Anda di halaman 1dari 5

KETAHANAN I DEOLOGI, POLITIK,

EKONOMI, SOSBUD DAN HANKAM

DOSEN PEMBIMBING

Rahmatullah, S.Ip, M.Si

DISUSUN OLEH

Niksia Tenri Olle (H031201019)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN KIMIA
2020-2021
Ketahanan Nasional adalah salah satu hal yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia, hal ini disebabkan karena ketahanan Nasional sangatlah penting dalam
menjaga kelangsungan hidup bangsa Indonesia itu sendiri, untuk mempertahankan
ketahanan Nasional maka aspek aspek ketahanan nasional dibagi menjadi lima
bagian yakni ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan perthanan
dan keamanan.
1. Ketahanan Ideologi
Ketahanan ideologi dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk atau keadaan
yang berupa kondisi mental suatu bangsa khususnya Indonesia yang berlandaskan
pada keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan
untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan
kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Adapun beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi ketahanan ideologi yaitu nilai dan sistem nilai. Seperti yang
kita ketahui bahwa ideologi yang baik harus mampu menampung aspirasi
masyarakat baik secara individu dan makhluk sosial, sehingga ketahanan nasioal
dibidang ideologi dapat tercapai, oleh karena itu ketahanan nasional di bidang
ideologi diperlukan penghayatan dan pengamalan ideologi yang dilakukan secara
sungguh-sungguh. Agar Bangsa Indonesia dapat memiliki ketahanan di bidang
ideologi maka Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa, dan
diperlukan pengamalan Pancasila secara objektif maupun subjektif. Semakin
tinggi kesadaran suatu bangsa untuk melaksanakan ideologi, maka akan semakin
tinggi ketahanan di bidang ideologi. Dalam strategi pembinaan ideologi ada
beberapa prinsip yang dapat diterapkan antara lain:
a. Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan dan oleh warga
negara Indonesia.
b. Ideologi sebagai perekat atau pemersatu bangsa harus ditanamkan pada
seluruh WNI.
c. Ideologi harus dijadikan panglima bukan sebaliknya
d. Akatualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan dinamis.
e. Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa,
dan dijadikan alat menyejaterakan, mempersatukan masyarakat.
f. Kalangan elit eksekutif, legeslatif, yudikatif, harus mewujudkan cita-cita
bangsa dengan melaksanakan GBHN, mengedepankan kepentingan
bangsa.
g. Mensosialisasikan idologi Pancasila sebagai ideologi humanis, religius,
demokratis, nasionalis, berkeadilan. Proses sosialisasi Pancasila secara
obyektif, ilmiah bukan doktriner, dengan metode yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
h. menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan
motivasi untuk mewujukan cita-cita bangsa serta perlunya perbaikan
ekonomi untuk mengakhiri krisis moltidemesional.
2. Ketahanan Politik
Ketahanan politik adalah sebuah betuk atau keadaan yang berupa kondisi
kehidupan politik bangsa khususnya Indonesia yang berlandaskan pada demokrasi
politik dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Dalam rangka usaha dalam mewujudkan ketahanan politik, maka
diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat, dinamis, serta mempu
memelihara stabilitas politik berdasakan ideologi Pancasila, UUD l945 yang
menyangkut mengenai beberapa hal yakni :
a. Sistem pemerintahan berdasarkan hukum dan tidak berdasarkan pada
kekuasaan yang bersifat absolut, dan kedaulatan ditanggan rakyat.
b. Dalam kehidupan politik dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat,
namun perbedaan tersebut bukan menyangkut nilai dasar, sehingga tidak
ada yang menjurus ke arah konflik.
c. Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi
masyrakat, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
d. Terjalin komunikasi baik antara pemerintah dan masyarakat, kelompok
kepentingan dan golongan untuk mewujudkan suatu tujuan nasional.
3. Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi adalah suatu bentuk atau keadaan yang berupa kondisi
kehidupan perekonomian bangsa khususnya di Indonesia yang berlandaskan pada
demokrasi ekonomi yang berdasarkan pada Pancasila yang mengandung
kemampuan untuk memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
kemampuan untuk dapat menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Agar ketahanan ekonomi dapat tercipta dan sesuai dengan yang
diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap berbagai hal yang menunjang antara
lain:
a. Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat melalui ekonomi
kerakyatan untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa.
b. Ekonomi kerakyatan harus menghindari,free fight lieberalism yang
menguntungkan pelaku ekonomi kuat, sistem etatisme dimana negara
berserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mematikan
potensi daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara, tidak
dibenarkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok
dalam bentuk monopoli yang bertentangan cita-cita keadilan.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan, keterpaduan antar sektor pertanian.
d. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar
kekeluargaan, serta mendorong peran masyarakat secara aktif.
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus senantiasa
dilaksanakan melalui keseimbangan dan keselarasan pembangunan antar
wilayah dan sektor.
e. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan
kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya nasional
memakai sarana Ipteks dalam menghadapi setiap permasalahan serta
tetap memperhatikan kesempatan kerja.
4. Ketahanan Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya adalah suatu bentuk atau kondisi kehidupan
sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila
yang mengandung kemampuan untuk dapat membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi,
seimbang serta kemampuan untuk dapat menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Agar ketahanan sosial budaya di Indonesia dapat terjamin atau tercapai
maka diperlukan suatu usaha untuk mempertahankan hal teersebut seperti tidak
mudah terpengaruh dengan budaya asing, dimana budaya asing ini datang melalui
globalisasi, maka warga negara indonesia sudah seharusnya dapat belajar untuk
memilah teknologi ataupun suatu gaya baru yang sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia itu sendiri.
5. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan keamanan adalah sebuah bentuk atau keadaan yang
berupa kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi dengan kesadaran bela negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya
serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
Kekuatan pertahanan keamanan mencakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan dan gelar kekuatan. Dalam membangun kekuatan Hankam terdapat
empat pendekatan yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas
antara masalah keamanan dan pertahanan. Pertahanan diserahkan kepada TNI,
sedang keamanan dalam negeri diserahkan kepada POLRI. TNI dapat dilibatkan
untuk menangani masalah dalam negeri jika POLRI tidak mampu karena eskalasi
ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. Berdasarkan hal tersebut maka kita
sebagai warga negara Indonesia juga harus taat terhadap peraturan yang telah
dibentuk agar pertahanan dan keamanan Indonesia juga dapat terjaga.

Sumber:
Ismail, Hartati, S., 2020, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Konsep
Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia), Qiara Media; Pasuruan
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655977/pendidikan/KETAHANAN+NASIO
NAL+UPT+MKU+Penting+Sekali+A1+04-02-06_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai