Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja secara umum agens antikonergik ini menghambat kerja muskranik
asetilkolin pada tempat neuroefektor parasimpatik postganglionik meliputi otot
polos, kelenjar sekresi, dan tempat-tempat didalam sistem saraf pusat. Respon
antikolinergik spesifik terkait-dosis.Penggunaan secara umum agens ini
digunakan sebagai medikasi prabedah atau pra-prosedur (termasuk ECT), untuk
maenurunkan sekresi dan menyekat refleks inhibitor vagal jantung. Agens ini
juga digunakan untuk mengendalikan gejala-gejala parkinsonisme.
Kontraindikasi terhadap pasien hipersensitivitas, glaucoma sudut-sempit,
takikardia, status kardiovaskular tidak stabil dalam hemoragi akut,iskemia
miokard, ileus paralitik, miastenia gravis. Gunakan dengan kewaspadaan pada
pasien dengan patofisiologi GI atau GU, pasien lansia, lemah dan pediatrik dan
pada pasien-pasien penyakit ginjal, hati, pulmoner, atau jantung kronik. Efek
antikolinergik meningkat dengan antihistamin, prokainamid, quinidine,
antipsikotik, agens antiparkinson, buklisin, meperidine, orfenadrin,
benzodiazepine, antidepresan trisiklik, inhibitor MAO. Efek terapeutik
antikolinergik menurun jika berinteraksi dengan guanetidin, histamine,
reserpine. Peningkatan efek simpatometik nitrofurantoin, diuretika, tiazid,
dengan antikolinergik. Penurunan efek inhibitor kolinestrease, metoklopramid
dengan antikolinergik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Antikolinergik?
b. Apa saja jenis obat Antikolinergik?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Antikolinergik
b. Untuk mengetahui macam-macam jenis obat Antikolinergik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antikolinergik


Antikolinergik adalah obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin
dengan menempati reseptor-reseptor asetilkolin. Nama lain untuk
antikolinergik adalah agen-agen penghambat kolinergik, agen-agen
parasimpatis, agen-agen muskaranik, atau antipasmodik. Jaringan tubuh dan
organ utama yang dipengaruhi olek kelompok obat antikolinergik ini adalah
jantung, saluran pernapasan, saluran gastrointestinal, kandung kemih, mata dan
kelenjar eksokrin. Dengan menghambat saraf-saraf parasimpatis , sistem saraf
simpatis (adrenergik) menjadi dominan. Obat-obat antikolinergik dan
adrenergik menghasilkan banyak respon yang sama.
Respon utama dari antikolinergik adalah menurukan mobilitas
gastrointestinal, mengurangi salivasi, dilatasi pupil mata (midriasis), dan
meningkatkan denyut nadi. Efek-efek lain dari antikolinergik adalah
menurunkan kontraksi kandung kemih, yang mengakibatkan retensi urin, dan
mengurangi rigiditas dan tremor yang berkaitan dengan eksitasi
neuromuskular.

2.2 Obat-obat antikolinergik


1. Atropin
a. Nama merek dagang
Atropine, atropine sulfate, cendo tropine

b. Dosis
Penentuan dosis atropin tergantung kepada kondisi yang diderita pasien.
Berikut ini adalah takaran umum penggunaan atropin.
1) Kondisi: Divertikulitis dan irritable bowel syndrome (IBS)
Tablet:
Dewasa: 0,6-1,2 mg, sekali sehari, dikonsumsi malam hari sebelum
tidur.

2) Kondisi: Peradangan mata bagian tengah (uveitis anterior)


Obat tetes mata:
a) Dewasa:
1-2 tetes larutan atropin 0,5-1%, 4 kali sehari.
b) Anak (≥ 3 bulan):
1-2 tetes larutan atropin 0,5%, atau 1 tetes larutan atropin 1%, 2
kali sehari.

3) Kondisi: Sebelum pemeriksaan mata


Obat tetes mata
a) Dewasa:
1 tetes larutan atropin 1%, 2 kali sehari, selama 1-2 hari sebelum
prosedur pemeriksaan, atau diberikan 1 jam sebelum prosedur
pemeriksaan dilakukan.
b) Anak (≥ 3 bulan):
1-2 tetes larutan atropin 0,5% atau 1 tetes larutan atropin 1%, 2
kali sehari, selama 1-3 hari sebelum prosedur pemeriksaan. Dosis
lanjutan diberikan 1 jam sebelum prosedur.

4) Kondisi: Bradikardia
Suntik
Dewasa: 500 mcg, setiap 3-5 menit. Dosis total: 3 mg.

5) Kondisi: Keracunan insektisida (jenis organofosfat)


Suntik ke pembuluh darah atau otot
a) Dewasa: 2 mg, setiap 10-30 menit hingga efek racun menghilang.
Untuk kondisi keracunan parah, akan diberikan setiap 5 menit
hingga gejala keracunan menghilang.
b) Anak-anak: 20 mcg/kgBB, diberikan setiap 5-10 menit.

c. Efek samping
Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan atropin adalah:
1) Sakit kepala
2) Penglihatan kabur, kelopak mata membengkak, dan mata sensitif
terhadap cahaya
3) Mulut dan tenggorokan terasa kering
4) Gangguan indra pengecap (lidah)
5) Mual
6) Perut kembung
7) Konstipasi
8) Sulit buang air kecil

Segera hubungi dokter jika efek samping makin memburuk atau timbul
kondisi sebagai berikut:
1) Gejala alergi, seperti gatal, muncul ruam, pembengkakan di bagian
wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan, serta sesak napas.
2) Detak jantung tidak beraturan (aritmia)
3) Halusinasi
4) Kehilangan keseimbangan
5) Gangguan bicara dan sulit menelan
6) Mata terasa panas dan terbakar

d. Kontraindikasi
1) Hati-hati menggunakan obat atropin apabila sedang menderita
glaukoma, penyumbatan saluran kemih, gangguan kelenjar prostat,
penyakit ginjal, stenosis pilorus, dan myasthenia gravis.
2) Beri tahu dokter jika memiliki riwayat atau sedang menderita gangguan
fungsi hati, penyakit tiroid, hipertensi, gangguan jantung, asma, kolitis
ulseratif, penyakit refluks asam lambung, asma, dan sindrom Down.
3) Atropin sebaiknya digunakan secara hati-hati pada lansia dan bayi
berusia di bawah 3 bulan, karena dapat meningkatkan risiko efek
samping.
4) Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk
suplemen dan produk herba.
5) Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

2. Skopolamin
a. Nama merek dagang
Hyorex, Scopamin Plus, Buscopan, Hyoscine, Transderm-scop,
Triptone

b. Dosis
1) Kondisi: Meredakan gejala irritable bowel syndrome
Oral
Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari.
2) Kondisi: Kram perut akibat gangguan saluran pencernaan atau
saluran kemih
a) Oral
Dewasa:20mg,4kalisehari.
Anak-anak (usia 6-12 tahun): 10 mg, 3 kali sehari.
b) Suntik
Dewasa: 20 mg, disuntikkan ke otot (intramuskular/IM) atau
ke pembuluh darah (intravena/IV).
Dosis penggunaan scopolamine harus disesuaikan dengan
anjuran dokter dan dapat berbeda dari satu orang ke orang
lainnya.

c. Efek Samping
Scopolamine berisiko menyebabkan efek samping berikut ini:
1) Sulit buang air kecil
2) Konstipasi
3) Kepanasan dan mudah berkeringat
4) Mulut kering
5) Kulit kering
6) Mual
7) Muntah
8) Perubahan suasana hati

Overdosis scopolamine bisa berakibat fatal. Berikut ini adalah gejala


overdosis scopolamine yang harus diwaspadai:
1) Gelisah
2) Nyeri dada
3) Jantung berdebar
4) Penglihatan buram
5) Otot melemah
6) Penurunan kesadaran
7) Kejang
8) Sesak napas
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas ataupun
gejala lain yang dicurigai berhubungan dengan obat scopolamine.

d. Kontraindikasi
1) Informasikan ke dokter jika memiliki alergi terhadap scopolamine
atau alergi lainnya.
2) Jangan menggunakan scopolamine jika menderita megakolon dan
myasthenia gravis.
3) Beritahukan dokter jika pernah menderita gangguan pencernaan,
sulit buang air kecil, gangguan kelenjar tiroid, gangguan jantung,
atau glaukoma.
4) Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak berusia di bawah 6 tahun.
5) Konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi obat lain,
termasuk suplemen dan herba.
6) Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis.

3. Trihexyphenidyl
a. Nama merek dagang
Arkine, Hexymer

b. Dosis
Untuk mengobati gejala ekstrapiramidal akibat efek samping
suatu obat, dosis awal adalah 1 mg per hari. Selanjutnya, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 5-15 mg per hari, yang dibagi menjadi 3-4 jadwal
konsumsi.
Sedangkan pada penyakit Parkinson, dosis awal adalah 1 mg per
hari, yang kemudian bisa ditambahkan 2 mg tiap 3-5 hari, hingga
mencapai dosis 6-10 mg per hari, yang dibagi menjadi 3-4 jadwal
konsumsi

c. Efek samping
Beberapa efek samping yang mungkin saja dapat terjadi setelah
mengonsumsi trihexyphenidyl adalah:
1) Konstipasi.
2) Pusing.
3) Sulit buang air kecil.
4) Mulut kering.
5) Pandangan buram.
6) Mual

d. Kontraindikasi
1) Harap berhati-hati bagi penderita glaukoma, penyakit jantung dan
pembuluh darah, gangguan hati, gangguan ginjal, myasthenia
gravis, pembesaran prostat, dan konstipasi.
2) Informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang rutin
dikonsumsi, termasuk suplemen dan herba.
3) Hindari mengonsumsi alkohol saat sedang menggunakan
trihexyphenidyl karena bisa meningkatkan efek mengantuk.
4) Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

4. Glikopirolat
a. Nama merek dagang
Robinul, Robinul Forte

b. Dosis
1) Ulkus Peptik (Terapi Penunjang)
a) PO (Dewasa): 1 mg tid atau 2 mg bid-tid. Rumatan: 1 mg bid.
Maksimum: 8 mg/hari
b) IM, IV (Dewasa): 0,1- 0,2 mg tid atau qid
c) Penggunaan yang aman pada penyakit ulkus peptik anak
dibawah 12 tahun belum terbukti.

2) Pengobatan Prabedah/Praprosedur
a) IM (Dewasa): 0,004 mg/kg 30-60 menit sebelum anastesia
b) IM (Anak Berusia 2 Tahun dan Lebih): 0,004mg/kg 30-60
menit sebelum anestesia
c) IM (Anak di bawah 2 Tahun): 0.004-0,008 mg/kg, 30-60 menit
sebelum anesthesia.

c. Efek Samping
1) SSP: sakit kepala, kemerahan sementara pada wajah, kegugupan,
mengantuk, kelemahan, pusing, insomnia, demam, konfusi mental,
eksitasi, kegelisahan, tremor
2) KV: palpitasi, takikardia
3) Derm: urtikaria dan manifestasi dermis lain
4) GI: serostomia, perubahan persepsi rasa, mual, muntah, disfagia,
nyeri ulu hati, konstipasi, perasaan kembung, ileus paralitik,
refluks gas trosofagus
5) GU: retensi urin, kesulitan berkemih, impotensi
6) Okular: Penglihatan kabur, midriasis, fotobia, skliplogeia,
peningkatan tekanan intraocular
7) Lain-lain: Anafilaksis, supresi laktasi, kongesti nasal, penurunan
keringat.

d. Kontraindikasi
1) Hipersensitivitas terhadap obat ini atau obat antikolinergik lain
2) Glaukoma sudut-sempit
3) Adhesi antara iris dan lensa
4) Takikardia
5) Status kardiovaskular tidak sabil pada hemoragi akut
6) Iskemia miokard
7) Penyakit obstruksi
8) Ileus paralitik
9) Atoni intestinum pada pasien lansia atau lemah
10) Kolitis ulseratif berat
11) Toksik megakolon komplikasi colitis ulseratif
12) Uropati obstruktif
13) Miastenia gravis
14) Penggunaan bersama anestesi siklopropan
15) Anak dibawah usia 12 tahun (kecuali pada penggunaan anestesi
parenteral)
16) Kehamilan dan laktasi (penggunaan yang aman belum terbukti)

5. Ipratropium Bromide
Ipratropium bromide merupakan agen antikolinergik yang bekerja dengan
menghambat reseptor kolinergik muskarinik, sehingga terjadi penurunan
formasi cyclic guanosine monophosphate (cGMP). Karena aksi cGMP
pada kalsium intraselular, sehingga terjadi penurunan kontraktilitas otot
halus.
a. Nama Dagang:
Atrovent, Combivent (kombinasi dengan Albuterol)

b. Dosis
1. Inhaler : 20-40 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th : 20 mcg 3 kali
sehari; 6 -12 th : 20-40 mcg 3 kali sehari
2. Inhalation solution : 250 - 500 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th :
125-250 mcg, dapat diulang tiap 4-6 jam, dosis maksimum sehari 1
mg; 6-12 th : 250 mcg, dapat diulang sampai dosis maksimum
sehari 1 mg.

c. Efek samping
1. Mulut kering,
2. mual,
3. konstipasi,
4. sakit kepala,
5. takikardi,
6. fibrilasi atrial
7. Bronkitis,
8. Infeksi saluran napas atas
9. Batuk,
10. Mulut, tenggorokan dan lidah kering dengan aerosolipratropium
bromide.
11. Efek samping pada ipratropium bromide nebulizer adalah
bronchitis, dispnea, dan bronkospasme.

d. Kontraindikasi
1. Hipersensitif terhadap ipratropium.
2. Hipersensitif terhadap soya lecithin (aerosol).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Antikolinergik adalah obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin
dengan menempati reseptor-reseptor asetilkolin. Nama lain untuk
antikolinergik adalah agen-agen penghambat kolinergik, agen-agen
parasimpatis, agen-agen muskaranik, atau antipasmodik. Contoh jenis obat
antikolinergik yaitu Atropin, Trihexyphenidyl, Skopolamin, Glikopirolat dan
Ipratropium Bromide
.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat lebih membantu mahasiswa/i
dalam memperluas dan menambah pengetahuan tentang Farmakologi pada
materi Obat Antikolinergik.
DAFTAR PUSTAKA

Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi: pendekatan proses keperawatan. Jakarta: EGC

Townsend, Mary C. 2003. Buku Saku Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri
Edisi 2. Jakarta: EGC

https://www.alodokter.com/atropin
https://www.alodokter.com/trihexyphenidyl
https://id.scribd.com/doc/200402916/Ipratropium-Bromide

Anda mungkin juga menyukai