Di Susun Oleh:
Kelompok 2
Dimitri ilona : 20401009
M Sahrizal : 20401003
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman
Belajar Lapangan” didusun 1 pantai cermin .
Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah satu kegiatan diantaranya adalah
Kesehatan Jamban Di Keluarga, dalam penyusunan laporan PBL ini, kami
menyadari akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Namun berkat bimbingan Dosen pembimbing dalam pelaksanaan PBL
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan PBL. Disamping itu
kami turut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ketua STIKes Payung Negeri Pekanbru Ns. Deswinda, S.Kep, M.Kes
2. Kepala desa Mukhis S.Os
3. Ketua Perodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr. Suryani, SKM, MKL
4. Dosen Pembimbing Rahmi pramulia, M. Kes
5. Penguji Pembimbing Belajar Lapangan
6. RW 01, Dan RT 02 Dusun 1 pantai cermim
7. Masyarakat Dusun 1 Pantai cermin Yang turut membantu pada kegiatan PBL
8. Panitia pelaksanaan PBL Dan semua pihak yang telah turut membantu baik
secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
9. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan kegiatan PBL
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kerusakan gigi, kehilangan gigi, serta penyakit dan gangguan lain yang membatasi
kapasitas individu dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan
kesejahteraan psikososial (WHO, 2018). Blum (1974) dalam Notoatmodjo (2012)
mengatakan derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat dipengaruhi
oleh empat faktor utama yakni lingkungan (fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik,
dan sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Status kesehatan
akan tercapai bila keempat 2 faktor tersebut berada dalam kondisi yang optimal.
Determinan yang paling besar mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan
adalah faktor lingkungan dan perilaku, oleh karena itu perlu diupayakan
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya
membuat batasan kesehatan masyarakat yang disempurnakan oleh WHO,
sebagai berikut :
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmudan seni yang bertujuan untuk :
1) Mencegah timbulnya penyakit.
2) Memperpanjang umur.
3) Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha kesehatan
masyarakat yang terorganisasi untuk :
a. Memperbaiki kesehatan lingkungan.
b. Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat.
c. Mendidik masyarakat dalam prinsip kesehatan perorangan.
d. Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan
perawatan danpengobatan dengan sebaik-baiknya.
e. Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat
hidupyang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatan.
Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,mental, sosial,
serta di harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu : ”Harus selalu ada
pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus
menerus.
4
kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk
itu, perlu dilakukan konseling genetik.Untuk kepentingan kesehatan masyarakat
atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan
penyakit. Misalnya : seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetes
melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari
orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan,anak yang lahir dari
penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang
diwariskan orangtuanya. Oleh karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur
berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor
genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi
dapatdi umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol
(senjata), dan lingkungan/ perilaku manusia adalah pelatuknya (trigger).
5
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kab/
kota.
3. Faktor Perilaku Kesehatan
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan
mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di
masyarakat. Misalnya : penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak
manfaatnya apabila ibu ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-
ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia
adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan
efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya
penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yangdi berikan oleh petugas
kesehatan.
6
penduduknya yang mengidap penyakit seperti : gatal-gatal, infeksi saluran
pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga
dipengaruhi oleh factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih,
banyaknya tempat penampunganair yang tidak pernah dibersihkan
memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam
berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki
resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.
7
Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan
peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi
menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara. Meningkatnya PTM
dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah
karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya,
kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka Hari
Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11). Oleh karena
itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk
menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, arena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu : 1) Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur
8
Menkes. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal.
Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di
kalangan ibu.
9
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan
maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders)
dalam mengatasi masalah kesehatan
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-
konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong
menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan : persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya
urusan perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif.
6. Melakukan aksi dan advokasi.
E. Kesehatan Remaja
10
sesama jenis maupun lawan jenis
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminine
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973). Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi,
pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1) Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2) Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3) Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4) Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.
Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak
jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman
atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih
besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
11
F. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah),
rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan air minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vektor
5) Pencegahan/ pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
12
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
G. Kesehatan lansia
13
Tidak hanya itu, lansia juga rentan mengalami gangguan keseimbangan
yang berakibat lansia berisiko jatuh. Lansia yang jatuh bisa saja mengalami
komplikasi kesehatan, seperti patah tulang, infeksi, hingga disabilitas
(kecacatan).
