Anda di halaman 1dari 7

Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

TUGAS 1
1. Perbedaan & Dampak Buruk dari Hipokalemia dan Hiperkalemia

Perbedaan Hipokalemia & Hiperkalemia


No. Perbedaan Hipokalemia Hiperkalemia

1. Definisi Kadar K+ dalam darah < 3,5mEq/L Kadar K+ dalam darah > 5,5mEq/L

2. Anamnesa Keletihan, Kelemahan otot, kram Peka rangsang, ansietas, kram


kaki otot lembek atau kendur, mual pada abdomen, diare, kelemahan
muntah, parestesi, peningkatan ekstremitas bawah pada
efek digitalis, poliuria karena umumnya, paresthesia sesak
penurunan konsentrasi urin, aritmia napas.

3. Dampak Buruk Ileus paralitik, Kelumpuhan, Aritmia, Serangan jantung, Henti


Aritmia, Henti Napas jantung, Kelumpuhan, Gagal ginjal.

2. Dosis Obat
1. Obat Gagal Jantung
A. Golongan Glikosida
 Digoksin
Dosis: Intravena: Dosis awal 4-6 mcg/kg diberikan 5 menit
Dosis selanjutnya 2-3 mcg/kg (4-8 jam berikutnya)
Total 8-12 mcg/kg, terbagi selama 8-16 jam.
 Digitoksin
Dosis: Digitalisasi cepat 600 mcg diikuti 400 mcg setelah 4-6 jam kemudian 200 mcg setiap
4-6 jam sesuai kebutuhan; Digitalisasi lambat 200 mcg selama 4 hari.

2. Obat Diuretik
A. Golongan Tiazid
 Hydrochlorothiazide (HCT)
Dosis sbg anti hipertensi 25-50 mg/hari (diberikan 1x sehari)

B. Golongan Loop Diuretik


 Furosemide
Dosis Edema: (Injeksi) Dewasa, dosis awal 20-40 mg. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 20
mg tiap interval 2 jam hingga efek tercapai.
(Tab) Dewasa 20-80 mg, dosis tunggal, dinaikkan 20-40 mg tiap 6-8 jam sampai respon
tercapai.

C. Diuretik Hemat Kalium


 Spironolactone
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

Dosis Gagal jantung kongestif dgn Edema: Dewasa dosis awal 100 mg/hari atau 25-200
mg/hari sbg dosis tunggal atau terpisah.

3. Obat Vasodilator
 Natrium Nitropusid
Krisis Hipertensi & Gagal jantung kongestif kecepatan infus awal: 0,3 mcg/kg/menit tidak
melebihi 10 mcg/kg/menit
 Nitrogliserin
Dosis: (infus) 10-200 mcg/menit
 Hidralazin
Dosis Gagal jantung kongestif awal: 10-25 mg setiap 6-8 jam; titrasi dosis 2-4 minggu
Pemeliharaan: 225-300 mg/hari dibagi setiap 6-8 jam

4. Antiaritmia
A. Kelas I
 Kuinidin
Untuk mengatasi Aritmia dapat dengan menggunakan Kuinidin sulfat & Kuinidin
Glukonat.
1. Kuinidin sulfat dosis 200mg per oral selama beberapa jam sebelum dosis penuh.
Dosis maks. 3-4g per hari
2. Kuinidin Glukonat dosis 324-660 mg per oral setiap 8 sampai 12 jam
 Prokainamid
Dosis (IM) 0,5-1g IM setiap 4-8jam; (IV) dosis muatan 100-200 mg/dosis atau 15-18
mg/kg infus perlahan selama 25-30 menit tdk melebihi 50 mg/menit.
 Lidokain
Dosis pd henti jantung: Dosis awal 1-1,5 mg/kgBB/IV atau IO. Dosis kedua: 0,5-0,75
mg/kgBB/IV atau IO.
 Fenitoin
Dosis Lazim 300-400 mg/hari, Dosis Maks. 600 mg/hari.

B. Kelas II
 Propanolol
Dosis: 0,5-1 mg/kgBB selama 1 menit diulang sampai total 0,1 mcg/kgBB/menit, IV
lambat dibagi dalam 3 pemberian dgn interval waktu 2-3 menit. Jangan melebihi 1mg per
menit.
 Atenolol
Dosis hipertensi: 50 mg/hari maks. 100 mg/hari
Dosis angina pd terapi infark miokard akut: 50-200 mg/hari.

C. Kelas III
 Amiodaron
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

Dosis Oral: Awal 200 mg 3x sehari selama 1 minggu, lalu 200 mg 2x sehari selama 1
minggu berikutnya; Dosis pemeliharaan: 1x200 mg sehari atau dosis minimal yang
diperlukan untuk mengendalikan aritmia.
 Bretilium
Dosis: Aritmia ventrikel 5-10 mg/kg IM/IV x1; ulangi prn 1-2 jam sampai control atau infus
1-2 mg/menit
D. Kelas IV
 Verapramil
Verapamil Immediate release: 240-480 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi
Untuk Verapamil slow release: 120-480 mg/hari (diberikan 1 atau 2x sehari)
 Diltiazem
Dosis pd kasus akut, diberikan 15-20 mg (0,25 mg/kgBB) Intravena selama 2 menit. Dapat
diulangi 15 menit kemudian dengan dosis 20-25 mg (0,35 mg/kgBB) selama 2 menit.
Dosis pemeliharaan: 5-15 mg/jam, dititrasi hingga tercapai laju nadi fisiologis. Dapat
diencerkan dgn Dextrosa 5% atau normal saline.

5. Antihipertensi
A. ACE Inhibitor
 Benazepril
Dosis: Dewasa 10 mg, 1 kali sehari. Maks. 80 mg per hari.
 Captopril
Dosis: Awal 2 x 12,5 mg/hari; Bila dikombinasi dgn diuretic atau pd usia lanjut dosis awal
2 x 6,25 mg/hari. Maks. 2 x 50 mg/hari
 Enalapril
Dosis: Awal 1 x 5 mg/hari . Pada hipertensi berat dapat ditingkatkan sampai maks. 1 x 40
mg/hari
 Fosinopril
Dosis: Awal 10 mg secara oral sekali sehari.
 Lisinopril
Dosis: Awal 1 x 10 mg sehari, penunjang lazim 1 x 20 mg sehari; Maks. 40 mg/hari
 Moexipril
Dosis: Dewasa 7,5 mg 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 7,5 – 30 mg/hari yang bias dibagi
dalam 2 dosis. Jika digunakan bersama diuretic, dosis moexipril adalah 3,75 mg, 1 kali
sehari.
 Perindopril
Dosis: 5 mg 1x sehari; Maks. 20 mg/hari

B. Alpha-2 Reseptor Agonis


 Metildopa
Dosis: Oral 2-3 x 250 mg/hari; Pasien lansia: Dosis awal 2 x 125 mg/hari; Maks. 2 g sehari.
 Clonidine
Dosis: 0,1 – 0,8 mg/hari (terbagi dalam 2 dosis)
Untuk Krisis Hipertensi: 150 – 300 µg diberikan secara IV lambat dalam 5-10 menit.
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

C. Calcium Channel Blocker (CCB)


 Amlodipine
Dosis: Awal 1 x 5 mg/hari; Maks. 10 mg/hari
 Diltiazem
Dosis: Diltiazem SR 180 – 360 mg/hari (dalam 2 dosis terbagi).
Diltiazem CD 100 – 200 mg/hari (dalam 1 dosis).
 Felodipine
Dosis: Awal 1 x 5 mg/hari; Pemeliharaan 2,5 – 10 mg/hari; Maks. 20 mg/hari.
 Isradipine
Dosis: Awal 2,5 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5-10 mg setelah 3-4
minggu
 Nicardipine
Dosis: Untuk Krisis Hipertensi Akut selama operasi, secara intravena (drips): 2-10
mcg/kgBB/menit sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan, dosis kemudian
disesuaikan.
 Nifedipine
Dosis Awal sediaan lepas lambat: 30 mg 1x sehari; Maks. 60 mg 1x/hari
 Verapramil
Verapamil Immediate release: 240-480 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Untuk Verapamil slow release: 120-480 mg/hari (diberikan 1 atau 2x sehari).

D. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)


 Candesartan
Dosis: Awal 1 x 8 mg/hari; Maks 32 mg/hari.
 Eprosartan
Dosis: Awal 600 mg sekali sehari; Dosis pemeliharaan 400-800 mg/hari yang dibagi dalam
1 atau 2 dosis
 Irbesartan
Dosis: Awal 1 x 150 mg/hari, jika perlu ditingkatkan hingga 1 x 300 mg/hari.
 Losartan
Dosis: 1 x 50 mg sehari, dapat ditingkat hingga 1 x 100 mg sehari.
 Olmesartan
Dosis: Awal 10 – 20 mg diberikan sekali sehari; Maks. 40 mg/hari.
 Telmisartan
Dosis: Awal 1 x 40 mg/hari. Dapat diberikan 1 x 20 mg/hari jika sudah memberikan efek;
Maks. 1 x 80mg/hari
 Valsartan
Dosis: 80 mg 1 x/hari, dapat ditingkatkan s/d 160 mg/hari.

E. Diuretik
 Diuretik Loop
1. Furosemide
Dosis: Dewasa 20-80 mg/hari. Diberikan 2x sehari
2. Torasemide
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

Dosis: Awal 2,5-5 mg/hari dapat ditingkatkan menjadi 10 mg/hari dalam 4-6 minggu
 Diuretik Hemat Kalium
1. Amiloride
Dosis: 5-10 mg/hari atau dibagi setiap 12 jam
2. Spirinolactone
Dosis: 25-100 mg/hari (diberikan 1x sehari)
 Thiazide
1. Hydroclorthiazide
Dosis: 25-50 mg/hari (diberikan 1x sehari)
2. Indapamide
Dosis: Tablet lepas lambat (SR) 1,5 mg/hari

F. Penghambat Adrenergik Perifer


 Reserpine
Dosis: 0,5 mg setiap hari selama 1 atau 2 minggu

G. Alpha-Blocker
 Doxazosin
Dosis: 1 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu bila perlu; Pemeliharaan:
hingga 4 mg/hari; Maks: 16 mg/hari.
 Terazosin
Dosis: Awal 1 mg/hari menjelang tidur; Pemeliharaan: 2-10 mg/hari; Maks. 20 mg/hari
dalam 1 atau 2 dosis terbagi.

H. Beta-Blocker
 Bisoprolol
Dosis: 1 x 2,5 – 10 mg sehari pada pagi hari.
 Propanolol
Dosis: 2 x 40 – 80 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan dgn interval 1 minggu bergantung pd
respon pasien

I. Penghambat Renin
 Aliskiren
Dosis: Awal 150 mg/hari. Jika TD belum terkontrol dapat ditingkatan menjadi 300
mg/hari.

TUGAS 2
Sebutkan Obat – obat Nefrotoksik beserta dosisnya. (Min. 10)

Nefrotoksik adalah efek toksik dari obat – obatan atau bahan kimia lain yang bias memberikan pengaruh
buruk terhadap fungsi ginjal.
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

Berikut contoh obat-obat yang bersifat Nefrotoksik:

1. Golongan Aminoglikosida
a. Gentamicin
Dosis: Dewasa infeksi serius: 3 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis tiap 8 jam. Infeksi yg
mengancam jiwa: 5 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis.
Anak: 2-2,5 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam IV
b. Kanamycin
Dosis: Dewasa Infeksi akut: 1-2 g/hari; Gonerea: 2 g dosis tunggal. Berikan secara injeksi IM.
c. Amikacin
Dosis: Dewasa 15 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi, setara dengan 2 x 500 mg sehari; Maks.
1,5 g/hari.
Anak: 5 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
d. Tobramycin
Dosis: Infeksi mata ringan-sedang: 1-2 tetes pada mata yang sakit setiap 4 jam. Infeksi mata
berat: 2 tetes pada mata yang sakit setiap jam sehingga ada perbaikan, selanjutnya turunkan
dosis bertahap sebelum dihentikan.
e. Neomycin
Dosis: Untuk pasien gangguan hati: Dewasa 4-12 g/hari, dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis
tsb dikonsumsi selama 5-7 hari.
Untuk sterilisasi usus sebelum operasi: 1 g tiap jam selama 4 jam. Setelah itu, dosis dikonsumsi
tiap 4 jam. Obat mulai dikonsumsi 2-3 hari sebelum operasi.
f. Streptomycin
Dosis untuk anti tuberculosis 15 mg/kgBB 1 kali sehari, atau 25-35 mg/kgBB 1-3 kali seminggu.
Dosis Maks. 1,5 g per kali pemberian.

2. Golongan NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory)


a. Ibuprofen
Dosis: Oral dewasa 3-4 x 200-400 mg/hari
Inj IV: Dewasa 400-600 mg tiap 6 jam; Maks. 3,2 g/hari.
b. Aspirin / Asam Asetilsalisilat
Dosis: Dewasa 300-900 mg/dosis, diberikan peroral setiap 4-6 jam; Maks. 4 g/hari.
c. Asam Mefenamat
Dosis: 2-3 x 250-500 mg sehari.
d. Ketorolac
Dosis: Oral 10 mg setiap 4-6 jam (lansia setiap 6-8 jam); Maks. 40 mg/hari
Inj. IM atau IV: Injeksi IV diberikan dalam waktu tidak kurang dari 15 detik. Dosis awal 10 mg,
kemudian 10-30 mg setiap 4-6 jam apabila diperlukan; Dosis Maks. 90 mg sehari.

e. Celecoxib
Dosis: Nyeri akut: Awal 400 mg, lalu dapat ditambahkan 200 mg bila perlu pada hari pertama.
Hari berikutnya 200 mg 2x/hari. Maks penggunaan: 7 hari.

3. Allopurinol
Tugas Farmakoterapi Terapan I[Document title] Ayu Anggriani Rasako

Dosis: Dewasa awal 100 mg/hari, ditingkatkan per minggu 100 mg hingga dicapai kadar asam urat
normal. Maks: 800 mg/hari.

4. Ticlopidine
Dosis: 250 mg 2 kali sehari

5. Golongan Statin
a. Simvastatis
Dosis: awal 5-10 mg/hari dosis tunggal pada malam hari. Maks: 40 mg/hari dosis tunggal (malam
hari)
b. Atorvastatin
Dosis: awal 10 mg sekali sehari. Maks: 80 mg sekali sehari.
c. Rosuvastatin
Dosis: awal 5-10 mg 1x/hari pada pasien yang belum pernah mendapat statin. Dosis dapat
ditingkatkan setelah 4 minggu. Maks: 40 mg.

Anda mungkin juga menyukai