Anda di halaman 1dari 6

PUISI

A. Pengertian Puisi
Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang banyak disukai oleh masyarakat karena puisi
disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif. Bahkan dalam puisi juga
dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis.

B. Suasana dalam puisi


Suasana dalam puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Di dalam puisi
suasana yang ada bisa lebih dari satu. Untuk mencari suasana apa yang terkandung dalam
suatu puisi maka kita harus membaca dan memahami puisi tersebut, bahkan membaca puisi
tersebut harus lebih dari satu kali. Setelah kita memahami puisi tersebut maka kita bisa
menentukan suasana yang ada di dalamnya. Untuk memahami suatu suasana dalam puisi
dibutuhkan penghayatan dan pemahaman mengenai isi apa yang ingin disampaikan dalam
puisi.
Cara mencari suasana adalah dengan mencari larik yang mengandung suasana, setelah itu
kita simpulkan suasananya apa. Karena dalam suatu puisi suasana itu bisa lebih dari satu.
Misalnya puisi dengan tema alam, dalam puisi tersebut bisa saja suasana yang muncul yang
pertama bahagia kemudian kecewa dan sedih. Itu semua tergantung isi puisi tersebut.

C. Tema Puisi
Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan. Tema puisi menjadi inti dari makna
atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Meskipun dalam puisi bahasa
yang digunakan cenderung bermakna konotafif (bukan makna sebenarnya), tetapi tema dari
suatu puisi dapat diruntut menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Jika kita ingin
mengetahuti tema apa yang terdapat dalam suatu puisi kita harus mengerti dan memahami
puisi tersebut baru kita bisa menentukan temanya.

D. Pengimajian/ Imaji puisi (Citraan)


Imaji adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti
penglihatan, pendengaran dan perasaan.
Terdapat hubungan erat antara diksi, pengimajian dan kata konkret.
Macam-macam imaji yaitu :
1. Imaji visual
Pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah kita
bisa melihat objek yang dicitrakan secara langsung.
Contoh : setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
2. Imaji auditif
Pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang diungkapkan seolah-olah objek yang
dicitrakan sungguh-sungguh dapat didengar oleh pembaca.
Contoh : Ia dengar resah kuda serta langkah pedati
3. Imaji taktil
Pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang mempengaruhi perasaan pembaca
sehingga ikut terpengaruh perasaannya.
NB : Silakan kalian cari jenis imaji yang lainnya.
E. Kata konkret
Kata yang memungkinkan munculnya imaji karena dapat ditangkap panca indra. Kata
konkret dapat dilihat dan dapat dipegang karena ada wujudnya.
Kata konkret memiliki makna baru sesuai dengan isi puisi.
Contoh : “salju”, dalam makna sebenarnya salju adalah berwarna putih dan turun saat
musim salju tetapi dalam puisi dapat bermakna sesuatu yang suci.
F. Jenis Rima
Pemilihan kata di dalam sebuah baris maupun dari satu baris ke baris lainnya
mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis.
Berdasarkan jenis rima, dapat dilihat secara vertikal maupun horizontal.
1. Rima vertikal (persamaan bunyi pada akhir baris dalam satu bait) ada 4 yaitu :
- Rima sejajar berpola a-a-a-a
Contoh :
Aku disini
Selalau menanti
Dirimu di hati
Selalu kunanti
- Rima kembar berpola a-a-b-b
Contoh :
Hati ini merana
Melihat kau terdiam
Kau tujuanku
Selalu jadi motivasiku
- Rima berpeluk berpola a-b-b-a
Contoh :
Desaku pertiwi yang indah
Hatiku ini rindu
Rasanya terbelenggu
Ingin segera ke sana
- Rima bersilang berpola a-b-a-b
Contoh :
Alamku yang indah
Asri dan sejuk
Tak pernah ku lelah
Memandangmu…
2. Rima horizontal ada 2 yaitu :
- Aliterasi
Persamaan bunyi konsonan pada setiap kata dalam satu baris
Contoh : ibulah itu bidadari berselendang bianglala
Ada pengulangan bunyi konsonan “b”yang diulang-ulang pada puisi tersebut.
- Asonansi
Persamaan vokal pada akhir kata dalam satu baris
Contoh : untai rangkaian seloka lama
Ada pengulangan bunyi vokal “a”yang diulang-ulang pada puisi tersebut
3. Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, ada 8 jenis rima yaitu :
a. Rima sempurna
Persamaan bunyi pada suku kata terakhir
Contoh : merdeka negeriku
jaya Indonesiaku
b. Rima tak sempurna
Persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir
Contoh : pagi
hari
c. Rima mutlak
Persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata
sebunyi)
Contoh: tangan kami
kaki kami
d. Rima terbuka
Persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama.
Contoh : batu
palu
e. Rima tertutup
Persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
Contoh : susut
kukut
f. Rima aliterasi
Persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
Contoh : ibulah itu bidadari berselendang bianglala
g. Rima asonansi
Persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
Contoh : untai rangkaian seloka lama
h. Rima disonansi
Persamaan bunyi yang terdapat pada huruf-huruf mati/ konsonan. Vokal-vokal
yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan
bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh : tindak tanduk (i-a / a-u)
G. Diksi
Diksi adalah pilihan kata dan diksi muncul karena adanya makna kias, lambang dan
persamaan bunyi atau rima.
H. Makna kias/ konotatif
Makna kias/ konotatif adalah makna yang tidak sebenarnya. Muncul makna baru sesuai
dengan makna yang ada dalam puisi tersebut.
Contoh : naik daun maknanya terkenal
I. Lambang/ simbol
Dalam puisi banyak digunakan lambang/ simbol yaitu penggantian suatu hal/ benda dengan
benda lainnya.
Contoh : bendera merah putih lambing dari negara Indonesia
J. Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dijadikan sebuah lagu dengan aransemen yang
dibuat sendiri dari puisi tersebut. Dengan puisi dijadikan sebuah lagu maka pembaca yamg
kurang paham akan puisi tertentu menjadi lebih paham setelah mendengar puisi yang sudah
dijadikan lagu tersebut selain itu dengan musikalisasi puisi memudahkan pendengar untuk
memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya dan puisi tersebut akan lebih
mudah dipahami oleh pendengarnya.
Salah satu contoh puisi yang dijadikan sebuah lagu adalah puisi karya Taufiq Ismail
yang berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” yang dinyanyikan oleh Chrisye, berikut
ini liriknya :

Akan datang hari


Mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita


Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya

Tidak tahu kita


Bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana…
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…

Luruskanlah…
Kukuhkanlah…
Di jalan cahaya…
Sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina
Lagu tersebut merupakan puisi yang dinyanyikan dengan irisan music. Inilah yang disebut
dengan musikaliasi puisi. Selain Chrisye, masih banyak puisi yang dijadikan lagu misalnya
pada lagu Bimbo, Ebiet G. Ade dan Uly Sigar Rusadi. Selain untuk dimusikalisasikan secara
komersial (untuk tujuan bisnis), ada banyak puisi Sapardi Djoko Damono yang disajikan dalam
bentuk nyanyian.

Selain disajikan secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga yang berpendapat bahwa
musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi diiringi music atau gabungan keduanya.

Anda mungkin juga menyukai