Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DI RT 02 DUSUN 1 PANTAI CERMIN


KECAMATAN TAPUNG
KAMPAR TAHUN 2023

Di Susun Oleh:

Kelompok 2
Dimitri ilona : 20401009

M Sahrizal : 20401003

M Hadi Al Fakhri : 20401017

Rizani Atika Namiroh : 20401032

Dosen Pembimbing : Rahmi pramulia M.kes

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman
Belajar Lapangan” didusun 1 pantai cermin .
Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah satu kegiatan diantaranya adalah
Kesehatan Jamban Di Keluarga, dalam penyusunan laporan PBL ini, kami
menyadari akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Namun berkat bimbingan Dosen pembimbing dalam pelaksanaan PBL
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan PBL. Disamping itu
kami turut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ketua STIKes Payung Negeri Pekanbru Ns. Deswinda, S.Kep, M.Kes
2. Kepala desa Mukhis S.Os
3. Ketua Perodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr. Suryani, SKM, MKL
4. Dosen Pembimbing Rahmi pramulia, M. Kes
5. Penguji Pembimbing Belajar Lapangan
6. RW 01, Dan RT 02 Dusun 1 pantai cermim
7. Masyarakat Dusun 1 Pantai cermin Yang turut membantu pada kegiatan PBL
8. Panitia pelaksanaan PBL Dan semua pihak yang telah turut membantu baik
secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
9. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan kegiatan PBL
ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan PBL, Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami mengharapkan
semoga hasil laporan PBL ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat umumnya. Serta kritikan dan saran
yang membangun agar penyusunan laporan PBL ini untuk kedepan nantinya
dapat ditingkatkan lagi.
Pekanbaru, januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................


KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
C. Tujuan....................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN TEORITIS...................................................................................................7
A. Definisi Kesehatan Masyarakat.............................................................................7
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat...................................9
C. Penegertian Gerakan Masyarakat Sehat................................................................14
D. Kesehatan Ibu Dan Anak.......................................................................................16
E. Kesehatan Remaja..................................................................................................19
F. Kesehatan Lingkungan..........................................................................................20
G. Kesehatan Lansia..................................................................................................21
BAB III............................................................................................................................25
TINJAUAN KASUS........................................................................................................25
A. Tahap Persiapan....................................................................................................25
B. Tahap Pelaksaan Pengkajian.................................................................................26
BAB IV............................................................................................................................29
HASIL.............................................................................................................................29
A. Analisis Situasi.......................................................................................................29
B. Indentifikasi Masalah……………………………………………………………...30
C. Prioritas Masalah………………………………………………………………….30
BAB V............................................................................................................................114
PENUTUP.....................................................................................................................114
A. Kesimpulan.........................................................................................................114
B. Saran...................................................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................117
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Latar Belakang PBL

Menurut Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009, kesehatan adalah


keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(Kemenkeu, 2009). Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis
dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, dan pola hidup sehari-hari seperti makan,
minum, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status
kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang serius
jika orang mau menyadarinya (Santoso, 2012)
Di dusun 1 pantai cermin persentase keluarga yang melakukan
pemeriksaan kesehatan yang memenuhi syarat baru sekitar 60% dan sebagianya
yang lainnya tidak melakukan pemeriksaan kesehatan .
Kesehatan adalah hak setiap orang, baik individu, kelompok, maupun
masyarakat, sehingga kesehatan merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi,
bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik secara individu, kelompok, maupun
masyarakat di mana saja dan kapan saja, mempunyai hak untuk hidup sehat atau
memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya, setiap orang baik individu,
kelompok, maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari segala ancaman
penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoatmodjo, 2012). Kesehatan
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan
rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum,
yaitu kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut adalah indikator utama
kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan, dan kualitas hidup. Kesehatan gigi
dan mulut merupakan keadaan terbebas dari sakit mulut dan wajah kronis, kanker
mulut dan tenggorokan, infeksi dan luka mulut, penyakit periodontal (gusi),

1
kerusakan gigi, kehilangan gigi, serta penyakit dan gangguan lain yang membatasi
kapasitas individu dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan
kesejahteraan psikososial (WHO, 2018). Blum (1974) dalam Notoatmodjo (2012)
mengatakan derajat kesehatan individu, kelompok atau masyarakat dipengaruhi
oleh empat faktor utama yakni lingkungan (fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik,
dan sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Status kesehatan
akan tercapai bila keempat 2 faktor tersebut berada dalam kondisi yang optimal.
Determinan yang paling besar mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan
adalah faktor lingkungan dan perilaku, oleh karena itu perlu diupayakan
lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya
adalah : Apakah latar belakang pemeriksaan kesehatan oleh masyarakat dusun 1
pantai cermin ?

1.3.1. Tujuan Umum


Untuk mengetahui latar belakang pemeriksaan kesehatan masyarakat dusun
1 pantai cermin?

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor pendidikan masyarakat yang mempengaruhi pkesehatan

2. Mengidentifikasi faktor pengetahuan masyarakat yang mempengaruhi


kesehatan lingkungan

3. Mengidentifikasi faktor tokoh masyarakat yang mempengaruhi pemeriksaan


kesehatan
1.4.1. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang melatarbelakangi pemeriksaan
kesehatan terhadap potensi masalah kesehatan yang dialami dapat diambil langkah
untuk mencegah masalah karena agar masyarakat dusun 1 pantai cermin
melakukan medical check up

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan


masyarakat ini. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai
dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita
anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut. Batasan yang paling tua, dikatakan
bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-
masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan
masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan
masyarakat.

Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakter-bakteri


penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat
adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan
sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.Pada awal abad
ke-19, kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan
masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu
kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara
ilmu biologi dan ilmu sosial.Dalam perkembangan selanjutnya,kesehatan
masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan
pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk
atau masyarakat.

Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan


sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks.
Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara
ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi
di masyarakat. Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat

3
yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya
membuat batasan kesehatan masyarakat yang disempurnakan oleh WHO,
sebagai berikut :

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmudan seni yang bertujuan untuk :
1) Mencegah timbulnya penyakit.
2) Memperpanjang umur.
3) Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha kesehatan
masyarakat yang terorganisasi untuk :
a. Memperbaiki kesehatan lingkungan.
b. Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat.
c. Mendidik masyarakat dalam prinsip kesehatan perorangan.
d. Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan
perawatan danpengobatan dengan sebaik-baiknya.
e. Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat
hidupyang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatan.
Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,mental, sosial,
serta di harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu : ”Harus selalu ada
pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus
menerus.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi


derajat kesehatan masyarakat, yaitu : faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
1. Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau


masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status

4
kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk
itu, perlu dilakukan konseling genetik.Untuk kepentingan kesehatan masyarakat
atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan
penyakit. Misalnya : seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetes
melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari
orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan,anak yang lahir dari
penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang
diwariskan orangtuanya. Oleh karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur
berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor
genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi
dapatdi umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol
(senjata), dan lingkungan/ perilaku manusia adalah pelatuknya (trigger).

Semakin besar penduduk yang memiliki resikopenyakit bawaan akan


semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karenaitu perlu
adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan
yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan
dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus
diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi- tingginya.

2. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang


berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan
kelengkapan sarana/ prasarana,dan dana akan menjamin kualitas pelayanan
kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok
masyarakat. Misalnya, jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin
yang cukup sesuai dengan kebutuhan,serta informasi tentang pelayanan
imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan
imunisasi. Cakupan imunisasiyang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat
penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

5
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kab/
kota.
3. Faktor Perilaku Kesehatan
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan
mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di
masyarakat. Misalnya : penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak
manfaatnya apabila ibu ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-
ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia
adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan
efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya
penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yangdi berikan oleh petugas
kesehatan.

Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga


akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya
suatu penyakit.Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku
dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri
kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke,
kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci
tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran
cerna seperti mencret-mencret lainnya.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita
rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak

6
penduduknya yang mengidap penyakit seperti : gatal-gatal, infeksi saluran
pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga
dipengaruhi oleh factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih,
banyaknya tempat penampunganair yang tidak pernah dibersihkan
memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam
berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki
resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.

Untuk menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L.


Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
masalah sesuai dengan faktor faktor yang berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat. Analisis ke-4 fator tersebut perlu dilakukan secara cermat
sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di rumuskan dengan
jelas. Analisis ke-4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi (bagian dari
fungsi perencnaan) untuk pengembangan program kesehatan di suatu
wilayah tertentu.

C. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden


RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari
individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat,
akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi
dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat ; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN),
anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu : PJK,

7
Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan
peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi
menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara. Meningkatnya PTM
dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah
karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya,
kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka Hari
Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11). Oleh karena
itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk
menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, arena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu : 1) Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur

8
Menkes. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.

D. Kesehatan Ibu dan Anak

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal.
Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di
kalangan ibu.

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi


masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk


dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/
komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses


memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi
juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku,
yaitu :
1. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi gawat
darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka
kematian maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh masyarakat
dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan dibantu
oleh tenaga kesehatan profesional.
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka mampu
mengatasi masalah mereka sendiri.

9
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah kesehatan
maternal.
7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan (stakeholders)
dalam mengatasi masalah kesehatan
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada konsep-
konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai tolong
menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan : persalinan adalah urusan semua pihak, tidak hanya
urusan perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif.
6. Melakukan aksi dan advokasi.

E. Kesehatan Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke


masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia
remaja adalah 12 sampai 24 tahun.

Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan


oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan
belum kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia


kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut Thornburgh (1982),
batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan alran kontemporer
membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun.

Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi


adalah sebagai berikut :
1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik

10
sesama jenis maupun lawan jenis
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminine
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973). Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi,
pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1) Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2) Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3) Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4) Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.

Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah


terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.

Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja


dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu: Masalah pribadi, yaitu masalah-
masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah,
kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.

Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak
jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman
atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih
besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.

11
F. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah),
rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan air minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vektor
5) Pencegahan/ pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi

12
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

G. Kesehatan lansia

Adalah upaya kesehatan paripurna di bidang kesehatan usia lanjut, yang


dilaksanakan di tingkat puskesmas serta diselenggarakan secara khusus maupun
umum yang terintegrasi dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya. Upaya
tersebut dilaksanakan oleh petugas kesehatan puskesmas dengan dukungan
peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas.
Sasarannya ditujukan pada kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi tanpa
mengabaikan kelompok lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna
yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.

Memasuki tahap lanjut usia atau lansia dengan sehat merupakan


keinginan semua orang. Namun, menjaga kesehatan lansia bukanlah perkara
yang mudah. Banyaknya tantangan yang harus dihadapi mengingat kondisi
tubuh lansia yang sudah sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami banyak perubahan atau


proses penuaan (aging), dan perubahan yang dirasakan meliputi seluruh anggota
tubuh. Mulai dari kulit yang cenderung kering dan keriput, tumbuhnya uban,
hingga perubahan di organ bagian dalam. Masalah pemuluh darah seperti
hipertensi maupun masalah jantung lainnya.

13
Tidak hanya itu, lansia juga rentan mengalami gangguan keseimbangan
yang berakibat lansia berisiko jatuh. Lansia yang jatuh bisa saja mengalami
komplikasi kesehatan, seperti patah tulang, infeksi, hingga disabilitas
(kecacatan).

Berikut ini kiat untuk mengupayakn agar lansia tetap sehat ,dengan cara :
1. menjaga pola makan sehat

2. tetap aktif bergerak

3. menjaga berat badan tetaap ideal

4.memastikan memperoleh waktu istirahat yang cukup

5.bersosialiasasi

6.rutin cek kesahatan

14
BAB III
TINJAUAN KASUS

PELAKSANAAN BELAJAR LAPANGAN

DI RT 02 DUSUN 1 PANTAI CERMIN


KECAMATAN TAPUNG
KAMPAR TAHUN 2023
TANGGAL 23 JANUARI – 4 FEBRUARI 2022

Pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan di RT 02


Dusun 1 Pantai Cermin kecamatan Tapung kampar
dari tanggal 23 Januari- 4 Februari 2022 dilakukan dalam beberapa tahap yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan pengkajian, tahap penyampaian hasil pengkajian,
identifikasi masalah, analisa situasi, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah,
tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi.
Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 17-21 Januari 2023, tahap pelaksanaan
pengkajian pada tanggal 24-28 Januari 2022 selanjutnya dilakukan tahap tabulasi
data pada tanggal 30 Januari 2023. Pada tanggal 31 Januari 2023 dilakukan
persiapan LOKMIN yang sekaligus melakukan penyusunan rencana kegiatan yang
akan dilakukan. Pada tanggal 02 Februari 2023 akan dilaksankan LOKMIN di
Puskesmas Tenayan Raya adapun pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung
Kampar Tahun 2023 adalah sebagai berikut :
A. Tahapan Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan kegiatan
Kesehatan Masyarakat diantaranya pendataan kesehatan dimasyarakat yaitu
mengobservasi secara langsung keadaan wilayah untuk melihat secara garis
besar situasi dan keadaan wilayah di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin
Kecamatan Tapung Kampar. Setelah survei dilakukan selanjutnya dilaksankan
penyusunan kuisoner untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah di Desa Kemang Indah.
Sebelum dilakukan penyebaran kuisoner, mahasiswa/i membina
hubungan saling percaya dan menjelaskan tujuan dari kedatangan mahasiswa/i
serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan di wilayah RW 01 RT 02

15
Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kampar diharapkan mendapat
dukungan serta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan mahasiswa/i.

B. Tahap Pelakasanaan Pengkajian


Tahap ini dimulai dari memperbanyak kuisoner yaitu sebanyak 75
kuisoner, dan kemudian disebarkan pada masyarakat dengan mendatangi setiap
rumah dan melakukan wawancara langsung pada setiap keluarga yang bertujuan
untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
Jumlah penduduk berdasarkan KK di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin
Kecamatan Tapung Kampar sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK). Jumlah angket
yang berhasil dikumpulkan mahasiswa/i berjumlah 10 angket. Berdasarkan hasil
pengumpulan data di RW 03 Kelurahan Kulim Kota Pekanbaru didapatkan data-
data sebagai berikut :

1. Sejarah Desa Pantai Cermin

Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di kecamatan Tapung,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai cermin adalah kampung yang
sering disebut dalam Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah Senapelan,
Pekanbaru, serta terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki. Pantai cermin
adalah wilayah pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun saat ini sudah
banyak warga pendatang yang bermukim di daerah tersebut. Salah satu cagar
budaya yang terdapat di Pantai cermin yakni makam Syeh Said Abdul Hamid bin
Syeh Abdurrahman. Syeh yang turut mengembangkan agama Islam di sepanjang
sungai Siak hingga hulunya sungai Tapung kiri dan kanan.39 Awal terbentuknya
Desa Pantai Cermin ditandai dengan adanya kehidupan masyarakat yang
berkelompok dipinggir sungai tapung sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk
memenuhi kehidupannya sehari-hari. Dengan perkembangannya dari masa ke masa
terbentuklah Pemerintahan Desa Pantai Cermin, perkembangan terasa cepat
dirasakan masyarakat lantaran adanya program nasional Transmigrasi pada tahun
1984 tersebut pantai cermin dijadikan salah satu desa yang memiliki wilayah luas
sehingga dijadikan perusahaan BUMN PTPN V pengembangan kelapa sawit. Dari
program tersebut lahirlah Desa-desa Transmigrasi lebih dari 10 Desa sekarang
menjadi desa tetangga. Dan pada tahun 2000 dimekarkan dusun karya indah dan

16
sekarang menjadi Desa Karya Indah dan pada tahun 2006 ada juga pemekaran
dusun II bencah kelubi yang sekarang menjadi Desa Bencah Kelubi. Dari letak
geografis posisi pantai cermin berada dilintas antar provinsi, inilah yang
memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Pantai Cermin
yang memudahkan untuk memperoleh hasil panen perkebunan dan pertanian.
Begitu juga perusahaan swasta ikut mendukung kemajuan masyarakat Desa Pantai
Cermin.

- Data Geografi Rt 02, Rw 03


a. Batas Wilayah Rt 02 Rw 01 Desa Pantai Cermin
Sebelah Timur : Rt 01, Rw 01
Sebelah Barat : .Rt 04, Rw 02
Sebelah Selatan :.
Sebelah Utara : Rt 06, Rw 02
Luas Wilayah Kelurahan Kulim
Luas Wilayah : ± 1 KM
b. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Kepala Keluarga : 10 KK
2) Laki-laki : 21 orang
3) Perempuan : 21 orang
c. Masjid :-
d. Musholla :-
e. Pemakaman Umum :-
2. Data Demografis
a. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
b. Jumlah Jenis Pekerjaan
1) Tidak Bekerja : 16 orang
2) Sekolah : 12 orang
3) PNS/Polri/BUMN/BUMD :-
4) Pegawai Swasta :2
5) Wiraswasta/Pedagang/Jasa : 6 orang
6) Petani : 3 orang
7) Nelayan :-

17
8) Buruh :-
9) Lainnya : 1 orang
c. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
d. Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki : 21 orang
Perempuan : 21 orang
e. Jumlah Agama
1) Islam : 42 orang
2) Kristen :-
3) Khatolik :-
4) Hindu :-
f. Jumlah Pendidikan
1) Tidak Pernah Sekolah : 7 orang
2) Tidak Tamat SD/MI : 8 orang
3) Tamat SD/MI : 15 orang
4) Tamat SLTP/MTs : 3 orang
5) Tamat SLTA/MA : 5 orang
6) Tamat D1/D2/D3 : 2 orang
7) Tamat PT : 2 orang
g. Lainnya
1) Usia 0-<12 bulan :-
2) Usia 12-59 bulan : 1 orang
3) Usia 5-12 Tahun : 5 orang
4) Usia 12-18 Tahun : 7 orang
5) Usia 19-60 Tahun : 24 orang
6) Usia >60 Tahun :-

18
BAB IV
HASIL
A. Analisis Situasi

20%

80%

tidak tersedia tersedia

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sarana Air Bersih Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki sarana air bersih sebanyak 2 keluarga dengan persentase
20%

tidak terlindung terlindung

2; 20%

8; 80%

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Bersih Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki sumber air bersih sebanyak 2 keluarga dengan
persentase 20%

19
2; 20%

8; 80%

tidak ada

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Yang Tidak Memiliki Jamban


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki Jamban sebanyak 2 keluarga dengan persentase 20%

