Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ANALGESIK

Nama :
Lukman Hakim (18051334046 )
Jaka Annisa Nur I. (18051334045 )
Meilinda Eka S. (18051334049 )
Fithri Yati Eka N. J. (18051334056 )
Amelia Ilmi Al-F. (18051334059 )
Muthi’atuz zahrah A. (18051334071 )

S1 GIZI B 2018
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
SANMOL

1. Pengertian Sanmol
Sanmol adalah obat penghilang rasa sakit atau pereda nyeri dan penurun demam.

2. Bahan Obat Sanmol


Terdapat bentuk sediaan berupa Tablet Effervescent, Komposisi Tiap tablet
effervescent mengandung Parasetamol sebanyak 500 mg.

3. Fungsi dan Manfaat Obat Sanmol


Obat ini mengandung paracetamol yang biasanya digunakan untuk mengatasi:
a. Sakit kepala
b. Nyeri otot
c. Nyeri sendi
d. Sakit gigi
e. Demam
f. Sakit punggung
g. Nyeri akibat haid

4. Indikasi dan Kontra Indikasi Obat Sanmol


Indikasi pada setiap 500 mg Tablet effervescent diindikasikan untuk meringankan
rasa sakit pada keadaan sakit kapala. sakit gigi dan menurunkan demam. Kontra
Indikasi pada penderita gangguan fungsi hati yang berat. Hipersensitivitas terhadap
Parasetamol.

5. Interaksi Obat
a. Obat yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Sanmol :
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping
yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Simpan daftar semua produk yang digunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep
dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Ada beberapa jenis
obat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan Sanmol
(Paracetamol), yaitu :
●Obat lain yang mengandung Paracetamol juga
●Obat untuk mengatasi epilepsi, yaitu carbamazepine
●Obat untuk mengatasi gatal-gatal pada kulit, yaitu colestyramine
●Obat untuk mengobati penyakit kanker tertentu, imatinib and busulfan
●Obat antijamur, seperti ketoconazole
●Obat diabetes tipe 2, yaitu Lixisenatide
●Obat untuk pengencer darah, yaitu warfarin
●Obat untuk mengendalikan kejang seperti phenobarbital, phenytoin and
primidone

b. Efek yang dapat terjadi bila mengonsumsi Sanmol bersama obat lain:
● Menurunnya efektivitas Sanmol, bila digunakan bersama rifampicin atau obat
antikejang, seperti phenobarbital, carbamazepine, dan phenytoin.
● Berisiko menimbulkan perdarahan, bila digunakan bersama obat warfarin.
● Peningkatan risiko munculnya efek samping, bila dikonsumsi bersama
metoclopramide, domperidone, dan probenecid.
● Berisiko menimbulkan efek samping obat chloramphenicol.

c. Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan
Sanmol:

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan
makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau
tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan
dokter.

Sejauh ini, tidak ada makanan yang dapat menimbulkan interaksi dengan obat
tersebut. Konsumsi alkohol ketika menggunakan obat ini, dapat menimbulkan
beberapa interaksi yang bisa berdampak pada kesehatan.

d. Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang dapat berinteraksi dengan Sanmol:

Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat mengganggu kerja obat ini. Berikut
adalah masalah kesehatan tersebut yaitu:

● Penyalahgunaan alkohol
● Penyakit ginjal parah
● Penyakit hati, seperti hepatitis
● Phenylketonuria
6. Dosis Obat Sanmol
Sanmol dalam bentuk suntik hanya boleh diberikan dalam pengawasan dokter.
Sedangkan Sanmol dalam bentuk lain dapat diberikan 3 sampai 4 kali sehari, dengan
dosis sebagai berikut:

a. Sanmol Tablet 500 mg


● Dewasa: 1-2 tablet.
● Anak usia 6-12 tahun: ½-1 tablet.

b. Sanmol Syrup
● Bayi usia 0-1 tahun: 2,5 ml.
● Anak usia 1-2 tahun: 5 ml.
● Anak usia 2-6 tahun: 5-10 ml.
● Anak usia 6-9 tahun: 10-15 ml.
● Anak usia 9-12 tahun: 15-20 ml.

c. Sanmol Drops
● Anak usia <1 tahun: 0,6 ml.
● Anak usia 1-2 tahun: 0,6-1,2 ml.

