Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

Analisa Semiotik Makna Motivasi Lirik Lagu


“Cerita Tentang Gunung Dan Laut”
Karya Payung Teduh
Syarif Fitri

Program Studi Penyiaran


Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Jl. Kayu Jati 5 No.2 Pemuda, Jakarta Timur
http:/www.bsi.ac.id

Abstract – This research entitled Semiotic Analysis Meaning Motivation Song Lyrics "Stories About Mountains
and Seas" Work Payung Teduh. This research is intended to know the meaning of the content of the song lyrics.
The theory used and relevant in this research is Ferdinand De Sausurre Semiotics Theory. The method used in
this study using qualitative methods. The subject of this research is the song lyrics of Stories About the Mountain
and the Sea. Techniques Data collection is done by doing the object appreciate research, dissect the object of
research and interpret the meaning of signs. This study found some conclusions of meaning that exist in the
lyrics of the song About the Mountain and the Sea Work Payung Teduh has the meaning of members of the
motivation in the life of each stanza. In each stanza in this song using parable words that can be analyzed in
semiotics.

Keywords: semiotics, song lyrics, motivation

I. PENDAHULUAN baik secara efektif maupun imajinatif (Aminudin,


Musik merupakan salah satu cara dalam 2001:136).
melakukan kegiatan komunikasi melalui suara yang Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap
diharapkan mampu menyampaikan pesan dengan sebagai puisi begitu pula sebaliknya. Penulis lebih
cara yang berbeda. Musik adalah bagian dari sebuah memilih lagu “Cerita tentang Gunung dan Laut”
karya seni. Seni adalah bagian penting dalam sistem dibandingkan dengan lagu-lagu yang lain yang
peradaban manusia yang terus bergerak sesuai mengandung unsur motivasi kehidupan, karena lirik
dengan perkembangan budaya, teknologi dan ilmu lagu Cerita tentang Gunung dan Laut bisa dengan
pengetahuan. Sebagai bagian dari sebuah karya seni, cepat dipahami dan dimengerti oleh pendengarnya,
musik mampu menjadi media bagi seseorang untuk lirik lagu Cerita tentang Gunung dan Laut sangat
berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu tujuan kuat dengan unsur motivasi yang syarat akan pesan
dari musik adalah untuk media berkomunikasi. penyemangat untuk jangan menyerah. Musik dan
Tidak banyak orang yang menyanyikan sebuah lagu lagu sebagai sebuah pesan komunikasi dapat
hanya untuk menyenangkan diri sendiri, kebanyakan menyampaikan pesan motivasi dalam konteks
orang menyanyikan sebuah lagu karena ingin di kehidupan untuk mendorong dan menyemangati
dengar oleh orang lain. Melalui musik musisi ingin individu (dalam kasus Cerita tentang Gunung dan
menjelaskan, menghibur, mengungkapkan Laut milik Payung Teduh) untuk melakukan sesuatu
pengalaman kepada orang lain. demi tercapainya suatu tujuan yang lebih baik.
Dalam mengekspresikan pengalamannya, Namun apa sebenarnya makna yang terkandung
penyair atau pencipta lagu melakukan permainan dalam lirik lagu tersebut. Dari uraian diatas
kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik bertujuan untuk menfsirkan dan mengetahui makna
dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. motivasi yang terkandung dalam lirik lagu “Cerita
Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, tentang Gunung dan Laut karya Payung Teduh.
gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan
diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi Rumusan Masalah
musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya Berdasarkan latar belakang yang telah
sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
yang dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003, p.51). rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Sebagai sebuah sistem tanda atau sistem Bagaimana makna motivasi kehidupan yang
lambang, bahasa merupakan alat komunikasi terkandung dalam lirik Cerita tentang Gunung dan
manusia yang digunakan untuk berinteraksi. Bahasa Laut karya Payung Teduh, dalam kajian Semiotika?
digunakan manusia sebagai alat penyampai gagasan
melalui kegiatan komunikasi. Bahasa juga menyertai Tujuan Penelitian
proses berpikir manusia dalam memahami dunia luar Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan
dan mengetahui makna motivasi yang terkandung

