Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh Anif Riyanto

Nim : 1810310133

Kelas : PGMI D4

Mata Kuliah : Apresiasi Seni dan Sastra

Dosen Pengampu : Bapak Rahman Hakim, M.Pd.

SEBUAH PESAN

Karya : Bapak Rahman Hakim

Bila nanti sampai waktuku

Biarlah aku mengembangkan layar perahu

Biarlah angin angin surga yang menuntunku

Bisikan cintamu bu

Siang ini aku melaju dan melaju

Menjemput ombak yang lama menanti

Bisikan cintamu bu

Jika matahari telah condong ke barat

Jejak-jejak ini pun tlah terukir di lautan

1
Jemariku pun telah lelah mengepal

Jangan tolak aku kembali

Ijinkan aku bermanja

Sekedar tidur di pangkumu-

Bisikkan cintamu bu

Analisis unsur intrinsik puisi “Sebuah Pesan”

A. Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam puisi tersebut berisi tentang kerinduan seorang anak terhadap
seorang ibu. Sang anak sudah sekian lama merantau, mengejar cita-cita yang
yang sudah dirancang, akhirnya ingin pulang menemui ibu tercinta.
2. Rasa
Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok permasalahan yang
ada dalam puisinya. Rasa yang ditunjukkan oleh pengarang pada puisi “Sebuah
Pesan” ini mengungkapkan perasaan
3. Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya serta nada berhubungan
dengan tema dan rasa. Nada yang dimunculkan oleh pengarang pada puisi
“Sebuah Pesan” yaitu nada terharu dan
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah peggunaan bahasa yang dapat menghidupkan efek
serta menimbulkan konotasi tertentu. Dalam puisi “Sebuah Pesan”, gaya
bahasa-gaya bahasa yang digunakan antara lain sebagai berikut.

2
a) Personifikasi
Gaya bahasa yang megumpamakan benda mati dapat berlaku seperti benda
hidup.
Contoh:- Menjemput ombak yang lama menanti (baris kedua bait kedua)
- Biarlah angin angin surga yang menuntunku (baris ketiga bait
pertama)
b) Hiperbola
Gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan.
Contoh: Jejak-jejak ini pun tlah terukir di lautan
5. Rima
Rima adalah persamaan bunyi yang terdapat pada puisi, baik itu di awal,
tengah, atau akhir baris puisi.
Contoh:
a. Persamaan bunyi yang terdapat pada puisi yang bersifat pralelisme:

Bila nanti sampai waktuku

Biarlah aku mengembangkan layar perahu

Biarlah angin angin surga yang menuntunku

Bisikan cintamu bu

(Pada bait tersebut tiap akhir baris berakhiran dengan vokal “u”)

b. Pengulangan yang berupa aliterasi


Dalam puisi tersebut terdapat pengulangan bunyi konsonan awal kata
secara berurutan.
Contoh:

Jejak-jejak ini pun tlah terukir di lautan

Jemariku pun telah lelah mengepal

3
6. Tipografi
Tipografi adalah bentuk puisi seperti pada halaman yang tidak dipenuhi
dengan kata-kata, tepi kanan kiri, pegaturan barisnya, hingga baris pada tiap
puisi yang tidak selalu dimulai dengan menggunakan huruf kapital sera
diakhiri dengan tanda titik.
Dalam puisi “Sebuah Pesan” ini tipografinya tidak terlalu mengguakan
tipografi yang rumit. Puisinya ditulis dalam bentuk beberapa bait dengan
umlah baris yang berbeda tiap baitnya. Hal ini disesuaikan dengan satuan
makna kata, frasa, bahkan kalimat dalam puisi tersebut.
7. Imaji
Imaji merupakan suatu kata atau susunan kata-kata yang mampu untuk
mengungkapkan pegalaman inderawi seperti perasaan, penglihatan, dan
pendengaran.
Contoh beberapa imaji yang terdapat dalam puisi “Sebuah Pesan” tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Imaji Penglihatan
Jika matahari telah condong ke barat (baris pertama bait ketiga)
b. Imaji Pendengaran
Bisikan cintamu bu (baris keempat bait pertama)
8. Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang dalam puisi.
Dalam puisi “sebuah Pesan” memiliki pesan bahwa ketika sudah sukses di
perantauan janganlah melupakan seorang ibu yang juga berperan terhadap
kesuksesan anaknya.

Anda mungkin juga menyukai