Berikut ini kiat untuk mengupayakn agar lansia tetap sehat ,dengan cara :
1. menjaga pola makan sehat
5.bersosialiasasi
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
15
Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kampar diharapkan mendapat
dukungan serta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan mahasiswa/i.
Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di kecamatan Tapung,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai cermin adalah kampung yang
sering disebut dalam Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah Senapelan,
Pekanbaru, serta terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki. Pantai cermin
adalah wilayah pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun saat ini sudah
banyak warga pendatang yang bermukim di daerah tersebut. Salah satu cagar
budaya yang terdapat di Pantai cermin yakni makam Syeh Said Abdul Hamid bin
Syeh Abdurrahman. Syeh yang turut mengembangkan agama Islam di sepanjang
sungai Siak hingga hulunya sungai Tapung kiri dan kanan.39 Awal terbentuknya
Desa Pantai Cermin ditandai dengan adanya kehidupan masyarakat yang
berkelompok dipinggir sungai tapung sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk
memenuhi kehidupannya sehari-hari. Dengan perkembangannya dari masa ke masa
terbentuklah Pemerintahan Desa Pantai Cermin, perkembangan terasa cepat
dirasakan masyarakat lantaran adanya program nasional Transmigrasi pada tahun
1984 tersebut pantai cermin dijadikan salah satu desa yang memiliki wilayah luas
sehingga dijadikan perusahaan BUMN PTPN V pengembangan kelapa sawit. Dari
program tersebut lahirlah Desa-desa Transmigrasi lebih dari 10 Desa sekarang
menjadi desa tetangga. Dan pada tahun 2000 dimekarkan dusun karya indah dan
16
sekarang menjadi Desa Karya Indah dan pada tahun 2006 ada juga pemekaran
dusun II bencah kelubi yang sekarang menjadi Desa Bencah Kelubi. Dari letak
geografis posisi pantai cermin berada dilintas antar provinsi, inilah yang
memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Pantai Cermin
yang memudahkan untuk memperoleh hasil panen perkebunan dan pertanian.
Begitu juga perusahaan swasta ikut mendukung kemajuan masyarakat Desa Pantai
Cermin.
17
8) Buruh :-
9) Lainnya : 1 orang
c. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
d. Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki : 21 orang
Perempuan : 21 orang
e. Jumlah Agama
1) Islam : 42 orang
2) Kristen :-
3) Khatolik :-
4) Hindu :-
f. Jumlah Pendidikan
1) Tidak Pernah Sekolah : 7 orang
2) Tidak Tamat SD/MI : 8 orang
3) Tamat SD/MI : 15 orang
4) Tamat SLTP/MTs : 3 orang
5) Tamat SLTA/MA : 5 orang
6) Tamat D1/D2/D3 : 2 orang
7) Tamat PT : 2 orang
g. Lainnya
1) Usia 0-<12 bulan :-
2) Usia 12-59 bulan : 1 orang
3) Usia 5-12 Tahun : 5 orang
4) Usia 12-18 Tahun : 7 orang
5) Usia 19-60 Tahun : 24 orang
6) Usia >60 Tahun :-
18
BAB IV
HASIL
A. Analisis Situasi
20%
80%
2; 20%
8; 80%
19
2; 20%
8; 80%
tidak ada
2; 20%
8; 80%
tidak ya
20
10; 100%
tidak ya
4; 40%
6; 60%
tidak ya
21
4; 40%
6; 60%
tidak ya
4; 40%
6; 60%
tidak ya
22
4; 40%
6; 60%
tidak ya
1; 10%
9; 90%
tidak ya
23
sebanyak 9 keluarga dengan persentase 90%
10; 100%
tidak ya
10; 100%
tidak ya
24
tidak; 4; 40%
ya; 6; 60%
tidak ya
10; 100%
tidak ya
25
10; 100%
tidak ya
10%
90%
tidak ya
26
21; 50% 21; 50%
50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
14.29
15 12
10 6 7.14
4.76
3
5
0 0.00
2
0 0.00 0 0.00 1 2.38
0
h
ni
lah
ya
n
ja
s ta
ru
ya
ta
inn
g
er
a
ko
Bu
D
an
la
wa
Pe
rg
kk
M
se
La
Ne
ag
a
BU
gS
a
elu
Tid
ed
Pe
N/
hK
/p
UM
ta
ru
as
el u
/B
sw
nS
i
olr
ira
a
/P
W
rja
NI
ke
/T
Pe
S
PN
FREKUENSI PERSENTASE
27
42.86%
60
54.76
50
40
30
23.81 23
21.43
20
10 9
10
FREKUENSI PERSENTASE
40
35.71
35
30
25
20 19.05
16.67
15
15 11.90
10 7 8 7.14
5 4.76 4.76
5 3 2 2
0
PT
i
D3
A
TS
h
/m
a
/m
/M
la
rg
at
2/
ko
sd
lua
TA
ds
m
/D
P/
se
Ta
at
Ke
SL
at
D1
LT
ah
m
m
at
uh
at
rn
ta
ta
at
m
lur
m
pe
m
ak
Ta
Ta
Se
ta
ak
tid
Tid
n
ka
idi
nd
Pe
FREKUENSI PERSENTASE
28
40
35.71
35 33.33
30
26.19
25
20
14 15
15
11
10
4.76
5 2
0 0.00
0
ga
9)
)
,4
,9
,9
40
4,
ar
18
29
39
-2
>
lu
5-
(
(<
,5
30
Ke
uk
(2
18
ng
em
h
uk
l(
ru
ra
bi
tg
ea
lu
Ku
le
Ge
Se
id
a
n
n
ng
da
n
da
T
da
Sa
IM
ba
ba
ba
t
t
ra
ra
t
ra
Be
Be
Be
FREKUENSI PERSENTASE
60 57.14
50
40
30
24
20 16.67
11.90 11.90
10 7
5 5
2.38
1 0 0.00
0
Usia< 1 tahun Usia 1-<5 Tahun Usia 5-< 12 tahun Usia 12-18 tahun 19-60 tahun > 60 tahun
FREKUENSI PERSENTASE
29
60
54.76
50
42.86
40
30
23
20 18
10
2.38
0 0.00 1
0
Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati
Seluruh Keluarga
FREKUENSI PERSENTASE
120
100.00
100
80
60
42
40
20
FREKUENSI PERSENTASE
30
12; 29%
30; 71%
Ya Tidak
3; 50% 3; 50%
Laki-laki Perempuan
31
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Umur Balita (bu- 12-18 bulan 19-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan
lan)
FREKUENSI PERSENTASE
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
1 0 0.00 0 0.00
0
Lila Balita (12,5 cm) Underweight <90% Normal 90-110% Overweight 110- Obesitas > 120%
120%
FREKUENSI PERSENTASE
32
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/Umur) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS
FREKUENSI PERSENTASE
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/TB) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS
FREKUENSI PERSENTASE
33
6; 100%
6; 100%
34
45
40.00
40
35
30
25
20.00 20.00 20.00
20
15
10
5
2
1 1 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Usia Anak 5 6 7 8 9 10 11 <12
FREKUENSI PERSENTASE
5; 100%
Diagram 34. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Sikat Gigi Usia Anak
Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang sikat gigi berjumlah 5 orang dengan
persentase 100%
35
5; 100%
Diagram 35. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Gigi Usia Anak Sekolah Di
Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, kondisi gigi usia anak sekolah sehat dengan
persentase 100%
5; 100%
Tidak Iya
36
1; 20%
4; 80%
Tidak Iya
5; 100%
Tidak Iya
37
50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
16 17
14 14.29 15 14.29
15 13
12
10
5 3
1 1 2
0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
1 2 3 4 5 6 7
90 85.71
80
70
60
50
40
30
20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Kegiatan Remaja di Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama Lainnya
waktu luang teman
FREKUENSI PERSENTASE
38
90 85.71
80
70
60
50
40
30
20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Respon thdp masalah Mengurung diri Marah Mencari teman Lainnya
bicara
FREKUENSI PERSENTASE
1; 14%
6; 86%
39
7; 100%
10; 100%
40
Membersiahkan Got/ parit
jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika
macet
1 x seminggu
10; 100%
2; 20%
8; 80%
41
2; 20%
8; 80%
2; 20%
Jamban
Terbuka
Tertutup
8; 80%
42
2; 20%
8; 80%
20; 20%
80; 80%
43
2; 20%
8; 80%
1; 10%
9; 90%
44
Kepadatan Hunian dalam rumah
5; 50% 5; 50% < 8 m2
≥ 8 m2
Pekaranagn Rumah
Tidak
Ya
10; 100%
45
1; 10%
Ventilas Rumah
Ad, < 10% luas lantai
Ada dengan luas 10-15%
9; 90%
10; 100%
46
1; 10%
9; 90%
10; 100%
47
air Minum
Langsung di minum
