Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “F”


DENGAN GANGGUAN PENGATURAN SUHU TUBUH
DI GETAP TIMUR CAKRANEGARA
TANGGAL 1 JULI 2020 S/D 5 JULI 2020

Disusun Oleh :
NAMA : M TA’ZIM APRIALDI
NIM : 041STYC19

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
2020

ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PENGATURAN SUHU


TUBUH PADA AN “F” DI RUMAH
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : AN “F”
Umur : 12 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : kelas 6 SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Sasak/Indonesia
Status perkawinan` : Belum menikah
Golongan darah : -
Tanggal pengkajian: 1 juli 2020
Diagnosa medis : -
Alamat : Getap Timur Cakranegara
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : TN “M”
Umur : 40 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Suku Bangsa : Sasak/Indonesia
Hubungan dg Klien: Bapak
Alamat : Getap Timur Cakranegara

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatatakan merasa meriang

b. Riwayat Penyakit Sekarang


Saat dikaji pada tanggal 1 Juli 2020 jam 10:30, berawal dari panas dingin lalu dibawa
ke puskesmas karena sering demam pada malam hari dengan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital saat datang ke puskesmas N= 65x/menit, S= 35,60C dan RR=
20x/menit.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami meriang dulu dan suhu tubuh
tidak menentu selain itu pasien mengatakan memang imunnya sedikit lemah setelah
melakukan operasi amandel.

d. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan seperti
Hipertensi, DM, Asma, TB, dll.

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari(Bio-Psiko-Sosial-Spiritual-Kultural) GORDON


a. Persepsi terhadap kesehatan dan menejemen kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan kesehatan adalah yang paling utama dan sangat
penting, oleh karena itu jika ada salah satu dari anggota keluarganya yang sakit maka
akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan seperti dokter, puskesmas dan rumah
sakit.

b. Pola Aktivitas dan latihan


Rutinitas mandi (kapan, bagaimana, dimana, sabun yang digunakan). Kebersihan
sehari-hari (pakaian dll). Aktivitas sehari-hari (jenis pekerjaan, lamanya, dll)
Kemampuan perawatan diri

AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi 
Berpakaian/ berdandan 
Mobilisasi ditempat tidur 
Pindah 
Ambulasi 
Makan/ minum 

Keterangan:
Skore 0: Mandiri
Skore 1: Dibantu sebagian
Skore 2: Perlu dibantu orang lain
Skore 3: Perlu dibantu orang lain dan alat
Skore 4: Tergantung atau tidak mampu

c. Pola istirahat dan tidur


Sebelum sakit :
-Tidur malam : 8 jam
-Tidur siang : 1 jam
Saat sakit :
-Tidur malam : 7 jam
-Tidur siang : 2 jam
d. Pola kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit : klien makan 3x sehari dan habis, minum 8-9 gelas sehari .
Saat sakit : Klien makan habis 1/2 porsi makan dan minum 6-7 gelas sehari.

e. Pola eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 1-2x sehari dan BAK sehari bisa 5-6x sehari
Saat sakit : klien mengatakan BAB 2x sehari saat sakit, dan
BAK 6-7x sehari.
f. Pola perceptual
Klien merasa dirinya sakit dan dan memasuki hari ke 3 klien merasa cemas dengan
Keadaannya.
g. Pola Kognitif
Penglihatan dan pendengaran pasien masih normal tidak mengalami gangguan.
h. Pola hubungan social
Sebelum sakit : klien bisa beraktifitas seperti biasanya
Saat sakit : klien tidak bisa beraktifitas seperti biasanya
i. Pola seksual dan reproduksi
Klien merupakan anak perempuan dan belum menikah
j. Konsep diri
Body/image : Klien menerima apa yang dimikinya saat ini
Identitas diri : Klien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat ini.
Harga diri : Klien bisa berinteraksi dengan keluarga maupun lingkungan social ini.
Peran diri : AN. “F” adalah seorang pelajar
Ideal diri : Klien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan sehat seperti
Sebelumnya.
k. Pola kepercayaan dan nilai
Klien hidup dan besar dalam lingkungan keluarga yang beragama islam dan bapaknya
Yakin penyakit anaknya karena kuasa Allah dan berharap anaknya cepat sembuh.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum :
b. Kesadaran : Normal
Nadi : 65x/menit
Suhu : 35,60C
RR : 20x/menit
c. TB : 140
d. BB : 35
e. postur tubuh : Kurus
f. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1) Kepala
Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut.
Mata : bersih, tidak bengkak dan tidak merah
Telinga: simetris dan bersih tidak ada kotoran
Hidung: nyeri,tidak ada sekret
Mulut : lidah agak sedikit kotor, gigi agak kotor, mukosa bibir kering, dan
simetris.
2) Leher : tidak ada kelainan

