Anda di halaman 1dari 12

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Karangan Persuasi

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai ParagraI
Persuasi.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini.
Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni
ibu murni yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi reIerensi bagi kami
dalam mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang
lain yang membacanya.
Pekanbaru, Mei 2008
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar..................................1
DaItar
Isi.....................................2
BAB I.
Pendahuluan...............................3
BAB II
Persuasi.................................4
BABIII
Kesimpulan...............................12
Kritik ..................................12
Saran.................................12
DaItar
Pustaka.................................13
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Menulis paragraI persuasi termasuk kegiatan mengarang. Hasil dari kegiatan mengarang
adalah berupa karangan. Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan menulis atau pengarang dalam kesatuan yang utuh.
Untuk menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berIikir. Sebuah paragraI yang
menarik,pertama kita harus apa itu paragraI. ParagraI merupakan sekelompok kalimat yang
mengandung beberapa inIormasi yang relevan tentang suatu ide. ParagraI yang baik biasanya
terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai petunjuk untuk mulai menulis, kita
dapat menyelesaikan paragraI tersebut dengan sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita
untuk memilih inIormasi yang relevan.
Pada dasarnya paragraI terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan, isi dan kesimpulan. Pada bagian
perkenalan, sebuah paragraI akan secara langsung memaparkan sesuatu yang menjadi tema atau
topik paragraI tersebut. Dalam bagian ini masalah belum sepenuhnya dipaparkan. Biasanya
hanya secara global saja sebuah masalah itu diperkenalkan. Kemudian pada bagian isi, tema
paragraI tersebut mulai memunculkan masalah utamanya, yang tadinya global kemudian mulai
mengerucut. Ide pokoknya mulai menampakkan klimaksnya. Dan yang terakhir merupakan
bagian kesimpulan. Bagian berisi suatu pemecahan dari masalah yang telah dipaparkan pada
bagian isi tadi. Di bagian ini pula diberikan suatu kesimpulan tentang paparan yang sudah tertulis
diatas.
BAB II
PERSUASI
Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan
bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan
hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak. Lazimnya berbentuk prosa.
1. Pengertian
Persuasi(menurut Gorys KeraI) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oelh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu
yang akan datang.
2. Syarat-syarat
a. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya
itu kepada orang lain.
b. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.
c. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
3. Ciri-ciri persuasi
a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
d. Harus menghindari konIlik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada Iakta dan data secukupnya.
4. Yang tergolong kedalam persuasi
a. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat
terbuka.
b. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Contoh :
Sehat Karna Air Putih
Buah hati kami, Ananda Dany RiIky Firdaus (2,5 tahun), bisa dipanggil riIky. Ia lahir
melalui proses cesar. Sejak usia dua minggu, ia sering sakit-sakitan. Bilirubinnya tinggi,
mencapai 24,0, sehingga harus dirawat inap dirumah sakit. Untuk mengisi kekurangan cairan
tubuhnya, selama diopname itu, ia mesti minum susu Iormula. Saya sendiri hanya mampu
memberi ASI sampai usianya 5 bulan. Setelah satu minggu dirumah sakit dan satu bulan berobat
jalan, bilirubinnya normal kembali hingga 0,1, kata ibunya.
Di usia 9 bulan ia sakit lagi. Dokter mendiaknosis ia terkena inIeksi saluran kencing.
Berulang-ulang ia harus menjalani tes urin. Untunglah dua bulan kemudian hasil tes itu negatiI ,
yang berarti kondisinya membaik.
Ketika usia enam belas bulan ia kembali terkena inIeksi saluran kencing, setiap kali hasil
tes urin positiI, ia harus minum obat antibiotika, hingga lima kali tes urin. Pada tes ke-6,
syukurlah hasilnya sudah negatiI. Saat tiga bulan kemudian ia dites ulang hasilnya benar-benar
negatiI.
Selain itu, RiIky juga pernah diopname selama satu minggu,karena pneumonia. Panas badannya
meninggkat dan daya tahan tubuhnya pun melemah. Menurut dokter ia kemungkinan tertular
virus itu deirumah sakit.
'Jangan pernah membawa anak kerumah sakit, kecuali dalam keadaan sakit, karena
disana terdapat berjuta-juta virus dan kuman, begitu pesan dokter. Pesan itu selalu saya ingat,
tapi tentu sulit menghindari RiIky dari rumah sakit karena ia juga bolak-balik sakit.
Walaupun sering sakit, tubuh RiIky tetap gemuk dan perkembangannya normal.Kami tentu tak
ingin ia terus-menerus berurusan dengan obat, apalagi antibiotika. Karena itu kami berusaha
keras menjaga kesehatannya, salah satunya dengan memberinya banyak minuman air putih
dalam kemasan, kata ibunya.
'Sudah hampir satu tahun ia terbiasa minum air putih. Sekali minum ia bisa menghabiskan
sebotol air berukuran 600 mililiter. Kalau malam-malam ia terbangun dari tidur, yang dimintai
juga air putih. Sejak doyan minum air putih, ia jarang sekali sakit. Mungkin air itu telah mencuci
racun tubuhnya. Ia sekarang makin aktiI dan suka berenang. Kami berharap ia selalu tumbuh
sehat, kata ibunya lagi.
(Widya Shinta W.S,31 tahun, ibu rumah tangga, ibu satu anak , tinggal di Tangkerang)
Dalam uraian dibawah ini disajikan macam-macam persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya.
Dari segi ini, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi
4. Persuasi propaganda
1. Persuasi Politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan
sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa
memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah
persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
BILA SI MPR HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN RENDRA DAN EEP SERUKAN
PEMBANGKANGAN
Setiap orang indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan
pembanggkangan warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang Istimewa
(SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan Iorum konstitusional bagi para elit politik
untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan umum masyarakat.
Dramawan W.S. Rendra bersama pengamat politik Eep SaeIullah Fatah disertai sejumlah
praktisi ekonomi dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah konIrensi pers di
Kantor Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis(19/7) siang.
Seruan agar masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan
Rendra, diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya arus
utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai korbannya.
Pembangkangan warga negara diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila proses
transisi ke arah demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan demokrasi
oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut Eep, hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di
negara ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak lebih sebagai
arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat demi upaya bisa melakukan
pergantian kekuaasan. 'Sementara agenda mendasar yang perlu dikerjakan bisa membuat rakyat
