Anda di halaman 1dari 9

Wicara, Vol. 1, No.

2, Oktober 2022

Gaya Bahasa Lirik Lagu “untuk hati yang terluka”, “ragu Semesta”, dan “Sikap Duniawi”
pada Album Lexicon Isyana Sarasvati
(Sebuah Kajian Stilistika)

Yonanda Dera Puspita1, Moh. Muzakka2, dan Khothibul Umam3


123
Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Pos el: yonandapuspita@gmail.com; muzakkamoh@yahoo.co.id;
khothibulumam.fibundip@gmail,com

Abstract
The purpose of this research are to explain the language style in the lyrics of the songs "untuk
hati yang terluka", "ragu Semasta" and "Sikap Duniawi" analyzed by the language style in the
sound, the language style in the words and the sentence style, and discourse style with stylistic
studies. the theory used in this study is the stylistic theory which is a study of the research
object's language style and this study used qualitative descriptive method that includes: (1) data
collection techniques; (2) data analysis techniques; (3) the phase of presenting the results of the
data analysis. The result of this study, the style of speech in the lyrics of the songs "untuk hati
yang terluka" and "ragu Semesta" shows kakafoni sounds that show a meaning that has
shades of sadness, while in the lyrics of the song “Sikap Duniawi" shows the efony of sounds
that contain meaning and happiness. The style of the phrase in the lyrics of the song "untuk
hati yang terluka" includes apheresis, repetition, allegory, metaphor, hyperbole, and
personification. The song "ragu Semesta" has apheresis, similes, personifications, repetitions
and, metaphor. While the language style in the lyrics of the song "Sikap Duniawi" includes
apheresis, rhetoric, irony, metaphors and repetition. The discourse style has three objects of
research material, namely the related and sequential discourse.
Keywords: "untuk hati yang terluka", "ragu Semesta", "Sikap Duniawi", Stylistics.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gaya bahasa dalam lirik lagu “untuk hati yang
terluka”, “ragu Semesta”, dan “Sikap Duniawi” yang dianalisis dari segi gaya bahasa dalam
bunyi, gaya bahasa dalam kata, gaya kalimat, dan gaya wacana menggunakan kajian stilistika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan stilistika yang menitikberatkan pada pengkajian mengenai gaya
bahasa objek material penelitian yang mencakup: (1) teknik pengumpulan data; (2) teknik
analisis data; (3) tahap penyajian hasil analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah gaya
bahasa dalam bunyi pada lirik lagu “untuk hati yang terluka” dan “ragu Semesta”
menunjukkan bunyi kakafoni yang mengisyaratkan makna yang memiliki nuansa sedih,
sedangkan pada lirik lagu “Sikap Duniawi” menujukkan bunyi efoni yang mengisyaratkan
makna dan nuansa bahagia. Gaya kalimat pada lirik lagu “untuk hati yang terluka” meliputi
gaya bahasa aferesis, repetisi, alegori, metafora, hiperbola, dan personifikasi. Pada lirik lagu
“ragu Semesta” meliputi gaya bahasa aferesis, simile, personifikasi, repetisi, dan metafora. Dan
gaya bahasa pada lirik lagu “Sikap Duniawi” meliputi gaya bahasa aferesis, retoris, ironi,
metafora, dan repetisi. Gaya wacana pada ketiga objek material penelitian merupakan wacana
yang saling terhubung dan padu.
Kata kunci: “untuk hati yang terluka”, “ragu Semesta”, “Sikap Duniawi”, Stilistika

75
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

Pendahuluan interpretasi pengalaman manusia yang penting


Dewasa ini, dunia sastra semakin dan diubah dalam wujud yang paling berkesan
berkembang dan memiliki kemajuan yang (Pradopo, 2017: 7). Lirik lagu juga memiliki
pesat seiring dengan perkembangan unsur yangsama dengan puisi. Lirik merupakan
teknologi. Noor (2015: 13) mengemukakan rangkaian kata hasil dari apa yang dilihat,
bahwa sebagai pencerminan kehidupan tidak didengar, dipikirkan, dirasakan, bahkan apa
berarti karya sastra itu merupakan gambaran yang diimajinasikan oleh pengarang sama
tentang kehidupan, tetapi merupakan halnya dengan puisi. Dengan demikian, sastra
pendapat pengarang tentang keseluruhan merupakan media untuk menghubungkan
kehidupan. Meski sebagai bentuk karya pikiran dan merupakan hasil dari kreasi sang
imajinatif yang bermediakan bahasa pencipta untuk disampaikan kepada
memiliki nilai seni dan nilai moral, karya penikmatnya. Pembeda antara lirik dan puisi
sastra menjadikannya sebagai tanggapan atas adalah media penyajiannya. Lirik termasuk
refleksi realitas sosial dikehidupan nyata. bagian dari karya sastra yang media
Dari banyaknya bentuk karya sastra, penyampaiannya bersifat audio sedangkan
salah satu di antaranya adalah berupa lirik media penyajian puisi identik dengan
lagu. Lirik lagu merupakan karya sastra yang dibacakan.
termasuk dalam genre puisi. Menurut Ratna Sama halnya dengan puisi, lirik berisi
(2009: 65) lirik lagu sebagai bentuk wujud rangkaian kata yang dikemas sedemikian rupa
ekspresi seseorang pengarang dalam dengan menggunakan permainan bahasa
mengungkapkan perasaan terutama berupa kata kiasan terlepas dari instrumen
kehidupannya maupun kehidupan orang lain, musik yang melekat pada sebuah lagu. Dengan
misalnya tentang cinta seseorang, kehidupan demikian, kata-kata yang digunakan selain
sosial, bahkan kritik terhadap masyarakat dapat memberikan hiburan, menginspirasi,
maupun pemerintah dapat dilampirkan sering kali membuat pendengar menjadi
dalam sebuah lirik lagu. Bahasa dalam sentimental seolah terpengaruhi dan
sebuah lirik lagu sangat berpengaruh merasakan hal yang sama dengan isi lirik lagu.
terhadap efek estetis pendengar. Sehingga, Dari banyaknya lirik lagu, beberapa di
dapat diartikan bahwa, lirik lagu merupakan antaranya yang dari segi bahasanya dikemas
hasil dari apa yang dirasakan dan dipikirkan menggunakan bahasa kiasan adalah lagu-lagu
oleh sang pencipta, lalu dituangkan ke dalam yang ada pada album LEXICON. Berdasarkan
sebuah lirik hingga dapat dinikmati oleh sudut pandang Isyana Sarasvati album
pendengarnya dalam bentuk lagu. LEXICON ini memiliki makna tersendiri,
Puisi itu mengekspresikan gagasan yakni merupakan bentuk gebrakan jiwa musik
atau pemikiran yang mampu membangkitkan Isyana Sarasvati serta dimaknai sebagai kamus
perasaan yang merangsang imajinasi kehidupannya.
pancaindera di dalam susunan yang Lirik lagu “untuk hari yang terluka”,
berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang “ragu Semesta”, dan “Sikap Duniawi” pada
penting, yang direkam dan diekspresikan, album LEXICON Isyana Sarasvati memiliki
dinyatakan dengan menarik dan memberi pendayagunaan bahasa yang unik karena gaya
kesan. Puisi merupakan rekaman dan bahasa yang digunakan merupakan bahasa

76
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

keseharian dengan daya cipta penggunaan gaya wacana pada lirik ketiga lirik lagu
bahasa kiasan dan nilai puitis serta memiliki tersebut.
kesinambungan makna yang mengungkapkan
pandangan dan perjalanan hidup Isyana Metode Penelitian
Sarasvati. Gaya bahasa yang digunakan Penelitian ini merupakan penelitian
dalam ketiga lirik lagu tersebut kepustakaan dengan menggunakan pendekatan
menggunakan bahasa kiasan sehingga stilistika yang menitikberatkan pada
menjadikan bahasa dalam ketiga lirik lagu pengkajian mengenai gaya bahasa pada lirik
tersebut nampak berjiwa dan dapat lagu “untuk hati yang terluka”, “ragu
memperoleh tanggapan terntentu dari Semesta”, dan “Sikap Duniawi” pada album
pendengar maupun pembaca. LEXICON Isyana Sarasvati. Pada langkah
Penelitian ini akan mengkaji gaya teknik pengumpulan data peneliti
bahasa yang terdapat dalam lirik lagu “untuk menggunakan metode pustaka simak baca
hati yang terluka”, “ragu Semesta”, dan dengan mencari, mencatat, dan mencermati
“Sikap Duniawi” pada album LEXICON data berfokus pada gaya bahasa dan makna
Isyana Sarasvati dengan menggunakan yang terdapat dalam lirik lagu yang dijadikan
kajian stilistika. Kajian stilistika mencoba objek material pada penelitian ini. Peneliti
untuk memahami mengapa pencipta memperoleh sumber data objek material
cenderung menggunakan kata-kata atau berupa tiga lirik lagu pada album LEXICON
suatu ungkapan tertentu. Setiap pencipta dari media internet dari delapan lirik lagu yang
memiliki ciri khas tersendiri yang dapat terdapat dalam album LEXICON Isyana
diketahui dari diksi dan gaya bahasa yang Sarasvati.
terdapat dalam karyanya. Adapun tahapan analisis data yang akan
Relevansi dengan penggunaaan kajian dilakukan di dalam penelitian ini yaitu:
stilistika karena pada penelitian ini peneliti Pertama, menganalisis struktur fisik dan
memiliki fokus untuk menganalisis gaya struktur batin pada ketiga lirik lagu. Kedua,
bahasa serta makna yang terdapat dalam lirik menganalisis gaya bahasa yang terdapat di
lagu “untuk hati yang terluka”, “ragu dalam ketiga lirik lagu objek material
Semesta”, dan “Sikap Duniawi” pada album penelitian. Dan ketiga, menganalisis makna
LEXICON Isyana Sarasvati. Keraf (dalam yang terkandung pada lirik lagu “untuk hati
Pradopo, 2020:4) mengemukakan bahwa yang terluka”, “ragu Semesta”, dan “Sikap
gaya bahasa merupakan cara untuk Duniawi” pada album LEXICON Isyana
mengungkapkan pikiran melalui bahasa Sarasvati. Kemudian, hasil analisis data
secara khas yang menunjukkan jiwa dan disajikan secara sistematis dalam bentuk
kepribadian penulis sebagai pemakai bahasa. deskripsi.
Agar penelitian ini dapat mencapai hasil
yang lebih mendalam, maka pada penelitian Hasil dan Pembahasan
ini juga menganalisis struktur fisik dan Struktur Fisik Lirik Lagu “untuk hati
struktur batin pada ketiga lirik lagu tersebut, yang terluka”, “ragu Semesta”, dan “Sikap
Duniawi” pada Album LEXICON Isyana
dan selanjutnya menganalisis gaya dalam
Sarasvati
bunyi, gaya dalam kata, gaya kalimat, dan