256 2579-329
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

dalam lirik lagu “Cerita tentang Gunung dan Laut Lirik


karya Payung Teduh Permainan bahasa ini dapat berupa
permainan vokal, gaya bahasa maupun
II. LANDASAN TEORI penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan
Teori Semiotika penggunaan melodi dan notasi musik yang
Pendekatan semiotika menurut Ferdinand disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga
de Saussure mengembangkan dasar-dasar teori pendengar semakin terbawa dengan apa yang
linguistik umum. Kekhasan teorinya terletak pada dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003, p.51). Definisi
kenyataan. Dia menganggap bahasa sebagai sistem lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi
tanda. Menurut Saussure tanda-tanda, khususnya begitu pula sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan
tanda-tanda kebahasaan, setidak-tidaknya memiliki oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi
dua buah karakteristik primordial, yaitu bersifat mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup
linier dan arbitrer (Budiman, 1999:38). Yang jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang
terpenting dalam pembahasan pokok pada teori bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan
Saussure adalah prinsip yang mengatakan bahwa politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa. Bisa
bahasa adalah suatu sistem tanda, dan setiap tanda diartikan sebagai berikut, yang berkenaan dengan
itu tersusun dari dua bagian, yaitu signifier lirik lagu adalah sesuatu yang paling umum, namun
(penanda) dan signified (petanda). sempurna dan modern; selain itu yang paling
Menurut Saussure bahasa merupakan suatu sederhana namun sangat emosional, itu semua
sistem tanda (sign). Tanda dalam pendekatan karena diekspresikan secara mendalam oleh penulis
Saussure merupakan manifestasi konkret dari citra (penyair atau dalam hal ini penulis lirik) seperti
bunyi dan sering diidentifikasi dengan citra bunyi halnya sajak.
sebagai penanda. Jadi penanda (signifier) dan Dapat diartikan lirik, membangun persepsi
petanda (signified) merupakan unsur mentalistik. serta menggambarkan sesuatu yang kemudian
Dengan kata lain, di dalam tanda terungkap citra diperkaya akan perasaan, kekuatan imaji, serta kesan
bunyi ataupun konsep sebagai dua komponen yang keindahan. Dalam membuat lirik lagu terkait dengan
tak terpisahkan. Dengan kata lain, kehadiran yang bahasa, dan bahasa terkait dengan sastra. Karena
satu berarti pula kehadiran yang lain seperti dua sisi kata-kata (lirik lagu) yang dibuat oleh pencipta lagu
kertas (Masinambow, 2000a:12, dalam Sobur tidak semua dapat dimengerti oleh khalayak, karena
2003:32). itulah memerlukan suatu penelitian tentang isi lirik
Dalam tanda terungkap citra bunyi atau lagu tersebut. Penentuan bahasa yang digunakan
konsep sebagai dua komponen yang tak terpisahkan. juga tergantung pada individual yang menciptakan
Hubungan antara penanda dan petanda bersifat lirik lagu, karena belum ada ketentuan bahasa dalam
bebas (arbiter), baik secara kebetulan maupun membuat sebuah lirik lagu tetapi lirik yang dibuat
ditetapkan. Arbiter dalam pengertian penanda tidak dapat dipertanggung jawabkan isinya. Sedangkan
memiliki hubungan alamiah dengan petanda tiap lirik yang dibuat oleh pencipta lagu pasti
(Saussure, 1966, dalam Berger 2000b:11, dalam memiliki makna tersendiri yang ingin disampaikan
Sobur 2003:32). kepada pendengarnya.
Dari gagasan batasan pengertian tersebut Definisi lirik sendiri menurut Kamus Besar
itu dapat diketahui adanya tiga unsur produk yang Bahasa Indonesia adalah karya sastra (puisi) yang
tercangkup didalamnya, yakni, makna adalah berisi curahan perasaan pribadi. Dari definisi-
hubungan antara bahasa dengan dunia luar, definisi tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan
penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para bahwa lirik merupakan bagian dari lagu dan
pemakai, perwujudan makna itu dapat digunakan merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh
untuk menyampaikan informasi sehingga dapat penulis lagu. Dan lirik juga bisa dikategorikan
saling dimengerti. kedalam seni sastra karena merupakan sebuah puisi.
Semua model makna memiliki bentuk yang Lirik lagu merupakan simbol verbal yang
secara luas serupa dan atau mirip. Masing-masing diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk
memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam yang tahu bagaimana harus bereaksi, tidak hanya
setiap studi tentang makna. Ketiga unsur tersebut terhadap lingkungan fisiknya, namun juga pada
adalah: a) tanda, b) acuan tanda, c) pengguna tanda. simbol-simbol yang dibuatnya sendiri. (Rivers,
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa 2003:28).
dipersepsi indera kita; tanda mengacu pada sesuatu Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan
diluar tanda itusendiri; dan bergantung pada bahwa lirik merupakan reaksi simbolik dari manusia
pengamatan oleh penggunanya sehingga bisa disebut yang merupakan respon dari segala sesuatu yang
tanda. Saussure berpendapat lain, ia mengatakan: terjadi dan dirasakan oleh lingkungan fisiknya (yang
“Tanda terdiri atas bentuk fisik plus konsep mental dipengaruhi oleh akal sehat dan rasionalitas).
yang terkait, dan konsep ini merupakan pemahaman
atas realitas eksternal.” (Suprapto , 2006:114)

2579-3292 257
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

Musik (petanda). Eksistensi semiotika Saussure adalah


Musik adalah bunyi yang diatur menjadi relasi antara penanda dan petanda berdasarkan
pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau konvensi, biasa disebut dengan signifikasi.
mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang
Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah
memberikan kedalaman dan memungkinkan sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu.
penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat
(Oxford Ensiklopedi Pelajar, 2005) Bernstein & memaknai tanda tersebut.
Picker (1972) mengatakan bahwa musik adalah Semiotika Ferdinand de Saussure,
suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan berpandangan bahwa tanda- tanda itu bekerja
memiliki nilai seni dan dapat digunakan sebagai alat dengan dua elemen. Yaitu, aspek citra tentang bunyi
untuk mengekspresikan ide dan emosi dari (semacam kata atau representasi visual) dan sebuah
komposer kepada pendengarnya. Pendapat lain dari konsep dimana citra bunyi disandarkan.
Eagle mengatakan musik sebagai organisasi dari
bunyi atau suara dan keadaan diam (sounds and
silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu.
Musik adalah seni penataan bunyi secara
cermat yang membentuk pola teratur dan merdu
yang tercipta dari alat musik atau suara manusia.
Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi,
harmoni, dan warna bunyi (Syukur, 2005). Dari
defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa musik
adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang Gambar I
tersusun dari bunyi atau suara dan keadaan diam
(sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang Menurut Saussure, tanda (sign) terdiri dari:
tertentu dalam urutan, kombinasi, dan hubungan Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau
temporal yang berkesinambungan sehingga penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan
mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan gambar, disebut signified. Dalam berkomunikasi,
keharmonisan yang biasanya dihasilkan oleh alat seseorang menggunakan tanda untuk mengirim
musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan makna tentang objek dan orang lain akan
telinga dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi menginterpretasikan tanda tersebut. Objek bagi
atau suasana hati. Saussure disebut “referent” atau makna. Hampir
Musik sangat berpengaruh bagi manusia, serupa dengan Peirce yang mengistilahkan
karena musik bagi manusia merupakan hiburan interpretant untuk signified dan object untuk
menyenangkan yang sanggup mempengaruhi jiwa signifier, bedanya Saussure memaknai objek”
manusia, seperti halnya yang terjadi pada berbagai sebagai referent dan menyebutkannya sebagai unsur
jenis tarian, pembentukan watak manusia, seperti tambahan dalam proses penandaan.
yang dapat terjadi pada kaum muda yang dididik
lebih tangkas berdasarkan gerakan-gerakan badan Fokus Penelitian
yang harmonis pada tarian-tarian dan gymnastik Dalam melaksanakan penelitian maka
yang diiringi dengan musik, pengisi waktu yang diperlukan fokus penelitian. Adapun fokus
bermanfaat, bahkan menjadi alat untuk mencapai penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
kemajuan dan kebahagiaan rohani pada manusia. adalah sebagai berikut:
Untuk menganalisis makna motivasi pada
III. METODOLOGI PENELITIAN lirik lagu Cerita tentang Gunung dan Laut, dengan
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah menggunakan teori semiotika Saussure yakni
penelitian kualitatif interpretatif. Data kualitiatif penanda dan pertanda. Fokus penelitian dalam
merupakan wujud kata-kata daripada deretan angka, penelitian ini adalah lirik yang terkandung dalam
senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu sosial lagu Cerita tentang Gunung dan Laut karya Payung
tertentu terutama ilmu Antropologi, Sejarah, dan Teduh. Jadi, dalam penelitian ini yang menjadi
Ilmu Politik. Data kualitatif merupakan sumber data penanda (signifier) adalah lirik lagu “Cerita tentang
yang kuat dan pemahaman yang luas serta memuat Gunung dan laut ”, petandanya adalah merupakan
penjelasan tentang suatu proses yang terjadi. Pada hasil dari pemaknaan lirik tersebut.
penelitian ini, menggunakan metode semiotika yaitu
metode yang menganalisis tentang tanda. Metode Teknik Pengumpulan Data
semiotika yang akan digunakan dalam penelitian ini Pengumpulan data dalam penelitian analisis
adalah semiotika dari pemikiran Saussure. Saussure lirik lagu pada lagu “Cerita tentang Gunung dan
meletakkan tanda dalam konteks komunikasi Laut” dengan analisis lirik lagu atau bisa juga
manusia dengan melakukan pemilahan antara apa disebut analisis teks. Dalam penelitian ini, analisis
yang disebut signifier (penanda) dan signified teks akan dilakukan dengan membagi keseluruhan
lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya

258 2579-329
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

perbait akan dianalisis dengan menggunakan teori sebagai guitalele player pada tahun 2010. Angin
Saussure dan teori makna. Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan
Tahapan analisis data penelitiannya adalah warna mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu
sebagai berikut: tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu,
a. Mengapresiasikan obyek penelitian, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam
sebagai langkah awal dalam memahami Pelukan, juga termasuk karya-karya dari pementasan
lirik lagu secara awam yaitu dengan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah,
mengikuti alur cerita lirik secara fokus Cerita Tentang Gunung dan Laut, serta karya
sehingga mengerti pesan apa yang ingin Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam.
disampaikan pencipta lagu kepada audien. Dan pada akhirnya Payung Teduh memutuskan
b. Membedah objek penelitian dalam hal ini untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis
adalah lirik lagu secara keseluruhan dipenghujung 2010. (www.wikipedia.com)
menjadi perbait untuk mencermati tanda- Musik yang dimainkan oleh Payung
tanda mana yang digunakan oleh pencipta Teduh tidak memiliki batasan tersendiri, musik yang
lagu dalam menyampaikan pesan pada dimainkan oleh Payung Teduh yaitu musik Payung
objek penelitian. Ini dilakukan dengan Teduh itu sendiri. Pada album pertama ini bisa
mengartikan symbol-simbol yang mewakili dibilang karakter musik yang dibawakan seperti
pesan yang ingin disampaikan oleh sang musik di era golden 60’s dengan balutan keroncong
pencipta lagu. dan jazz. Dan jika ditanya jenis musik apa yang
c. Menafsirkan arti tanda-tanda tersebut dari diusung oleh Payung Teduh, maka Payung Teduh
sudut pandang peneliti dengan analisis menyerahkan sepenuhnya kepada pendengar. Dalam
semiotika yang mengungkap signifier dan pengertian bahwa payung teduh tidak akan hanya
signified. berhenti di satu genre tertentu, namun yang pasti
Mengkombinasikan temuan-temuan tanda- tetap bermusik dengan ciri yang sudah mereka
tanda tersebut dengan menganalisis dengan situasi miliki. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang
dan kondisi sosial ketika lagu tersebut diciptakan. Makna motivasi dalam lirik lagu “Cerita tentang
Menarik kesimpulan berdasarkan atas analisis yang Gunung dan Laut” Lagu yang diteliti adalah lirik
dilakukan pada tahap-tahap analisis sebelumnya. lagu yang berjudul “Cerita tentang Gunung dan
Laut”, lagu ini terdapat dalam album Payung Teduh
Teknik Analisis Data yang berjudul “Dunia Batas”. Seperti yang telah
Dalam penelitian ini analisis data akan tertulis di atas bahwa lagu- lagu dalam album
dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu mereka ini terdapat makna yang ingin disampaikan
menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait yaitu makna motivasi dalam bermimpi. Namun ada
dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari satu lagu yang mempunyai makna yang dapat
Saussure. Teori dari Saussure lebih memperhatikan mempengaruhi pendengar, yaitu lagu “Cerita tentang
atau terfokus kepada cara tanda-tanda (dalam hal ini Gunung dan Laut”. Peneliti akan menganalisis lirik
kata-kata) berhubungan dengan objek penelitian. lagu tersebut menggunakan teori semiotika dari
Model teori dari Saussure lebih memfokuskan Saussure. Berikut analisa Semiotik Menurut
perhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam Saussure, penulis akan member analisa dalam tiap
penelitian terhadap lirik lagu “Cerita tentang bait.
Gunung dan Laut” ini, peneliti membuat interpretasi Bait I
dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi Aspek Penanda Aspek Petanda
beberapa bait dan selanjutnya perbait akan dianalisis Aku pernah berjalan Lirik ini menjadikan
dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure, disebuah bukit petanda adalah saat
dimana terdapat unsur yaitu penanda (signifier), Tak ada air seorang manusia
petanda (signified). Unsur tersebut akan dipisahkan Tak ada rumput menceritakan
dan mempermudah peneliti melakukan interpretasi Tanah terlalu kering kehidupannya yang
terhadap lirik lagu “Cerita tentang Gunung dan untuk ditapaki penuh masalah. Dalam
Laut”. Pemisah antar bait tersebut akan memandu Panas selalu artian manusia hidup di
peneliti dalam melakukan interpretasi terhadap lirik menghantam kaki dan darat namun di bukit saja
lagu “Cerita tentang Gunung dan laut” yang kepalaku tidak ada air dan rumput
dikaitkan dengan realitas sosial pada saat sang serta panas yang bisa
pencipta menciptakan lagu tersebut. menyentuh kepala dan
kaki. Dalam arti ini
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah manusia hidup di
Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 habitatnya (di darat) pun
dengan formasi awal Is dan Comi, sadar akan masih menghadapi
eksplorasi bunyi dan performa panggung pada tahun masalah yang bisa
2008 Payung teduh mengajak Cito untuk bergabung datang.
bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan

2579-3292 259
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

Dalam pemaparaan Bait Pertama adalah Dalam pemaparaan Bait ketiga adalah bisa
bisa di lihat bahwa dalam lagu “Cerita Tentang di lihat bahwa dalam lagu “Cerita Tentang Gunung
Gunung dan Laut” penciptanya ingin dan Laut” penciptanya ingin menganalogikan bahwa
menganalogikan bukit karena bukit adalah tempat di melakukan yang percuma. Dalam lirik ini
daratan yang sangat teduh dan dingin. Namun dalam memberikan petunjuk bahwa emosional manusia
lirik lagu disebutkan bahwa ada sebuah bukit yang kadang tidak dapat dipikirkan oleh logika. Senang
tidak ada rumput dan air. Hal ini menunjukan bahwa dan sedih manusia kadang terlalu berlebihan
setenang apapun sebuah kehidupan pasti akan ada mengungkapkannya. Namun hal ini hanya sia-sia
masalah yang datang walau manusia lari ketempat karena tidak bisa dirasakan oleh orang lain, hanya
yang nyaman sekalipun, hal ini ditunjuka dalam lirik dirasakan sendiri. Maka dari itu pada akhir bait
di bait pertama. tersebut dijelaskan “Karena gunung dan laut Tak
punya Rasa”. Hal ini menjelaskan hal yang Percuma
Bait II mengungkapkan emosional namun merugikan orang
Aspek Penanda Aspek Petanda lain.
Aku pernah berjalan Lirik di bait kedua
diatas laut adalah lanjutan dari lirik Bait IV
Tak ada tanah di bait pertama yaitu Aspek Penanda Aspek Petanda
Tak ada batu setelah berjalan kebukit Aku tak pernah melihat Dalam petanda lirik bait
Air selalu merayu lalu jalan ke laut, gunung menangis ini memberi makna hal
Menggodaku masuk ke ternyata tidak Biarpun matahari yang sewajarnya dan
dalam pelukannya. ditemukannya apa yang membakar tubuhnya tidak menyerah dan
ada di bukit seperti tanah Aku tak pernah melihat tidak berkecil hati jika
dan batu, namun di laut laut tertawa sedang susah serta tidak
air sangat berlimpah Biarpun kesejukkan sombong jika sedang
namun dalam lirik ini bersama tariannya senang
dikatakan bahwa air
menggoda untuk masuk Dalam pemaparaan Bait Keempat adalah
kedalamnya, seperti yang bisa di lihat bahwa dalam lagu “Cerita Tentang
kita ketahui air adalah Gunung dan Laut” penciptanya ingin
sumber kehidupan menganalogikan bahwa pencipta lagu menuliskan
namun bukan berarti lirik yang sarat akan makna, yaitu tentang motivasi
