0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek ketahanan nasional Indonesia, termasuk ketahanan idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Langkah-langkah yang ditempuh untuk memperkuat ketahanan nasional meliputi pengamalan dan penanaman Pancasila sebagai ideologi, pembangunan sistem politik berdasarkan hukum, pengembangan ekonomi kerakyatan, serta penyusunan pertahanan dan keamanan se
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek ketahanan nasional Indonesia, termasuk ketahanan idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Langkah-langkah yang ditempuh untuk memperkuat ketahanan nasional meliputi pengamalan dan penanaman Pancasila sebagai ideologi, pembangunan sistem politik berdasarkan hukum, pengembangan ekonomi kerakyatan, serta penyusunan pertahanan dan keamanan se
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek ketahanan nasional Indonesia, termasuk ketahanan idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Langkah-langkah yang ditempuh untuk memperkuat ketahanan nasional meliputi pengamalan dan penanaman Pancasila sebagai ideologi, pembangunan sistem politik berdasarkan hukum, pengembangan ekonomi kerakyatan, serta penyusunan pertahanan dan keamanan se
kondisi dinamik kehidupan idiologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dan kekuatan nasional dalam menghadapi AGHT dari dalam dan luar, langsung-tidak langsung, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan idiologi bangsa dan negara RI. Pembinaan ketahanan nasional dibidang ideologi dilakukan dengan langkah-langkah berikut. 1. Pengamalan Pancasila secara objektif terus ditingkatkembangkan. 2. Pancasila sebagai idiologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya. 3. Bhinneka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber pada Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. 4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara RI harus dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia. 5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus lebih menunjukkan keseimbangan lahir dan batin untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme. 6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik baik dalam pendidikan formal maupun informal Ketahanan dalam Bidang Politik Politik di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks ketahanan nasional, yang meliputi dua bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri. Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem, yang unsur-unsurnya terdiri dari: 1. struktur politik, merupakan wadah penyaluran aspirasi berupa kepentingan masyarakat dan pengaderan pimpinan nasional; 2. proses politik, merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional; 3. budaya politik, merupakan pencerminan dari aktualisasikan hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. 4. Komunikasi politik, merupakan suatu hubungan timbal balik antarberbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah sebagai berikut. 1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum. 2. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat yang tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak antagonistis. 3. Kepemimpinan nasional mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. Terjalinnya hubungan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat dan antargolongan. • Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan Pembukaan UUD 1945, yakni melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial serta anti penjajahan. Politik luar negeri ini merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional. • Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif berarti tidak pasif, yakni peranan Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi objek percaturan internasional, tetapi berperan atas dasar cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Ketahanan pada aspek Iuar negeri adalah sebagai berikut. 1. Hubungan luar negeri ditujukan lebih meningkatkan kerja sama internasional dalam berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri. 2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarnegara berkembang dan negara berkembang dan negara maju. 3. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas. 4. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama. 5. Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju perlu ditingkatkan dengan melaksanakan perjanjian perdagangan internasional serta kerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. 6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan secara menyuluruh terhadap sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan calon diplomat. 7. Perjuangan bangsa Indonesia di dunia perlu ditingkatkan. Ketahanan dalam Bidang Ekonomi
• Perekonomian adalah salah satu aspek
kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. • Sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia mengacu pada UUD 1945, yaitu sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara. • Ketahanan ekonomi diartikan suatu kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi AGHT dari dalam dan luar, langsung-tidak langsung, untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Indonesia. • Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap berbagai hal yang dapat menunjangnya, antara lain sebagai berikut. 1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan. 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat, sistem etatisme yang menunjukkan negara dan aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara, dan pemusatan kekuaaan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. 3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sektor pertanian dan perindustrian. 4. Perkembangan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif 5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil- hasilnya senantiasa dilaksanakan melalui keseimbangan dan keselarasan pembangunan antarwilayah dan antarsektor. 6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional, dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal. Ketahanan Bidang Sosial Budaya
• Ketahanan bidang sosial dan budaya
diartikan sebagai suatu kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dan kekuatan nasional dalam menghadapi AGHT dari dalam dan luar, langsung-tidak langsung, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara RI. • Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang, dan kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Ketahanan dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Hakikat ketahanan pertahanan dan keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan masyarakat semesta. Dalam hal ini seluruh potensi dan kekuatan idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer serta kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, dan terkoordinasi , untuk menjamin penyelenggaraan sistem keamanan nasional, menjamin kesinambungan pembangunan nasional, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang ditandai dengan hal-hal berikut. 1. Bangsa Indonesia cinta damai dan bersahabat dengan semua bangsa di dunia. 2. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara dilandasi oleh landasan idiil, konstitusional, dan visional. 3. Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. 4. Pertahanan dan keamanan negara diselenggarakan dengan siskamnas yang bersifat total, kerakyatan, dan kewilayahan. 5. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta diorganisasikan ke dalam wadah tunggal yang disebut TNI dan Polri. 6. Postur kekuatan hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan, dan politik. Dalam konteks ini perlu dilakukan pembagian tugas yang jelas antara masalah pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri yang menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri yang menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk menangani keamanan bila Polri tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Postur kekuatan hankam perlu dibangun sehingga memiliki profesionalisme yang tinggi untuk melaksanakan : 1. kegiatan intel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional; 2. upaya pertahanan darat, laut, dan udara; 3. pemeliharaan dan penegakan kamdagri secara berkesinambungan dalam semua aspek kehidupan nasional; 4. pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek kehidupan nasional untuk meningkatkan ketahanan nasional; 5. pemeliharaan stabilitas nasional dan ketahanan nasional yang menyeluruh dan berkesinambungan. Ketahanan di bidang pertahanan dan keamanan meliputi hal-hal berikut. 1. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara, yang berisi keuletan dan ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penmyelenggaraan siskamnas untuk mejamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. 2. Bangsa Indonesia cinta damai dan lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. 3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan untuk kesinambungan pembangunan nasional. 4. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamaman sedapat mungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri, kecuali dalam kondisi terpaksa. 5. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan. 6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan oleh manusia Indonesia yang berbudi luhur, bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati nilai hakikat perang dan damai. 7. TNI berpedoman pada Sapta Marga baik sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional. 8. Polri berpedoman pada Tribrata Catur Prasetya dan dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakan hukum dan memelihara serta mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat. 9. Kesadaran masyarakat terhadap hukum secara terus- menerus ditingkatkan SELESAI ………………………