Anda di halaman 1dari 10

KREATIF

MENGUNGKAPKAN
RASA DAN REALITAS
BAB

6
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami Informasi atau Pesan yang Disampaikan
dalam Puisi
2. Menganalisis unsur pembangun puisi agar dapat
menginterpretasi isi puisi secara kritis
3. Menyusun Puisi Berdasarkan Gagasan, Pengalaman,
atau Hasil Pengamatan
4. Menampilkan Puisi dalam Bentuk Alih Wahana

Tahun Ajaran 2023-2024


Kelas X (Genap)
Bahasa Indonesia
(Septi Viana Katili, S.Pd)
A. Memahami Informasi atau Pesan yang Disampaikan dalam Puisi

Selama ini Anda masih menganggap bahwa Puisi adalah sesuatu yang membosankan
dan membingungkan. Bisa jadi karena anda blum benar-benar mengenal puisi. Sesungguhnya
puisi itu INDAH. Jika kita cermati kata-katanya, bukanlah kata-kata yang biasa, melainkan kata-
kata pilihan yang memiliki daya pikat dan menimbulkan efek rasa tertentu.

Menurut Pradopo, puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang
penting, yang
A. digubah
Menyimak dalam wujud paling
Informasi berkesan,
atau Pesan yaitu
dalam kata-kata
Teks yang INDAH. Puisi dapat
Negosiasi
pula dimaknai sebagai bentuk karya sastra yang indah, menggunakan kata-kata pilihan, dan kaya
makna. Keindahan puisi terbentuk oleh Diksi, Gaya Bahasa, Rima, Irama yang lahir karena daya
imajinasi, olah pikir, dan olah rasa pengarangnya.

Untuk itu, penyair sering menggunakan gaya bahasa (majas), pengimajian, kata
kongkret, dan kata konotatif untuk mendukung makna puisi yang ingin disampaikan.

a. Majas (gaya bahasa)


Majas atau gaya bahasa merupakan bahasa khiasan yang digunakan untuk menampilkan
efek tertentu bagi pembacanya. Contoh majas yang sering digunakan : simile, metafora,
personifikasi, hiperbola, litotes, ironi, sinekdoke, repitisi, paralisme, metonimia,
antitesisi, dan paradoks.
b. Pengimajian
Merupakan kata atau susunan kata yang akan menimbulkan efek khayalan atau imajinasi
pada diri pembacanya. Pembaca seolah-olah ikut merasakan, mendengar, melihat,
meraba, dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi.
c. Kata kongkret
Adalah kata yang rujukannya lebih mudah ditangkap oleh indera. Kongkret dapat berarti
nyata, berwujud, atau benar-benar ada.

Berikut contoh analisis kata kongkret dalam puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi
Djoko Damono

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah


dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak


dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif


dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Terdapat beberapa kata kongkret dalam puisi, diantaranya hujan, jalan, dan pohon
bunga. Kata hujan mengkongkretkan maksud penulis untuk manusia yang selalu jatuh
atau menagis. Hal ini dibuktikan dengan larik selanjutnya yang menyebutkan bahwa
hujan sangat tabah karena menyembunyikan rasa rindunya pada pohon yang berbunga.

d. Kata konotatif
Merupakan kata-kata yang berasosiasi. Asosiasi merupakan keterkaitan makna dengan
hal lain diluar bahasa. Makna konotatif timbul sebagai akibat asosiasi perasaan pembaca
terhadap kata yang dibaca, diucapkan , atau diengar. Pada kata konotatif, makna telah
mengalami pergeseran atau penambahan dari makna asalnya.
Contoh : larik “kuda bernafaskan nyala” pada puisi Candra karya Sanusi Pane. Kata nyala
umumnya mengikuti kata api atau sebagai penjelas kata api. Kata nyala juga diartikan
sebagai hidup, bertenaga, ataupun berkobar. Dalam hal ini pada baris “napas kuda yang
menyala” sebenarnya bermakna sosok kuda yang memiliki semangat berkobar atau kuda
yang kuat bertenaga.
Demikian penjelasan tentang gaya bahasa (majas), pengimajian, kata kongkret dan
kata konotatif sebagai pendukung makna yang disampaikan penyair melalui puisinya.

Puisi memiliki beberapa jenis yang penggolongannya didasarkan pada isi dan bentuknya.

 Berdasarkan isinya: Balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire.


