Anda di halaman 1dari 2

1) Ciri-Ciri Demokrasi

Negara penganut sistem pemerintahan demokrasi biasanya memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
1. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat
Segala keputusan yang akan atau sudah diambil harus berdasarkan aspirasi dan kepentingan seluruh
warga negara, bukan atas dasar kepentingan suatu kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya
Tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme di dalam masyarakat.
2. Menjalankan Konstitusi
Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan kekuasaan rakyat, harus dilakukan
berdasarkan konstitusi. Hal tersebut tertuang di dalam penetapan Undang-Undang, dimana hukum
harus berlaku secara adil bagi seluruh warga negara.
3. Adanya Perwakilan Rakyat
Dalam sistem demokrasi terdapat lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi untuk menyampaikan
aspirasi rakyat kepada pemerintah. Di Indonesia, lembaga ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) yang dipilih melalui pemilihan umum sehingga kekuasaan serta kedaulatan rakyat diwakili oleh
anggota dewan terpilih.
4. Adanya Sistem Partai
Di negara demokrasi, biasanya memiliki beragam partai politik. Partai merupakan salah satu sarana
dalam pelaksanaan sistem demokrasi. Melalui suatu partai, rakyat dapat menyampaikan aspirasinya
kepada pemerintah secara sah. Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah sesuai
atau tidaknya dengan aspirasi dan kepentingan warganya. Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat
dalam mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara maupun pemimpin daerah.

Sebagai negara demokrasi, demokrasi Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Demokrasi yang dianut di
Indonesia adalah demokrasi  berdasarkan Pancasila, yang ciri dan cirinya memiliki penafsiran dan
pandangan yang berbeda-beda dan masih terus berkembang. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
nilai-nilai dasar Demokrasi Konstitusional 1945 termaktub dalam Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dilaksanakan secara
langsung atau tidak langsung (melalui perwakilan) oleh masyarakat melalui proses pemilihan umum
yang langsung, umum,  rahasia, jujur, dan adil.
Indonesia juga menggunakan Sistem demokrasi Presidensial yaitu penyelenggaraan pemilihan presiden
secara langsung melalui pemilihan umum (pemilu). Dengan dipilihnya presiden secara langsung oleh
rakyat, maka presiden terpilih tersebut akan mendapatkan mandat secara langsung oleh seluruh
rakyatnya. Haniah Hanafie dan Suryani, dalam bukunya Politik Indonesia (2007), Indonesia juga
pernah memakai sistem demokrasi parlementer pada 14 November hingga 12 Maret 1946. Ini terjadi
di bawah kepemimpinan Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir.

2) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah kelanjutan dari study
sebelumnya. Di Perguruan Tinggi diajarkan lebih mendetail sampai ke akar-akarnya. Dasar mengapa
Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai tingkat Perguruan Tinggi adalah Pasal 37 ayat (1) dan
(2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi penting untuk dipelajari karena agar
mahasiswa dapat mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia, mahasiswa
menjadi pribadi yang dapat berfikir kritis, mahasiwa menjadi pribadi yang bertoleransi tinggi,
mahasaiswa menjadi pribadi yang cinta damai, dan mahasiswa dapat menjadi sosok yang mengenal
dan berpartisipasi dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.

3) Secara umum pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran warga


negara dan berwawasan kenegaraan, serta perilaku dan sikap cinta tanah air, dengan bersendikan
wawasan nusantara, kebudayaan bangsa, serta ketahanan nasional yang ada dalam diri calon
penerus bangsa yang saat ini sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuaan, teknologi,
serta seni.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan lain adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
berbudi luhur, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung  jawab, produktif, serta sehat
jasmani dan rohani, yang memegang peran penting dalam keberlangsungan bangsa dengan
menambah wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan. Pendidkan kewarganegaraan sangat
penting untuk diajarkan oleh anak didik bangs akita sendiri. Pendidikan kewargnegaraan tidak
hanya harus diajar tetapi juga harus dilaksanakan, karena Pendidikan kewarganegaraan juga
membawa ajaran dari Pancasila yang juga harus kita amalkan baik perbuatan atau segala
macamnya.

4) A. Wawasan menggambarkan cara pandang atau cara melihat dari seorang individu. Nusantara
berasal dari kata nusa (pulau atau kesatuan kepulauan) dan antara (berada di antara, diapit oleh,
atau berada di tengah-tengah). Nusantara merupakan istilah yang dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di antara dua
benua (Asia dan Australia) serta di antara dua Samudra (Hindia dan Pasifik). Menurut Lembaga
Ketahanan Nasional tahun 1999, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau
golongan tertentu. serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Karena
definisi inilah, wawasan nusantara dijadikan landasan geopolitik Indonesia (Menristek Dikti,2016).
B. Upaya yang yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
memahami eksistensi negara Indonsia sebagai wawasan nusantara negara kepulauan dengan batas-
batas wilayah sebagaimana yang terdapat dalam Deklarasi Djuanda yang telah menyatukan
wilayah laut In dosnesia dengan tidak lagi memberi ruang pada kantong-kantong laut nternasioanl
yang berada diantara pulau-pulau Indonesia. Dengan mengenal wilayah laut setiap warga negara
Indonesia akan tumbuh semangat nasionalisme untuk mencintai dan mempertahankan keutuhan
wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia. Keinginan tersebut dapat dilakukan lewat pendidikan
Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan disemua tingkatan pendidikan maupun
pada pendidikan non formal dengan memperkenalkan eksistensi wawasan nusantara yang banyak
memiliki potensi yang dapat menghidupi masyarakat Indonesia, dan juga memperkenalkan kepada
semua warga negara tentang kerawanan-kerawanan wilayah Republik Indonesia dalam menghadapi
negara-negara lain terutama negara yang ada dalam batas-batas dengan wilayah negara kita.

Anda mungkin juga menyukai