Anda di halaman 1dari 18

FARMAKOKINETIK KLINIK

KELOMPOK 3
“OBAT METOTREKSAT“

Dosen Pengampuh : Apt. Ines Septiani, S. Farm., M.S. Farm


Anggota Kelompok 3

Hasmira Sri Alvio Vinny


01 (192521585) 02 (192521614)

Nanna Hardiana Aglezya vhirginia


03 (192521594) 04 (192521622)
01 DESKRIPSI OBAT
Metotreksat merupakan obat golongan antineoplastik serta
imunosupresan. Obat ini digunakan untuk penyakit tumor, kanker (kanker
payudara, paru-paru, kepala dan leher, kelenjar getah bening, leukimia),
atritis reumatoid dan autoimun.
Obat ini bekerja melalui banyak cara tergantung pada indikasi mana yang
digunakan untuk mengobatinya
Terdapat dua tipe mekanisme aksi MTX, yaitu sebagai antiproliferasi
yang diperantarai oleh jalur yang dipengaruhi folat dan antiinflamasi yang
disebabkan oleh peningkatan kadar aminoimidazole carboxamide
ribonucleoside (AICAR). Pada akhirnya, multiplikasi DNA akan dihambat
di beberapa tempat. MTX hanya akan aktif pada fase-S dari siklus sel.
Cara kerja obat metotreksat yaitu dengan menghambat pembelahan sel
dengan cara memblok sel tersebut dari asam folat. Jadi, asam folat ini
merupakan salah satu komponen kimia yang penting yang dibutuhkan untuk
sel supanya bisa bereplikasi. jika sel itu di blok maka sel tidak dapat asupan
asam folat maka sel itu tidak bisa bereplikasi. Oleh karena itu, MTX itu juga
digunakan untuk pasien kanker, timor, atritis reumatoid dan autoimun
karena pada orang yang terkena penyakit ini mempunyai sel-sel yang
abnormal yang bermutasi dan terus berkembang di pembelahannya itu di
hambat dengan pemberian MTX.
Namun, pemberian MTX tidak hanya menghambat sel-sel yang
abnormal tetapi juga menghambat semua sel, baik sel yang normal ataupun
sel abnormal yang sudah bermutasi. Jadi semua sel tidak bisa mendapatkan
asupan asam folat sehingga sel normal kekurangan asam folat. Oleh karena
itu solusi dari efek samping MTX ini adalah dengan pemberian suplemen
folic acid
Obat ini tidak aman untuk ibu hamil menurut AU TGA karena
termasuk dalam kategori D sedangkan pada US FDA masuk kedalam
kategori X.
Kontraindikasi dari obat metotreksat adalah pada pasien yang
mempunyai penyakit ginjal, hati, ibu hamil dan menyusui dan orang yang
aktif mengkonsumsi alkohol, orang yang memiliki sistem kekbalan tubuh
yang lemah dan penyakit infeksi yang berat.
Peringatan sebelum menggunakan obat ini yaitu beri tahu dokter jika
mengidap atau pernah mengidap penyakit TBC, kecanduan alkohol,
penyakit paru-paru, tekanan darah tinggidan riwayat alergi serta jauhi atau
hindari kontak dengan penderita penyakit menular seperti flu, atau cacar
air karena obat ini dapat mempermudah terinfeksi penyakit tersebut.
Jangan mengemudi kendaraan setelah mengkonsumsi obat ini karena dapat
menimbulkan pusing.
02 DOSIS OBAT
❏ Arthritis rheumatoid Limfoma Burkitt
Leukemia Limfositik
• Tablet oral •Tablet oral
Akut (LLA)
• 7.5 mg perminggu •10 – 25 mg per hari
•Cairan injeksi
atau disesuaikan. selama 8 hari, diulang
•15 mg/m2 dua kali
• Dosis maksimal 20 setelah interval 10 hari
seminggu.
mg per minggu. atau sesuai saran dokter.

Koriokarsinoma Psoriasis
•Tablet oral / Cairan injeksi •Tablet oral / Cairan
•15 – 30 mg per hari selama 5 injeksi
hari, diulang pemberiannya •10 – 25 mg per minggu
setelah interval atau disesuaikan.
seminggu.Dosis dapat diulang
sesuai saran dokter.
03 FASE ADME
 Absorpsi  Distribusi
metotreksat secara umum Methotrexate setelah pemberian
diserap baik dengan intravena, volume awal yang didistribusikan
bioavailabilitas rata-rata sekitar 0,18 L/kg (18% dari berat badan).
sekitar 60%. Penyerapan lebih Kemudian, volume tetap distribusi
sedikit secara signifikan pada methotrexate adalah sekitar 0,4 hingga 0,8
pemberian dosis >80 mg/m2, L/kg (40-80% dari berat badan). Pada
hal ini mungkin karena efek konsentrasi serum yang lebih besar dari 100
saturasi. mikromolar, difusi pasif menjadi jalur
utama untuk mencapai konsentrasi
intraseluler yang efektif.
 Metabolisme Ekskresi
Ekskresi methotrexate
Metabolisme methotrexate terjadi terutama melalui ginjal. Pada
di hepar dan intraseluler, diubah pemberian intravena, 80-90%
dari dosis obat tanpa
menjadi bentuk poliglutamat yang dapat metabolisme akan diekskresikan
dikonversi kembali menjadi metotreksat dalam waktu 24 jam. Sedangkan
ekskresi melalui empedu
oleh enzim hidrolase. Methotrexate hanya <10% dari dosis.
poliglutamat dalam jumlah kecil akan
menetap di dalam jaringan pada waktu
lama, dan berbeda di tiap jaringan.
04
PARAMETER YANG
HARUS DIMONITORING
Efek samping Efek Toksik
• Sakit kepala/pusing • Sariawan
• Kantuk • BAB dan urine berdarah
• Gusi terasa sakit dan • Rendahnya jumlah sel darah seperti
bengkak anemia, rendahnya sel darah putih
• Penurunan selera makan (leukopenia)
• Mual munta/sakit perut • Gangguan fungsi ginjal
• Mata merah • Gangguan fungsi hati seperti
• Rambut rontok penyakit
kuning
• Gangguan fungsi saraf seperti
kejang
• Munculnya sindrom lisis tumor
gejalanya yaitu muntah, bradikardia,
dan kesemutan
05
HUBUNGAN
KONSENTRASI VS
RESPON
KURVA HUBUNGAN KONSENTRASI VS RESPON
06
INTERAKSI OBAT
OBAT A OBAT B MEKANISME
Metotreksat Ampisilin Penggunaan penisilin dosis besar secara bersamaan dapat
meningkatkan konsentrasi metotreksat serum. Mekanismenya
mungkin melibatkan penghambatan kompetitif sekresi metotreksat
tubulus ginjal.
Metotreksat Clozapine Pemberian bersama clozapine dengan agen lain yang dapat
menyebabkan neutropenia atau agranulositosis dapat meningkatkan
risiko dan/atau keparahan toksisitas hematologi.
Metotreksat Diklofenak Pemberian bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan toksisitas metotreksat.
Metotreksat Everolimus Pemberian bersama imunosupresan makrolida dengan agen
nefrotoksik lainnya dapat meningkatkan risiko dan/atau keparahan
gangguan ginjal karena efek samping aditif pada ginjal.
Metotreksat Fingolimod Pemberian bersama fingolimod dengan antineoplastik,
imunosupresif, atau terapi modulasi imun lainnya dapat
meningkatkan risiko infeksi.

Anda mungkin juga menyukai