Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugrah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan buku yang berjudul “Aurora Puisi” ini.
Buku ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas IX SMP NEGERI 1 GUNUNGSITOLI agar
lebih memahami lagi tentang Antologi Puisi. Dalam buku ini, kami
mengulas tentang pengertian antologi puisi, pengertian puisi, jenis-jenis
puisi, beberapa karya puisi dari penyair ternama Indonesia, dan karya puisi
dari penyusun buku.
Kami menyusun buku ini melalui tukar pendapat (diskusi) antara
para penyusun di dalam kelompok. Kegiatan diskusi kelompok kami
laksanakan di sekolah maupun di rumah penyusun secara begiliran. Dengan
proses tersebut, kami dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Dalam
penyusunan buku ini, banyak hambatan dan kesulitan yang kami alami,
terutama dalam menentukan judul yang terbaik dan mencari bahan-bahan
referensi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 2 : PUISI
A. PENGERTIAN PUISI ……………………………………….…......4
B. UNSUR-UNSUR PADA PUISI
1. UNSUR BATIN PADA PUISI…………………………...………4
2. UNSUR FISIK PADA PUISI……...................................................5
C. JENIS-JENIS PUISI
1. PUISI LAMA……………………………………………..………..6
2. PUISI BARU……………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………56
BAB 1
ANTOLOGI PUISI
A. Pengertian Antologi Puisi
Menurut KBBI, antologi diartikan sebagai kumpulan karya sastra
atau karya tulis seorang atau beberapa orang seniman. Pengertian antologi
puisi menurut para ahli bahasa adalah sebuah buku yang berisi kumpulan
puisi yang merupakan hasil karya dari seniman tertentu, dapat berasal dari
satu orang seniman pilihan atau beberapa orang seniman sekaligus.Karya-
karya yang dimuat dalam antologi puisi adalah karya-karya pilihan.Artinya,
tidak semua karya yang ditulis oleh pengarang dimasukkan ke dalam
antologi.Misalnya Kahlil Gibran merupakan seorang seniman yang telah
menghasilkan banyak karya berupa puisi.Namun tidak semua karya milik
Kahlil Gibran dimuat dalam antologi, hanya beberapa karya pilihan saja
yang dimuat dalam antologi.
C. Unsur-Unsur
Antologi puisi memiliki unsur-unsur intrinsik seperti karya sastra pada
umumnya. Unsur-unsur tersebut adalah tema (sense), tipografi, nada (tone),
amanat (intention), enjambemen, perasaan (feeling), verifikasi (rima),
citraan (pengimajian), gaya bahasa, diksi, dan akuilirik.Berikut penjelasan
mengenai unsur-unsur antologi puisi.
1. Tema (Sense)
Tema (sense) adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok permasalahan
atau hal yang akan disampaikan oleh penulis melalui karyanya. Misalnya
tema lingkungan, ekologi, sosial budaya, dan sebagainya.
2. Tipografi
Tipografi adalah tatanan atau susunan bentuk fisik dari sebuah
puisi.Tipografi biasanya berhubungan dengan tatanan atau susunan larik,
bait, kata, frase, kalimat, dan bunyi.Semuanya membentuk suatu wujud
fisik dari sebuah puisi yang mampu menggambarkan rasa, suasana, dan isi
puisi tersebut.
3. Nada (Tone)
Nada (tone) adalah sikap yang ditunjukkan oleh penulis puisi kepada
khalayak yang membaca puisi hasil karyanya tersebut.Misalnya sikap
persuasif atau mempengaruhi, memberikan petuah, dan sebagainya.
4. Amanat (Intention)
Amanat (intention) adalah pesan atau maksud penyair menulis puisi
tersebut.Amanat dapat dikatakan juga sebagai tujuan yang mendorong atau
memotivasi penyair untuk menulis puisi tersebut.
5. Enjambemen
Enjambemen adalah pengulangan frase atau kalimat dalam suatu larik yang
berasal dari kalimat di bagian akhir larik sebelumnya. Pemotongan frase
atau enjambemen ini dilakukan untuk memberikan penekanan pada bait
atau bagian tertentu.Selain itu, enjambemen digunakan sebagai penghubung
antara suatu bagian dengan bagian sebelumnya atau dengan bagian
setelahnya.
6. Perasaan (Feeling)
Perasaan (feeling) merupakan sikap penulis atau penyair terhadap tema yang
Ia angkat dalam puisinya, misalnya bahagia, bimbang, simpatik, dan
sebagainya.
7. Verifikasi (Rima)
Verifikasi (rima) merupakan bagian dari puisi yang terdiri dari rima dan
ritma.Rima yaitu persamaan bunyi pada bagian tengah, awal, maupun di
akhir puisi.Ritma adalah panjang-pendek, tinggi-rendah, serta kuat-
lemahnya bunyi (ritma).
BAB 2
PUISI
A. PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan bahasa yang terikat oleh
irama, matra, rima, kiasan, serta penyusunan larik dan bait, diungkapkan
dengan pilihan kata yang cermat dan tepat. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari
bahasa yang digunakan serta bentuknya yang berlarik membentuk bait,
letak tertata, dan tidak mementingkan ejaan. Keindahan sebuah puisi
dikarenakan struktur cerita, diksi, rima, irama dan pesan yang terkandung di
dalamnya.
c. Rasa
Rasa merupakan hal yang penting pada penciptaan puisi.Rasa dalam hal ini
adalah sikap penyair dalam merespon segala peristiwa yang kemudian
mengilhami dirinya untuk menciptakan puisi.
d. Amanat
Amanat adalah hal yang wajib terkandung dalam setiap puisi.Puisi sebagai
karya tidak hanya bersifat menghibur, melainkan juga media penyampaian
nasihat bagi pembacanya.
a. Rima
Rima atau irama adalah perulangan bunyi yang dinilai cukup penting dalam
puisi karena dengan adanya rima, puisi dapat terdengar berirama indah saat
dibaca.
b. Imajinasi
Imajinasi yang disampaikan lewat puisi berfungsi untuk mengajak pembaca
turut merasakan dengan pengalaman indera mereka sehingga apa yang
ditulis pengarang tergambar secara nyata di benak pembaca.
c. Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam puisi diperlukan untuk memberikan gambaran konotasi
kepada pembaca, memunculkan khayalan kepada pembaca yang nantinya
memudahkan mereka untuk memahami makna yang tersimpan dalam puisi
tersebut.
d. Diksi
Pilihan kata diperlukan oleh penyair agar segala pesan dapat disampaikan
secara tepat kepada pembacanya. Beberapa awam bisa jadi kurang mengerti
jika penyair menggunakan kata yang tidak konkret sehingga terkadang
diperlukan pemaknaan atau penjelasan kembali pada bait berikutnya untuk
memudahkan pembaca.
e. Tipografi
Tipografi adalah aturan teknis pada baris, bait yang tidak seluruhnya
dipenuhi dengan kata-kata. Hal ini dapat memunculkan pemaknaan baru
pada puisi tersebut khususnya bagi puisi kontemporer
C. JENIS-JENIS PUISI
Puisi diklasifikasikan menurut masa penciptaannya oleh penyair.Terdapat
dua kategori puisi yang secara umum sering digunakan sebagai metode
penentuan jenis puisi.Puisi lama dan puisi baru adalah dua jenis puisi yang
dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur teknisnya.
b. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b , setiap baris
berisi 8 -12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran
(pengantar), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi. Setiap bait berisi
empat baris.
Contoh pantun :
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit- sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
1) Pantun anak-anak
Pantun suka cita : pantun ungkapan gembira.
Burung merpati burung dara
Terbang menuju angkasa luas
Hati siapa takkan gembira
Karena aku naik kelas
Pantun duka cita : ungkapan kesedihan.
Memetik manggis di kotaKedu
Membeli tebu uangnya hilang
Menangis adik tersedu-sedu
Mencari ibu juga belum datang
2) Pantun remaja
Pantun nasib : pantun yang merefleksikan nasib atau keadaan
seseorang.
Tudung saji hanyut terapung
Hanyut terapung di air sungai
Niat hati hendak pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai
Lanjutkan Perjuangan.
Pantun percintaan : ungkapan untuk orang yang dicintainya.
Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kamu seorang
Pantun perceraian : ungkapan perpisahan.
Harum sungguh bunga melati
Kembang setangkai diwaktu pagi
Hancur sungguh rasa dihati
Sedang berkasih ditinggal pergi
3) Pantun orangtua
Pantun nasehat : pantun yang bermakna mengarahkan orang menjadi
lebih baik.
Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan saying orang tua
Selalu ada sepanjang masa
c. Karmina
Karmina adalah bentuk pantun yang sangat pendek.Karmina sering disebut
sebagai pantun kilat.Terdiri atas dua larik, yang pada larik pertama disebut
sampiran, sedangkan larik kedua disebut isi.
Contoh karmina :
d. Seloka
Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan.Seloka merupakan
bagian dari puisi Melayu Klasik yang berisis nasihat.Biasanya seloka ditulis
dalam dua atau empat baris, terkadang juga ditulis dalam enam baris.Seloka
termasuk dalam puisi bebas.
Contoh seloka :
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
e. Gurindam
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri didalamnya
terdapat bait yang terdiri dari dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam
banyak memuat nasihat kehidupan.Oleh sebab itu, pada masa lalu
masyarakat Melayu khususnya sering menggunakan gurindam sebagai
media menasihati generasi penerusnya.
Contoh Gurindam :
g. Talibun
Talibun (pantun genap) adalah jenis pantun yang terdiri dari bilangan genap
(6, 8, 10) baris pada tiap satu baitnya.
Contoh talibun :
h. Tamsil
Tamsil adalah kata-kata kiasan yang bersajak, berirama, dalam bahasa
banjar yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk baris-baris puisi
i. Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab berisi pujian-pujian tentang tingkah laku
seseorang yang mulia.
Contoh masnawi :
UMAR
Umar yang adil dalam perinya
Nyatalah pun adil sama sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Inilah yang benar dan sungguh
Dengan bedah antara isi dan alam
Ialah yang besar pada siang dan malam
Lagi pula yang menjauhkan segala syar
Imamullah di dalam Padang Masyar
Barang yang hak Ta’a katakan itu
Maka katanya yang sebenarny begitu
j. Ruba’i
Ruba’i adalah puisi Arab yang berisi tentang nasehat-nasehat bersifat
pemujaan.
Contoh ruba’i
MANUSIA
Subhanallah apa hal segala manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duri yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia
k. Kit’ah
Kit’ah adalah puisi Arab yang berisi nasehat bersifat mendidik.
Contoh Kit’ah :
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadalah kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang allah berfirman
Kulluman’alaihi famin, yaitu barang siapa yang di atas bumi itu
lenyap jua
l. Gazal
Gazal adalah puisi Melayu lama yang berasal dari sastra Arab-Parsi. Ciri-
ciri gazal :
Terdiri dari 8 baris
Setiap baris berisi perihal asmara
Tiap baris berakhir dengan kata yang sama
Contoh gazal :
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga,
Dan nyawaku pun, mana dari pada nyawa itu jauh ia juga,
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga,
Hanya jika pada nyawa itu hamper dengan sedia suka juga,
Nyawa itu yang menghidupkan senantiasa nyawa manusia juga,
Dan hilangkan cintanya pun itu kekasihku yang senantiasa juga,
Kekasihku itu yang mengenak hatiku dengan rahasia juga,
Bukhari yang ada serta nyawa itu ialah bahagia juga.
m. Nazam
Nazam adalah puisi lama yang berasal dari puisi Arab, telah ada lebih 100
tahun yang lalu. Nazam seakan-akan menyerupai nasyid tetapi ia boleh
didendangkan secara perseorangan atau berkumpulan secara spontan.
Kebanyakan lirik atau seni katanya berbentuk puisi lama mengandung
berbagai nasihat yang berkaian dengan ilmu tauhid,
Fardhu Ain, Sifat Rasul, dan sebagainya.
Ciri-ciri nazam :
Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait
Setiap baris terdiri dari 12 suku kata
Bersifat keagamaan, seperti memuji kebesaran Tuhan.
Contoh nazam :
Aku mula nazam ini dengan nama
Allah yang memberi fahaman agama
a. Balada
Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait,
dengan masing-masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih
rima a-b-a-b-b-c-b-c.
Contoh balada :
Balada Orang-orang Tercinta
(Karya : W.S Rendra)
b. Himne
Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan
atau tanah air.
Contoh himne :
Pahlawan Tanpa Lencana
c. Ode
Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang
yang berjasa. Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe
gaya bahasa yang anggun dan santun karena ditujukan untuk memuji.
d. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.
Contoh puisi epigram :
Lagu Kematian
Mati bagiku hanyalah istilah sementara esensinya sama saja karna hidup
dan mati tiada beda
Yang beda mampu tidak kita memaknai hidup dalam mati dan mati dalam
hidup
Sebab, manusia terlalu sibuk memperebutkan simbol ketuhanan tanpa
merengkuh sejatinya makna tuhan
e. Romansa
Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan
kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta
f. Elegi
Elegi adalah jenis puisi baru yang berisi kesedihan.
d. Satire
Satire adalah puisi baru yang berisi kritikan.
Contoh puisi satire :
Aku Bertanya
(Karya : WS Rendra)
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-
mangu dalam kaki dewi kesenian.
a. Distikon
Distikon adalah puisi yang terdiri atas dua baris dalam tiap baitnya.
Contoh distikon :
Pandanglah mata ibumu
Sayu namun penuh kasih sayang
Pandanglah mata ayahmu
Tegas namun penuh kasih sayang
Untukmu…mereka berjuang
Agar kelak kau sukses dunia akhirat
b. Terzina
Terzina adalah puisi yang terdiri atas tiga baris dalam tiap baitnya.
Contoh terzina :
Ayah…
Tajamnya matamu menyiratkan kekuatan
Dalam mendidik kami untuk tegap
Ayah..
Otot tanganmu tak pernah lelah
Membimbing kamu selalu maju ke depan
Terima kasih slalu kuucapkan
Atas semua pengorbanan dan letihmu
Semoga Tuhan selalu menjagamu
c. Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang terdiri dari 4 baris dalam tiap baitnya.
Contoh kuatrain :
d. Quint
Quint adalah sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam
setiap baitnya. Quint bersajak a-a-a-a-a.
Contoh quint :
HANYA KEPADA TUAN
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
kepada Tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya kisahkan
kepada Tuan
Yang pernah di resah gelisahkan
Satu-satu desiran
Yang saya dengarkan
Hanya dapat saya syairkan
kepada Tuan
Yang pernah mendengarkan desiran
Satu-satu kenyataan
Yang saya didustakan
Hanya dapat saya nyatakan
kepada Tuan
Yang enggan merasakan
(Or. Mandank)
e. Sektet (Sextet)
Sektet adalah sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam
buah kalimat dalam setiap baitnya.Sektet mempunyai persajakan yang tidak
beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya
tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi.
Contoh sextet
Pendaratan malam
(Karya Sitor Situmorang)
g. Stanza
Stanza adalah sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas
delapan buah kalimat.Stanza disebut juga oktaf.Persajakan stanza atau oktaf
tidak berurutan.
Contoh stanza :
Burung Hitam
(Karya: WS. Rendra)
Burung hitam manis dari hatiku
betapa cekatan dan rindu sepi syahdu.
Burung hitam adalah buah pohonan.
Burung hitam di dada adalah bebungaan.
Ia minum pada kali yang disayang
ia tidur di daunan bergoyang.
Ia bukanlah dari duka meski ia burung hitam.
Burung hitam adalah cintaku padamu yang terpendam
h. Soneta
Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari
kata latin Sono yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syarat
soneta (bentuknya yang asli) adalah sebagai berikut.
• Jumlah baris ada 14 buah.
• Keempat belas baris terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina.
• Jadi pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2 × 3.
• Kedua buah kuatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau oktaf.
• Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
• Octav berisi lukisan alam; jadi sifatnya objektif.
• Sextet berisi curahan, jawaban, atau kesimpulan sesuatu yang dilukiskan
dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
• Peralihan dari oktaf ke sektet disebut volta.
• Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
• Rumus dan sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.
AKU
Kalau sampai waktuku
Aku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api..
MAJU…
Sekali berarti
Sudah itu mati….
MAJU…
Bagimu Negeri
Menyediakan api….
Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang…
DOA
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
MAJU
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
KEPADA KAWAN
Sebelum ajal mendekat dan menghianat
Mencengkam dari belakang ketika kita tidak melihat
Selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa
Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada
Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam
Layar merah berkibar hilang dalam kelam
Kawan, mari kita putuskan kini di sini
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju
Jangan tembatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat
Tidak minta ampun atas segala dosa
Tidak memberi pamit siapa saja
Jadi
Mari kita putuskan sekali lagi
Ajal yang menarik kita, kan merasa angkasa sepi
Sekali lagi kawan, sebaris lagi
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu..!!
B. KARYA PUISI DARI PUTU OKA SOKANTA
MASA LALU
Bukanlah duka, ia juga bukan getir yang keruh
Bukan rindu, sesekali ya, rumah jauh yang kian menjauh
Bukan hanya album mengusang tapi tulang belakang
Masa lalu
Pohon yang merontokkan daun-daun dendam
menguning, kering diserap serabut bumi
PATUNG LIBERTY
Kutatap patung Liberty
Teringat puisi tinggal di bui
BUNG AGAM
engkau tidak pernah pergi
di manapun engkau kini
tertinggal puisi
tumbuh menggedor tirani
mencatat latini, bandar betsi, reformasi
kembaramu memahatkan puisi
hingga batas keampuhan insan
C. KARYA PUISI DARI TAUFIK ISMAIL
KARANGAN BUNGA
SALEMBA
Alma Mater, janganlah bersedih
Bila arakan ini bergerak pelahan
Menuju pemakaman
Siang ini.
Anakmu yang berani
Telah tersungkur ke bumi
Ketika melawan tirani.
MASMUR PAGI
Kata-kata masmur ini
timbul dari asap dapur
yang mengepul ke sorga
dan di atas tungku dapur itu
istriku merebus susu -
rahmat-Mu yang pertama.
Kata-kata masmur ini
lari ke lembah-lembah
dan di tepi cakrawala
mereka kawini sepi
yang lama menantinya.
Lembu-lembu masuk ke air
mengacau air yang jernih
menentang senja
dan hari kiamat.
Maka
di udara yang segar
bersebaranlah bau minyak wangi
dari jubah malaekat,
Tubuh-Mu yang indah
Kaubaringkan di gunung yang tinggi
DOA MALAM
Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu
SRETENSKI BOULEVARD
Di sepanjang Sretenski Boulevard
kuseret langkahku
dan kebosananku.
Di Sretenski Boulevard
di bangku panjang
di antara pasangan berciuman
dan orang tua membaca buku
kuhenyakkan tubuhku yang lesu
kuhenyakkan kebosananku.
Maka
sambil diseling memandang
pasangan yang lewat bergandengan
dan ibu mendorong bayi dalam kereta
kupandang pula di depanku
kelesuanku dan kejemuanku.