 Berdasarkan bentuknya :
- Puisi Lama : terikat oleh atruran-aturan tertentu, misalnya jumlah kata atau suku kata
dalam tiap baris.
- Puisi Baru : puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, seperti
puisi lama sehingga cenderung lebih bebas.
- Puisi kontemporer : jenis puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi
pada umumnya. Puisi ini lebih mengutamakan isi daripada bentuk, memiliki tipografi
yang unik.

B. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi agar dapat Menginterpretasi


Isi Puisi secara Kritis

1. Unsur Intrinsik
Unsur instrinsik adalah unsur yang terletak di dalam puisi itu sendiri. Terdapat dua unsur,
yaitu unsur fisik dan unsur batin. Berikut unsur fisik dalam puisi :
 Diksi
 Imaji
 Gaya bahasa
 Kata kongkret
 Versifikasi
 Tipografi
Berikut unsur batin dalam puisi :
 Tema
 Rasa
 Nada
 Amanat
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ini adalah unsur yang berada di luar puisi, tetapi memegaruhi kehadiran puisi
sebagai karya seni. Berikut unsur ekstrinsik :
 Unsur biografi, yaitu berkaitan dengan latar belakang penyair.
 Unsur sosial, yaitu erat kaitannya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu
dibuat
 Unsur nilai, yaitu berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, budaya,
adat istiadat, dan hukum. Nilai-nilai tsb yang hendak disampaikan oleh penulis
kepada pembaca.
LKPD Ruang Kolaborasi 1
1
Setelah memahami pengertian dan karakteristik puisi, anda akan menyimak pembacaan
puisi berjudul “Dengan Puisi Aku” yang dibacakan oleh teman Anda. Setelah itu jawablah
pertanyaan berikut !

Dengan Puisi, Aku


Karya Taufik Ismail

Dengan puisi aku bernyanyi

Sampai senja umurku nanti

Dengan puisi aku bercerita

Berbatas cakrawala

Dengan puisi aku mengenang

Keabadian yang akan datang

Dengan puisi aku menangis

Jarum waktu bila kejam mengiris

Dengan puisi aku mengetuk

Nafas zaman yang busuk

Dengan puisis aku berdoa

Perkenankanlah kiranya

1. Analisislah unsur intrinsik pada puisi di atas. Berikan penjelasan secara lengkap untuk
tiap bagian yang akan dianalisis pada kolom uraian

No. Unsur Intrinsik Uraian

a. Tema

b. Rasa

c. Nada

d. Amanat

e. Gaya bahasa

f. Rima

g. Tipografi
h. Imaji

i. Kata kongkret

j. Diksi

2. Analisislah unsur ekstrisnsik puisi di atas. Anda dengan membaca referensi tambahan
berkaitan dengan puisi dan penulisnya

Unsur
No. Uraian
Ekstrinsik
a. Biografi

b. Sosial

c. Nilai

3. Setelah melakukan analisis terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik, jelaskan makna puisi
“Dengan Puisi, Aku” secara keseluruhan. Apakah pesan yang dapat dipetik untuk
kehidupan anda?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

4. Tentukan gaya bahasa (majas) yang digunakan dalam kalimat-kalimat berikut

No. Kalimat Majas

a. Parasnya berkilau laksana bintang

b. Rindu ini terus berlagu menanti hadirmu

c. Kau adalah cahaya yang menyusup ke relung jiwaku


Kau selamatkan satu nyawa dengan setetes darah yang
d.
kau berikan
e. Semangat pemuda mampu mengguncang dunia

5. Tentukan jenis imaji (citraan) yang terdapat dalam kalimat-kalimat berikut

No. Kalimat Imaji

a. Hamparan menghijau sejukkan sanubari

b. Nyanyian tenggeret menyapa senja nestapa

c. Harum tubuhmu mengurai rindu dalam doa

d. Lembut belaimu, ibu yang tak henti kutunggu

e. Berjalan, berlari, lalu terjerambab, terduduk, kelu


Setelah anda menyelesaikan aktivitas ini, konfirmasikannlah jawaban anda dengan
cara berdiskusi dengan teman sekelas. Lakukan tanya jawab dengan teman, guru dengan
hal-hal yang belum Anda pahami.

C. Menyusun Puisi Berdasarkan Gagasan, Pengalaman, atau Hasil Pengamatan

Anda tidak perlu khawatir jika puisi yang Anda buat tidak akan disukai atau tidak
diterima oleh pembaca. Puisi adalah bagian dari karya seni yang tetap memiliki nilai. Oleh
karena itu Anda jangan takut untuk mencoba menulis puisi. Tuangkan gagasan, pikiran,
perasaan, dan pengalaman Anda menjadi baris-baris bermakna.