manusia bisa hidup di kehidupan yang sangat baik untuk diikuti. Hal
air, jika tergoda manusia tersebut bisa di lihat dalam penggalan lirik bait ke
akan tenggelam dalam empat adalah motivasi kehidupan jika sedang diberi
air kesusahan jangan terlalu bersedih dan juga bila
diberi kesenangan jangan terlalu senang. Hal ini bisa
Dalam pemaparaan Bait Kedua adalah bisa dilihat dari lirik “Aku tak pernah melihat gunung
di lihat bahwa dalam lagu “Cerita Tentang Gunung menangis Biarpun matahari membakar tubuhnya”.
dan Laut” penciptanya ingin menganalogikan bahwa Gunung tak akan berubah walaupun di beri panas
setelah manusia yang mencari air di laut namun agar yang luar biasa. Dalam kalimat ini mempunyai
hati-hati dengan air yang bisa membunuhnya. Air makna jangan berkecil hati walaupun sedang
bisa dikatakan adalah sebuah kesenangan dan mengalami kesusahan. “Aku tak pernah melihat laut
kepuasan yang diinginkan manusia, namun alam tertawa Biarpun kesejukkan bersama tariannya”
lagu ini memiliki makna agar manusia hati-hati jika adalah makna jika dalam situasi senang jangan
sudah menemukan yang dicari. Dikarenakan sesuatu terlalu senang karena air yang berlimpah dilautan
yang berlebihan akan berakibat buruk, hal ini di saja tidak berubah walapun banyak ombak.
tandai dengan lirik yang mengatakan “Air selalu
merayu Menggodaku masuk ke dalam pelukannya.” V. KESIMPULAN
Hal ini menunjukan bahwa air bisa memberi Setelah melakukan penelitian dengan
kehidupan namun bisa juga medatangkan bencana pembahasan melalui studi pustaka dan interpretasi
dengan cara menenggelamkan. mengenai “Analisis Semiotika Makan Motivasi Pada
Lirik Lagu “Cerita Tentang Gunung dan Laut”
Bait III Karya Payung Teduh. Penulis memberikan
Aspek Penanda Aspek Petanda kesimpulan seperti dijelaskan di bawah ini.
Tak perlu tertawa atau Lirik di bait ketiga ini Dari hasil penelitian, peneliti menemukan
menangis dijadikan Reffrain pada makna dalam lirik lagu Payung Teduh, yaitu makna
Pada gunung dan laut lagu ini. Lirik ini pesan Motivasi yang terdapat dalam lirik lagu
Karena gunung dan menceritakan bahwa berjudul “Cerita Tentang Gunung dan Laut”. Penulis
laut jangan melakukan hal menemukan ada makna dibalik lirik lagu tersebut
Tak punya rasa yang percuma,

260 2579-329
Jurnal Komunikasi, Volume VIII Nomor 3, September 2017

tentang motivasi kehidupan. Berikut kesimpulannya menandakan hal yang tidak menunjukan hal yang
dalam tiap bait. berlebihan dalam kehidupan.
1. Dalam bait pertama makna yang
terkandung setelah melalui proses REFERENSI
analisa semiotik De Saussure adalah Aminudin. 2001. Semantik: Pengantar Studi
manusia pasti mencari kesenangan Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru
namun tidak selalu kesenangan itu Awe, Nyanyian di Tengah Kegelapan (Yogyakarta:
datang sekalipun manusia berada 2003)
ditempat yang tepat. Budiman, Kris, 1999, Kosa Semiotika, LKiS,
2. Dalam bait kedua makna yang Yogyakarta.
terkandung setelah memlalui proses Sobur, Alex. 2003, Semiotika Komunikasi,
analisa semiotik De Saussure adalah Rosdakarya, Bandung.
manusia mencari kesenangan di tempat L. Rivers, William – Jay W. Jensen – Theodore
yang tidak semestinya. Walaupun Peterson. 2003. Media Massa Masyarakat
memberikan kesenangan namun hal itu Modern. Edisi kedua : Kencana Prenada Media
dapat menimbulkan masalah baru. Group.
3. Dalam bait ketiga makna yang Syukur, Syukur Dkk. (2005). Peta Kompetensi
terkandung setelah memlalui proses Guru Seni (Seni Rupa, Seni Tari, Seni Musik).
analisa semiotik De Saussure adalah Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
janganlah melakukan hal yang sia-sia. Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori
Hal ini ditunjukan dengan kalimat Komunikasi. Yogyakarta : Media
“Tak perlu tertawa atau menangis Pada Pressindo.
gunung dan laut Karena gunung dan Oxford Esiklopedi pelajar (Edisi ke tujuh), 2005
laut Tak punya rasa.” Esiklopedi Musik.Jakarta: Pusat
Dalam bait ketiga makna yang terkandung Perbukuan
setelah memlalui proses analisa semiotik De Sumber Lain:.
Saussure adalah jangan melakukan hal yang www.wikipedia.org/wiki/Payung_Teduh
berlebihan dalam semua situasi baik senang dan
sedih. Hal ini ditunjukan pada lirik yang

2579-3292 261

Anda mungkin juga menyukai