Anda di halaman 1dari 16

FARMAKOLOGI

Disusun oleh:
1. Kurratu Aini
2. Sahara novi nur alie
3. Rika yulianti
4. Ryo ramanda
5. Martin alvian
6. Evi restu asih
7. Rini putri anisa
8. merdaliana
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Pada Tahap:

01 Pengkajian

02 Diagnosis Keperawatan

03 Intervensi

04 Implementasi

05 Evaluasi
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajian adalah pengumpulan data. Selama
tahap pengkajian, perawat mengumpulkan data
subjektif dan objektif dari pasien yang nantinya
akan digunakan untuk menegakkan diagnosis
keperawatan.

Langah-langkah pengkajian dalam pemberian obat


kepada pasien :
1. Pastikan resep kevalidan obat
2. Alasan obat tersebut digunakan
3. Cara kerja obat
4. Interaksi terhadap obat
5. efek samping dan toksisitas obat
6. tanda dan gejala yang harus dipantau
7. Yang harus pasien ketahui tentang obat
8. Pastikan obat tersedia, tidak kadaluarsa dan biaya
obat
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
PADA TAHAP DIAGNOSA
Diagnosis keperawatan yang secara umum
behubungan dengan terapi obat yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan


pengobatan
2. Resiko cedera yang berhubungan dengan efek samping
obat
3. Gangguan proses berfikir dengan berhubungan dengan
kerja obat,
4. Konstipasi berhubungan dengan tindakan atau efek
samping obat
5. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kerja
obat,
6. Pola pernafsakan tidak efektif berhubungan dengan
efek samping obat
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
PADA TAHAP INTERVENSI
Intervensi (perencanaan)

Perencanaan adalah bagaimana perawat mengusulkan untuk mengatasi diagnosis


keperawatan. Rencana asuhan keperawatan berisi setidaknya satu intervensi keperawatan
untuk tiap diagnosis keperawatan

Fase perencanaan ditandai dengan penetapan lingkup


tujuan, atau hasil yang diharapakn.
Lingkup tujuan yang efeektif memenuhi hal berikut ini :
1. Berpusat pada klien dengan jelas menyatakan perubahan
yang diharapkan
2. Dapat diterima (pasien dan perawat)
3. Realistik dan dapat diukur
4. Dikerjakan bersama
Perawat mengatur aktivitas perawatan untuk memastikan
5. Batas waktu jelas
6. Evaluasi jelas bahwa teknik pemberian obat aman. Perawat juga dapat
merencanakan untuk menggunakan waktu selama
memberikan obat. Pada situasi klien belajar
menggunakan obat secara mandiri, perawat dapat
merencanakan untuk menggunakan semua sumber
pengajaran yang tersedia.
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
PADA TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan keperawatan
yang prlu untuk mencapai tuujuan yang telah di
tetapkan.
Perawat sebaiknya tidak menyembunyikan kesalahan
pengobatan.

Pada catatan status klien, harus ditulis obat apa yang telah
diberikan kepada klien, pemberitahuan kepada dokter, efek
samping yang klien alami sebagai respon terhadap
kesalahan pengobatan dan upaya yang dilakukan untuk
menetralkan obat.
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
PADA TAHAP EVALUASI
Evaluasi adalah proses keperawatan adalah langkah untuk
menentukan bagaimana intervensitelah dilakukan.

Peran perawat dalam evaluasi


Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur
respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan
klien kearah pencapaian tujuan.

Sebagai contoh, ketika mengevaluasi klien terhadap tanda


tanda vital, perawat menerapkan pengatahuan tentang proses
penyakit dan respons fisiologis untuk meninterfrestasikan
apakah berubahn benar benar terjadi dan apakah perubuahn
tersebut inginkan
CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN
OBAT
CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

1. Keamanan dalam pemberian obat


melalui injeksi

2. Melindungi diri anda dari cedera


tertusuk jarum

3. Memberi obat dengan spuit


pengaman
CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
KEWASPADAAN RASIONAL
Baca label obat dengan teliti. Banyak produk tersedIa dalam kotak, warna, dan
bentuk yang sama.
Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet
dosis tunggal. kapsul atau satu vial dosis tunggal. Interpretasi yang
salah terhadap program obat dapat mengakibatkan
pemberian dosis tinggi berlebihan.

Banyak nama obat terdengar sama (mis. Digoksin dan


Waspadai obat-obatan bernama sama digitoksin, keflex dan keflin, orinase dan ornade ).

Cermati angka dibelakang koma Beberapa obat tersedia dalam jumlah yang
merupakan perkalian satu sama lain ( contoh, tablet
Coumadin dalam tablet 2,5 dan 25 mg, thorazine
dalam spansules (sejenis kapsul) 30 dan 300 mg).

Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap
berlebihan supaya dokter dapat memantau efek terapeutik da
responnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai