Syaiful Abid
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Kota Lubuk Linggau
Syaiful2012abid@yahoo.co.id
ABSTRAK
Bahasa Indonesia merupakan bahasa kebanggaan bangsa kita. Tentu sepatutnya bahasa
Indonesia dapat kita gunakan dengan sebaiknya menurut aturan kaidah yang berlaku.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan keadaan bahasa Indonesia zaman
sekarang, dimana keadaan itu menunjukkan kemerosotan bahasa Indonesia. Metode
yang digunakan adalah Studi Kepustakaan, untuk mencari data relevan dengan
permasalahan yang ada. Adapun pembahasan dalam penelitian ini yaitu Sikap
menganggap mudah terhadap bahasa Indonesia, Sikap yang lebih menghargai bahasa
asing daripada bahasa Indonesia, dan Anggapan sebagian pengajar yang bukan guru
bahasa Indonesia.
sangat lentur sebab sangat mudah direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai
dipahami dan ekspresif. lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang
Awal penamaan bahasa paling sedikit terkena pengaruh misalnya
Indonesia sebagai jati diri bangsa dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke,
bermula dari sumpah pemuda pada ataupun dari bahasa lainnya.
tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Pengguna bahasa Melayu bukan
kongres nasional kedua di Jakarta, hanya terbatas di Republik Indonesia.
dicanangkanlah penggunaan bahasa Pada tahun 1945, pengguna bahasa
Indonesia sebagai bahasa untuk Melayu selain Republik Indonesia masih
Indonesia pasca-kemerdekaan. Soekarno dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan
tidak memilih bahasanya sendiri, jawa Singapura masih dijajah Inggris. Pada
(bahasa mayoritas saat itu), namun saat itu, dengan menggunakan bahasa
beliau memilih bahasa Indonesia Melayu sebagai bahasa persatuan,
berdasarkan bahasa melayu yang diharapkan di negara-negara kawasan
dituturkan di Riau. seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura
bisa ditumbuhkan semangat patriotik
2. Alasan bahasa melayu riau dan nasionalisme negara-negara jiran di
dijadikan sebagai bahasa Indonesia Asia Tenggara.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai (Alek dan H. Ahmad HP, 2011: 9 )
bahasa persatuan Negara Republik
Indonesia atas beberapa pertimbangan D. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai berikut: Pemakaian bahasa indonesia memiliki
Jika bahasa Jawa digunakan, ragam yang bervariasi sesuai dengan
suku-suku bangsa atau puak lain di situasi dan kondisi. Hal ini senada
Republik Indonesia akan merasa dijajah dengan yang dituturkan oleh A. Chaer,
oleh suku Jawa yang merupakan puak dkk (2004: 23), bahwa Variasi muncul
(golongan) mayoritas di Republik karena pemakai bahasa memerlukan alat
Indonesia. komunikasi yang sesuai dengan situasi
Bahasa Jawa jauh lebih sukar dan kondisi. Berikut akan dibahas variasi
dipelajari dibandingkan dengan bahasa bahasa yang dilihat sebagai akibat
Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa adanya keragaman sosial penutur bahasa
halus, biasa, dan kasar yang dan keragaman fungsi bahasa tersebut.
dipergunakan untuk orang yang berbeda Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai
dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. akibat dari adanya keragaman sosial dan
Bila pengguna kurang memahami budaya keragaman fungsi bahasa. Macam-
Jawa, ia dapat menimbulkan kesan macam variasi bahasa
negatif yang lebih besar. (ferdinan01.blogspot.com/2009/02),
Bahasa Melayu Riau yang dipilih, yaitu:
dan bukan Bahasa Melayu Pontianak,
Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta 1. Variasi berdasarkan fungsinya
(Betawi), ataupun Kutai, dengan atau dari segi pemakaian
pertimbangan pertama suku Melayu Variasi bahasa berkenaan dengan
berasal dari Riau, Sultan Malaka yang penggunanya, pemakainya atau
terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau
register. Variasi ini biasanya dibicarakan atau teman karib. Ragam ini
berdasarkan bidang penggunaan, gaya, menggunakan bahasa yang tidak lengkap
atau tingkat keformalan dan sarana dengan artikulasi yang tidak jelas.
penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan
bidang pemakaian ini adalah 3. Variasi dari segi sarana
menyangkut bahasa itu digunakan untuk Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi
keperluan atau bidang apa. Misalnya, sarana atau jalur yang digunakan. Dalam
bidang sastra, jurnalistik, pertanian, hal ini dapat disebut adanya ragam lisan
militer, pelayaran, pendidikan, dsb. dan tulis.
a. Ragam lisan adalah
2. Variasi dari segi keformalan ragam bahasa yang diungkapkan melalui
Menurut Martin Joos, variasi bahasa media lisan, terkait oleh ruang dan
dibagi menjadi lima macam gaya waktu sehingga situasi pengungkapan
(ragam), yaitu: dapat membantu pemahaman.
a. Ragam beku (frozen) adalah b. Ragam tulis adalah ragam bahasa
variasi bahasa yang paling formal, yang yang digunakan melalui media tulis, tidak
digunakan dalam situasi khidmat dan terkait ruang dan waktu sehingga
upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, diperlukan kelengkapan struktur sampai
undang-undang, akte notaris, sumpah, pada sasaran secara visual. Ragam
dsb. bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola
b. Ragam resmi (formal) adalah kalimat.
variasi bahasa yang digunakan dalam
pidato kenegaraan, rapat dinas, Dengan mengetahui ragam bahasa dan
ceramah, buku pelajaran, dsb. variasi berbahasa kita dapat memahami
c. Ragam usaha (konsultatif) adalah adanya keragaman berbahasa di
variasi bahasa yang lazim digunakan Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan
pembicaraan biasa di sekolah, rapat- sarana pembelajaran agar dapat
rapat, ataupun pembicaraan yang berbahasa dengan baik dan benar serta
berorientasi kepada hasil atau produksi. mampu menggunakannya sesuai dengan
Wujud ragam ini berada diantara situasi dan kondisi yang tepat.
d. Ragam formal dan ragam
informal atau santai. E. Keberadaan bahasa Indonesia
Ragam santai (casual) adalah variasi Keberadaan berasal dari kata “ada” yang
bahasa yang digunakan dalam situasi artinya “hadir, kelihatan, berwujud
tidak resmi untuk berbincang-bincang sesuatu baik benda maupun manusia
dangan keluarga atau teman pada waktu menyangkut apa yang dialami dalam
beristirahat, berolahraga, berekreasi, kehidupan”, (Novi Sri P, 2009: 6).
dsb. Ragam ini banyak menggunakan Berbicara tentang keberadaan, Seiring
bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dengan perkembangan jaman,
dipendekkan. bahasapun telah banyak mengalami
e. Ragam akrab (intimate) adalah perkembangan. Baik perkembangan yang
variasi bahasa yang biasa digunakan oleh bersifat positif maupun yang bersifat
para penutur yang hubngannya sudah negatif. Tak jauh berbeda dengan
akrab, seperti antar anggota keluarga, keberadaan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional negara kita. Dari segi untuk meninggalkan Bahasa Indonesia.
penulisan, sangat jelas terdapat Pembelajaran Bahasa Indonesia di
perkembangan menuju arah yang lebih sekolahpun telah mengalami penurunan.
mudah dipahami. Disisi lain, Bahasa Kebanyakan sekolah, bahkan di tingkat
Indonesia telah banyak ditinggalkan atau TK telah menerapkan Bahasa Inggris
'dimelencengkan' penggunaannya. sebagai bahasa untuk komunikasi
Saat ini hampir setiap bagian di utamanya.
Indonesia telah menghilangkan esensi Keberadaan Bahasa Indonesia bisa saja
Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan punah bila kita tidak dapat
bangsa. Keberadaan Bahasa Indonesia melestarikannya. Bahasa Indonesia
telah banyak yang hilang seiring semakin bukan lagi bahasa pemersatu bangsa
berkembangnya bahasa pergaulan yang dapat dimengerti oleh kalangan
diantara anak muda. Tak jarang bahkan manapun di Indonesia. Tidaklah salah
bisa dibilang secara keseluruhan, anak menggunakan bahasa adat yang ada,
muda lebih mengagungkan kata 'Gue' namun akan lebih baik bila kita juga
dibanding 'Saya' atau 'Aku'. Hampir mampu berBahasa Indonesia yang baik
semua penayangan di televisi dan benar. Tidak harus sesuai dengan
menggunakan kata ini yang sebenarnya EYD, tetapi dengan adanya 'bahasa gaul',
identik dengan Bahasa Betawi. Tak keberadaan Bahasa Indonesia telah
mengherankan bila saat ini hampir di hilang. Bahasa Indonesia dianggap kolot
semua pulau di Indonesia lebih suka dan tidak gaul. Tapi apakah kita tahu
menggunakan kata 'Gue' dibanding bahwa Bahasa Indonesia merupakan
'Saya'. Terlebih anak muda di daerah , bahasa yang tinggi dan dihormati oleh
kata 'Gue' digunakan untuk negara lain? Untuk itu, demi keberadaan
menunjukkan bahwa mereka termasuk Bahasa Indonesia sebagai bahasa
dalam golongan anak muda yang gaul, pemersatu bangsa, marilah kita
yang trendi dan terkesan berada di budayakan bahasa yang baik dan benar
perkotaan besar dengan berbagai sehingga dapat menjadi citra bagi negara
komunitas pergaulan yang terkenal. kita. Mari perkenalkan Bahasa Indonesia,
Padahal jika kita runtut kembali, kata bahasa kebanggan kita kepada generasi
'Gue' adalah bahasa adat bagi muda yang lainnya. Kepunahan bahasa
masyarakat Betawi. Namun dikarenakan indonesia ditandai oleh beberapa hal,
pusat pemerintahan dan pusat yaitu :
perekonomian negara kita terpusat di 1. Sikap menganggap mudah
Betawi atau Jakarta, maka kata 'Gue' terhadap bahasa Indonesia
lebih merasuki masyarakat Indonesia 2. Sikap yang lebih menghargai
dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran bahasa asing daripada bahasa Indonesia
jika perfilman Indonesia yang notabene ( bahasanya sendiri)
ditujukan bagi anak muda, lebih banyak 3. Anggapan sebagian pengajar yang
menggunakan bahasa tersebut. Lalu bukan guru bahasa Indonesia
dimana bahasa asli negara kita? Dengan
semakin globalnya Indonesia, F. Metode
masyarakat juga lebih banyak Metode yang digunakan dalam
menggunakan bahasa asing dan memilih penelitian ini adalah studi kepustakaan.