2; 20%

8; 80%

tidak ya

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aktivitas Fisik Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan aktivitas fisik sebanyak 2 keluarga dengan persentase
20%

20
10; 100%

tidak ya

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makan Buah Dan Sayur


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
semua keluarga makan buah dan sayur dengan persentase 100%

4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Min 6


Bulan Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan sebanyak 6 keluarga dengan
persentase 60%

21
4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


Tekanan Darah Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02,
Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Tekanan darah sebanyak 6
keluarga dengan persentase 60%

4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Gula


Darah Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Gula darah sebanyak 6
keluarga dengan persentase 60%

22
4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


Kolestrol Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01
Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa keluarga
yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Kolestrol sebanyak 6 keluarga dengan
persentase 60%

1; 10%

9; 90%

tidak ya

Diagram 10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Tes Darah


Laboratorium Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw
01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Tes Darah Laboratorium

23
sebanyak 9 keluarga dengan persentase 90%

10; 100%

tidak ya

Diagram 11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Lingkar Perut


Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa semua
keluarga tidak melakukan pemeriksaan lingkar perut dengan persentase 100%

10; 100%

tidak ya

Diagram 12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Deteksi Kanker


Rahim Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01
Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa semua
keluarga tidak melakukan pemeriksaan Deteksi Kanker Rahim dengan persentase
100%

24
tidak; 4; 40%

ya; 6; 60%

tidak ya

Diagram 13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Banyaknya Yang Merokok di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang Merokok sebanyak 6 keluarga dengan persentase 60%

10; 100%

tidak ya

Diagram 14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Alkohol Dan Zat


Adiktif di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
tidak ada keluarga yang mengosumsi alcohol dengan persentase 100%

25
10; 100%

tidak ya

Diagram 15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengelolaan Stress di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
semua keluarga melakukan pengelolaan stress dengan baik dengan persentase 100%

10%

90%

tidak ya

Diagram 16. Distribusi Frekuensi Berdasarkan BAB Pada Tempatnya di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa ada
1 keluarga yang tidak Bab pada tempatnya dengan persentase 10%

26
21; 50% 21; 50%

Perempuan Laki laki

Diagram 17. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama dengan persentase 50%

50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
14.29
15 12
10 6 7.14
4.76
3
5
0 0.00
2
0 0.00 0 0.00 1 2.38
0
h
ni
lah

ya
n
ja

s ta

ru
ya
ta

inn
g
er
a

ko

Bu
D

an

la
wa

Pe
rg

kk

M
se

La
Ne
ag
a

BU

gS
a
elu

Tid

ed
Pe
N/
hK

/p
UM

ta
ru

as
el u

/B

sw
nS

i
olr

ira
a

/P

W
rja

NI
ke

/T
Pe

S
PN

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 18. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
jumlah pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 18 orang dengan persentase

27
42.86%
60
54.76

50

40

30
23.81 23
21.43
20

10 9
10

0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
Hubungan Kepala Suami/ anak menantu cucu orang ta famili lain pembantu lainnya
dengan KK keluarga istri

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 19. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Dengan KK di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
hubungan antara kepala keluarga dengan anggota keluarga terbanyak adalah anak
sebanyak 23 orang dengan persentase 54.76%.

40
35.71
35
30
25
20 19.05
16.67
15
15 11.90
10 7 8 7.14
5 4.76 4.76
5 3 2 2
0
PT
i

D3
A
TS
h

/m
a

/m

/M
la
rg

at
2/
ko

sd
lua

TA
ds

m
/D
P/
se

Ta
at
Ke

SL
at

D1
LT
ah

m
m

at
uh

at
rn

ta
ta

at

m
lur

m
pe

m
ak

Ta

Ta
Se

ta
ak

tid
Tid
n
ka
idi
nd
Pe

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 20. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas tamat SD/MI sebanyak 15 orang dengan persentase 35.71%

28
40
35.71
35 33.33

30
26.19
25
20
14 15
15
11
10
4.76
5 2
0 0.00
0
ga

9)

)
,4

,9

,9

40
4,
ar

18

29

39
-2

>
lu

5-

(
(<

,5

30
Ke

uk
(2
18
ng

em
h

uk
l(
ru

ra

bi

tg
ea
lu

Ku

le

Ge
Se

id

a
n
n

ng
da
n
da
T

da

Sa
IM

ba
ba

ba

t
t

ra
ra

t
ra

Be
Be

Be

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan IMT Seluruh Keluarga di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Berat Badan Lebih Sebanyak 15 orang dengan persentase 35.71%.

60 57.14

50

40

30
24

20 16.67
11.90 11.90
10 7
5 5
2.38
1 0 0.00
0
Usia< 1 tahun Usia 1-<5 Tahun Usia 5-< 12 tahun Usia 12-18 tahun 19-60 tahun > 60 tahun

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 22. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Seluruh Keluarga di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Usia 19-60 tahun Sebanyak 24orang dengan persentase 57.14%.

29
60
54.76

50
42.86
40

30
23
20 18

10
2.38
0 0.00 1
0
Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati
Seluruh Keluarga

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Belum Kawin Sebanyak 23 orang dengan persentase 54.76%%.

120

100.00
100

80

60

42
40

20

0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
Agama Seluruh Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Keluarga

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 24. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Beragama Islam Sebanyak 42 orang dengan persentase 100%

30
12; 29%

30; 71%

Ya Tidak

Diagram 25. Distribusi Frekuensi Berdasarkan JKNdi Dusun 1, Desa Pantai


Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa


yang tidak memiliki JKN Sebanyak 12 orang dengan persentase 29%

3; 50% 3; 50%

Laki-laki Perempuan

Diagram 26. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Balita Di Dusun


1, , Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, terdapat jenis kelamin balita laki-laki berjumlah
tiga dengan persentase 50% dan jenis kelamin perempuan berkumlah tiga dengan
persentase 50%.

31
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Umur Balita (bu- 12-18 bulan 19-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan
lan)

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 27. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Balita Di Dusun 1, ,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas umur balita adalah 25-36 bulan
dengan persentase 83.33%

90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
1 0 0.00 0 0.00
0
Lila Balita (12,5 cm) Underweight <90% Normal 90-110% Overweight 110- Obesitas > 120%
120%

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 28. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lila Balita Di Dusun 1, , Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas lila balita adalah normal 90-110
dengan persentase 83.33%

32
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/Umur) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/U) Di


Dusun 1, , Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/U)adalah Baik dengan
persentase 83.33%
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/TB) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/TB) Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/TB)adalah Baik dengan
persentase 83.33%

33
6; 100%

Dapat Belum dapat

Diagram 31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Vitamin A Di Dusun 1, Desa Pantai


Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, Balita yang dapat vitamin A sebanyak 6 Balita
dengan Persentase 100%

6; 100%

Ada Tidak ada

Diagram 32. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan KMS Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, Balita yang ada KMS sebanyak 6 Balita dengan
Persentase 100%

34
45
40.00
40

35

30

25
20.00 20.00 20.00
20

15

10

5
2
1 1 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Usia Anak 5 6 7 8 9 10 11 <12

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 33. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak Sekolah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas usia anak sekolah berumur 6 tahun
dengan persentase 40%

5; 100%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari

Diagram 34. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Sikat Gigi Usia Anak
Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang sikat gigi berjumlah 5 orang dengan
persentase 100%

35
5; 100%

Tidak sehat Sehat

Diagram 35. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Gigi Usia Anak Sekolah Di
Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, kondisi gigi usia anak sekolah sehat dengan
persentase 100%

5; 100%

Tidak Iya

Diagram 36. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan Setelah


Makan Dan Sesudah Makan Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin,
Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak mencuci tangan setelah dan sebelum makan
sebanyak 5 anak dengan persentase 100%

36
1; 20%

4; 80%

Tidak Iya

Diagram 37. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan Setelah


Dari Kamar Mandi Pada Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt
02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang tidak mencuci tangan setelah dari kamar
mandi sebanyak 1 anak dengan persentase 20%

5; 100%

Tidak Iya

Diagram 38. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Menggunakan Alas Kaki


Saat Bermain Diluar Rumah Pada Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai
Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak menggunakan alas kaki saat bermain diluar
rumah sebanyak 5 anak dengan persentase 100%

37
50

45 42.86

40

35

30 28.57

25

20 18
16 17
14 14.29 15 14.29
15 13
12
10

5 3
1 1 2
0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
1 2 3 4 5 6 7

USIA FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Remaja Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas,mayoritas anak remaja berusia 13 tahun sebanyak
3 anak dengan persentase 42.86%

90 85.71

80

70

60

50

40

30

20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Kegiatan Remaja di Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama Lainnya
waktu luang teman

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 40. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Remaja Di Waktu Luang


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas kegiatan anak remaja membantu orang
tua sebanyak 6 anak remaja dengan persentase 85.71%

38
90 85.71

80

70

60

50

40

30

20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Respon thdp masalah Mengurung diri Marah Mencari teman Lainnya
bicara

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Respon Terhadap Masalah


Remaja Dengan Orang Tua Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas anak remaja marah sebanyak 6 remaja
dengan persentase85.71%

1; 14%

6; 86%

Keterbukaan dengan orang tua Tidak Ya

Diagram 42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keterbukaan Remaja Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas keterbukaan anak remaja dengan orang
tua sebanyak 6 remaja dengan persentase 86%

39
7; 100%

Pemenuhan keinginan pada saat itu juga Ya


Tidak

Diagram 43. . Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemenuhuan Keinginan Remaja


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,pemenuhan keinginan anak remaja pada saat itu
juga sebanyak 7 remaja dengan persentase 100%

Pengelolahan Sampah Rumah


Tangga
Di bakar, dibuang, dikubur
di ambil petugas

10; 100%

Diagram 44. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Sampah Rumah


Tangga Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas keluarga yang pengolahan sampahnya dibakar sebanyak 10 keluarga
dengan persentase 100%

40
Membersiahkan Got/ parit
jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika
macet
1 x seminggu

10; 100%

Diagram 45. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembersihan Got/Parit Di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang membersihkan Got 1x seminggu dengan persentase 100%

2; 20%

Saluran pembuangan air limbah


tidak
ya

8; 80%

Diagram 46. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki saluran pembuangan air limbah dengan
persentase 20%

41
2; 20%

Saluran pembuangan air limbah


terbuka, tidak lancar
tertutup dan lancar

8; 80%

Diagram 47. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan Air


Limbah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang terbuka dan
tidak lancer dengan persentase 20%

2; 20%

Jamban
Terbuka
Tertutup

8; 80%

Diagram 48. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Jamban Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki jamban dengan persentase 20%

42
2; 20%

Jenis jamban keluarga


WC Cemplung/ tdk ada WC
Leher angsa, WC duduk

8; 80%

Diagram 49. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki wc/wc cemplung dengan persentase 20%

20; 20%

Jrak air dan penampungan kotoran


< 10 meter
> 10 meter

80; 80%

Diagram 50. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Air Dengan Penampungan


Kotoran Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tdiak memenuhi standar jarak air dengan penampungan
kotoran dengan persentase 20%

43
2; 20%

Kondisi penampungan air bersih


Terbuka
Tertutup

8; 80%

Diagram 51. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Penampungan Air Bersih


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang memiliki kondisi penampungan air bersih yang terbuka
dengan persentase 20%

1; 10%

Jenis Bangunan Rumah


Semi permanen, non permanen
Permanen

9; 90%

Diagram 52. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah Di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 9 keluarga yang memiliki jenis bangunan rumah permanen dengan
persentase 90%

44
Kepadatan Hunian dalam rumah
5; 50% 5; 50% < 8 m2
≥ 8 m2

Diagram 53. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepadatan Hunian Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 5 keluarga yang memenuhi standar kepadatan hunian dengan persentase 50%

Pekaranagn Rumah
Tidak
Ya

10; 100%

Diagram 54. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perkarangan Rumah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang memiliki perkarangan rumah dengan persentase 100%

45
1; 10%

Ventilas Rumah
Ad, < 10% luas lantai
Ada dengan luas 10-15%

9; 90%

Diagram 55. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ventilasi Rumah Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 1 keluarga yang tidak memenuhi standar ventilasi rumah berdasarkan luas
lantai dengan persentase 10%

Sinar Matarari masuk kerumah


Tidak
Ya

10; 100%

Diagram 56. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sinar Matahari Masuk Ke Rumah


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang sinar matahari masuk ke rumah dengan persentase 100%

