Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Wayan Winati.........................................................

NUPTK :3957-7446-4630-0062........................................................
Asal Sekolah :.S M P Negeri 3 Penebel......................................................

LK1.3a Menganalisis Struktur Fisik Puisi

1. Bacalah puisi berikut.


2. Analisislah struktur fisik di dalam puisi tersebut.
3. Masukkanlah hasil analisis Saudara dalam rubrik yang tersedia!

Nyanyian Gerimis
karya Soni Farid Maulana

Telah kutulis jejak hujan


Pada rambut dan kulitmu yang basah. Kuntum
Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu
Dipetik hangat percakapan juga gerak sukma
Yang saling memahami gairah terpendam
Dialirkan sungai ke muara

Sesaat kita larut dalam keheningan


Cinta membuat kita betah hidup di bumi
Ekor cahaya berpantulan dalam matamu
Seperti lengkung pelangi
Sehabis hujan menyentuh telaga

Inikah musim semi yang sarat nyanyian


Juga tarian burung-burung itu?
Kerinduan bagai awah gunung berapi
Sarat letupan. Lalu desah nafasmu
Adalah puisi adalah gelombang lautan
Yang menghapus jejak hujan
Di pantai hatiku. Begitulah jejak hujan
Pada kulit dan rambutmu
Menghapus jarak dan bahasa
Antara kita berdua
1988 

No. Aspek Struktur Fisik Puisi


Tipografi yang dipakai pada puisi ‘Nyanyian Gerimis ‘ terlihat
menonjol,tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya yang tidak sejajar satu
sama lain, sehingga puisi hanya memakai sedikit tanda baca,yang
sangat menentukan makna dari puisi tersebut,meskipun hanya
merupakan unsur keindahan indrawi. Selain itu,puisi ini menggunakan
huruf besar pada awal baris dan tanda titik pada baris kedua, yang
dilanjutkan dengan kata ‘kuntum ‘yang diawali dengan huruf
besar,sepertinya menonjolkan kata ‘kuntum’ yang bermakna seorang
yang kesepian yang semakin rindu. Hal itu tertulis dalam puisi ;
‘Telah kutulis jejak hujan
Pada rambut dan kulitmu yang
basah.Kuntum
Demi kuntum kesepian yang
Mekar seluas kalbu’
Bentuk barisnya tidak rata seperti melengkung,yang digambarkan oleh
penyair bahwa sorot mata yang begitu indah sehingga bentuk puisi
disesuaikan dengan isi dari puisi tersebut yaitu gelombang lautan
1 Tipografi
sehingga tipografinya bergelombang dan tidak beraturan, seperti
berikut:
Sarat letupan .Lalu desah
nafasmu
Adalah puisi adalah gelombang
Lautan
Yang menghapus jejak
hujan
Pada baris berikut;

Di panatai hatiku. Begitulah jajak hujan


Pada kulit dan rambutmu
Menghapus jarak dan
bahasa
Antara kita berdua
Hal ini sengaja dibuat baris yang tidak lurus tetapi tersusun
melambangkan penyelesaian yang selaras antara penyair dengan si dia.

Diksi yanag digunakan penyair dalam puisi di atas yaitu menggunakan


kata-kata yang sulit dipahami bila kita membaca hanya sekali
saja,contohnya penyair menggunakan kata’” berpantulan kata” yang
menggambarkan pancaran berbinar-binar dan juga ‘tarian burung-
2 Diksi
burung’ serta kata ‘pantai yang indah’ digabungkan dengan
‘hatiku’,yang menggambarkan makna keindahan yang tak terhingga.
Pengimajinasian atau citraan yang terdapat dalam puisi di atas adalah
1. Citraan penglihatan, pada bait pertama ;
/Telah kutulis jejak hujan /
/Pada kulit dan rambutmu yang basah /

