Anda di halaman 1dari 4

Jawaban :

1.menurut analisis saya geopolitik Indonesia mewujudkan diri dalam bentuk wilayah Kepulauan
Nusantara dengan letak geografis posisi silang antardua benua dan samudra. Wilayah Kepulauan
Nusantara merupakan kesatuan utuh wilayah dengan batas yang ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan pulau-pulau. Letak geografis posisi silang Nusantara menjadikannya
perlintasan pengaruh ekonomi, sosial, dan budaya dari berbagai penjuru dunia. Maka dari itu,
Indonesia harus bersifat terbuka dan mampu beradaptasi terhadap pengaruh luar serta harus
punya dasar jati diri sebagai penyaring sehingga tak mudah terseret arus pengaruh luar. Selain
itu, Indonesia turut memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar, penduduk yang banyak
sebagai SDM dan tenaga kerja, pasar yang besar bagi produk industri modern yang turut menjadi
daya tarik bagi kepentingan luar negeri. Maka dari itu, Indonesia harus bisa memantapkan
kekuatan fisik dan mentalnya dengan strategi politik luar negeri bebas aktif dan dasar negara
Pancasila. Dalam hal tata organisasi, Indonesia memiliki inti organisasi, yakni UUD 1945 yang
meliputi bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah negara, sistem pemerintahan, dan
sistem perwakilan. Bentuk negara Indonesia, yakni Negara Kesatuan

Referensi : MKDU4111 Modul 2 Hal. 2.14

2.peran saya sebagai seorang mahasiswa yaitu memberikan masukan, menyatakan keinginan dan
tuntutan, sedangkan pemerintah berfungsi menentukan kebijakan yang berupa keputusan politik.
Selain itu sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
(ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta berupa fisik dan non fisik yaitu
sebagai berikut :

1.Bela negara secara fisik menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini
pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih (Ratih), meskipun
konsep Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari UndangUndang No. 20 Tahun 1982. Rakyat
Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Perlawanan
Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lain-lain. Rakyat Terlatih
mempunyai empat fungsi, yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat, Keamanan
Rakyat, dan Perlawanan Rakyat.
2.Sedangkan bela negara nonfisik menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi
Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksed menanamkan semangat kebangsaan dan
cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal (sekolah
dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal (sosial kemasyarakatan). Berdasarkan hal itu maka
keterlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi

(Referensi : MKDU4111 Modul 3 Hal 3.15 – 3.17 )

3.Menurut analisis saya penyebab muncul ATHG yang bisa memecah belah NKRI adalah apabila
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan mempengaruhi Ketahanan Nasional dari
bidang :

1.Ketahanan Ekonomi seperti mengancam, menganggu dan menghambat seluruh kegiatan


pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sumber produksi, yaitu bumi, sumber alam.
tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen produksi serta distribusi barang dan jasa.

2.Ketahanan politik seperti mengancam, menganggu dan menghambat pemerintah dalam


mempertahankan pola atau norma yang berlaku, pengaturan dan penyelesaian ketegangan,
penyesuaian keadaan, pencapaian tujuan, dan penyatuan sistem sosial.

3.Ketahanan Sosial Budaya seperti mengancam, menganggu dan menghambat kehidupan sosial-
budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu cinta tanah
air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

4.Ketahanan pertahanan keamanan seperti mengancam, menganggu dan menghambat dalam


mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan

(Referensi MKDU4111 Modul 3 Hal 3.6 – 3.7)

4.cara memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan ideologi
Indonesia adalah dengan cara memegang teguh ideologi dan nilai-nilai Pancasila yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan negara yang dapat
diwujudukan dalam :

1.Ketahanan politik merupakan kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia dengan sistem
demokrasi yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem politik
tersebut mampu memelihara kondisi politik yang sehat dan dinamis dan mampu menerapkan
politik luar negeri bebas dan aktif. Kehidupan politik bisa dibedakan menjadi dua, yakni
masyarakat dan pemerintah. Masyarakat berperan dalam memberikan masukan, menyatakan
keinginan dan tuntutan, sedangkan pemerintah berfungsi menentukan kebijakan yang berupa
keputusan politik. Kehidupan politik yang sehat adalah ketika partisipasi masyarakat kuat dan
peraturan yang dibuat pemerintah mampu mengakomodir keberagaman aspirasi masyarakat.
Sistem politik dibangun supaya mampu memenuhi lima fungsi, yakni mempertahankan pola atau
norma yang berlaku, pengaturan dan penyelesaian ketegangan, penyesuaian keadaan, pencapaian
tujuan, dan penyatuan sistem sosial. Kemampuan sistem politik dalam menjalankan perannya
tersebut menunjukkan tingkat geostrategik politik suatu bangsa dan negara selain mewujudkan
stabilitas politiknya.

2.Ketahanan ekonomi merupakan kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia dengan


membangun demokrasi ekonomi yang berlandaskan Pancasila. Sistem ekonomi ini akan mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan kemandirian
ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi demi mewujudkan kemakmuran rakyat yang
adil dan merata. Ekonomi dalam konteks kenegaraan adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam pengelolaan sumber produksi, yaitu bumi, sumber alam. tenaga kerja, modal,
teknologi dan manajemen produksi serta distribusi barang dan jasa.

3.Ketahanan sosial-budaya merupakan kondisi kehidupan sosial-budaya bangsa yang dijiwai


kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Sosial-budaya mencakup
dua aspek, yakni masyarakat dan kebudayaan. Sistem sosial-budaya berdasar pada sistem
masyarakat dengan unsur dasar sistem kebudayaan. Dalam hal masyarakat, masyarakat
membentuk organisasi sosial yang kemudian mengembangkan norma sosial yang meliputi
kehidupan normatif, status, kelompok sosial, dan institusi.
4.Ketahanan pertahanan keamanan merupakan kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan bela
negara seluruh rakyat negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

(Referensi MKDU4111 Modul 3 Hal 3.6 – 3.7)

Anda mungkin juga menyukai