46
1; 10%

kondisi lantai rumah


tanah/ papan
ubin, semen, keramik

9; 90%

Diagram 57. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi lantai Rumah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 9 keluarga yang kondisi lantai rumah ubin, semen, dan keramik dengan
persentase 90%

Keadaan Air sumber minum


berasa, berwarna, berbau
tidak berwarna, berasa dan berbaui

10; 100%

Diagram 58. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Sumber Air Minum Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang keadaan sumber air minumnya tidak berasa, bewarna dan
berbau dengan persentase 100%

47
air Minum
Langsung di minum
di masak sebelum diminum

10; 100%

Diagram 63. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Air Minum Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga memasak air minum sebelum diminum dengan persentase 100%

lama air mendidih jika di masak


langsung di matikan
di tunggu 10-15 menit

10; 100%

Diagram 64. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Dimasak Air Minum Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang menunggu 10-15 menit setelah mendidih dengan
persentase 100%

48
B. Identifikasi Masalah

Tabel 4.1 Identifikasi Masalah


Persentase
No . Daftar Masalah
(%)

Ada keluarga yang tidak dapat sarana air bersih


1. 20%

2. Tidak memiliki sumber air bersih 20%

3. Tidak memiliki jamban 20%

Tidak melakukan aktifitas fisik Selma 30 menit


4. 20%
perhari

5. Tidak mengkonsumsi sayur dan buah buahan


0%
Tidak melakukan pengecekan kesehatan 6 bulan
6 60%
sekali
7 Tidak melakukan pengecekan tekanan darah 60%

8 Tidak melakukan pengecakan gula darah 60%

9 Tidak melakukan pengecekan kolestrol 60%

10 Tidak melakukan pengecekan tes darah 90%

11 Tidak melakukan pengecekan lingkar perut 100%

12 Tidak melakukan pengecekan kangker Rahim 100%

13 Merokok 60%

14 Mengkonsumsi alcohol 0%

15 Tidak melakukan pengelolaan stres 0%-

16 Tidak BAB pada tempatnya 10%


17 Tidak memiliki JkN 29%

49
18 Tidak mencuci tangan setelah keluar kamar mandi 20%

19 Tidak memiliki saluran limbah 20%


20 Tidak memiliki jamban 20%
21 Tidak memenuhi jarak standar penampungn kotoran 20%
22 Rumah semi permanen 10%
23 Tidak memnuhi standar kepadatan hunian 50%

24 Tidak memnuhi standar ventilasi rumah 10%

25 Pengolohan Sampah Rumah Tangga 100%

C. DAFTAR PRIORITAS MASALAH


Tabel 4.2 Daftar Prioritas Masalah keterangan carl kodean

No Daftar Masalah Urutan


C A R L Total Nilai
Prioritas

Ada keluarga yang tidak


1. dapat sarana air bersih 3 3 3 3 81
VI
Tidak memiliki
2
sumber air bersih 5 4 3 5
300 III

Tidak memiliki jamban


3
4 3 4 4 192
V
Tidak melakukan aktifitas
4 fisik Selama 30 menit 256
4 4 4 4
perhari IV

Tidak mengkonsumsi
5 3 3 2 3 54
sayur dan buah buahan
XXV
Tidak melakukan
6
pengecekan kesehatan 6 4 3 3 4 144 XIII

50
bulan sekali

7 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan tekanan darah
VII

Tidak melakukan
8 3 2 2 3 36
pengecakan gula darah

VIII

9 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan kolestrol IX
Tidak melakukan
10
pengecekan tes darah 3 4 3 5 180
X
Tidak melakukan
11 4 3 3 5 180
pengecekan lingkar perut
XI
Tidak melakukan
12 pengecekan kangker
4 4 3 3 144
Rahim XII

13 Merokok
4 4 5 4 320
II

14 Mengkonsumsi alcohol 4 3 3 4 144


XIV
Tidak melakukan
15 4 4 4 2 128
pengelolaan stres
XV
Tidak BAB pada
16 3 3 4 3 108
tempatnya
XVI

17 Tidak memiliki JKN


3 4 3 3 108
XVII
Tidak mencuci tangan
18 setelah keluar kamar
3 4 3 3 108
mandi XVIII
Tidak memiliki saluran
19
limbah 4 3 4 2 96
XIX

20 Tidak memiliki jamban 3 3 3 3 81


XX

51
Tidak memenuhi jarak
21 standar penampungn 3 3 3 3 81
kotoran XXI

22 Rumah semi permanen 3 3 3 3 81


XXII
Tidak memnuhi standar
23 3 3 3 3 81
kepadatan hunian
XXIII
Tidak memnuhi standar
24 3 3 3 3 81
ventilasi rumah
XXIV
Pengolohan Sampah
25 5 4 5 5 500
Rumah Tangga Dibakar
I

D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah

52
No. Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Memberikan Penyuluhan
Kemasyarakat Rt 02 di Desa Pantai
Cermin agar pengolohan sampah itu
menjadi sangat berarti.
2. Memberikan pemberdayaan ke
masyarakat Rt 02 di Desa Pantai

Pengolohan Sampah Cermin


1. Rumah Tangga 3. Melakukan Advokasi dengan tokoh
masyarakat dan DLKH untuk sampah
yang ada di Desa Pantai Cermin
4. Memberikan edukasi terkait
penanggulangan sampah menjadi
ecoenzym
Membuat kreatifitas dari sampah
1. Melakukan Penyuluhan Kepada
Masyarakat RT 02 Desa Pantai
Cermin (brosur)
2. Bekerjasama dengan masyarakat
setempat dan pihak Puskesmas untuk
memberitahukan bahwa merokok itu
berbahaya
2. Merokok
3. Melakukan Terapi Pelaku Kepada
masyarakat Rt 02
4. Melaksanakan kampanye hari tanpa
rokok bersama puskesmas pantai
cermin
5. Membuat Kawasan Tanpa Rokok

53
1. Melakukan Penyuluhan tentang
sumber air bersih
2. Memberikan advokasi kepada
masyarakat yang tidak mempunyai
sumber air bersih untuk mengajukan
penyediaan sumber air bersih ke
Tidak Mempunyai apparat desa.
3.
Sumber Air Bersih
3. Menyediakan Penampungan Sumber
Air Bersih
4. Melakukan rapar fasilistasi bersama
masyarakat tentang pengajuan sumber
air bersih
5. Penanaman Pohon atau Reboisasi

Tidak melakukan aktifitas fisik


4.
Selama 30 menit perhari

1. Edukasi tentang pentingnya


mempunyai jamban dirumah sendiri
2. Advokasi kepada masyarakat yang

Tidak Memiliki Jamban tidak mempunyai jamban bahwa


5.
dengan BAB sembarangan bisa
menyebabkan Penyakit
3. Penyuluhan Jamban Sehat
4. Pemberdayaan masuyarakat dalam

54
pembuatan jamban

55
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan diatas berikut hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai
25 Januari 2023 sampai dengan 27 Februari 2022 dengan jumlah 10 KK
dan sebanyak 42 jumlah penduduk ditemukan beberapa prioritas masalah
yaitu tidak melakukan pengecekan kesehatan dan merokok.

B. Saran

1. Untuk pihak terkait lintas sektoral (Dinas Kesehatan,Puskesmas dan


Desa) diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun data
untuk menyusun data program kerja dibidang kesehatan yang akan datang.

2. Untuk kader kesehatan, diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing-masing unit.

3. Untuk institusi pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi


bahan perbandingan untuk pengalaman belajar lapangan berikutnya dan
menjadi bahan

56
DAFTAR PUSTAKA

Berdian Tamza R. Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian


Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim
Kota Bandar Lampung. J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2013;2(2):66-73.
Fuadah F, Sianipar I. Ilmu Kesehatan, Mencegah Penyakit Dan Memperpanjang
Hidup. J Kesehat STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS. 2020;6(1):47-55.
doi:10.52221/jurkes.v6i1.59
Mazzaro E, Bortolotti U, Milano A, Thiene G, Casarotto D. Long term survival
without anticoagulation after aortic valve replacement with a Lillehei-Kaster
prosthesis. A case report. J Heart Valve Dis. 1993;2(4):1-8.

57
LAMPIRAN

A. Kuesioner
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

No Keluarga :
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA :
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
KELURAHAN :
RW :
RT :
No Urut Bangunan :
Rumah/ No Rumah
Alamat Rumah :

PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT

DATA UMUM
No. SARANA DAN JUMLAH DOKUMENTASI KETERANGAN
PRASANA

58
1. TK/PLAY GRUP
2. SEKOLAH
DASAR
3. SEKOLAH
MENENGAH
PERTAMA
(SMP)/MTS
4. SEKOLAH
MENENGAH
ATAS (SMA)/MA
5. PERGURUAN
TINGGI
6. MESJID
7. MUSHALLA
8. GEREJA
9. POSYANDU
10. POSKESDES
11. POLINDES
12. BALAI
PENGOBATAN
13. KLINIK BIDAN
14. PUSKESMAS
15. RUMAH SAKIT
16. PABRIK
17. PERKANTORAN

I. Keterangan Pengumpul Data


1 Nama Pengumpul Data :
2 Nama Pembimbing :

59
3 Tanggal Pendataan : (tgl/ bulan/
tahun)

II. Indeks Keluarga Sehat


1 Nama Kepala Keluarga
2 Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga di

Wawancara
Jumlah Anggota Keluarga Usia 0-<
12 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia

12-59 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia 5-<
12 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia

12-18 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia

19-60 tahun
Jumlah Anggota keluagra > 60

Tahun
3 Apakah tersedia sarana air bersih 1. Tidak >>P5
di lingkungan rumah 2. Ya
4 Bila ya, apa jenis sumber airnya 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/
terlindung? (PDAM, Sumue Pompa, telaga, dll)
Sumur Gali Terlindung, 2. Ya
mata air terlindung)
5 Apakah tersedia Jamban Keluarga 1. Tidak
2. Ya

III. Germas
No Kegiatan Germas Ya Tidak

60
1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
dalam 1 (satu) hari
2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur dan
Buah
3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setipa 6 bulan Sekali

Cek tekanan darah


Cek kadar gula darah
Cek kolesterol
Cek lingkar perut
Tes darah lengkap di laboratorium
Untuk Perempuan deteksi dini kanker leher Rahim
4 Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok
5 Apakah ada anggota keluarga yang mengkonsumsi alkohol dan zat
adiktif lainnya
6 Apakah keluarga anda melakukan pengelolaan stress dengan baik
7 Apakah keluarga anda buang air besar (BAB) di pada tempatnya

61
IV. DATA KELUARGA

Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kolom Kode Kolom Kode Kode
Hubungan Status 1= Islam 11 6 Kolom 3 Kolom 5
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis Pekerjaan
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya (BPJS- 1= Tidak Kelamin 1= Tidak
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu PBI, BPJS- Pernah 1= Bekerja
Keluarga Kawin 5= Budha Non BBI,Non Sekolah Perempuan 2= Sekolah
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BPJS) 2= Tidak 2= Laki- 3=
3= Anak 4= Cerai Mati 2= Tidak tamat SD/MI Laki PNS/TNI/P
4=Menantu 3= Tamat olri/BUMN/
5=Cucu SD/MI BUMD
6=Orangtua 4= Tamat 4= Pegawai
7=Famili Lain SLTP/MTS Swasta
8= Pembantu 5= Tamat 5=
9=Lainnya SLTA/MA Wiraswasta
6= Tamat /Pedagang/J
D1/D2/D3 asa
7= Tamat PT 6= Petani
7= Nelayan
8= Buruh
9= Lainnya

62
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kode Kolom Kode Kode Kolom 5
Hubungan Status 1= Islam Kolom 11 6 Kolom 3 Pekerjaan
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis 1= Tidak
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya 1= Tidak Kelamin Bekerja
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu (BPJS-PBI, Pernah 1= 2= Sekolah
Keluarga Kawin 5= Budha BPJS-Non Sekolah Perempua 3=
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BBI,Non 2= Tidak n PNS/TNI/Polri/
3= Anak 4= Cerai Mati BPJS) tamat SD/MI 2= Laki- BUMN/BUMD
4=Menantu 2= Tidak 3= Tamat Laki 4= Pegawai
5=Cucu SD/MI Swasta
6=Orangtua 4= Tamat 5=
7=Famili Lain SLTP/MTS Wiraswasta/Pe
8= Pembantu 5= Tamat dagang/Jasa
9=Lainnya SLTA/MA 6= Petani
6= Tamat 7= Nelayan
D1/D2/D3 8= Buruh
7= Tamat PT 9= Lainnya