2. Citraan perasaan;
/Yang saling memahami gairah terpendam/
Pengimajian/ /Cinta membuat kita betah hidup di bumi/
3
citraan /Menghapus jarak dan bahasa antara kita berdua/

3. Citraan pendengara;
/Sesaat kita larut dalam keheningan/
/Sarat letupan/
/Lalu desah nafasmu/

Majas atau gaya bahasa yang terdapat dalam puisi ‘Nyanyian Gerimis’
adalah;
1. Majas personifikasi seperti:
/Telah kutulis jejak hujan/
/kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu/
/dipetik hangat percakapan/
/menghapus jejak hujan/

2. Majas metafora,seperti;
/Ekor cahaya berpantulan/

Majas/Gaya 3. Majas smile;


4
bahasa /Seperti lengkung pelangi/
/kerinduan bagai awah gunung berapi/

4. Majas hiperbola;
/… mekar seluas kalbu/

5
Rima yang digunakan adalah rima yang tidak teratur,sebab penyair
lebih mementingkan isi puisi.
Rima/irama a. Rima bait pertama ;a-u-u-a-a-a
b. Rima bait kedua ; a-i-u-i-a
c. Rima bait terakhir ; a-u-i-u-a-a-a-u-a-a.
Irama pada puisi ” Nyanyian Gerimis” menggunakan irama perlahan,
penuh penghayatan dan syahdu.

Kata konkret yang digunakan penyair dalam puisi ‘nyanyian


gerimis’ ,adalah;
/kuntum demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu/
,melambangkan kerinduan yang tidak tertahankan.

/yang saling memahami gairah terpendam/,


melambangkan seakan saling merasakan kerinduan walaupun dalam
angan-angan.
Kata konkret
6
/sesaat kita larut dalam keheningan/
, menggambarkan seseorang yang membayangkan kekasihnya dalam
suasana yang sepi dan sunyi.

/ekor cahaya berpantulan dalam matamu/


melambangkan mata sang kekasih berbinar-binar penuh bahagia.

/kerinduan bagai awah gunung berapi/


menggambarkan kerinduan yang sangat mendalam tidak tertahankan.

LK1.3b Menganalisis Struktur Batin Puisi

1. Bacalah puisi berikut.


2. Analisislah struktur batin di dalam puisi tersebut.
3. Masukkanlah hasil analisis Saudara dalam rubrik yang tersedia!

Hujan Bulan Juni


karya Sapardi Joko Damono

Tak ada yang lebih tabah


Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak


Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Taka ada yang lebih arif


Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
(Hujan Bulan Juni, 1994)
 

No. Aspek Struktur Batin Puisi

Tema yang terdapat dalam puisi ‘Hujan Bulan Juni’ adalah perasaan
1. Tema cinta dan rindu yang tidak tersampaikan dan tertahan kepada
tambatan hatinya, karena disembunyikan

Perasaan penyair diungkapkan melalui struktur fisik yaitu pilihan


kata,majas,pencitraan,tipografi dari puisi tersebut untuk
menunjukkan perasaan rindu atau cinta yang ditahan ,yang pada
2. akhirnya tidak diungkapkan kepada seseorang. Penyair dengan tabah ,
Perasaan
arif dan bijak dalam menghadapi hal tersebut.

Nada puisi ‘Hujan Bulan Juni’ yaitu sendu, karena merupakan


3. lambang perasaan cinta dan rindu yang ditahan , yang pada akhirnya
Nada
memilih untuk tidak menyampaikan perasaannya tersebut kepada
pujaan hatinya.

Amanat puisi ‘Hujan Bulan Juni’ adalah ;


1. Ketabahan,kearifan, dan kebijaksanaan yang harus dimiliki
4. Amanat
seseorang dalam menghadapi suatu masalah.
2. Kita tidak boleh terlalu larut dalam keadaan sedih.
3. Sebaiknya lupakanlah dengan segera perasaan yang membuat
kita tidak nyaman.

Anda mungkin juga menyukai