Anda di halaman 1dari 14

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT (DISCHARGE

PLANNING DALAM PEMBERIAN OBAT)

Oleh Kelompok 7 :

ILNA WARDANI
SUCI RAHMAT SYAIFUL
RESTA JERY
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 (Hidayat,
2011) terdiri dari tujuh peran yaitu:

a. Pemberian asuhan keperawatan


Perawat memperhatikan kebutuhan dasar manusia klien dengan
memberikan pelayanan keperawatan salah satunya memberikan obat
dengan benar untuk membantu dalam proses penyembuhan.

b. Advokat (pengacara)
Perawat berperan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh klien
dan keluarga dan membantu klien dalam pengambilan keputusan tindakan
pengobatan yang akan diberikan dan juga berperan dalam melindungi hak
pasien.
c. Edukator (pendidik)
Perawat pendidikan kesehatan tentang Peran membok RTO penyakit, gejala,
dan pengobatan yang akan diberikan bagi klien.

d. Koordinator (mengoordinasi)
Perawat mengoordinasi aktivitas tim kesehatan dalam pemberian obat saat
mengatur perawatan pasien, serta waktu kerja san sumber daya yang ada di
rumah sakit.

e. Kolaborator (kerja sama)


Perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter dan farmasi
yang bekerja di rumah sakit untuk menentukan pemberian obat yang tepat
untuk klien.

f. Konsultan (penasihat)
Perawat berkonsultasi dengan tim kesehatan dalam pemberian obat
terkait tindakan keperawatan yang akan diberikan sudah tepat.

g. Pembaharu
Peran ini perawat sebagai pembaharu dengan membuat perencanaan pemberian
obat dengan metode pelayanan keperawatan yang sudah dikonsultasikan dengan
tim kesehatan lain. Dalam hal ini perawat juga sangat berperan penting dalam
proses
pelaksanaan pemberian obat.

Perawat juga perlu pengetahuan dan keterampilan serta pengetahuan yang


sangat baik agar perawat mengerti mengapa obat itu diberikan dan bagaimana
kerja obat di dalam tubuh serta tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
Perawat perlu memeriksa apakah klien dapat meminum obatnya sendiri, apakah
obat sudah diminum benar dan tepat waktu serta perhatikan efek obat (Potter &
Perry, 2009).
Hal Yang Harus Diperhatikan perawat dalam 5

pemberian obat

1. Cuci tangan sebelum tindakan


2. Cek nama dan register pasien
3. Cek instruksi pengobatannya dengan teliti
4. Cek cara pemberian obatnya, dosis, waktu dll.
5. Cek kondisi obat, warna, bentuk, tanggal kadaluwarsa dll.
6. Jangan ambil obat tablet dalam botol dengan tangan.
7. Jika obat sirup cara menuangkan jangan sampai merusak
etiket.
PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN

a. Prinsip-prinsip pemberian obat

1) Persiapan
Peratama crawat harus melihat obat apa yang akan di berikan. Kemudian
mengkaji obat (tujuan peberian cara kerja efek samping dosis dan lainnya)

2) Pemberian
Ada 6 tahap yang harus diperhatikan perawat dalam pemberian obat:
• benar obat
• benar dosis
• benar pasien • benar cara pemberian
• benar waktu pemberian • benar pendokumentasian
3) Evaluasi
Perawat bertanggung jawab untuk memonitor respon pasien terhada
pengobatan. Untuk obat-obatan yang sering digunakan di rumah sakit jiwa
efek samping biasanya terlihat sampai 1 jam setelah pemberian

b. Metode pendekatan khusus dalam pemberian obat

1). Pendekatan khusus kepada pasien curiga


Pada pasien curiga tidak mudah percaya terhadap suatu tindakan atau
pemberian yang diberikan padanya
Berikan obat dalam bentuk dan kemasan yang sama setiap pemberi obat
agar pasien tidak bingung, cemas dan curiga. Jika ada perubahan dosis
diskusikan terlebih dahulu kepada pasien sebelum einta pasien untuk
meminumnya.
Yakinkan obat benar-benar diminum dan ditelan dengan cara
meminta pasien membuka mulut dan gunakan spatel untuk
melihat aakah obat disebunyikan

2) Pada pasien bunuh diri


Masalah yang sering timbul adalah penolakan pasien untuk
minum obat dengan maksud pasien untuk merusak dirinya.
Perawat harus bersikap tegas dala pengawasan pasien untuk
minum obat karena pasien pada tahap ini berada dalam fase
ambivalen antara keinginan hidup dan mati.
Perawat menggunakan kesempatan treatment pada saat pasien
memunyai keinginan hidup, agar keraguan pasien untuk
mengakhiri hidupnya berkurang karena pasien merasa
diperhatikan.
3) Pendekatan khusus pada pasien ketergantungan obat
Pada pasien yang mengalai ketegantungan obat biasanya menganggap bahwa
obat adalah segala- galanya dalam menyelesaikan masalah. Sehingga perawat
perlu memberikan penjelasan kepada pasien tentang manfaat obat dan obat
bukanlah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah. Terapi obat harus
disesuaikan dengan terapi modalitas lainnya seperti penjelasan cara-cara
elewati proses kehilangan

C. Pendidikan kesehatan
Secara moral perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan
mencakup informasi tentang penyakit kemajuan pasien, obat, cara merawat
pasien. Pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan peberian obat yaitu
informasi tentang obat efek samping cara minum obat waktu dan dosis.
Cara/Rute Pemberian yang Benar

1. Oral/mulut (seperti tablet)


2. Parenteral yaitu melalui Vena (perset / perinfus)
3. Topikal melalui kulit / membran mukosa (salep, losion, krim,
spray, tetes mata)
4. Rektal melalui anus (dulcolax)
5. Inhalasi melalui saluran pernapasan (combivent, berotek untuk
asma)
Peran dalam Mengobservasi Efek Samping dan Alergi Obat
Perawat harus mengetahui obat yang diberikan pada pasien serta
kemungkinan efek samping yang dapat terjadi. Beberapa efek samping
obat khususnya yang menimbulkan keracunan memerlukan tindakan
segera misalnya dengan memberikan obat-obatan emergensi,
menghentikan obat yang diberikan dan secepatnya memberitahu dokter.
Perawat harus memberitahu pasien yang memakai/ minum obat di
rumah mengenai tanda-tanda atau gejala efek samping obat yang harus
dilaporkan pada dokter atau perawat. Beberapa pasien dapat mengalami
alergi terhadap obat-obat tertentu. Perawat mempunyai peran penting
untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien akibat pemberian obat.
Pedoman Edukasi Perawat kepada Pasien atau Keluarga

sebelum pasien pulang ke rumah, perawat perlu memberikan


Edukasi kepada pasien maupun keluarga
tentang :
1. Nama obatnya.
2. Kegunaan obat itu.
3. Jumlah obat untuk dosis tunggal.
4. Jumlah total kali minum obat.
5. Waktu obat itu harus diminum (sebelum atau sesudah makan,
antibiotik tidak diminum bersama susu)
6. Untuk berapa hari obat itu harus diminum
7. Apakah harus sampai habis atau berhenti setelah keluhan
menghilang
8. Rute pemberian obat
9. Kenali jika ada efek samping atau alergi obat dan cara men-
gatasinya
10. Jangan mengoperasikan mesin yang rumit atau mengendarai
kendaraan bermotor pada terapi obat tertentu misalnya sedatif
antihistamin.
11. Cara penyimpanan obat, perlu lemari es atau tidak
12. Setelah obat habis apakah perlu kontrol ulang atau tidak
Kesalahan dalam Pemberian Obat

Kesalahan pemberian obat, selain memberi obat yang salah,


mencakup faktor lain yang mengubah terapi obat yang
direncanakan, misalnya lupa memberi obat, memberi obat dua
sekaligus sebagai kompensasi, memberi obat yang benar pada
waktu yang salah, atau memberi obat yang benar pada rute
yang salah.
Jika terjadi kesalahan pemberian obat, perawat yang
bersangkutan harus segera menghubungi dokternya atau
kepala perawat atau perawat yang senior segera setelah
kesalahan itu diketahuinya.

Anda mungkin juga menyukai