di masak sebelum diminum
10; 100%
10; 100%
48
B. Identifikasi Masalah
13 Merokok 60%
14 Mengkonsumsi alcohol 0%
49
18 Tidak mencuci tangan setelah keluar kamar mandi 20%
Tidak mengkonsumsi
5 3 3 2 3 54
sayur dan buah buahan
XXV
Tidak melakukan
6
pengecekan kesehatan 6 4 3 3 4 144 XIII
50
bulan sekali
7 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan tekanan darah
VII
Tidak melakukan
8 3 2 2 3 36
pengecakan gula darah
VIII
9 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan kolestrol IX
Tidak melakukan
10
pengecekan tes darah 3 4 3 5 180
X
Tidak melakukan
11 4 3 3 5 180
pengecekan lingkar perut
XI
Tidak melakukan
12 pengecekan kangker
4 4 3 3 144
Rahim XII
13 Merokok
4 4 5 4 320
II
51
Tidak memenuhi jarak
21 standar penampungn 3 3 3 3 81
kotoran XXI
52
No. Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Memberikan Penyuluhan
Kemasyarakat Rt 02 di Desa Pantai
Cermin agar pengolohan sampah itu
menjadi sangat berarti.
2. Memberikan pemberdayaan ke
masyarakat Rt 02 di Desa Pantai
53
1. Melakukan Penyuluhan tentang
sumber air bersih
2. Memberikan advokasi kepada
masyarakat yang tidak mempunyai
sumber air bersih untuk mengajukan
penyediaan sumber air bersih ke
Tidak Mempunyai apparat desa.
3.
Sumber Air Bersih
3. Menyediakan Penampungan Sumber
Air Bersih
4. Melakukan rapar fasilistasi bersama
masyarakat tentang pengajuan sumber
air bersih
5. Penanaman Pohon atau Reboisasi
54
pembuatan jamban
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari laporan diatas berikut hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai
25 Januari 2023 sampai dengan 27 Februari 2022 dengan jumlah 10 KK
dan sebanyak 42 jumlah penduduk ditemukan beberapa prioritas masalah
yaitu tidak melakukan pengecekan kesehatan dan merokok.
B. Saran
2. Untuk kader kesehatan, diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing-masing unit.
56
DAFTAR PUSTAKA
57
LAMPIRAN
A. Kuesioner
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN
No Keluarga :
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA :
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
KELURAHAN :
RW :
RT :
No Urut Bangunan :
Rumah/ No Rumah
Alamat Rumah :
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
DATA UMUM
No. SARANA DAN JUMLAH DOKUMENTASI KETERANGAN
PRASANA
58
1. TK/PLAY GRUP
2. SEKOLAH
DASAR
3. SEKOLAH
MENENGAH
PERTAMA
(SMP)/MTS
4. SEKOLAH
MENENGAH
ATAS (SMA)/MA
5. PERGURUAN
TINGGI
6. MESJID
7. MUSHALLA
8. GEREJA
9. POSYANDU
10. POSKESDES
11. POLINDES
12. BALAI
PENGOBATAN
13. KLINIK BIDAN
14. PUSKESMAS
15. RUMAH SAKIT
16. PABRIK
17. PERKANTORAN
59
3 Tanggal Pendataan : (tgl/ bulan/
tahun)
Wawancara
Jumlah Anggota Keluarga Usia 0-<
12 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-59 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia 5-<
12 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-18 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia
19-60 tahun
Jumlah Anggota keluagra > 60
Tahun
3 Apakah tersedia sarana air bersih 1. Tidak >>P5
di lingkungan rumah 2. Ya
4 Bila ya, apa jenis sumber airnya 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/
terlindung? (PDAM, Sumue Pompa, telaga, dll)
Sumur Gali Terlindung, 2. Ya
mata air terlindung)
5 Apakah tersedia Jamban Keluarga 1. Tidak
2. Ya
III. Germas
No Kegiatan Germas Ya Tidak
60
1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
dalam 1 (satu) hari
2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur dan
Buah
3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setipa 6 bulan Sekali
61
IV. DATA KELUARGA
