Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam dunia seni pastilah mengenal yang namanya puisi. Puisi sebagai alat untuk
menyampaikan pemikiran dan perasaan menggunakan kata-kata yang indah. Tentulah
memiliki daya tarik tesendiri bagi penikmatnya. Semua pemikiran dan perasaan dapat
disampaikan dengan leluasa tanpa batas. Para seniman tak ada bosan untuk
menciptakannya dan selalu ditunggu-tunggu oleh penikmatnya. Daya tarik yang tinggi
bisa didapat dari fungsi puisi tersebut yaitu dapat mewakili perasaannya untuk
disampaikan kepada orang lain yang bersangkutan.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja
pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi
dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan
kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah
huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan
padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita.
Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan
puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi
manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi
juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang
lain ke dalam keadaan hatinya.
Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu
semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya
adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar. Di beberapa
daerah
di Indonesia puisi
juga
sering
dinyanyikan
dalam
bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah
awal puisi tersebut.
Puisi sebagai sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacammacam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya,
mengingat puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacammacam unsur dan saran-saran kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji
puisi.
Begitu
juga
puisi
dapat
dikaji
dari
sudut
Untuk
menganalisis
puisi,
puisi
sesumgguhnya
harus
BAB II
PEMBAHASAN
Sungai
Karya Joko Pinurbo
Ibu membekaliku sebuah sungai
Yang jernih dan berkecipak-cipak airnya
Sungai itu ditanam di telapak tanganku
Mimpi ibu terbawa dalam arusnya
2012
apa
yang
ia
butuhkan
akan
meluap
keinginannya.
5. Lapis ke Lima
Lapis dimana lapis metafisis yang menyebabkan pembaca
berkontemplasi. Pembaca sangat mudah membaur dengan
puisi
ini
apabila
sudah
mendapatkan
celah
untuk
Ritme / Rima
Rima merupakan pengulangan bunyi pada puisi. Dalam puisi
sungai ada beberapa ritme yang terjadi yaitu :
Ibu membekaliku sebuah sungai
jumlah baris dalam bait yang berbeda pada bait pertama dan
kedua terdapat empat baris dan bait ke tiga hanya ada dua
baris. Selain itu juga dalam barisnya memiliki kata dengan
jumlah yang berbeda beda sehingga membentuk tipografi
pada sisi pinggir yang tidak aturan rapi, sehingga dapat
diartiakan bahwa suasana dalam puisi tersebut gemuruh
karena harap-harap cemas.
C. Analisis menggunakan pendekatan semiotik
Semiotik memiliki makna tanda,simbol,icon, pada suatu benda
atau hal tertentu yang mana memiliki makna yang dinamis
tergantung pada pemahamannya. Dalam puisi sungai memiliki
kata sebagai semiotik dari makna yang ada sebagai berikut :
Sungai = air kehidupan ASI
Telapak tangan = kekuuatan atau daya atau senjata
Tidur = lalai
Hutan = tempat yang menyesatkan
Malam = saat semua menjadi suram
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagi
analisi
yang
telah
dilakukan
kita
dapat