SUNGAI MOSKWA
Di hari Minggu
Valya tertawa
dan rambutnya yang pirang
terberai.
Berpuluh pohonan
tumbuh di dua tepi sungai
bagai jumlahnya dosa kami.
Semua daun
berubah warna.
Musim gugur sudah tiba.
Valya tertawa
dadanya terguncang
di dalam sweaternya.
Musim gugur sudah tiba.
E. KARYA PUISI DARI SAPARDI DJOKO DARMONO
KITA SAKSIKAN
AYAH
Ayah, aku sangat mengagumimu
Lelaki yang pantang menyerah untukku
Empatimu padaku sungguh besar
Semangatmu tak pernah padam
Akhlak muliamu membangun moralku
Nyawamu menyatu dalam darahku
Dekapanmu menghangatkanku
Engkau yang terbaik bagiku
Rembulan pun mengakui hal itu
Jujur, engkau sangat berharga bagiku
Usahamu membuatku tersenyum
Niat baikmu tulus padaku
Inginku meniru sifatmu, Ayah
Kadang, aku juga membencimu
Lakumu kadang tak seturu kehendakku
Aku kadang kau bentak dan marahi
Namun, meskipun demikian
Aku yakin semua itu yang terbaik untukku
Lalu terus terang
Aku sangat berterimakasih padamu
Ini curahan hatiku untukmu
Aku sangat menyayangimu
CINTA
Cinta
Harapan orang di pertaruhkan untukmu
Rela pengorbanan untukmu
Ingin aku memilikimu
Sangkaku
Tentramnya hidupku jika memilikimu
Oh, tuhan
Fikiranku mulai membahas tentang cinta
Akhirnya
Langkahku tentang cinta terhenti
Fikiranku membayangkan
Akan hal buruk dari cinta
Respon buruk terdengar di telingaku
Oh, Ternyata cinta juga membawa hal buruk
Nyatanya sekarang
Diriku mulai memahami
Rasa cinta itu tak selamanya menyenangkan
Akan tetapi, itu mungkin
Hanya sekedar pelampiasan
Agar dapat memilikimu
GURU
Guruku
Ragaku berterimakasih padamu
Atas jasamu pada kami
Ceramahmu bak pelita bagiku
Engkaulah pahlawan bagiku
Aku tak menyangka
Untuk kami, kau relakan waktumu
Relakan ilmu yang kau punya
Entah kenapa engkau melakukannya
Letih dan lesu yang kau rasakan
Lantas, apakah ini semua untukku?
Iya
Aku yakin ini untukku
Maaf
Aku kadang menyia-nyiakanmu
Relakan engkau bagaikan radio
Usang dan tak berguna
Namun aku tahu
Dirimu selalu memaafkanku
Untukmu surat ini kusampaikan
Raga ini sungguh berterimakasih padamu
Inilah aku, didikan darimu
PUJAAN HATI
Pujaan hatiku
Rasa ini sungguh mendalam padamu
Inginku memilikimu
Lalu, kucoba mendekatimu
Lengkap rasanya
Ada kamu di sampingku
Hanya saja
Aku merasa kau tak mengerti perasaanku
Tulusnya cintaku padamu
Izinkan aku memilikimu
Jarak tak akan jadi pemisah
Ego tak akan jadi masalah
Bagiku tak ada yang lain selain dirimu
Untukmu kutulis surat ini
Aku sayang padamu
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Drs. Budi. 2015. Kumpulan Puisi-Pantun & Peribahasa.
Semarang : Widya Karya
SUMBER BACAAN
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-puisi-baru
https://bahasa.foresteract.com/antologi-puisi/
https://www.studiobelajar.com/puisi-lama/
http://walpaperhd99.blogspot.com/2013/11/puisi-baru-jenis-jenis-puisi-baru.html
http://tugassekolah73.blogspot.com/2016/03/kumpulan-puisi-penyair-ternama-indonesia.html