0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan6 halaman
Kortikosteroid adalah hormon steroid yang diproduksi secara alami maupun sintetis untuk menekan peradangan, mengobati kondisi seperti asma dan artritis, serta menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini dapat menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka panjang.
Kortikosteroid adalah hormon steroid yang diproduksi secara alami maupun sintetis untuk menekan peradangan, mengobati kondisi seperti asma dan artritis, serta menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini dapat menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka panjang.
Kortikosteroid adalah hormon steroid yang diproduksi secara alami maupun sintetis untuk menekan peradangan, mengobati kondisi seperti asma dan artritis, serta menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini dapat menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka panjang.
DISUSUN OLEH: Nadya Prasanti Nazwa Azzahra Meisa Ngaisah Hartati Nintra Mahdan Liranti Nor Aulia Jannah Pengertian Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid
yang berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, dan meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Kortikosteroid,seperti cortisone atau hydrocortisone, diproduksi secara alami di kelenjar adrenal bagian terluar atau korteks. Sementara itu, kortikosteroid dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami. Contoh-contoh kortikosteroid sintetis adalah: Betametason Dexamethasone Methylprednisolone Prednison Prednisolone Triamcinolone. Berikut ini sejumlah kegunaan kortikosteroid dalam menangani kondisi-kondisi seperti: Asma Rheumatoid arthritis Bronkitis Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn Reaksi alergi pada kulit, mata, atau hidung. Obat ini bekerja dengan cara masuk ke dinding sistem sel imun untuk mematikan zat yang bisa melepaskan senyawa-senyawa yang menjadi pemicu peradangan. Fungsi Hormon Kortikosteroid
Adapun beberapa fungsi dari hormon kortikosteroid tersebut antara
lain adalaha sebagai berikut : Meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Merangsang perombakan senyawa non karbohidrat (protein dan lemak) menjadi glukosa. Mempertahanan sistem pembuluh darah dalam tubuh. Mempercepat impuls saraf. Merangsang pertumbuhan siistem sarafa dan indra apda janin. Mengubah protein menjadi senyawa lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Peringatan Penggunaan • Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan untuk hamil, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat kortikosteroid. • Harap berhati-hati dalam menggunakan kortikosteroid jika menderita penyakit jantung, gangguan fungsi hati, tukak lambung atau ulkus usus dua belas jari (duodenum), gangguan kesehatan mental, pengeroposan tulang atau osteoporosis, katarak, diabetes, epilepsi, atau mengalami gangguan pada kulit seperti infeksi kulit, jerawat, luka terbuka, hingga rosacea. • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen atau herba, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Diskusikan kepada dokter mengenai pemakaian kortikosteroid bersama dengan obat-obat berikut ini: obat antiinflamasi nonsteroid/OAINS (seperti: diclofenac, ibuprofen, atau naproxen), vaksin (seperti: MMR, BCG), digoxin, diuretik, warfarin, salbutamol, serta obat untuk diabetes, epilepsi, dan obat HIV/AIDS. • Jika telah digunakan untuk jangka panjang, obat jangan dihentikan secara tiba-tiba. Konsutasikan kembali dengan dokter untuk menghentikan obat secara bertahap. • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter. Efek Samping Kortikosteroid Efek samping biasanya terjadi pada penggunaan kortikosteroid untuk jangka panjang, yaitu lebih dari 2-3 bulan. Sejumlah efek samping yang bisa ditimbulkan setelah menggunakan obat kortikosteroid adalah: Penumpukan lemak di pipi (moon face) Rentan terkena infeksi Meningkatnya tekanan darah atau hipertensi Meningkatnya kadar gula darah Mempercepat timbulnya katarak Tukak (ulkus) pada lambung atau duodenum Masalah kulit Pelemahan fungsi otot Perubahan mood dan perilaku.