63
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir :

2. Penyebab kematian :

3. Usia saat meninggal:

4. Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit : Jika ada sebutkan

No Satus
Gizi
Berat Badan Panjang Badan menurut umur Berat badan menurut
menurut umur (PB/ U) panjang badan
(BB/U) (BB/PB)
1 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
2 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
3 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk

V. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (12-59 bulan)

No Jenis Umur Status Kepemilikan


Nama Lila Status Gizi VIT A
kelamin (bulan) Gizi KMS

64
BB/umur BB / TB
1 (1) Gizi (1) Sangat () ( ) Ada
Buruk Kurus Dapa
(2) Gizi (2) Kurus t ,( ) ( ) tdk ada,
Kurang (3) Normal Belu Alasan :
(3) Gizi (4) Gemuk m Hilang /
Baik dapat, rusak, Tidak
(4) Gizi alasan pernah ke
Lebih : Bayi nakes/posya
Sakit, n du, Kurang
Kurang Informasi,
Inform lain-
asi, lain:........
Fasilita
s
Keseha
tan
Jauh,
Tidak
ada
biaya,
............
2 (1) Gizi (1) Sangat ( ) Dapat , ( ) Ada
Buruk Kurus ( ) Belum ( ) tdk ada,

65
(2) Gizi (2) Kurus dapat, alasan Alasan :
Kurang (3) Normal : Bayi Sakit, Hilang /
(3) Gizi (4) Gemuk Kurang rusak, Tidak
Baik Informasi, pernah ke
(4) Gizi Fasilitas nakes/posy
Lebih Kesehatan an du,
Jauh, Tidak Kurang
ada biaya, Informasi,
............ lain-
lain:........

VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USAI PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧ 2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan setelah Tidak Ya
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki saat Tidak Ya
bermain?

VII.BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18 TAHUN)


No Uraian 1 2 Nilai
1 Kegiatan yang dilajukan remaja di luar (1) Membantu orang tua
jam sekolah (2) Olah raga
(3) Bermain bersama teman
(4) Lainnya, sebutkan…
2 Apa yang dilakukan remaja jika ada (1) Mengurung diri
masalah? (2) Marah
(3) Mencari teman bicara
(4) Lainnya, sebutkan…
3 Apakah remaja terbuka dengan orang Tidak Ya
tua?
4 Apakah saat menginginkan sesuatu Tidak Ya
harus di penuhi saat itu juga?
VIII. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA (>60 Tahun)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa jumlah lansia yang dalam (1) 1
rumah saat ini? (2) 2 (3)
>2
2 Adakah penyakit degeneratif yang Tidak Ya
sedang diderita?
IX. KESEHATAN KELUARGA
No Uraian 1 2 Nilai
A. Kesehatan Lingkungan
1 Bagaimana pengelolaan sampah Dibakar, dibuang Diambil oleh
rumah tangga? kebelakang rumah, petugas
di buang dimana
.saja, dikubur
2 Berapa kali keluarga membersihkan Jika tersumbat saja/ 1 x seminggu
parit/got? tidak punya parit/ >
2 minggu sekali
3 Apakah keluraga mempunyai saluran Tidak Iya
pembuangan air limbah?
4 Bagaimana kondisi pembuangan air Terbuka, tidak lancar Tertutup dan
limbag kelurag anda? lancar
5 Apakah keluarga mempunyai jamban Tidak Iya
6 Apakah jenis jamban yang dimiliki WC Cemplung, tidak Leher angsa, WC
keluarga? punya WC duduk
7 Jarak penampungan kotoran (septi < 10 meter >10 meter
tank) dengan sumber air minum?
8 Bagaimana kondisi penampungan air Terbuka Tertutup
bersih?
9 Bagaimana jenis bangunan rumah? Semi permanen, non Permanen
permanen
10 Bagaimana kepadatan hunian dalam < 8m2 ≧8m2
rumah / penghuni?
11 Apakah ada perkarangan di rumah Tidak Ya
saudara?
12 Apakah ada ventilasi di rumah Ada kurang dari Ada dengan luas
termasuk pintu dan jendela 10% luas lantai, 10-15% luas lantai
tidak ada atau lebih
13 Apakah sinar matahari masuk ke Tidak Ya
dalam rumah pada pagi hari?
14 Bagaimana kondisi lantai rumah Tanah/ papan Ubin/ semen/
saudara? keramik
B. Sumber Air Minum
1 Bagaimana kedaan air pada sumber Berasa, berbau, Tidak berasa, tidak
air di rumah? berwarna dan ada berbau, tidak
endapan berwarna dan tidak
ada endapan
2 Jika sumber air minum di masak, Langsung di matikan di tunggu
berapa lama ketika air mendidih di setelah mendidih mendidih 10-15
matikan? menit
X. PANDEMI COVID 19
No Uraian 1 2 Nilai
A. Vaksin Covid 19
1 Apakah anda sudah melakukan Belum Sudah
vaksinasi covid 19 ?
2 Jika sudah, Berapa kali anda telah 1 kali 2 kali
melakukan vaksinasi ?

B. Protokol Kesehatan
1 Apakah anda selalu memakai masker Tidak Ya
saat bertemu orang lain ?
2 Apakah anda selalu mencuci tangan Tidak Ya
pakai sabun / memakai hand sanitizer
setiap selesai melakukan
kegiatan ?
3. Apakah anda selalu menjauhi Tidak Ya
kerumunan ?
4. Apakah anda selalu menjaga jarak Tidak Ya
minimal 1-2 meter dari orang lain ?
5. Apakah anda membatasi / Tidak Ya
mengurangi bepergian (mobilisasi) ?
B. Konsultasi dengan dosen

C. Kegiatan pendataan Rt 02, Rw 01


D. Kegiatan aktivitas fisik

Senam Bersama Ibu-ibu Lansia


E. Kegiatan Sosial

PHBS di SD 02 Dusun 01 Pantai Cermin


Calistung & Mewarnai di TK Rt 02
Penyuluhan Bahaya Narkotika & Dan Kenakalan Remaja Di SMP 04 Tapung,
Pantai Cermin
Gotong Royong & Penanaman Bibit Bersama Masyarakat Dusun 01, Pantai Cermin

Anda mungkin juga menyukai