3) Dada
Inspeksi : pergerakan dada simetris, system pendengaran baik, aurikel dan
tulang mastoid tidak nyeri.
Auskultasi : vesikuler
Perkusi : sonor
Palpasi : vocal fremitus teraba dikanan dan kiri sama
4) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, simetris
Auskultasi : terjadi peningkatan bising
Perkusi : timpani diseluruh abdomen
Palpasi : nyeri tekan pada kuadran bawah
5) Genetalia, Anus dan rektum
Inspeksi : tidak simpisi dan tidak terpasang alat bantu
Palpasi : tidak ada penumpukan urine
6) Ekstremitas
Atas : bisa digerakkan dan tangan kiri atau kanan tidak aada terpasang infus
Bawah : tidak ada udem dan bisa berjalan.

5. Pemeriksaan Penunjang (Tuliskan tanggal pemeriksaan, hasil dan rentang nilai


normalnya)
a. Berat badan tinggi badan
sebelum sakit : 40 kg
saat sakit : 35 kg
tinggi badan : 140 cm

6. Terapy
Obat yang diminum paracetamol 500 mg dan amoxcilin 500 mg berupa tablet atau
kapsul diminum 3x sehari pagi,siang dan malam sebelum tidur diberikan melalui oral.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
NO. Symtomp Etiologi Problem
1. DS:- pasien mengatakan tubuhnya Kekurangan volume Perfusi Perifer tidak
lemah cairan efektif
DO:-
a. Nadi perifer menurun Penurunan aliran
atau tidak teraba arteri atau vena

b. Akral teraba dingin Kurang aktivitas


fisik
c. Warna kulit pucat

d. Turgor kulit menurun

2. DS:- pasien mengatakan merasa Kelemahan Intoleransi aktivitas


Tidak nyaman saat
Beraktivitas Imobilitas
DO:- Sianosis
Gaya hidup
monoton

3. DS: - pasien mengatakan merasa Terpapar suhu Hipotermi


kedinginan lingkungan rendah
DO:- a. kulit teraba dingin
b.Menggigil
c.Suhu tubuh dibawah nilai Kurang terpapar
normal. informasi tentang
pencegahan
-Hasil pemeriksaan TTV: hipotermia.
a. N= 65x/menit
b. S= 35,60C
c. RR= 20x/menit
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan volume cairan,
penurunan aliran arteri atau vena dan kurangnya aktivitas fisik ditandai dengan pasien
mengatakan tubuhnya lemah, nadi perifer menurun atau tidak teraba, akral teraba
dingin, warna kulit pucat, dan turgor kulit menurun.

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, imobilitas, dan gaya hidup


monoton ditandai dengan pasien mengatakan merasa tidak nyaman saat beraktivitas
dan sianosis.

c. Hipotermi berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah, dan kurang


terpapar tentang pencegahan hipotermia ditandai dengan pasien mengatakan merasa
kedinginan, kulit teraba dingin, menggigil, suhu tubuh dibawah nilai normal dan hasil
pemeriksaan TTV yaitu N 65x/menit, S 35,60C, RR 20x/menit.

