAJARAN
Sekarang Anda akan menandai (melingkari) sesi yang telah Anda selesaikan hari ini di pelacak di bawah
ini. Ini hanyalah visual untuk membantu Anda melacak berapa banyak pekerjaan yang telah Anda
selesaikan dan berapa banyak pekerjaan yang tersisa untuk dilakukan.
Teori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Praktikum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14