Anda di halaman 1dari 10

264

KEBERADAAN BAHASA INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN BANGSA


INDONESIA

Syaiful Abid
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Kota Lubuk Linggau
Syaiful2012abid@yahoo.co.id

ABSTRAK
Bahasa Indonesia merupakan bahasa kebanggaan bangsa kita. Tentu sepatutnya bahasa
Indonesia dapat kita gunakan dengan sebaiknya menurut aturan kaidah yang berlaku.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan keadaan bahasa Indonesia zaman
sekarang, dimana keadaan itu menunjukkan kemerosotan bahasa Indonesia. Metode
yang digunakan adalah Studi Kepustakaan, untuk mencari data relevan dengan
permasalahan yang ada. Adapun pembahasan dalam penelitian ini yaitu Sikap
menganggap mudah terhadap bahasa Indonesia, Sikap yang lebih menghargai bahasa
asing daripada bahasa Indonesia, dan Anggapan sebagian pengajar yang bukan guru
bahasa Indonesia.

Kata Kunci : Keberadaan, Bahasa Indonesia

A. Pendahuluan dengan senang atau cinta berbahasa


Bahasa merupakan alat komunikasi yang indonesia karena selain sebagai alat
bersifat arbitrer, unik dan dinamis komunikasi pada umumnya, bahasa juga
sehingga selalu berubah- ubah sesuai memiliki fungsi- fungsi yang dapat kita
situasi dan kondisi. Dalam kegiatan temukan dari segi kedudukannya sebagai
berbahasa indonesia, kita dihadapkan bahasa negara dan bahasa nasional
kepada ragam bahasa yang bervariasi. seperti alat pemersatu bangsa.
Salah satu variasi tersebut yaitu ragam Seiring dengan perkembangan jaman,
bahasa formal. Ragam ini menuntut bahasapun telah banyak mengalami
pengguna bahasa menggunakan bahasa perkembangan. Tak jauh berbeda
indonesia yang baik dan benar. Hal dengan keberadaan Bahasa Indonesia
senada dikatakan juga oleh sebagai Bahasa Nasional negara kita.
Dardjowidjojo (2005: 16), bahwa bahasa Dari segi penulisan, sangat jelas terdapat
adalah suatu system symbol lisan yang perkembangan menuju arah yang lebih
arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu mudah dipahami. Disisi lain, Bahasa
masyarakat bahasa untuk berkomunikasi Indonesia telah banyak ditinggalkan atau
dan berinteraksi antar sesamanya, 'dimelencengkan' penggunaannya. Hal
berlandaskan pada budaya yang mereka ini tentu dapat membuat keberadaan
miliki bersama. Bahasa Indonesia punah bila kita tidak
Berdasarkan paparan ringkas tersebut, dapat melestarikannya. Bahasa
wajar kiranya kita sebagai salah satu Indonesia bukan lagi bahasa pemersatu
warga bangsa indonesia ikut andil dalam bangsa yang dapat dimengerti oleh
melestarikan bahasa indonesia. Salah kalangan manapun di Indonesia.
satu kiat yang dapat kita lakukan adalah Berdasarkan alasan ini, maka penulis