77
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

1. “untuk hati yang terluka” nilai rasa meski menggunakan kata-kata


Struktur fisik lirik lagu “untuk hati yang sederhana akan tetapi memiliki dampak yang
terluka” menggunakan diksi kata kuat di benak pembaca dan cita rasa bahasa
bersinonim seperti kata terluka dan teriris, yang ditentukan dengan tata bahasa yang
yang terdapat pada bait pertama dan digunakanpada kalimat tersebut.
delapan, merupakan kata kerja yang Kata konkret seperti kata pudar,
menggambarkan sedang dalam keadaan terperangkap, melepaskan, dan menjauh yang
tidak baik. Kedua kata tersebut tidak dapat mana merujuk pada objek yang dapat
saling menggantikan satu sama lain dirasakan oleh pancaindra manusia ketika
dikarenakan suasana yang terdapat di dalam mendengar kata tersebut sehingga pancaindra
konteks kalimat berbeda. akan merespon sesuai konteks kalimat yang
Kata bernilai rasa seperti kata impikan menggunakan kata-kata tersebut.
dan usai pada kalimat pada bait ketiga dan Kata abstrak seperti kata ragu dan
enam menjadikan kalimat tersebut memiliki semesta yang terdapat pada bait pertama
nilai rasa tinggi dan memiliki dampak yang merupakan kata yang sulit dipahami secara
kuat di benak pembaca karena cita rasa langsung pada konteks kalimat di atas. Kata
bahasa yang ditentukan dengan pengalaman ragu menggambarkan kondisi sedang berada
penulis dan tata bahasa yang digunakan pada di dalam situasi yang membuat gelisah dan
kalimat tersebut. tidak nyaman. Selain itu, kata semesta
Kata konkret seperti kata terluka, merupakan keseluruhan alam semesta ini. Serta
teriris, memelukmu, dan terbakar yang mana menggambarkan kondisi yang sangat luas dan
merujuk pada objek yang dapat dirasakan masih banyak menyimpan misteri yang belum
oleh pancaindra manusia ketika mendengar dapat terpecahkan oleh manusia.
kata tersebut sehingga pancaindra akan Kata khusus yang terdapat pada bait
merespon sesuai konteks kalimat yang kedua dan empat di atas didominasi dengan
menggunakan kata-kata tersebut. kata khusus, yakni terperangkap, kisah, tak
Kata khusus seperti kata berarti, bermakna, memulai, melepaskan, harapan,
hangus, dan ambisi karena tata bahasa pada dan menjauh karena tata bahasa pada kalimat
kalimat tersebut lebih spesifik sehingga tersebut lebih spesifik sehingga pembaca
pembaca memperoleh gambaran secara tepat memperoleh gambaran secara tepat dan sesuai
dan sesuai dengan maksud yang hendak dengan maksud yang hendak disampaikan
disampaikan kepada pencipta melalui kepada pencipta melalui kalimat tersebut.
kalimat pada bait kelima pada lirik lagu
3. “Sikap Duniawi”
tersebut.
Struktur fisik lirik lagu “Sikap Duniawi”
2. “ragu Semesta” menggunakan diksi kata bernilai rasa seperti
Struktur fisik lirik lagu “ragu Semesta” kata matamu, indahnya, langit, dan mimpi
menggunakan diksi kata bernilai rasa seperti yang terdapat pada bait keempat, meski
kata terperangkap, kisah, harapanku, menggunakan kata-kata sederhana akan tetapi
menjauh, bertemu, dan alam baru pada bait memiliki dampak yang kuat di benak pembaca
di atas merupakan kata-kata yang memiliki dan cita rasa bahasa yang ditentukan dengan

78
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

tata bahasa yang digunakan pada kalimat langsung pada konteks kalimat. Kata abstrak
bait tersebut. tersebut di antaranya adalah kata menghasut,
Pada bait pertama lirik lagu ini terdapat ramuan, runtuh, dan panutan. Kata-kata
kata konkret dengarlah, warna yang kelam tersebut jika diartikan secara satu persatu jika
hangus, dan bertamu. Kata dengarlah dijabarkan maknanya secara denotatif akan
merupakan kata yang merujuk pada objek tidak masuk dalam konteks kalimat di atas.
yang dapat didengar oleh pancaindra Akan tetapi, jika dijabarkan maknanya secara
pendengar manusia. Ketika mendengar kata konotatif akan sesuai dan menggambarkan
tersebut, pancaindra pendengaran akan maknanya secara keseluruhan dari konteks
merespon dengan mendengar seseorang kalimat pada bait di atas.
seolah tengah meminta untuk Kata menghasut yang mana
mendengarkannya. menggambarkan sebuah tindakan untuk
Kata warna yang kelam hangus membujuk atau mengajak orang lain untuk
merupakan kata yang merujuk pada objek melakukan hal-hal yang buruk. Kata ramuan
yang dapat dilihat oleh pancaindra merupakan bahan-bahan untuk membuat
penglihatan manusia dan kata bertamu pada sesuatu, pada konteks kalimat larik pertama
bait tersebut merupakan kata yang merujuk dan kedua memiliki maksud ketika mendapati
pada objek yang dapat dirasakan ucapan yang menyakitkan dari orang lain
kehadirannya oleh pancaindra penglihatan entah benar atau tidak, anggap saja sebagai
manusia, mendengar kata tersebut, sehingga motivasi diri untuk semakin memperbaiki diri.
pancaindra akan merespon sesuai konteks Kata runtuh pada larik ketiga menggambarkan
kalimat yang menggunakan kata-kata orang-orang yang mencemooh semakin lama
tersebut. akan runtuh dan menjadi bosan, ketika tidak
Pada bait keempat, kedelapan, dan ditanggapi dan berpikir ada hal-hal lain yang
kesembilan terdapat kata-kata konkret, yakni lebih penting untuk dipikirkan dan
bukalah matamu dan kata peganglah pada dipersiapkan, yaitu masa depan. Kata panutan
larik keempat bait tersebut. Pertama, kata pada larik keempat merupakan kata yang
bukalah matamu merupakan kata yang merujuk pada korban perundungan yang pada
merujuk pada objek yang dapat dilihat saat dalam masa dirundung oleh teman-
menggunakan pancaindra penglihatan temannya malah sibuk untuk memikirkan dan
manusia. Ketika mendengar kata tersebut mengembangkan diri untuk masa depannya.
otomatis akan terbayang oleh para pendengar Semakin siap dan matang, maka akan
untuk melihat sesuatu. Kata peganglah menjadi panutan dan mendapat sanjungan
merupakan kata yang merujuk pada objek dari orang lain atas apa yang dicapai.
yang dapat dirasakan, disentuh, bahkan
Struktur Batin Lirik Lagu “untuk hati yang
digenggam oleh tangan. Selain itu, kata terluka”, “ragu Semesta”, dan “Sikap
tersebut membangkitkan indera perasa Duniawi” pada Album LEXICON Isyana
terbesar manusia, yaitu kulit. Sarasvati
Bait kedua dan keenam termasuk 1. “untuk hati yang terluka”
dalam kata abstrak yang mana merupakan Lirik lagu “untuk hati yang terluka” memiliki
kata-kata yang sulit dipahami secara tema mengenai penerimaan diri untuk
79
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