7. Cara Penggunaan Obat Sanmol :


Sanmol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, sesuai anjuran dokter.
Umumnya obat hanya diberikan bila muncul gejala, misalnya demam atau nyeri. Sanmol
dapat diberikan hingga 3-4 kali sehari. Berikan jeda setidaknya 4 jam dengan dosis
sebelumnya. Jangan mengonsumsi Sanmol lebih dari 4 kali dalam sehari.
8. Efek Samping Sanmol :
Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati. Reaksi
hipersensitivitas.

 Kehilangan nafsu makan


 Perut nyeri
 Merasa mual
 Urin berwarna gelap
 Kulit kuning
 Timbul alergi, seperti kulit ruam, gatal, dan bengkak
 Sulit bernapas
Jika Anda mengalami hal tersebut maka sebaiknya hentikan dulu penggunaan obat ini dan
segera
periksakan diri ke dokter.
9. Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal. Bila setelah 2 hari
demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi Unit
Pelayanan Kesehatan. Penggunaan obat pada penderita yang mengkonsumsi alkohol,
dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati. Cara Penyimpanan : Simpan dalam
wadah tertutup rapat di bawah suhu 30° C

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek
lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan
instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan


kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila
sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan
pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

10. Pencegahan & Peringatan

Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini:

● Alergi. Alergi terhadap paracetamol dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bila
Anda memiliki alergi paracetamol maka sebaiknya hindari obat ini, karen akan
menimbulkan gejala seperti sesak napas dan ruam kulit.
● Anak-anak. Sejauh ini paracetamol memang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Namun jika anak yang demam masih berusia di bawah 2 tahun maka sebaiknya
konsultasikan obat ini dulu dengan dokter spesialis anak.
● Lansia. Sampai saat ini, belum ada studi yang menyatakan bahwa Sanmol yang
mengandung paracetamol buruk untuk dikonsumsi lansia.

11. Overdosis
Bagaimana gejala overdosis Sanmol dan efek.
Overdosis Sanmol (Paracetamol) dapat sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa
gejala overdosis Sanmol (Paracetamol) yang terjadi:

● Mual
● Muntah
● Kehilangan nafsu makan
● Berkeringat
● Kelelahan yang ekstrem
● Perdarahan atau lebam yang tidak biasa
● Rasa nyeri pada perut bagian kanan atas
● Kuning pada kulit dan mata
● Mengalami gejala flu
FEMINAX

1. Pengertian

Feminax adalah sebuah merek obat yang dapat dikonsumsi untuk meredakan nyeri haid dan
kram perut. Obat ini mengandung paracetamol 500 mg sebagai pereda nyeri dan ekstrak
hiosiami 19 mg yang dipercaya dapat mengurangi rasa sakit pada waktu haid, juga mengatasi
kram perut dengan memberikan efek relaksasi pada otot organ dalam dan saluran pencernaan.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai efektivitas dari ekstrak
hiosiami. Feminax dijual secara bebas dalam kemasan berisi 4 tablet minum
2. Bahan
Paracetamol 500 mgEkstrak hiosiami 19 mg
3. Manfaat
- Meredakan nyeri haid (dismenorea)
- Meredakan kram perut
4. Interaksi Feminax Dengan Obat Lain

Hindari mengonsumsi Feminax dengan obat antikolinergik (misalnya atropin


dan scopolamine), antihistamin, atau antidepresan, untuk menghindari risiko efek samping
berupa kulit kering, pusing, hipotensi, aritmia, dan masalah serius lainnya.

Obat antikejang (carbamazepine, phenytoin, barbiturates) dan colestyramine mungkin dapat


menurunkan efektivitas Feminax.

Metoclopramide dan domperidone dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping


Feminax. Sebaliknya, Feminax dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping
chloramphenicol. Pemberian Feminax bersama dengan warfarin juga dapat meningkatkan
risiko perdarahan.