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


265

tertarik untuk menulis karya ilmiah Sebagai lambang identitas nasional,


dengan judul “Keberadaan Bahasa bahasa Indonesia merupakan lambang
Indonesia dalam Mewujudkan Persatuan bangsa Indonesia. Berarti bahasa
Bangsa Indonesia”, agar dapat Indonesia akan dapat mengetahui
membantu melestarikan bahasa identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah
Indonesia. laku, dan watak sebagai bangsa
Indonesia. Kita harus menjaganya jangan
B. Fungsi Bahasa Indonesia sampai ciri kepribadian kita tidak
tercermin di dalamnya. Jangan sampai
Bahasa itu dinamis, selalu berubah- ubah bahasa Indonesia tidak menunjukkan
dan berkembang sesuai dengan gambaran bangsa Indonesia yang
perkembangan zaman. Oleh karena itu, sebenarnya.
kita tidak perlu heran bahwa bahasa  Alat pemersatu berbagai
tidak memainkan peranan yang konstan masyarakat yang berbeda-beda latar
pada situasi- situasi sosial yang berbeda. belakang sosial budaya dan bahasanya.
Peranan dan fungsi bahasa bergantung Dengan fungsi ini memungkinkan
pada situasi dan kondisi, bergantung masyarakat Indonesia yang beragam
pada konteks. latar belakang sosial budaya dan
Bahasa mempunyai fungsi yang sangat berbeda-beda bahasanya dapat menyatu
penting bagi manusia, terutama sekali dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita,
komunikatif. Berbicara mengenai fungsi dan rasa nasib yang sama. Dengan
bahasa indonesia dapat dilihat dari bahasa Indonesia, bangsa Indonesia
kedudukannya. Kedudukan bahasa merasa aman dan serasi hidupnya,
indonesia ada dua, yaitu kedudukan karena mereka tidak merasa bersaing
bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh
dan bahasa indonesia masyarakat suku lain. Karena dengan
(rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09) adanya kenyataan bahwa dengan
1. Fungsi bahasa indonesia dalam menggunakan bahasa Indonesia,
kedudukannya sebagai bahasa nasional identitas suku dan nilai-nilai sosial
 Lambang kebanggaan Nasional. budaya daerah masih tercermin dalam
Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa daerah masing-masing.
bahasa Indonesia memancarkan nilai- Kedudukan dan fungsi bahasa daerah
nilai sosial budaya luhur bangsa masih tegar dan tidak bergoyah sedikit
Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan
dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus dapat memperkaya khazanah bahasa
bangga, menjunjung dan Indonesia.
mempertahankannya. Sebagai realisasi  Alat penghubung antarbudaya
kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, antardaerah.
harus memakainya tanpa ada rasa Manfaat bahasa Indonesia dapat
rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita harus bangga memakainya dengan Dengan bahasa Indonesia seseorang
memelihara dan mengembangkannya. dapat saling berhubungan untuk segala
 Lambang Identitas Nasional. aspek kehidupan. Bagi pemerintah,
segala kebijakan dan strategi yang

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


266

berhubungan dengan ideologi, politik, pelaksanaan pembangunan serta


ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, pemerintah.
dan kemanan mudah diinformasikan Bahasa Indonesia dipakai dalam
kepada warga. Apabila arus informasi hubungan antarbadan pemerintah dan
antarmanusia meningkat berarti akan penyebarluasan informasi kepada
mempercepat peningkatan pengetahuan masyarakat. Sehubungan dengan itu
seseorang. Apabila pengetahuan hendaknya diadakan penyeragaman
seseorang meningkat berarti tujuan sistem administrasi dan mutu media
pembangunan akan cepat tercapai. komunikasi massa. Tujuan
2. Fungsi bahasa indonesia dalam penyeragaman dan peningkatan mutu
kedudukannya sebagai bahasa negara tersebut agar isi atau pesan yang
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik disampaikan dapat dengan cepat dan
Bahasa Nasional yang diselenggarakan di tepat diterima oleh masyarakat.
Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari  Bahasa resmi di dalam
1975 dikemukakan bahwa di dalam pengembangan kebudayaan dan
kedudukannya sebagai bahasa negara, pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
bahasa Indonesia befungsi sebagai : teknologi modern.
 Bahasa resmi kenegaraan. Kebudayaan nasional yang beragam yang
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai berasal dari masyarakat Indonesia yang
bahasa resmi kenegaraan adalah beragam pula. Dalam penyebarluasan
digunakannya bahasa Indonesia dalam ilmu dan teknologi modern agar
naskah proklamasi kemerdekaan RI jangkauan pemakaiannya lebih luas,
1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia penyebaran ilmu dan teknologi, baik
digunakan dalam segala upacara, melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
peristiwa serta kegiatan kenegaraan. populer, majalah-majalah ilmiah maupun
 Bahasa pengantar resmi media cetak lain, hendaknya
dilembaga-lembaga pendidikan. menggunakan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa Pelaksanaan ini mempunyai hubungan
pengantar di lembaga-lembaga timbal-balik dengan fungsinya sebagai
pendidikan mulai dari taman kanak- bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-
kanak sampai dengan perguruan tinggi. lembaga pendidikan, khususnya di
Untuk memperlancar kegiatan belajar perguruan tinggi.
mengajar, materi pelajaran ynag C. Sejarah Perkembangan Bahasa
berbentuk media cetak hendaknya juga Indonesia
berbahasa Indonesia. Hal ini dapat 1. Asal mula bahasa Indonesia
dilakukan dengan menerjemahkan buku- Bahasa Indonesia berasal dari
buku yang berbahasa asing. Apabila hal bahasa melayu termasuk rumpun bahasa
ini dilakukan, sangat membantu Austronesia yang telah digunakan
peningkatan perkembangan bahasa sebagai lingua franca di nusantara sejak
Indonesia sebagai bahasa ilmu abad- abad penanggalan modern, paling
pengetahuan dan teknolologi (iptek). tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk
 Bahasa resmi di dalam bahasa sehari- hari ini sering dinamai
perhubungan pada tingkat nasional dengan istilah melayu pasar. Jenis ini
untuk kepentingan perencanaan dan

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


267

sangat lentur sebab sangat mudah direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai
dipahami dan ekspresif. lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang
Awal penamaan bahasa paling sedikit terkena pengaruh misalnya
Indonesia sebagai jati diri bangsa dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke,
bermula dari sumpah pemuda pada ataupun dari bahasa lainnya.
tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada  Pengguna bahasa Melayu bukan
kongres nasional kedua di Jakarta, hanya terbatas di Republik Indonesia.
dicanangkanlah penggunaan bahasa Pada tahun 1945, pengguna bahasa
Indonesia sebagai bahasa untuk Melayu selain Republik Indonesia masih
Indonesia pasca-kemerdekaan. Soekarno dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan
tidak memilih bahasanya sendiri, jawa Singapura masih dijajah Inggris. Pada
(bahasa mayoritas saat itu), namun saat itu, dengan menggunakan bahasa
beliau memilih bahasa Indonesia Melayu sebagai bahasa persatuan,
berdasarkan bahasa melayu yang diharapkan di negara-negara kawasan
dituturkan di Riau. seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura
bisa ditumbuhkan semangat patriotik
2. Alasan bahasa melayu riau dan nasionalisme negara-negara jiran di
dijadikan sebagai bahasa Indonesia Asia Tenggara.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai (Alek dan H. Ahmad HP, 2011: 9 )
bahasa persatuan Negara Republik
Indonesia atas beberapa pertimbangan D. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai berikut: Pemakaian bahasa indonesia memiliki
 Jika bahasa Jawa digunakan, ragam yang bervariasi sesuai dengan
suku-suku bangsa atau puak lain di situasi dan kondisi. Hal ini senada
Republik Indonesia akan merasa dijajah dengan yang dituturkan oleh A. Chaer,
oleh suku Jawa yang merupakan puak dkk (2004: 23), bahwa Variasi muncul
(golongan) mayoritas di Republik karena pemakai bahasa memerlukan alat
Indonesia. komunikasi yang sesuai dengan situasi
 Bahasa Jawa jauh lebih sukar dan kondisi. Berikut akan dibahas variasi
dipelajari dibandingkan dengan bahasa bahasa yang dilihat sebagai akibat
Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa adanya keragaman sosial penutur bahasa
halus, biasa, dan kasar yang dan keragaman fungsi bahasa tersebut.
dipergunakan untuk orang yang berbeda Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai
dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. akibat dari adanya keragaman sosial dan
Bila pengguna kurang memahami budaya keragaman fungsi bahasa. Macam-
Jawa, ia dapat menimbulkan kesan macam variasi bahasa
negatif yang lebih besar. (ferdinan01.blogspot.com/2009/02),
 Bahasa Melayu Riau yang dipilih, yaitu:
dan bukan Bahasa Melayu Pontianak,
Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta 1. Variasi berdasarkan fungsinya
(Betawi), ataupun Kutai, dengan atau dari segi pemakaian
pertimbangan pertama suku Melayu Variasi bahasa berkenaan dengan
berasal dari Riau, Sultan Malaka yang penggunanya, pemakainya atau
terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


268

register. Variasi ini biasanya dibicarakan atau teman karib. Ragam ini
berdasarkan bidang penggunaan, gaya, menggunakan bahasa yang tidak lengkap
atau tingkat keformalan dan sarana dengan artikulasi yang tidak jelas.
penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan
bidang pemakaian ini adalah 3. Variasi dari segi sarana
menyangkut bahasa itu digunakan untuk Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi
keperluan atau bidang apa. Misalnya, sarana atau jalur yang digunakan. Dalam
bidang sastra, jurnalistik, pertanian, hal ini dapat disebut adanya ragam lisan
militer, pelayaran, pendidikan, dsb. dan tulis.
a. Ragam lisan adalah
2. Variasi dari segi keformalan ragam bahasa yang diungkapkan melalui
Menurut Martin Joos, variasi bahasa media lisan, terkait oleh ruang dan
dibagi menjadi lima macam gaya waktu sehingga situasi pengungkapan
(ragam), yaitu: dapat membantu pemahaman.
a. Ragam beku (frozen) adalah b. Ragam tulis adalah ragam bahasa
variasi bahasa yang paling formal, yang yang digunakan melalui media tulis, tidak
digunakan dalam situasi khidmat dan terkait ruang dan waktu sehingga
upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, diperlukan kelengkapan struktur sampai
undang-undang, akte notaris, sumpah, pada sasaran secara visual. Ragam
dsb. bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola
b. Ragam resmi (formal) adalah kalimat.
variasi bahasa yang digunakan dalam
pidato kenegaraan, rapat dinas, Dengan mengetahui ragam bahasa dan
ceramah, buku pelajaran, dsb. variasi berbahasa kita dapat memahami
c. Ragam usaha (konsultatif) adalah adanya keragaman berbahasa di
variasi bahasa yang lazim digunakan Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan
pembicaraan biasa di sekolah, rapat- sarana pembelajaran agar dapat
rapat, ataupun pembicaraan yang berbahasa dengan baik dan benar serta
berorientasi kepada hasil atau produksi. mampu menggunakannya sesuai dengan
Wujud ragam ini berada diantara situasi dan kondisi yang tepat.
d. Ragam formal dan ragam
informal atau santai. E. Keberadaan bahasa Indonesia
Ragam santai (casual) adalah variasi Keberadaan berasal dari kata “ada” yang
bahasa yang digunakan dalam situasi artinya “hadir, kelihatan, berwujud
tidak resmi untuk berbincang-bincang sesuatu baik benda maupun manusia
dangan keluarga atau teman pada waktu menyangkut apa yang dialami dalam
beristirahat, berolahraga, berekreasi, kehidupan”, (Novi Sri P, 2009: 6).
dsb. Ragam ini banyak menggunakan Berbicara tentang keberadaan, Seiring
bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dengan perkembangan jaman,
dipendekkan. bahasapun telah banyak mengalami
e. Ragam akrab (intimate) adalah perkembangan. Baik perkembangan yang
variasi bahasa yang biasa digunakan oleh bersifat positif maupun yang bersifat
para penutur yang hubngannya sudah negatif. Tak jauh berbeda dengan
akrab, seperti antar anggota keluarga, keberadaan Bahasa Indonesia sebagai

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


269

Bahasa Nasional negara kita. Dari segi untuk meninggalkan Bahasa Indonesia.
penulisan, sangat jelas terdapat Pembelajaran Bahasa Indonesia di
perkembangan menuju arah yang lebih sekolahpun telah mengalami penurunan.
mudah dipahami. Disisi lain, Bahasa Kebanyakan sekolah, bahkan di tingkat
Indonesia telah banyak ditinggalkan atau TK telah menerapkan Bahasa Inggris
'dimelencengkan' penggunaannya. sebagai bahasa untuk komunikasi
Saat ini hampir setiap bagian di utamanya.
Indonesia telah menghilangkan esensi Keberadaan Bahasa Indonesia bisa saja
Bahasa Indonesia sebagai kebanggaan punah bila kita tidak dapat
bangsa. Keberadaan Bahasa Indonesia melestarikannya. Bahasa Indonesia
telah banyak yang hilang seiring semakin bukan lagi bahasa pemersatu bangsa
berkembangnya bahasa pergaulan yang dapat dimengerti oleh kalangan
diantara anak muda. Tak jarang bahkan manapun di Indonesia. Tidaklah salah
bisa dibilang secara keseluruhan, anak menggunakan bahasa adat yang ada,
muda lebih mengagungkan kata 'Gue' namun akan lebih baik bila kita juga
dibanding 'Saya' atau 'Aku'. Hampir mampu berBahasa Indonesia yang baik
semua penayangan di televisi dan benar. Tidak harus sesuai dengan
menggunakan kata ini yang sebenarnya EYD, tetapi dengan adanya 'bahasa gaul',
identik dengan Bahasa Betawi. Tak keberadaan Bahasa Indonesia telah
mengherankan bila saat ini hampir di hilang. Bahasa Indonesia dianggap kolot
semua pulau di Indonesia lebih suka dan tidak gaul. Tapi apakah kita tahu
menggunakan kata 'Gue' dibanding bahwa Bahasa Indonesia merupakan
'Saya'. Terlebih anak muda di daerah , bahasa yang tinggi dan dihormati oleh
kata 'Gue' digunakan untuk negara lain? Untuk itu, demi keberadaan
menunjukkan bahwa mereka termasuk Bahasa Indonesia sebagai bahasa
dalam golongan anak muda yang gaul, pemersatu bangsa, marilah kita
yang trendi dan terkesan berada di budayakan bahasa yang baik dan benar
perkotaan besar dengan berbagai sehingga dapat menjadi citra bagi negara
komunitas pergaulan yang terkenal. kita. Mari perkenalkan Bahasa Indonesia,
Padahal jika kita runtut kembali, kata bahasa kebanggan kita kepada generasi
'Gue' adalah bahasa adat bagi muda yang lainnya. Kepunahan bahasa
masyarakat Betawi. Namun dikarenakan indonesia ditandai oleh beberapa hal,
pusat pemerintahan dan pusat yaitu :
perekonomian negara kita terpusat di 1. Sikap menganggap mudah
Betawi atau Jakarta, maka kata 'Gue' terhadap bahasa Indonesia
lebih merasuki masyarakat Indonesia 2. Sikap yang lebih menghargai
dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran bahasa asing daripada bahasa Indonesia
jika perfilman Indonesia yang notabene ( bahasanya sendiri)
ditujukan bagi anak muda, lebih banyak 3. Anggapan sebagian pengajar yang
menggunakan bahasa tersebut. Lalu bukan guru bahasa Indonesia
dimana bahasa asli negara kita? Dengan
semakin globalnya Indonesia, F. Metode
masyarakat juga lebih banyak Metode yang digunakan dalam
menggunakan bahasa asing dan memilih penelitian ini adalah studi kepustakaan.

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


270

Menurut M.Nazir dalam bukunya yang termasuk daerah yang mengakomodasi


berjudul ‘Metode Penelitian’ wisatawan asing paling banyak. Dan
mengemukakan bahwa yang dimaksud kalau kita perhatikan ada beberapa sikap
dengan : “Studi kepustakaan adalah destruktif sebagai pemakai bahasa
teknik pengumpulan data dengan Indonesia terhadap bahasanya. Sikap-
mengadakan studi penelaahan terhadap sikap itu di antaranya:
buku-buku, litertur-literatur, catatan-  Sikap menganggap mudah
catatan, dan laporan-laporan yang ada terhadap bahasa Indonesia
hubungannya dengan masalah yang Sikap ini jelas keliru. Memang benar,
dipecahkan.”(Nazir,1988: 111). Studi bahasa Indonesia itu tidak sukar karena
Kepustakaan mengadakan penelitian sejak kecil kita sudah mengenal bahasa
dengan cara mempelajari dan membaca itu. Tetapi sebetulnya yang mudah itu
literatur-literatur yang ada hubungannya adalah bahasa lisan/tutur, yang sering
dengan permasalahan yang menjadi kita pergunakan sehari-hari. Namun
obyek penelitian. Dalam hal ini peneliti bahasa ragam baku tidaklah semudah
menelaah data berupa buku- buku, yang diduga orang. Seseorang yang tidak
literature- literature, catatan- catatan biasa berbahasa Indonesia secara teratur
yang ada hubungannya dengan masalah dalam berbicara akan merasakan
bahasa Indonesia. kesulitan manakala harus membuat
karangan- karangan ilmiah seperti surat
G. Pembahasan resmi, laporan, karya ilmiah, dan
Dalam melakukan aktifitas sehari- hari sebagainya. Sebagaimana yang telah kita
kita menggunakan bahasa, baik bahasa ketahui bahwa kemampuan berbahasa
lisan maupun bahasa tulisan. Sejatinya meliputi empat aspek keterampilan,
sebagai bangsa yang memiliki bahasa yaitu: menyimak, membaca, berbicara,
persatuan, wajar kita dapat dan menulis. Aspek- aspek ini tentu
menggunakan bahasa tersebut dengan mempunyai ciri- ciri aturan pemakaian
baik dan benar. Namun, banyak yang berbeda. Jika kita sebagai pengguna
penggunaan Bahasa Indonesia, lisan bahasa Indonesia tidak mengikuti
maupun tulisan yang menyalahi kaidah aturan/ kaidah yang berlaku sudah tentu
yang ada. Dari tulisan di Toilet Terminal akan terjadi pergeseran nilai. Sebagai
hingga tulisan papan nama Kementerian, contoh aspek keterampilan berbicara,
mungkin masih banyak kesalahan di jika pembicara tidak menguasai konteks
sana-sini. Ada yang beranggapan bahwa dan kaidah berbicara maka tentu akan
globalisasi-lah yang seharusnya terjadi diskomunikasi. Hal ini juga
mendorong kita untuk semakin meng- dampaknya akan berakibat buruk bagi
internasional-kan kebiasaan, termasuk hubungan pembicara dan pendengar,
penggunaan bahasa, jadi sekarang boleh sehingga persatuan diantara mereka
dikatakan (kasarnya) semuanya “serba menjadi renggang. Oleh karena itu, kita
English“.Padahal, penggunaan English sebagai bangsa Indonesia wajib
pun masih sering ada yang sekedar tulis menjunjung tinggi keberadaan bahasa
tanpa yakin betul bahwa penulisaan dan indonesia seraya mempelajarinya guna
ejaannya benar. Di Jogja ada banyak memperkuat persatuan bangsa kita.
kasus semacam ini, padahal Jogja

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


271

 Sikap yang lebih menghargai mata pelajaran yang lain. Dengan


bahasa asing daripada bahasa Indonesia demikian sudah selayaknya bahwa
( bahasanya sendiri) pembinaan berbahasa pada anak didik
Sikap seperti ini muncul dapat itu juga dilakukan oleh guru-guru lain
disebabkan oleh suatu pendapat yang selain guru bahasa Indonesia. Tentu saja
tidak tepat seperti asumsi bahwa negara- dalam kabar dan bentuk yang berbeda-
negara asing lebih maju dan lebih baik beda. Menyikapi keadaan ini sudah
kondisinya daripada Indonesia. Oleh sepatutnya kita melirik salah satu fungsi
karena itu, sesutau yang berasal dari bahasa Indonesia dengan kedudukannya
negara asing itu, baik berupa hasil sebagai bahasa Negara adalah pengantar
teknologi, budaya, termasuk di dalamnya pendidikan. Jadi, dengan mengetahui
bahasa, berarti hebat. Agar dirinya fungsi tersebut artinya kita mempunyai
dianggap hebat maka ciri-ciri atau kewajiban untuk memberikan
sesuatu ysng berasal dari negara asing pendidikan berbahasa Indonesia di
itu harus ia perhatikan. Di antaranya segala disiplin ilmu.
melalui perilaku berbahasa. Akibatnya, Selain sikap-sikap di atas terdapat
tidak sedikit ia memasukkan kosa kata fenomena-fenomena negatif yang masih
asing ke dalam tutur bahasa terjadi di tengah-tengah masyarakat
Indonesianya. Sikap yang beranggapan Indonesia antara lain sebagai berikut:
bahwa bahasa lain mempunyai gengsi a. Banyak orang Indonesia
yang lebih tinggi daripada bahasa memperlihatkan dengan bangga
Indonesia merupakan suatu kesalahan kemahirannya menggunakan bahasa
berbahasa. Hal ini tentu sebenarnya bisa Inggris, walaupun mereka tidak
dicegah jika kita sebagai bangsa menguasai bahasa Indonesia dengan
Indonesia bangga terhadap bahasa kita baik.
sendiri, dengan menganggap bahasa b. Banyak orang Indonesia merasa
Indonesia mempunyai keunikan dan nilai malu apabila tidak menguasai bahasa
gengsi yang tinggi. Selain itu, sikap yang asing (Inggris) tetapi tidak pernah
dapat kita lakukan dengan membiasakan merasa malu dan kurang apabila tidak
diri memakai bahasa Indonesia dalam menguasai bahasa Indonesia.
setiap ujaran pada segala kegiatan, c. Banyak orang Indonesia
sehingga dengan kebiasaan ini berbicara menganggap remeh bahasa Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia menjadi dan tidak mau mempelajarinya karena
senang dan mahir. merasa dirinya telah menguasai bahasa
 Anggapan sebagian pengajar yang Indonesia dengan baik.
bukan guru bahasa Indonesia d. Banyak orang Indonesia merasa
anggapan tentang memberi contoh dan dirinya lebih pandai daripada yang lain
mengarahkan cara berbahasa Indonesia karena telah menguasai bahasa asing
dengan baik dan benar dari anak didik itu (Inggris) dengan fasih, walaupun
hanya kewajiban guru bahasa Indonesia, penguasaan bahasa Indonesianya kurang
jelas keliru. Tindak berbahasa adalah sempurna.
perbuatan yang dilakukan secara terus Kenyataan-kenyataan tersebut
menerus. Tidak hanya sewaktu pelajaran merupakan sikap pemakai bahasa
bahasa Indonesia saja, tetapi juga pada Indonesia yang negatif dan tidak baik.

