0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Nurmi M adalah mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Dokumen ini membahas sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia dari zaman kerajaan hingga menjadi bahasa nasional dan negara, serta alasan bahasa Melayu dijadikan dasar bahasa Indonesia.
Nurmi M adalah mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Dokumen ini membahas sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia dari zaman kerajaan hingga menjadi bahasa nasional dan negara, serta alasan bahasa Melayu dijadikan dasar bahasa Indonesia.
Nurmi M adalah mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Dokumen ini membahas sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia dari zaman kerajaan hingga menjadi bahasa nasional dan negara, serta alasan bahasa Melayu dijadikan dasar bahasa Indonesia.
NAMA : NURMI M NIM : H061221026 JURUSAN : GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah variasi dari bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau. Tetapi telah mengalami perkembangan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan pada awal abad ke – 20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Pada zaman Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 Masehi), bahasa Melayu (bahasa Melayu Kuno) dipakai sebagai bahasa kenegaraan. Hal itu dapat diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatra bagian selatan peninggalan kerajaan tersebut. Prasasti tersebut diantaranya adalah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf pranagari bahasa Melayu Kuno. Pada saat itu, bahasa Melayu yang digunakan bercampur kata-kata Sanskerta. Bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antar pedagang dari dalam Nusantara dan dari Luar Nusantara.
2. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangan penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Menurut (Arifin,dkk. 2018:12) bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36). Jadi dapat disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa negara . Bahasa Indonesia menjadi jantung dari bangsa Indonesia yang sudah menjadi keharusan sebagai generasi penerus untuk menjaga dan mengembangkannya.
3. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : Lambang kebanggaan nasional Sebagai lambing kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh . Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya. Lambang identitas nasional Bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya. Alat pemersatu berbagai suku bangsa Dengan fungsi memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi “dijajah” oleh masyarakat suku lain. Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi,politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan mudah diinformasikan kepada warga.
4. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : Bahasa resmi negara Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah Proklamasi Kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan Untuk kegiatan memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia.Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu dalam peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu Pengetauan dan Teknologi (IPTEK). Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah Dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
5. Mengapa bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia ?
Awalnya, pemerintah olonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Promosi bahasa Melayu dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini, terbentuklah “embrio” bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk bahasa Melayu Riau-Johor. Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu : a. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesi, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan. b. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). c. Suku Jawa, suku Sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. d. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.