Anda di halaman 1dari 18

Ketahanan dalam Bidang Idiologi

Ketahanan idiologi diartikan sebagai


kondisi dinamik kehidupan idiologi bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung
kemampuan dan kekuatan nasional dalam
menghadapi AGHT dari dalam dan luar,
langsung-tidak langsung, dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan idiologi
bangsa dan negara RI.
Pembinaan ketahanan nasional dibidang ideologi
dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Pengamalan Pancasila secara objektif terus
ditingkatkembangkan.
2. Pancasila sebagai idiologi terbuka perlu terus
direlevansikan dan diaktualisasikan nilai
instrumentalnya.
3. Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan
nusantara yang bersumber pada Pancasila harus
terus dikembangkan dan ditanamkan dalam
masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia dan dasar negara RI
harus dihayati dan diamalkan secara
nyata untuk menjaga kelestarian dan
keampuhannya demi terwujudnya tujuan
nasional dan cita-cita bangsa Indonesia.
5. Pembangunan sebagai pengamalan
Pancasila harus lebih menunjukkan
keseimbangan lahir dan batin untuk
menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekularisme.
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan
pada anak didik baik dalam pendidikan
formal maupun informal
Ketahanan dalam Bidang Politik
Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks ketahanan
nasional, yang meliputi dua bagian utama, yaitu politik dalam
negeri dan politik luar negeri.
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu
sistem, yang unsur-unsurnya terdiri dari:
1. struktur politik, merupakan wadah penyaluran aspirasi berupa
kepentingan masyarakat dan pengaderan pimpinan nasional;
2. proses politik, merupakan suatu rangkaian pengambilan
keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun
kepentingan umum yang bersifat nasional;
3. budaya politik, merupakan pencerminan dari aktualisasikan hak
dan kewajiban rakyat dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara.
4. Komunikasi politik, merupakan suatu hubungan timbal balik
antarberbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri
adalah sebagai berikut.
1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan
hukum.
2. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat yang tidak menyangkut
nilai dasar sehingga tidak antagonistis.
3. Kepemimpinan nasional mengakomodasikan
aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Terjalinnya hubungan timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat dan
antargolongan.
• Politik luar negeri adalah salah satu sarana
pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan
Pembukaan UUD 1945, yakni melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, keadilan sosial serta anti penjajahan. Politik luar
negeri ini merupakan bagian integral dari strategi
nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu
sarana pencapaian tujuan nasional.
• Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan
aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak pada
kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa. Aktif berarti tidak pasif,
yakni peranan Indonesia dalam percaturan internasional
tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek percaturan
internasional, tetapi berperan atas dasar cita-cita bangsa
yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
Ketahanan pada aspek Iuar negeri adalah sebagai berikut.
1. Hubungan luar negeri ditujukan lebih meningkatkan kerja
sama internasional dalam berbagai bidang atas dasar saling
menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia di
luar negeri.
2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas
dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerja sama
antarnegara berkembang dan negara berkembang dan
negara maju.
3. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas.
4. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.
5. Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil
ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan
perjanjian perdagangan internasional serta kerja sama
dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.
6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu
dilaksanakan dengan pembenahan secara menyuluruh
terhadap sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan calon
diplomat.
7. Perjuangan bangsa Indonesia di dunia perlu ditingkatkan.
Ketahanan dalam Bidang Ekonomi

• Perekonomian adalah salah satu aspek


kehidupan nasional yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat yang
meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi
barang dan jasa.
• Sistem perekonomian yang dianut bangsa
Indonesia mengacu pada UUD 1945, yaitu
sistem perekonomian Indonesia disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara.
• Ketahanan ekonomi diartikan suatu kondisi dinamik
kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
AGHT dari dalam dan luar, langsung-tidak langsung, untuk
menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan
negara Indonesia.
• Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan
perlu upaya pembinaan terhadap berbagai hal yang dapat
menunjangnya, antara lain sebagai berikut.
1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi
kerakyatan.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight
liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi
kuat, sistem etatisme yang menunjukkan negara dan
aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mematikan
potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara, dan pemusatan kekuaaan ekonomi pada satu
kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
saling menguntungkan dalam keselarasan dan
keterpaduan antar sektor pertanian dan perindustrian.
4. Perkembangan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha
bersama atas dasar asas kekeluargaan di bawah
pengawasan anggota masyarakat dan mendorong
peran serta masyarakat secara aktif
5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-
hasilnya senantiasa dilaksanakan melalui
keseimbangan dan keselarasan pembangunan
antarwilayah dan antarsektor.
6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara
sehat dan dinamis dalam mempertahankan dan
meningkatkan eksistensi dan kemandirian
perekonomian nasional, dengan memanfaatkan
sumber daya nasional secara optimal.
Ketahanan Bidang Sosial Budaya