Untuk memudahkan, berikut tahapan yang dapat anda lakukan dalam menulis puisi secara umum
:

1. Menemukan Inspirasi : sumber inspirasi terbesar adalah pengalaman sendiri, teman,


maupun pengalaman orang-orang sekitar.

2. Menentukan Tema dan kata Kunci :


Contoh penentuan tema dan kata kunci

Inspirasi Tema Kata Kunci


No.
a. Pengalaman Persahabatan Sahabat, bersama, selamanya,
suka, duka, mengerti, abadi
b. Imajinasi Cita-cita Tinggi, raih, wujudkan, uoaya,
kerja keras, belajar
c. Gagasan Pendidikan Maju, bermutu, mencerdaskan,
ilmu pengetahuan, akhlak
d. Hasil pengamatan Kemiskinan Sengsara, miskin, lapar, kumal,
gubuk, penggangguran

3. Menggunakan gaya bahasa : berdasarkan kata kunci, kembangkanlah menjadi kalimat


yang mendalam dan menambah unsur keindahan.

4. Memperhatikan Diksi dan persajakan


5. Menulis dengan segera : ketika memulai tahapan, bersegeralah untuk menuntaskan
tahapan tsb dengan baik agar isnpirasi yang telah didapatkan, tidak hilang dari ingatan

6. Memberi judul puisi : pemberian judul harus menarik, yaitu : Sederhana dan bermakna,
mengandung metafora atau perbandingan, dan menimbulkan rasa ingin tah
LKPD 2 Aktivitas Mandiri

Setelah memahami tahapa-tahapan menulis pusis, Anda akan mempraktikannya.

1. Bacakan puisi yang telah anda buat dihadapan teman atau sekelompok
2. Setiap anggota kelompok akan memberikan penilain terhadap puisi yang anda
bacakan.

Nama : Judul Puisi :

Sangat
No. Unsur yang Dinilai Cukup Baik
Baik
1. Kesesuaian isi dengan objek
pengamatan
2. Ketepatan diksi
3. Penggunaan gaya bahasa
4. Keindahan bunyi (persajakan)
5. Pesan/amanat

Ket. Cukup : 50-75


Baik : 76-85
Sangat baik : 86-100

D. Menampilkan Puisi dalam Bentuk Alih Wahana

Keindahan sebuah pusis akan semakin terasa jika puisi tsb ditampilkan. Contoh
cara lain adalah puisi ditampilkan dalam bentuk drama atau teater (teatrikal puisi) atau puisi
ditampilkan dalam bentuk nyanyian (musikal puisi).
Teatrikal puisi adalah pertujukkan teater berdasarkan karya sastra puisi

Musikal puisi merupakan salah satu bentuk penyajian puisi dengan menggunakan media musik

Untuk dapat menambah wawasan dan contoh dari penyajian puisi, kunjungi laman berikut :

 Juara 1 Musikalisasi Puisi ~ Hujan Bulan Juni (youtube.com)


 Musik Kontemporer | Laskar Pelangi | XII IPA 3 SMAN 2 MAJALAYA (youtube.com)
 Teatrikal Puisi " pada suatu hari nanti " Sapardi Djoko Damono oleh Teater Saga SMA N 3
Temanggung - YouTube
 Dramatisasi Puisi "Majulah Negriku" Teater Djaman MAN 2 Samarinda MAN 2 Samarinda -
YouTube
 PEKIK DI UJUNG BALKON [FULL VIDEO] (youtube.com)

Ruang
Kolaborasi
3 Bentuk Penyajian :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :

Setelah memahami bentuk penyajian teks puisi. Anda akan kembali bergabung
dalam kelompok untuk mempersiapkan penampilan puisi dalam salah satu bentuk
penyajian tsb. Lakukan hal-hal berikut :

1. Diskusikan bentuk penampilan yang akan kelompok anda pilih (musikal puisi
atau teatrikal puisi)
2. Buatlah perencanaan pementasan secara matang dan pembagian tugas
dalam kelompok. Pastikan semua kelompok mendapatkan tugas dan
tanggung jawab yang sama besar
3. Lakukan latihan dan evaluasi agar penampilan kelompok anda semakin baik

Anda mungkin juga menyukai