C. Intervensi Keperawatan
NO. Hari/TGL/JAM Tujuan dan criteria Intervensi Rasionalisasi
hasil keperawatan
(SLKI) (SIKI)
1. Rabu, 1 Juli Tujuan: setelah 1. Identifikasi  Mengetahui
10:30 dilakukan tindakan kesiapan dan kesiapan dan
keperawatan 2x24 jam , kemampuan kemampuan
perfusi perifer tidak menerima menerima
efektif bisa teratasi, informasi informasi
dengan criteria hasil:  Agar mengetahui
2. Jelaskan jenis latihan yang
1. Denyut nadi perifer jenis latihan sesuai dengan
meningkat yaitu yang sesuai kondisi kesehatan
normalnya 80- dengan kondisi  Agar tidak terjadi
100x/menit. kesehatan cedera saat
berolahraga
2. Kelemahan otot 3. Ajarkan
latihan
3. Pengisian kapiler pemanasan dan
akral membaik pendinginan
yang tepat.
2. Rabu, 1 Juli Tujuan: setelah 1. Identifikasi  Mengobservasi
11:40 dilakukan tindakan deficit tingkat tingkat aktivitas
keperawatan 2x24 jam, aktivitas
intoleransi aktivitas
bisa teratasi, dengan  Mengetahui
criteria hasil: 2. Identifikasi kemampuan
kemampuan berpartisipasi
1. Frekuensi nadi berpartisipasi dalam beraktivitas
2. Kemudahan dalam aktivitas tertentu
dalam tertentu  Mengetahui
melakukan sumber daya
aktivitas sehari- 3. Identifikasi untuk aktivitas
hari sumber daya yang diinginkan.
3. Kekuatan tubuh untuk aktivitas
bagian atas yang
4. Kekuatan tubuh diinginkan.
bagian bawah
5. Sianosais

3. Rabu, 1 Juli Tujuan: setelah 1. Monitor  Agar mengetahui


12:30 dilakukan tindakan suhu tubuh suhu tubuh pasien
keperawatan 2x24 jam,  Mengobservasi
hipotermibisa teratasi, 2. Identifikasi penyebab
dengan criteria hasil: penyebab hipotermia
1. Menggigil hipotermia  Mengetahui tanda
2. Pucat dan gejala akibat
3. Suhu tubuh 3. Monitor hipotermia.
tanda dan
gejala akibat
hipotermia

D. Implementasi Keperawatan
NO. Hari/TGL/JAM Implementasi keperawatan Respon hasil
1. Kamis, 2 Juli 1. Mengidentifikasi kesiapan  Klien
10:30 Dan kemapuan menerima informasi mengatakan
mengerti
2. Menjelaskan jenis latihan yang dengan penyakit
sesuai dengan kondisi kesehatan hipotermia
 Denyut nadi
perifer normal
yaitu 80x/menit
3. Mengajarkan latihan pemanasan  Tidak terjadi
dan pendinginan yang tepat cedera otot saat
melakukan
latihan dan
kekuatan otot
meningkat

2. Kamis, 2 Juli 1. Mengidentifikasi defecit tingkat  Klien


11:00 aktivitas mengatakan
telah mengerti
2. Mengidentifikasi kemampuan deficit tingkat
berpartisipasi dalam aktivitas tertentu aktivitas
 Kekuatan tubuh
3. Mengidentifikasi sumber daya bagian atas dan
untuk aktivitas yang diinginkan bawah
membaik, serta
mudah
melakukan
kegiatan sehari-
hari
 Pengetahuan
klien bertambah

3. Kamis, 2 Juli 1. Memonitor suhu tubuh  Suhu tubuh


12:00 klien bertambah
2. Mengidentifikasi penyebab dari yang
hipotermia awalnya 35,60C
menjadi 36,60C
3. Memonitor tanda dan gejala akibat  Klien sudah
hipotermia tidak menggigil
dan berhenti
pucat
 Klien bisa
mengidentifikas
i tanda dan
gejala dari
hipotermia

E. Evaluasi Keperawatan
NO. Hari/TGL/JAM Diagnosa Keperawatan Catatan perkembangan
1. Jumat, 3 Juli Perfusi perifer tidak efektif S: Pasien mengatakan volume
09:45 berhubungan dengan cairan bertambah dan telah
kekurangan volume cairan, melakukan aktivitas fisik seperti
penurunan aliran arteri atau biasa
vena dan kurangnya aktivitas O: Pasien sudah tidak pucat lagi
fisik
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
2. Jumat, 3 Juli Intoleransi aktivitas S: Pasien mengatakan sudah
10:40 berhubungan dengan banyak melakukan aktivitas dan
kelemahan, imobilitas, dan gaya gaya hidup sudah tidak monoton
hidup monoton
O: Tidak terjadinya sianosis

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
3. Jumat, 3 Juli Hipotermi berhubungan dengan S: Pasien mengatakan suhu tubuh
11:30 terpapar suhu lingkungan sudah normal
rendah, dan kurang terpapar
tentang pencegahan hipotermia. O: Dari hasil TTV:
N : 70x/menit
S : 36,60 C
RR : 20x/menit

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai