Secara umum, paradigma merupakan sebuah pola pikir. Dalam konteks pembahasan kali ini,
Pancasila menjadi paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat berarti
pancasila merupakan kerangka berpikir atau tolok ukur kehidupan bangsa, negara dan
masyarakat Indonesia.
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Pada hakekatnya Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek pembangunan nasional hendaknya
mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Tujuan dan hekekat manusia yang berhasil adalah untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan
batin. Oleh karena itu, manusia perlu menggunakan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebagai
upaya kreativitas manusia dengan menggunakan akal dan pikiran. Tujuan esensial dari Iptek,
yakni demi kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian Iptek pada hakekatnya tidak bebas
dari nilai-nilai, tapi diikat oleh nilai-nilai. Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia
harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Tentang hal ini
akan diuraikan masing-masing dalam kelima sila Pancasila.
Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan ideologi, politik, ekonomi,
sosial-budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Hakekat pembangunan adalah
membangun manusia secara total, yang meliputi seluruh unsur hakikat manusia. Dengan kata
lain, hekekat pembgunan adalah memanusiakan manusia sehingga manusia lebih bermartabat.
Pengembangan Pancasila sebagai ideologi harus bersifat dinamis sehingga dapat menangkap
tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Pancasila sebagai ideologi bangsa hendaknya
terbuka terhadap segala bentuk perkembangan zaman sehingga nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila tetap relevan. Walaupun demikian, Pancasila adalah dasar pola pikir bangsa dan
tidak berubah.
Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar
tetapi digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya yang
bersangkutan. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman dan ditandai dengan dinamika internal. Sumber dan dasar ideologi terbuka adalah UUD
1945. Nilai dasar ini tidak dapat berubah. Penjabaran nilai dasar dalam nilai operasional
dikembangkan sesuai dengan kesepakatan bersama MPR, yang disebut amandemen dan GBHN.
Nilai dasar tidak mudah berubah karena merupakan tolok ukur stabilitas dan dinamika untuk
pasal 37 UUD 1945.
Konsep negara bangsa Indonesia dapat dirangkumkan dari pokok-pokok yang terkandung di
dalam UUD 1945. Negara adalah keadaan kehidupan berkelompok bangsa Indonesia yang atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur bangsa untuk
berkehidupan yang bebas dalam arti merdeka, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Unsur pertama menandakan bahwa manusia Indonesia tidak hidup dalam negara yang
sekular, melainkan bangsa yang ber-Tuhan. Negara berkewajiban menjamin kemerdekaan tiap-
tiap penduduk untuk memeluk dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing.
Unsur kedua, berkehidupan yang bebas menandakan bahwa Indonesia bukanlah negara yang
didirikan atas satu agama tertentu saja. Oleh karena itu, negara Indonesia bukanlah negara agama
melainkan negara yang berwawasan kebangsaan. Oleh karena itu, wawasan kebangsaan
Indonesia adalah berkebangsaan yang bebas, yaitu merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Landasan pengembangan politik di Indonesia adalah kekuasaan dan kedaulatan yang berada
di tangan rakyat. Kekuasaan dan kedaulatan rakyat tersebut berlaku baik bagi politik dalam
negeri maupun luar negeri. Dalam usaha membangun kehidupan politik, beberapa unsur yang
kiranya perlu dikembangkan dan ditingkatkan, yaitu:
Pengembangan dan peningkatan mutu ekonomi juga harus disadari sangat tergantung pada
Sumber Daya Manusia. Dalam rangka pengembangan ekonomi maka sekurang-kurangnya
terdapat 3 kriteria SDM yang dibutuhkan:
Atas dasar kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa maka kehidupan manusia dan
masyarakat Indonesia harus benar-benar selaras dalam hubungannya Tuhan, sesama dan alam
sekitar. Di samping itu, masyarakat Indonesia juga diharapkan memiliki kemantapan dalam
kehidupan lahiriah dan batiniah serta mempunyai jiwa yang dinamis dengan semangat gotong-
royong. Dengan demikian diharapkan masyarakat Indonesia dapat melanjutkan perjuangan
bangsa dalam mencapai tujuan nasional.
Perwujudan cita-cita bangsa dalam tingkat ketahanan nasional kiranya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Kondisi keamanan yang stabil sangat mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dan
sebaliknya keberhasilan pembangunan nasional juga harus dapat menunjang terciptanya kondidi
keamanan yang stabil.
NAMA : SITI DHEA NUR AINI
NIM : 20644036
KELAS : 1B