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kolom Kode Kolom Kode Kode
Hubungan Status 1= Islam 11 6 Kolom 3 Kolom 5
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis Pekerjaan
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya (BPJS- 1= Tidak Kelamin 1= Tidak
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu PBI, BPJS- Pernah 1= Bekerja
Keluarga Kawin 5= Budha Non BBI,Non Sekolah Perempuan 2= Sekolah
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BPJS) 2= Tidak 2= Laki- 3=
3= Anak 4= Cerai Mati 2= Tidak tamat SD/MI Laki PNS/TNI/P
4=Menantu 3= Tamat olri/BUMN/
5=Cucu SD/MI BUMD
6=Orangtua 4= Tamat 4= Pegawai
7=Famili Lain SLTP/MTS Swasta
8= Pembantu 5= Tamat 5=
9=Lainnya SLTA/MA Wiraswasta
6= Tamat /Pedagang/J
D1/D2/D3 asa
7= Tamat PT 6= Petani
7= Nelayan
8= Buruh
9= Lainnya
62
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kode Kolom Kode Kode Kolom 5
Hubungan Status 1= Islam Kolom 11 6 Kolom 3 Pekerjaan
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis 1= Tidak
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya 1= Tidak Kelamin Bekerja
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu (BPJS-PBI, Pernah 1= 2= Sekolah
Keluarga Kawin 5= Budha BPJS-Non Sekolah Perempua 3=
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BBI,Non 2= Tidak n PNS/TNI/Polri/
3= Anak 4= Cerai Mati BPJS) tamat SD/MI 2= Laki- BUMN/BUMD
4=Menantu 2= Tidak 3= Tamat Laki 4= Pegawai
5=Cucu SD/MI Swasta
6=Orangtua 4= Tamat 5=
7=Famili Lain SLTP/MTS Wiraswasta/Pe
8= Pembantu 5= Tamat dagang/Jasa
9=Lainnya SLTA/MA 6= Petani
6= Tamat 7= Nelayan
D1/D2/D3 8= Buruh
7= Tamat PT 9= Lainnya
63
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir :
2. Penyebab kematian :
4. Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit : Jika ada sebutkan
No Satus
Gizi
Berat Badan Panjang Badan menurut umur Berat badan menurut
menurut umur (PB/ U) panjang badan
(BB/U) (BB/PB)
1 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
2 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
3 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
64
BB/umur BB / TB
1 (1) Gizi (1) Sangat () ( ) Ada
Buruk Kurus Dapa
(2) Gizi (2) Kurus t ,( ) ( ) tdk ada,
Kurang (3) Normal Belu Alasan :
(3) Gizi (4) Gemuk m Hilang /
Baik dapat, rusak, Tidak
(4) Gizi alasan pernah ke
Lebih : Bayi nakes/posya
Sakit, n du, Kurang
Kurang Informasi,
Inform lain-
asi, lain:........
Fasilita
s
Keseha
tan
Jauh,
Tidak
ada
biaya,
............
2 (1) Gizi (1) Sangat ( ) Dapat , ( ) Ada
Buruk Kurus ( ) Belum ( ) tdk ada,
65
(2) Gizi (2) Kurus dapat, alasan Alasan :
Kurang (3) Normal : Bayi Sakit, Hilang /
(3) Gizi (4) Gemuk Kurang rusak, Tidak
Baik Informasi, pernah ke
(4) Gizi Fasilitas nakes/posy
Lebih Kesehatan an du,
Jauh, Tidak Kurang
ada biaya, Informasi,
............ lain-
lain:........
VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USAI PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧ 2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan setelah Tidak Ya
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki saat Tidak Ya
bermain?
B. Protokol Kesehatan
1 Apakah anda selalu memakai masker Tidak Ya
saat bertemu orang lain ?
2 Apakah anda selalu mencuci tangan Tidak Ya
pakai sabun / memakai hand sanitizer
setiap selesai melakukan
kegiatan ?
3. Apakah anda selalu menjauhi Tidak Ya
kerumunan ?
4. Apakah anda selalu menjaga jarak Tidak Ya
minimal 1-2 meter dari orang lain ?
5. Apakah anda membatasi / Tidak Ya
mengurangi bepergian (mobilisasi) ?
B. Konsultasi dengan dosen