Npm : 224010644
2. Unsur fisik
a) Diksi
Diksi adalah pilihan kata-kata atau istilah yang digunakan dalam suatu tulisan atau puisi.
Diksi sangat penting dalam menentukan nada, suasana, dan makna dari sebuah karya sastra.
Pada bait pertama baris kedua terdapat kata panorama Kata ini merujuk pada pemandangan
alam yang luas dan indah.
Pada bait pertama baris ketiga terdapat kata kilauan Kata ini memberikan kesan keindahan dan
kemilau dalam menggambarkan kekayaan alam Indonesia.
Nusantaraku begitu indah
Pada bait kedua pada baris ketiga terdapat kata pijakan Pilihan kata "pijakan" dalam bait puisi
memberikan kesan bahwa Nusantara adalah tempat yang dihuni oleh berbagai kelompok sosial
dan budaya, yang berdiri di atas tanah yang sama, menciptakan gambaran tentang keragaman
dan persatuan fisik di negara tersebut.
Pada bait keempat baris kedua terdapat kata deru Kata ini digunakan untuk menggambarkan
suara keras dan kuat dari ombak laut, menciptakan gambaran tentang kekuatan alam
b) Pengimajian/imaji
Pengimajian merupakan kata atau susunan kata yang dapat menggungkapkan pengalaman
indrawi, seperti penglihatam, pendengaran, dan perasaan.
Pada bait pertama baris kedua Gerbang menuju panorama hijau nan biru ini adalah imaji
tentang pemandangan yang luas dengan warna hijau yang melambangkan keanekaragaman
alam dan biru yang melambangkan keindahan lautan.
Pada bait pertama baris keempat Pohon-pohon rimbun kini menjadi kota Ini menciptakan
gambaran visual tentang bagaimana pepohonan yang lebat menjadi bagian dari perkembangan
kota, menggambarkan harmoni antara alam dan perkotaan
Pada bait ketiga baris kedua Pandanganku akan indahmu bagai menembus langit Pengimajian
ini memberikan gambaran tentang pandangan yang sangat indah, hampir seperti mencapai
langit, menciptakan gambaran tentang keindahan alam yang mengagumkan
Pada bait ketiga baris ketiga Enggang terbang di senja yang jingga Imaji tentang burung
Enggang yang terbang di langit senja yang berwarna jingga menciptakan gambaran visual yang
indah tentang kebebasan dan keindahan alam
Pada bait keempat baris keempar Menggetarkan jiwa yang sunyi Ini adalah imaji tentang
bagaimana alam dapat memengaruhi perasaan manusia, menciptakan gambaran emosional
yang kuat.
Melalui pengimajian yang indah dan kuat dalam bait-bait ini, penyair mengajak
pembaca untuk merenungkan dan merasakan keindahan dan kekayaan Nusantara, serta
dampaknya pada perasaan manusia. Imaji-imaji ini membantu menghidupkan puisi dan
menciptakan pengalaman pembaca yang mendalam.
c) Kata konkret
Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra, memungkinkan munculnya
imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang
Pada bait keempat terdapat kata ombak Kata ini merujuk pada fenomena konkret berupa
gelombang laut.
Pada bait kelima baris kedua bunga kabar Meskipun ini menggunakan istilah "bunga" secara
kiasan, dalam konteks puisi ini, ini masih mengacu pada sesuatu yang konkret, seperti berita
atau pesan yang menghantarkan kabar baik.
Pada bait kelima baris ketiga Bunga gladiol Ini adalah jenis bunga secara konkret yang
disebutkan dalam puisi sebagai simbol pertumbuhan dan keberlanjutan.
Kata-kata konkret dalam puisi ini membantu membangun citra dan penggambaran yang
lebih jelas tentang alam dan budaya Indonesia. Ini memungkinkan pembaca untuk
membayangkan objek-objek dan fenomena yang dijelaskan dalam puisi dengan lebih baik.
d) Majas/gaya Bahasa
Majas yaitu Bahasa kias yang dapat meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Dalam puisi tersebut menggunakan gaya Bahasa perbandingan dan
Pada bait pertama baris pertama Nusantara kota mercusuar Indonesia termasuk kedalam
metafora Dalam baris ini, "Nusantara" dibandingkan dengan sebuah "kota mercusuar,"
menggambarkan Indonesia sebagai pusat perhatian atau panduan bagi negara-negara di
sekitarnya.
Pada bait ketiga baris kedua Indahmu bagai menembus langit termasuk dalam asosiasi Dalam
baris ini, terdapat perbandingan antara keindahan Nusantara dengan kemampuan "menembus
langit," yang menekankan betapa luar biasanya keindahan alam Indonesia
Pada bait ketiga baris keempat Kepakan sayapnya arungi langit Nusantara termasuk dalam
personifikasi. kata "sayapnya" memberikan sifat manusiawi pada burung Enggang,
mengekspresikan kebebasan dan perjalanan yang luas.
e) Rima
Puisi ini tidak mengikuti pola rima yang khas atau pola rima yang berulang dalam setiap
bait atau baris. Rima adalah pola berulang dari suara akhir kata atau suku kata dalam puisi yang
membentuk pola bunyi yang teratur. Dalam puisi ini, penyair lebih fokus pada penggunaan
bahasa, imaji, dan pesan daripada pada pola rima yang ketat. Sebagian besar puisi modern,
termasuk yang menggunakan bahasa Indonesia, sering tidak mengikuti pola rima tradisional
yang ketat. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada penggunaan bahasa yang indah dan
pengungkapan makna.
f) Tipografi
Puisi ini tidak memiliki tampilan tipografi karena tampilan tipografi biasanya hanya
diterapkan pada teks yang dicetak atau ditampilkan secara digital dengan pengaturan khusus.
Dalam bentuk tulisan teks sederhana. Tipografi seperti jenis huruf, ukuran huruf, warna huruf,
gaya huruf, spasi antar baris, dan tata letak tidak dapat diterapkan atau dilihat secara langsung.
Namun dalam puisi tersebut dalam penulisan baris-baris puisi memberikan ritme dan gambaran
estetika yang membantu dalam penghayatan puisi.
3. Unsur batin
a) Tema
Tema dalam puisi tersebut adalah keindahan dan kekayaan alam Nusantara, persatuan
berbagai suku bangsa di Indonesia, serta rasa syukur terhadap warisan leluhur dan
keberagaman budaya yang ada dalam negeri. Puisi ini juga mencerminkan semangat
nasionalisme dan cinta terhadap tanah air.
b) Amanat
Amanat yang terkandung dalam puisi tersebit adalah hendaknya kita untuk mencintai,
merawat, dan bersatu dalam keragaman Nusantara, serta menjaga semangat nasionalisme dan
rasa syukur terhadap negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA