PENGGOLONGAN OBAT
Disusun Oleh:
Disusun Oleh :
XII A Keperawatan
SEKOLAH “YARSI”MATARAM
-Betametason
-Dexamethasone
-Methylprednisolone
-Fluocinolone
-Prednison
-Asma
-Rheumatoidarthritis
-Bronkitis
Obat ini bekerja dengan cara masuk ke dinding sistem sel imun untuk
mematikan zat yang bisa melepaskan senyawa-senyawa yang menjadi
pemicu peradangan. Kortikosteroid juga bisa digunakan sebagai obat
untuk suntik jerawat.
Peringatan:
1) Ibuhamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang
merencanakan untuk hamil, disarankan untuk berkonsultasi
kepada dokter sebelum menggunakanobatkortikosteroid.
2) Harap berhati-hati dalam menggunakan kortikosteroidjika
menderita penyakit jantung, gangguan fungsi hati, tukak
lambung atau ulkus usus dua belas jari (duodenum),
gangguan kesehatan mental, pengeroposan tulang atau
osteoporosis, katarak, diabetes, epilepsi, atau mengalami
gangguan pada kulit seperti infeksi kulit, jerawat, luka terbuka,
hingga rosacea.
3) Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain,
termasuk suplemen atau herba, karena dikhawatirkan dapat
menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Diskusikan
kepada dokter mengenai pemakaian kortikosteroid bersama
dengan obat-obat berikut ini: obat
antiinflamasinonsteroid/OAINS (seperti: diclofenac, ibuprofen,
atau naproxen), vaksin (seperti: MMR, BCG), digoxin,
diuretik, warfarin, salbutamol, serta obat untuk diabetes,
epilepsi, dan obat HIV/AIDS.
4) Jika telah digunakan untuk jangka panjang, obat jangan
dihentikan secara tiba-tiba.Konsutasikan kembali dengan
dokter untuk menghentikan obat secara bertahap.
5) Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek Samping Kortikosteroid
Efek samping biasanya terjadi pada penggunaan kortikosteroid
untuk jangka panjang, yaitu lebih dari 2-3 bulan. Sejumlah efek
samping yang bisa ditimbulkan setelah menggunakan obat
kortikosteroid adalah:
Penumpukan lemak di pipi (moonface)
Rentan terkena infeksi
Meningkatnya tekanan darah atau hipertensi
Meningkatnya kadar gula darah
Mempercepat timbulnya katarak
Tukak (ulkus) pada lambung atau duodenum
Masalah kulit
Pelemahan fungsi otot
Perubahan mood dan perilaku.
Jenis-Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Kortikosteroid
Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan
kortikosteroid. Untuk mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai
efek samping, peringatan, atau interaksi dari masing-masing obat
kortikosteroid, silahkan lihat pada Obat A-Z.
A. BETAMETASON
c. Kondisi: Psoriasis
1. Tetes mata
-Dewasa: Dosis awal sebanyak 1-2 tetes pada mata meradang tiap dua
jam, lalu frekuensi pemberian tetes mata akan dikurangi jika kondisi mata
telah berangsur membaik.
B. Dexamethasone
Kondisi: Peradangan
-Tablet dan Sirop
Dewasa: 0,75-9 mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian.
Anak-anak (mulai usia 1 bulan): 10-100 mcg/kgBB per hari dibagi
menjadi 1-2 kali pemberian tergantung dari respons pasien
terhadap obat. Dosis maksimal 300 mcg/kgBB per hari.
Kondisi: Peradangan mata
-Tetes mata, salep mata
Dewasa: Larutan 0,1% teteskan 1-2 kali pada mata yang meradang
sebanyak 4-6 kali per hari atau per jam jika kondisi tergolong parah.
Untuk salep mata 0,05%, ambil salep secukupnya seukuran ujung
jari dan oleskan pada lipatan bawah mata maksimal empat kali
sehari. Dosis bisa dikurangi jika kondisi telah membaik.
Kondisi: Peradangan sendi
-Cairan suntik
Dewasa: 0,8-4 mgr. tergantung dari ukuran daerah sendi yang
meradang. Kemudian, untuk suntik jaringan lunak sebanyak 2-6 mg
dan bisa diulang tiap 3 hari - 3 minggu.
c. Methylprednisolone
d. Prednison
...Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit
ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit infeksi, atau gagal jantung.
..Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita osteoporosis,
myastheniagravis, diabetes, atau hipertensi.
...Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi selama
menggunakan prednison.
...Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
Kondisi:Alergi
-Tablet
2. Preparat Acne
AkneVulgaris (AV) merupakan penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik
pada unit polisebasea yang sering terjadi pada masa awal remaja. Akne
sering menjadi tanda pertama pubertas dan dapat terjadi satu tahun
sebelum menarche atau haid pertama. Akne memiliki gambaran klinis
beragam, mulai dari komedo, papul, pustule hingga nodul dan jaringan
parut sehingga disebut dermatosispolimorfik dan memiliki peranan
poligenetik(Theresia, 2013).
Contoh-contoh obat Preparat akne:
A. Tretinoin Topikal
Tretinoin topikal adalah obat untuk mengobati jerawat. Obat ini juga dapat
digunakan untuk mengatasi kerutan halus, bintik-bintik hitam, dan kulit
kasar pada wajah yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
-Peningkatan risiko terjadinya iritasi yang parah atau kulit kering jika
digunakan dengan produk yang mengandung sulfur, asam salisilat, atau
resorsinol.
-Warna kulit menjadi lebih gelap atau lebih terang pada area yang diolesi
obat
-Kegunaan
Acnes sealing jell digunakan untuk mengatasi masalah jerawat. Obat ini
cocok untuk kulit yang berminyak atau sebum pada kulit.
..Oleskan tipis acnes sealing jell pada kulit wajah yang berjerawat 2 kali
sehari untuk jerawat ringan.
..Oleskan tipis acnes sealing jell 3-4 kali sehari untuk jerawat yang lebih
berat.
-Efek Samping
-Kontraindikasi
C. Verille Acne
Verile bermanfaat untuk membantu merawat kulit berjerawat,
menyamarkan noda hitam bekas jerawat, serta mengurangi minyak dan
kotoran di wajah.Verile mengandung bahan aktif asam salisilat, allantonin,
vitamin B3, dan triclosan. Obat ini bekerja dengan cara melawan bakteri
penyebab jerawat.
~Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan yang
terkandung dalam Verile.
~Verile mengandung asam salisilat yang mudah terbakar. Oleh karena itu,
jauhkan produk dari sumber panas.
Berikut ini adalah dosis penggunaan Verile gel untuk mengatasi jerawat:
~Iritasi kulit.
`Gatal-gatal.
~Jika muncul reaksi alergi yang berat berupa sulit bernapas atau
pembengkakan pada mata, wajah, bibir, atau lidah, segeralah ke IGD di
rumah sakit terdekat.
~Jika keluhan jerawat tidak kunjung reda setelah penggunaan Verile atau
justru semakin parah, sebaiknya periksakan ke dokter kulit.