Hal itu akan berdampak negatif pula dengan baik. Akibatnya,kalau mereka
pada perkembangan bahasa Indonesia. kesulitan menjelaskan atau menerapkan
Sebagian pemakai bahasa Indonesia kata-kata yang sesuai dalam bahasa
menjadi pesimis, menganggap rendah, Indonesia, mereka akan mencari jalan
dan tidak percaya kemampuan bahasa pintas dengan cara sederhana dan
Indonesia dalam mengungkapkan pikiran mudah. Misalnya, pengggunaan kata
dan perasaannya dengan lengkap, jelas, yang mana yang kurang tepat,
dan sempurna. Akibat lanjut yang timbul pencampuradukan penggunaan kata
dari kenyataan-kenyataan tersebut tidak dan bukan, pemakaian kata ganti
antara lain sebagai berikut: saya, kami, kita yang tidak jelas.
a. Banyak orang Indonesia lebih H. Kesimpulan dan Saran
suka menggunakan kata-kata, istilah- Keberadaan Bahasa Indonesia bisa saja
istilah, dan ungkapan-ungkapan asing, punah bila kita tidak dapat
padahal kata-kata, istilah-istilah, dan melestarikannya. Bahasa Indonesia
ungkapan-ungkapan itu sudah ada bukan lagi bahasa pemersatu bangsa
padanannya dalam bahasa Indonesia, yang dapat dimengerti oleh kalangan
bahkan sudah umum dipakai dalam manapun di Indonesia. Tidaklah salah
bahasa Indonesia. Misalnya, page, menggunakan bahasa adat yang ada,
background, reality, alternatif, airport, namun akan lebih baik bila kita juga
masing-masing untuk “halaman”, “latar mampu berBahasa Indonesia yang baik
belakang”, “kenyataan”, “(kemungkinan) dan benar. Kemerosotan keberadaan
pilihan”, dan “lapangan terbang” atau bahasa Indonesia ditandai oleh sikap,
“bandara”. diantaranya yaitu: 1) Sikap menganggap
b. Banyak orang Indonesia mudah terhadap bahasa Indonesia, 2)
menghargai bahasa asing secara Sikap yang lebih menghargai bahasa
berlebihan sehingga ditemukan kata dan asing daripada bahasa Indonesia (
istilah asing yang “amat asing”, “terlalu bahasanya sendiri), dan 3) Anggapan
asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi sebagian pengajar yang bukan guru
karena salah pengertian dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan
menerapkan kata-kata asing pembahasan pada tulisan ini, saran
tersebut,misalnya rokh, insyaf, fihak, penulis mengenai permasalah tersebut
fatsal, syarat (muatan), (dianggap) syah. dapat diatasi dengan menerapkan sikap:
Padahal, kata-kata itu cukup diucapkan 1) senang atau cinta mempelajari
dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat berbahasa indonesia, 2) mengakui
(muatan), dan (dianggap) sah. keberadaan bahasa Indonesia , dan 3)
c. Banyak orang Indonesia belajar mengajarkan kepada anak- anak
dan menguasai bahasa asing dengan baik mengenai perkembangan bahasa
tetapi menguasai bahasa Indonesia apa indonesia.
adanya. Terkait dengan itu, banyak orang
Indonesia yang mempunyai bermacam- I. Daftar Pustaka
mecam kamus bahasa asing tetapi Alek dan H. Ahmad HP, 2011. Bahasa
tidakmempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia untuk Perguruan
Indonesia. Seolah-olah seluruh kosakata Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada
bahasa Indonesia telah dikuasainya Media group.
http://ferdinan01.blogspot.com/2009/02
/sosiolinguistik-variasi-bahasa.html. [06
Oktober 2012].
Notulen Seminar
Moderator : Drs. Agus Joko Purwadi, M.Pd.
Notulis : Mei Hardiah, S.S.,M.A
Pertanyaan:
Bagaimana eksistensi Bahasa Indonesia
di daerah terpencil?
Jawaban:
Seharusnya melalui pendidikan, guru
yang bertugas di daerah terpencil
membudayakan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga
masyarakat yang tinggal di daerah
terpencil menyadari pentingnya
penggunaan bahasa Indonesia terutama
di ranah formal.