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


272

Hal itu akan berdampak negatif pula dengan baik. Akibatnya,kalau mereka
pada perkembangan bahasa Indonesia. kesulitan menjelaskan atau menerapkan
Sebagian pemakai bahasa Indonesia kata-kata yang sesuai dalam bahasa
menjadi pesimis, menganggap rendah, Indonesia, mereka akan mencari jalan
dan tidak percaya kemampuan bahasa pintas dengan cara sederhana dan
Indonesia dalam mengungkapkan pikiran mudah. Misalnya, pengggunaan kata
dan perasaannya dengan lengkap, jelas, yang mana yang kurang tepat,
dan sempurna. Akibat lanjut yang timbul pencampuradukan penggunaan kata
dari kenyataan-kenyataan tersebut tidak dan bukan, pemakaian kata ganti
antara lain sebagai berikut: saya, kami, kita yang tidak jelas.
a. Banyak orang Indonesia lebih H. Kesimpulan dan Saran
suka menggunakan kata-kata, istilah- Keberadaan Bahasa Indonesia bisa saja
istilah, dan ungkapan-ungkapan asing, punah bila kita tidak dapat
padahal kata-kata, istilah-istilah, dan melestarikannya. Bahasa Indonesia
ungkapan-ungkapan itu sudah ada bukan lagi bahasa pemersatu bangsa
padanannya dalam bahasa Indonesia, yang dapat dimengerti oleh kalangan
bahkan sudah umum dipakai dalam manapun di Indonesia. Tidaklah salah
bahasa Indonesia. Misalnya, page, menggunakan bahasa adat yang ada,
background, reality, alternatif, airport, namun akan lebih baik bila kita juga
masing-masing untuk “halaman”, “latar mampu berBahasa Indonesia yang baik
belakang”, “kenyataan”, “(kemungkinan) dan benar. Kemerosotan keberadaan
pilihan”, dan “lapangan terbang” atau bahasa Indonesia ditandai oleh sikap,
“bandara”. diantaranya yaitu: 1) Sikap menganggap
b. Banyak orang Indonesia mudah terhadap bahasa Indonesia, 2)
menghargai bahasa asing secara Sikap yang lebih menghargai bahasa
berlebihan sehingga ditemukan kata dan asing daripada bahasa Indonesia (
istilah asing yang “amat asing”, “terlalu bahasanya sendiri), dan 3) Anggapan
asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi sebagian pengajar yang bukan guru
karena salah pengertian dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan
menerapkan kata-kata asing pembahasan pada tulisan ini, saran
tersebut,misalnya rokh, insyaf, fihak, penulis mengenai permasalah tersebut
fatsal, syarat (muatan), (dianggap) syah. dapat diatasi dengan menerapkan sikap:
Padahal, kata-kata itu cukup diucapkan 1) senang atau cinta mempelajari
dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat berbahasa indonesia, 2) mengakui
(muatan), dan (dianggap) sah. keberadaan bahasa Indonesia , dan 3)
c. Banyak orang Indonesia belajar mengajarkan kepada anak- anak
dan menguasai bahasa asing dengan baik mengenai perkembangan bahasa
tetapi menguasai bahasa Indonesia apa indonesia.
adanya. Terkait dengan itu, banyak orang
Indonesia yang mempunyai bermacam- I. Daftar Pustaka
mecam kamus bahasa asing tetapi Alek dan H. Ahmad HP, 2011. Bahasa
tidakmempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia untuk Perguruan
Indonesia. Seolah-olah seluruh kosakata Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada
bahasa Indonesia telah dikuasainya Media group.

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015


273

Chaer, Abdul dkk. 2004. Sosiolinguistik Pertanyaan:


Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Siapa yang bertanggung jawab terhadap
Cipta. keberadaan Bahasa Indonesia
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Jawaban:
Psikolinguistik Pengantar Sebenarnya setiap individu bertanggung
Pemahaman Bahasa Manusia. jawab untuk menjaga keberadaann
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. bahasa Indonesia . terutama guru bahasa
http://rahmaekaputri.blogspot.com/201 indonesia dan pejabat daerah yang
0/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa- seharusnya menggunakan bahasa
indonesia.html Indonesia di setiap konteks formal.

http://ferdinan01.blogspot.com/2009/02
/sosiolinguistik-variasi-bahasa.html. [06
Oktober 2012].

Nazir, Muhamad. 1988. Metode


Penelitian. Jakarta: Redaksi
Tempo.

Sri, Novi P. 2009. Keberadaan Tari Mabuk


Pada Rangkaian Upacara
Pernikahan Adat Kelurahan
Sawah Lebar. Yogyakarta: Univ.
Negeri Yogyakarta.

Notulen Seminar
Moderator : Drs. Agus Joko Purwadi, M.Pd.
Notulis : Mei Hardiah, S.S.,M.A

Pertanyaan:
Bagaimana eksistensi Bahasa Indonesia
di daerah terpencil?
Jawaban:
Seharusnya melalui pendidikan, guru
yang bertugas di daerah terpencil
membudayakan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sehingga
masyarakat yang tinggal di daerah
terpencil menyadari pentingnya
penggunaan bahasa Indonesia terutama
di ranah formal.

Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015

Anda mungkin juga menyukai