Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN

REPRODUKSI HEWAN

DOSEN PEMBIMBING

Drs.Muhammad Ruslan Umar,M.Si.

DISUSUN OLEH

Niksia Tenri Olle (H031201019)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN KIMIA
2020-2021
Sistem Reproduksi Hewan

Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun


seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan
aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara
seksual saja.

A. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan


tingkat rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual artinya reproduksi yang
terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel kelamin yang berbeda
jenisnya. Reproduksi aseksual pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan
biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas, regenerasi, dan
partenogenesis.

1. Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari


golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu
membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner
terdiri dari lima jenis, yaitu pembelahan ortodoks, melintang, membujur,
miring, dan strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi
pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari golongan Rhizopoda.
Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium.
Pembelahan dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe
pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan
biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk
yang lepas, contohnya pada cacing pita (Taenia sp).
2. Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali
pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari dua individu.
Contoh hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah
Plasmodium.
3. Pertunasan atau budding, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa
dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu
baru. Contohnya pada Hydra, ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan
hewan dari golongan Porifera. Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera
juga dapat melakukan reproduksi secara seksual.

Gambar 1.2 Perkembangbiakan Hydra dengan tunas

4. Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang


terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan
berkembang membentuk bagian yang belum ada sehingga menjadi
individu baru yang utuh. Contoh hewan yang melakukan reproduksi
secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria.
Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama, karena
dalam kondisi normal Planaria bereproduksi secara seksual.
5. Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi.
Hewan yang mengalami partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah
madu.

B. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi


Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat
reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses
pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu
pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan
yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut
fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina
disebut fertilisasi eksternal.

Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam


air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan
sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya
pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel
telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada tipe
sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur,
sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi
internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh induk betina. Jadi sperma
dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui
kopulasi.

Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan/sperma


dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum/sel telur)
dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin
jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel
kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan
sel kelamin betina disebut oogenesis.

Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang


kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran
embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
1. Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang dan
mendapat makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya
adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau.

2. Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang di


dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi
oleh cangkang. Embrio memperoleh makanan dari cadangan makanan
yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya
hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk
yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja.

3. Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang embrionya


berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk
betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan
anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu. Anak itik menetas
dari telur, itik termasuk hewan ovipar.

Berikut ini beberapa contoh reproduksi seksual pada hewan.

1. Reproduksi pada Ikan


Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di
luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang
testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens
yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan
lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma.

Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium


menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan
kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina
mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat tertentu,
maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan mengeluarkan sperma.

2. Reproduksi Mamalia
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar).
Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina
(fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu
kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia
yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah
platipus (Ornithorynchus anatinus).

3. Reproduksi Reptilia
Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang
ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang
testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang
disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin.
Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang
ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar
telur akan menetas dalam oviduk.

4. Reproduksi Burung
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur
akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu
tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin
burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan
testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin
betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.

Anda mungkin juga menyukai