5. Dosis Feminax

Dosis Feminax bagi orang dewasa adalah 1-2 tablet tiga kali sehari. Obat ini tidak
direkomendasikan untuk anak berusia di bawah 10 tahun. Jika ingin memberikan obat ini
untuk anak usia 10-18 tahun, dosis disesuaikan dengan berat badan. Untuk berat badan kurang
dari 25 kg diberikan ½ tablet tiga kali sehari, 25-35 kg diberikan ¾ tablet tiga kali sehari, dan
di atas 35 kg diberikan 1 tablet tiga kali sehari.

6. Mengonsumsi Feminax Dengan Benar

Sampai saat ini, penelitian terhadap ekstrak hiosiami dianggap belum cukup untuk
menentukan rentang dosis yang tepat untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk
mengonsumsi Feminax sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Sebaiknya
Feminax dikonsumsi saat nyeri atau saat gejala mulai terasa, agar efek obat bekerja lebih
cepat. Jangan menunggu sampai gejala memburuk. Jika ragu, tanyakan kepada dokter.

Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet Feminax secara
langsung dengan bantuan air putih. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet terlebih
dahulu, agar tidak memengaruhi efek obat.

Jika kondisi tidak membaik setelah mengonsumsi Feminax, segera temui dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.

7. Efek Samping Feminax

Beberapa efek samping berikut ini mungkin dapat terjadi setelah mengonsumsi Feminax:

 Pusing.
 Mulut kering.
 Konstipasi.
 Sulit tidur.
 Demam.
 Kulit memerah dan hangat.
 Produksi keringat menurun.
 Penurunan jumlah sel darah.
 Gangguan fungsi hati.
Segera temui dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik, atau jika Anda
mengalami efek samping berupa:

 Reaksi alergi.
 Perubahan perilaku, misalnya gelisah atau linglung.
 Gangguan mental, misalnya berhalusinasi atau mengalami delirium.
 Gangguan penglihatan.
 Denyut jantung meningkat atau tidak beraturan.
 Sulit berkemih.
 Muntah.
 Disfagia.
 Bicara pelo.
 Hipotensi.
 Kulit dan mata menguning.

Efek samping tersebut sangat jarang terjadi, namun memerlukan penanganan segera jika Anda
mengalaminya guna menghindari komplikasi lebih lanjut yang dapat membahayakan, seperti
keracunan hingga kematian.

8. Peringatan:

 Sebelum mengonsumsi Feminax, informasikan kepada dokter atau petugas apotek bila Anda
memiliki alergi terhadap paracetamol, ekstrak hiosiami, atau obat-obatan lainnya.
 Informasikan juga kepada dokter apabila Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat,
vitamin atau produk herba tertentu.
 Konsultasikan dengan dokter bila Anda sedang menderita atau memiliki riwayat penyakit
liver, penyakit ginjal, gangguan jantung (misalnya aritmia dan gagal jantung), sindrom Down,
gangguan saluran pencernaan (misalnya GERD, infeksi, hernia hiatus, tukak lambung, kolitis
ulseratif, atau megakolon), malnutrisi, defisiensi enzim G6PD, atau glaukoma.
 Waspada dalam menggunakan obat ini jika Anda sedang mengalami konstipasi, demam, atau
sulit berkemih. Harap berhati-hati juga jika Anda memiliki kecanduan alkohol.
 Kandungan ekstrak hiosiami yang terdapat dalam Feminax dapat menyebabkan pusing dan
gangguan penglihatan. Hindari membawa kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama
mengonsumsi obat ini.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah Anda mengonsumsi Feminax, segera temui
dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Tjay Tan, kirana.2007. obat-obat penting khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo
https://www.alodokter.com/sanmol ( diakses tanggal 24 oktober 2019 )
https://hellosehat.com/obat/sanmol ( diakses tanggal 24 oktober 2019 )
https://www.alodokter.com/feminax (diakses tanggal 24 oktober 2019 )
Kemasan sanmol
Kemasan feminax

Anda mungkin juga menyukai