1. Analisislah unsur fisik puisi berjudul “Hujan Bulan Juni”, karya Sapardi Joko
Damono berikut!
JAWAB:
Unsure fisik dalam puisi yaitu:
a. Diksi adalah pilihan kata
Diksi yang dipakai dalam puisi di atas adalah penyair memilih kata yang mempunyai
makna lebih. Seperti tabah, bijak , dan arif
b. Imajinasi adalah
Imajian (citraan) menggunakan citraan pengucapan dan pendengaran melalui kata
terucap, dan jika orang mengucapkan sesuatu, pasti ada yang di dengar juga, selain
itu, terdapat citraan penglihatan melalui kalimat dihapusnya jejak jejak kakinya.
c. Kata konkret
“Pohon” mewakili manusia yang diam saja tapi indahh. Yang dimakksud dengan
pohon disini adalah sesuatu yang dirindu dan berbunga( indah). Meskipun tidak
bergerak mampu menyerap rindu.
Bunga mewakili perempuan.
“Hujan” mewakili manusia yang terjatuh, karena jatuhnya pada bulan juni berarti
jatuh berkali kali tidak pada tempatnya. Juni biasanya musim kemarau
d. Majas atau bahasa figurative
Penyair menggunakan majas personifikasi pada kalimat dirahasiakannya
rintik rindunya kepada pohon berbunga itu, kalimat tersebut menyatakan
bahwa seakan- akan ia rindu pada pohon bunga itu.
Makna puisi:
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu, kalimat tersebut menyatakan bahwa ia memilih
untuk menutupi rindunya kepada orang yang dituju.
Ritma adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan
bangun kalimat dan panjang pendek sereta kemerduan bunyinya.
Metrum adalah irama yang tetap
f. Tipografi atau perwajahan adalah tatanan larik atau bait puisi yang dibentuk
sedemikian rupa untuk mendukung isi dari puisi. Tipografi atau perwajahan puisi
merupakan bentuk visual untuk memperindah bentuk puisi. Juga berfungsi sebagai
anasir hiasan bentuk, dan member petunjuk bagaimana seharusnya puisi tersebut
dubaca.
Puisi Hujan Bulan Juni tidak memiliki tipografi khusus. Penulisan puisi ini tidak
memiliki criteria tipografi berbentuk aneh atrau berbeda. Teknik penulisan seperti
pada umumnya menggunakan rata kiri seperti yang tertera di atas.
LK‐1.3. Menganalisis Unsur Fisik Puisi
1. Analisislah unsur fisik puisi berjudul “Nyanyian Gerimis”, karya Soni Farid Maulana berikut!
NYANYIAN GERIMIS
SONI FARID MAULANA
b. Imajinasi
Citraan pendengaran
Terdapat dalam baris ‘inikah musim semi yang sarat nyanyian’
(bait ketiga baris kedua)
Nyanyian berkaitan dengan suara, maka nyanyian merupakan tanda bahwa baris
tersebut menggunakan citraan pendengaran.
Sarat letupan, lalu desah nafasmu
Sesaat kita larut dalam keheningan
Letupan dan desah nafas (suara nafas) dapat diketahui melalui indra pendengaran.
Begitu juga dengan heheningan. Keheningan berarti kondisi tidak ada suara, kondisi
sepi tersebut dapat diketahui dengan indra pendengaran.
Citraan penglihatan
Ekor cahaya berpantulan dalam matamu
Seperti lengkung pelangi
Tarian burung burung
Adanya ekor cahaya yang berpantulan dapat diketahui melalui indra
penglihatan, begitu juga dengan lengkung pelangi. Bentuk lengkung, dapat
diketahui melalui pengglihatan begitu juga dengan pelangi, yang identik
dengan warna warni.
Citraan peraba yaitu kata kata yang dalam puisi yang seolah- olah dapat
dirasakan melalui indra peraba.
Yang terdapat dalam baris ke empat bait pertama. Dalam baris tersebut ada
kata hangat.
Hangat adalah kondisi yang dapat diketahui oleh manusia menggunakan
indra peraba yang terdapat di seluruh jaringan kulitnya.
c. Kata konkret adalah kata yang mewakili suatu keadaan. Kata konkret yang terdapat
dalm puisi nyanyian gerimis adalah:
Pelangi yang melambangkan’keindahan penuh warna’
Musim semi melambangkan ‘fase baru yang lebih indah’