Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH RESUME 1

HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA DENGAN PROSES


ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT

DISUSUN OLEH:

NAMA : YULI INDASARI


NIM : G70118127
KELAS :B

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
Apa Itu Amfetamin
Golongan Obat resep
Kategori Stimulan sistem saraf
Meredakan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
Manfaat
dan narkolepsi
Digunakan oleh Dewasa dan Anak-anak.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika
Amfetamin untuk ibu besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
hamil dan menyusui terhadap janin.
Amfetamin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu
dengan dokter.

Bentuk obat Tablet dan suspensi


Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amfetamin
Amfetamin hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
Anda perhatikan sebelum mengonsumsi amfetamin:
 Jangan mengonsumsi amfetamin jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter
tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan
amfetamin.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat golongan monoamine oxidase
inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid, selegiline, atau tranylcypromine, dalam 14 hari
terakhir. Amfetamin tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang atau baru saja
mengonsumsi obat tersebut.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita hipertensi, hipertiroidisme, atau gangguan
cemas yang berat. Amfetamin tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi
tersebut.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit jantung,
glaukoma, stroke, depresi, gangguan bipolar, penyakit ginjal, sindrom Tourette,
kejang, penyakit arteri perifer, kecanduan alkohol, epilepsi, penyalahgunaan NAPZA.
 Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan
kewaspadaan setelah mengonsumsi amfetamin, karena obat ini dapat menyebabkan
pusing, sakit kepala, dan kantuk.
 Diskusikan perihal penggunaan amfetamin pada anak, karena penggunaan obat ini
dalam jangka panjang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen,
atau produk herbal.
 Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek
samping yang serius setelah mengonsumsi amfetamin.

Dosis dan Aturan Pakai Amfetamin


Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi dan
usia pasien. Berikut ini adalah dosis amfetamin berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
 Dewasa: Dosis awal 2,5 atau 5 mg, 1 kali sehari, di pagi hari. Dosis maksimal tidak
lebih dari 20 mg per hari.
 Anak-anak usia 3–5 tahun. Dosis awal 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan
sesuai kebutuhan.

Kondisi: Narkolepsi
 Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari, di pagi
hari. Dosis maksimal tidak lebih dari 60 mg per hari.
 Anak-anak usia 6–11 tahun: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari, di pagi hari. Dosis dapat
ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Kondisi: Penurunan berat badan pada pasien obesitas


 Dewasa: 5–10 mg, per hari, diminum 30–60 menit, sebelum makan. Dosis maksimal 30
mg per hari.

Cara Menggunakan Amfetamin dengan Benar


Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat sebelum
mengonsumsi amfetamin. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis, serta jangan
menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan.
Konsumsi amfetamin secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Amfetamin tablet
dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, atau sesaat setelah bangun tidur pada pagi hari
sebagai dosis pertama. Jangan mengonsumsi amfetamin pada malam hari, karena dapat
menyebabkan insomnia.
Jika Anda mengonsumsi amfetamin dalam bentuk suspensi, kocok terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi. Gunakan sendok takar khusus yang tersedia di dalam kemasan amfetamin agar
dosisnya lebih akurat.
Jika Anda mengonsumsi amfetamin untuk menurunkan berat badan, konsumsilah amfetamin
minimal 30 menit hingga 1 jam sebelum makan atau saat perut kosong.
Jika lupa mengonsumsi amfetamin, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi
berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jangan mengonsumsi amfetamin lebih dari 10 hari.
Lakukan kontrol rutin sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter, sehingga kondisi dan
respons terapi dapat terpantau.
Simpan amfetamin di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari
langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Amfetamin dengan Obat Lain
Penggunaan obat-obatan tertentu bersama dengan amfetamin dapat menyebabkan terjadinya
efek interaksi obat, seperti:
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika digunakan dengan obat
golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid, selegiline, atau
tranylcypromine
 Peningkatan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan detak jantung cepat jika
digunakan dengan obat flu dan batuk, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
seperti ibuprofen
 Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan ekstasi atau obat
golongan antidepresan, seperti fluoxetine

Efek Samping dan Bahaya Amfetamin


Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan amfetamin adalah:
 Pusing
 Mulut kering
 Mual
 Diare
 Kram perut
 Berat badan turun
 Sembelit
Kasus narkoba kembali menjerat pedangdut Ridho Rhoma. Ridho Rhoma
ditangkap di apartemen Fraser Residence Sudirman, Jakarta Selatan pada Kamis
(4/2/2021). Dia diciduk bersama dua rekannya.
Saat diperiksa di kantor polisi, Ridho Rhoma positif  Amphetamine alias ekstasi. Ini
bukan kali pertama Ridho Rhoma ditangkap karena kasus yang sama.
Lantas, mengapa seorang sulit lepas dari jerat candu narkoba bernama amphetamine itu?