bisa keluar dari krisis ekonomi yang mencekik dan krisis politik yang memuakkan, justru
diabaikan, jelas Eep.
Lebih menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah
menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh pembangkangan
militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers bahkan telah menempatkan
parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang ingin melawan arus itu.Padahal,
sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut mengalirkannya, ujar mahasiswa Ohaio State
University,AS ini.
W.S Rendra menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat sebuah
obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa depan yang baik.
Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar sesama warga negara dan aturan-
aturan main yang demokratis. 'Dari perspektiI kebudayaan, situasi sekarang ini menjadi tidak
menentu akibat tidak adanya aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering dianggap sebagai
massa bukan lagi insan manusia yang juga warga negara, jelas tokoh pendiri Bengkel Teater ini
berapi-api.
Penggiat seni, Edi Haryono, yang membaca naskah 'Seruan bagi Gerakan Pembangkitan
Warga Negara, menyebutkan, proses sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini berjalan ditengah
ketiadaan aturan main bernegara yang demokratis telah membiarkan tatanan hidup bernegara
dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan tatanan hidup bernegara dikelola di atas
aturan main yang compang-camping, tidak utuh dan belum demokratis.
(Kompas,26 Juli 2001)
2. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya,
bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang
membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanIaatkan persuasi
pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh
pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan
persuasi pendidikan.
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI DENGAN KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan berbahasa perlu diposisikan berbanding sejajar dengan kerapian berbahasa.
Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang harus didukung bahkan ditentukan oleh kerapian atau
keapikan bahasa yang digunakannya.
'Mengenai hal ini ada pandangan yang menyebutkan bahwa kerapian berbahasa sangat
berkorelasi dengan kecermatan penalaran, kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat bahasa, di
sela-sela seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar (Bali) yang berlangsung
10-12 juli 2001.
Menurut Hasan Alwi, pemakaian bahasa yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang
cermat merupakan syarat mutlak dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus akan
sangat membantu kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi, kenyataan
menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari penggunaan
bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan masyarakat indonesia yang masih terkesan
sembrono, serta mengabaikan prinsip-prinsip dasar bahasa indonesia yang baik dan benar. 'Jika
ditinjau dari segi kerapian bahasa dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian bahasa indonesia
yang dihasilkan itu sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa berkecil hati. Kata
Hasan Alwi.
(Kompas, 10 Juli 2001)
3. Persuasi Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanIaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu
barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar
menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang
ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur,
pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek,
ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang
konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai
persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang
yang diiklankan.
Contoh persuasi iklan:
Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama dalam
permainan golI. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan
perhitungan yang matang.
Palmer melibatkan diri dalam belasan kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya
seringkali terbang untuk berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri pesawat jet pribadinya.
Satu dari kegiatan-kegiatan yang paling penting adalah merancang desain dan lanskap
padang-padang golI. The Chun Shan yang menjadi padang golI baru pertama di cina sejak tahun
1930-an adalah salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer pada
pakaian golI, golI clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan real estate, dan banyak lagi.
Di balik senyum yang telah menjadi tokoh televisi. Palmer merupakan seorang pengusaha
sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke detail.
Palmer tetap merupakan nama yang diperhitungkan di padang golI yang mampu
mempesona penonton maupun pemain handal yang dihadapinya.
Menjaga ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat penting. Ia mempercayakan
pada jam tangan emas Rolex Oyster Day-date.Bagi saya golI sudah merupakan bagian dari
jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex, Rolex menjalankan tugasnya
dengan sempurna!
Suatu pujian yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu.
(Intisari)
4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah inIormasi. Tentunya tujuan
persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran inIormasi saja. Lebih dari itu, dengan inIormasi
diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya
berupa inIormasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar
menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan inIormasi tentang seseorang yang mengidap
penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau
selebaran yang berisi inIormasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu
adalah contoh persuasi propaganda. Perhatikan kutipan karangan persuasi propaganda dibawah
ini.
Perilaku menyampah
Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan,
misalnya, di kota besar, restoran 1ast 1ood cenderung menggunakan kemasan yang terbuat dari
plastik atau stiro1oam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue dahulu menggunakan
daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik. Semua itu
kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia. Budaya indonesia menggunakan kemasan daun
pisang atau daun jati.
Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah
plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim
mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen
mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang
kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli
makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stiro1oam, atau kalaupun terpaksa
membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya
tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.
BAB III
Kesimpulan
Persuasi merupakan Karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan
alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia
melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak.
Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi
4. Persuasi propaganda
Yang semuanya sudah mempunyai contohnya masing-masing yang telah dibahas pada
bab sebelumnya.
Kritik:
Saran:
Daftar Pustaka
Aveling,Harry.2002.#umah Sastra Indonesia.Magelang:Indonesiatera.
Finoza, Lamudin.2006.omposisi bahasa indonesia.jakarta:Diksi Insan Mulia.
Sahid Warsanto, Ichsan.Dkk.2004.Kafi Latih Bahasa Dan Sastra Indonesia.Jakarta:Bumi aksara

Anda mungkin juga menyukai