• Ketahanan bidang sosial dan budaya


diartikan sebagai suatu kondisi dinamik
budaya bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan dan kekuatan
nasional dalam menghadapi AGHT dari
dalam dan luar, langsung-tidak langsung,
dalam rangka menjamin kelangsungan
kehidupan sosial budaya bangsa dan
negara RI.
• Wujud ketahanan sosial budaya tercermin
dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan
Pancasila, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta
tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera
dalam kehidupan yang serba selaras, serasi,
seimbang, dan kemampuan menangkal
penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
Ketahanan dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Hakikat ketahanan pertahanan dan
keamanan adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta
upaya bela negara, suatu perjuangan
masyarakat semesta. Dalam hal ini seluruh
potensi dan kekuatan idiologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan militer serta kepolisian
disusun dan dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, dan terkoordinasi , untuk menjamin
penyelenggaraan sistem keamanan nasional,
menjamin kesinambungan pembangunan
nasional, dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945, yang ditandai dengan hal-hal berikut.
1. Bangsa Indonesia cinta damai dan bersahabat dengan semua bangsa
di dunia.
2. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara dilandasi oleh
landasan idiil, konstitusional, dan visional.
3. Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional
terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
4. Pertahanan dan keamanan negara diselenggarakan dengan
siskamnas yang bersifat total, kerakyatan, dan kewilayahan.
5. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat
semesta diorganisasikan ke dalam wadah tunggal yang disebut TNI
dan Polri.
6. Postur kekuatan hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan, dan gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan
hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan, yaitu
pendekatan ancaman, misi, kewilayahan, dan politik. Dalam konteks
ini perlu dilakukan pembagian tugas yang jelas antara masalah
pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman dari luar negeri yang menjadi tanggung jawab
TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam
negeri yang menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk
menangani keamanan bila Polri tidak mampu lagi karena eskalasi
ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Postur kekuatan hankam perlu dibangun
sehingga memiliki profesionalisme yang tinggi
untuk melaksanakan
:
1. kegiatan intel strategis dalam semua aspek kehidupan
nasional;
2. upaya pertahanan darat, laut, dan udara;
3. pemeliharaan dan penegakan kamdagri secara
berkesinambungan dalam semua aspek kehidupan
nasional;
4. pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalam semua
aspek kehidupan nasional untuk meningkatkan
ketahanan nasional;
5. pemeliharaan stabilitas nasional dan ketahanan
nasional yang menyeluruh dan berkesinambungan.
Ketahanan di bidang pertahanan dan keamanan
meliputi hal-hal berikut.
1. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan
kesiapsiagaan dan upaya bela negara, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, kemampuan dan kekuatan
melalui penmyelenggaraan siskamnas untuk mejamin
kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
2. Bangsa Indonesia cinta damai dan lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan.
3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin
perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan
untuk kesinambungan pembangunan nasional.
4. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung
pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamaman sedapat mungkin harus dihasilkan oleh
industri dalam negeri, kecuali dalam kondisi terpaksa.
5. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang
telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan
gangguan.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan
kemampuan pertahanan dan keamanan harus
diselenggarakan oleh manusia Indonesia yang berbudi
luhur, bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati
nilai hakikat perang dan damai.
7. TNI berpedoman pada Sapta Marga baik sebagai
tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional.
8. Polri berpedoman pada Tribrata Catur Prasetya dan
dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu
melaksanakan penegakan hukum dan memelihara serta
mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat.
9. Kesadaran masyarakat terhadap hukum secara terus-
menerus ditingkatkan
SELESAI ………………………

Anda mungkin juga menyukai