Dilansir dari American Addiction Center, amphetamin adalah zat yang sangat adiktif.
Karena cara kerjanya pada tubuh, obat ini dapat menyebabkan perubahan pada cara otak
berperilaku.

Baca Juga:Sesal Ridho Rhoma, Dua Kali Ditangkap Gara-gara Narkoba

Secara khusus, amphetamine dan zat terkait yang dapat secara signifikan mengubah
respons kesenangan otak, menghancurkan reseptor kesenangan di otak, dan menurunkan
kemampuan tubuh untuk merasakan kesenangan tanpa menggunakan obat tersebut.

Penyanyi Ridho Rhoma meminta maaf dihadapan awak pers ketika dihadirkan saat rilis kasus
narkoba yang menjeratnya di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/2/2021).
[Suara.com/Alfian Winanto]
Sifat destruktif dari obat ini membuat orang yang menyalahgunakannya merasa tertekan
dan bahkan ingin bunuh diri saat tidak menggunakan obat tersebut. Akibatnya,
keinginan untuk tetap menggunakan obat bisa menjadi sangat kuat, sehingga sulit untuk
dihentikan penggunaannya.
Seiring dengan potensi adiktif, ada risiko yang muncul saat menggunakan amphetamine
untuk tujuan rekreasi. Ini termasuk:
 Risiko cedera akibat melakukan aktivitas berbahaya
 Masalah kardiovaskular, termasuk stroke, serangan jantung, dan gagal jantung
 Penurunan berat badan dan malnutrisi
 Masalah tidur
Selain itu, ada masalah jangka pendek dan jangka panjang lain yang terkait dengan
penyalahgunaan amphetamine yang terkait dengan efek obat-obatan ini pada tubuh,
seperti yang dijelaskan oleh National Institute on Drug Abusex, termasuk:
 Peningkatan detak jantung dan tekanan darah
 Suhu tubuh tinggi
 Kehilangan kontrol otot, kejang otot, atau tics
 Gangguan tidur
 Perubahan suasana hati
 Nafsu makan rendah
 Depresi dan kelelahan saat tidak menggunakan obat
Dalam jangka panjang, gejala-gejala ini sering menjadi lebih parah. Tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan jantung, sedangkan
peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan.
Dengan metamphetamine, masalah ini bisa menjadi lebih dibesar-besarkan, yang
menyebabkan penyakit gigi yang parah karena pola makan yang buruk dan kekurangan
air liur, yang menyebabkan infeksi besar dan kehilangan gigi, seperti yang dijelaskan
oleh American Dental Association. Selain itu, penggunaan sabu-sabu dapat
menyebabkan kerusakan kulit akibat halusinasi sesuatu yang "merayap" di bawah kulit,
membuat orang mengorek luka yang kemudian, karena peredaran darah rusak, tidak
mudah sembuh.

Dia pun belum dapat mengungkapkan lebih lanjut terkait tempat kejadian perkara (TKP)
penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap penyanyi kenamaan tersebut.

Adapun amphetamine juga disebut Alfa-Metil-Fenetilamina, beta-fenil-isopropilamina, atau


benzedrin. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Nama generik atau turunan dari
amfetamin adalah D-pseudo epinefrin dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan
hidung (dekongestan).

Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan.

Ada dua jenis amphetamine, yaitu MDMA (Metil Dioksi Metamfetamin) dan metamfetamin. MDMA
biasa dikenal dengan nama ekstasi. Sedangkan metamfetamin memiliki nama lain sabu, SS, ice.
Metaphetamine bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat.
Penggunaan amphetamine bisa dilakukan cara diminum (pil), dibakar dengan menggunakan
kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung (kristal), atau dibakar dengan memakai
botol kaca yang dirancang khusus, yang diberi nama bong.

Amphetamine dalam bentuk kristal dapat juga dilarutkan melalui suntikan ke dalam pembuluh
darah (intravena).

Anda mungkin juga menyukai