menemukan jati diri karena secara keseluruhan lirik tersebut mengambarkan


keseluruhan lirik tersebut menggambarkan untuk menjadi diri sendiri tidak semudah itu.
perasaan sedih dan terpuruk ketika Ada berbagai hal, baik dari internal maupun
dikecewakan dengan ekspektasi yang telah eksternal, yang menjadi penghalang untuk
dibuat sendiri maupun orang lain. Manusia menunjukkan jati diri sebenarnya. Faktor
pasti mengalami berada pada fase merasa internal merupakan faktor yang terdapat dalam
bahwa dunia dan orang-orang di sekitarnya diri sendiri, seperti merasa tidak percaya
terus bergerak sedangkan dirinya masih dengan apa yang dimilikidan dipilih sedangkan
berporos pada titik yang sama. Namun, hal faktor eksternal merupakan faktor yang berasal
yang perlu ditekankan kembali adalah untuk dari luar kendali diri sendiri, yakni bisa berasal
tidak menyerah dengan keadaaan yang dari orang lain dan biasanya faktor eksternal
terjadi melainkan tetap berusaha untuk ini merupakan faktor yang paling kuat untuk
mencari yang sebenarnya ingin diwujudkan memengaruhi kendali diri seseorang—toxic
dalam kehidupan ini. peoples.
Perasaan penyair dalam Perasaan penyair dalam menggambarkan
mengekspresikan inti yang terdapat dalam dan menampakkan realita kehidupan yang
liriklagu “untuk hati yang terluka”, yakni apa tidak luput dari ketidakpastian terutama dalam
yang terjadi di masa lalu untuk dijadikan pencarian jati diri dan kejenuhan ketika
pijakan menjadi lebih baik yaitu perasaan menjalani hubungan yang tidak sehat.
sedih dan kecewa akan bagaimana ketika Hubungan tidak sehat tidak hanya terjalin pada
tidak berhasil memenuhi ekspektasi yang pasangan kekasih, melainkan hubungan
telah diharapkan. Karena dalam kehidupan dengan teman pada lirik lagu “ragu Semesta”
ini dikecewakan dengan ekspektasi yang yang diungkapkan yang tidak dapat dipahami
diciptakan untuk diri sendiri merupakan secara langsung oleh pendengar maupun
sebuah pembelajaran untuk menjadikan diri pembaca. Pencipta seolah menekankan untuk
menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan hidup lebih baik memutuskan hubungan yang tidak
yang dijalani manusia tidak terlepas dari sehat tersebut karena menyadari bahwa apa
sandiwara sehingga terkadang semakin yang terjadi di antara mereka tidak memiliki
manusia berambisi untuk menjadi baik dan makna kebahagiaan seperti yang diharapkan.
indah di hadapan dunia terkadang menjadi Amanat atau pesan yang hendak
bumerang bagi diri sendiri. Lirik lagu “untuk disampaikan oleh pencipta kepada pendengar
hati yang terluka” memiliki pesan untuk maupun pembaca bahwa terdapat hal-hal di
menerima apa yang telah terjadi terlepas itu dunia ini yang tidak dapat dipaksakan oleh
adalah hal baik maupun buruk di masa lalu kehendak manusia, seperti tidak dapat
untuk dijadikan pijakan dan motivasi untuk memaksakan diri ketika dihadapkan dengan
maju serta berkembang menjadi lebih baik di hubungan yang tidak sehat dengan orang-
masa depan.. orang toxic yang terkadang mengharapkan kita
untuk melakukan hal-hal yang merekainginkan
2. “ragu Semesta”
Lirik lagu “ragu Semesta” memiliki tema tanpa memvalidasi bagaimana sebenarnya
menjadi diri sendiri karena secara keinginan diri kita. Oleh sebab itu, lirik lagu ini
memberikan pesan untuk berani menjadi diri

80
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

sendiri dan menunjukkan jati diri kita di sepantasnya dijadikan sebagai motivasi untuk
hadapan orang lain. Selain itu, lirik lagu ini mempersiapkan diri menjadi lebih baik di masa
juga melisensikan bagaimana terkadang depan karena kesempatan hanya datang sekali
semesta bekerja setelah manusia mengambil dalam hidup ini.
keputusan atau berserah.
Analisis Gaya Bahasa Batin Lirik Lagu
3. “Sikap Duniawi” “untuk hati yang terluka”, “ragu Semesta”,
Lirik lagu “Sikap Duniawi” memiliki tema dan “Sikap Duniawi” pada Album
LEXICON Isyana Sarasvati
antusiasme daya juang untuk mewujudkan
cita-cita. Selain dapat diasumsikan memiliki 1. “untuk hati yang terluka”
tema antiperundungan, lirik lagu ini Pada lirik lagu “untuk hati yang terluka”
memiliki tema tersebut karena lirik lagu ini jumlah asonansi vokal [a] sebanyak 78 dan [i]
menyelipkan motivasi bagi generasi muda sebanyak 40 serta konsonan [n] sebanyak 30
untuk memiliki antusiasme berjuang untuk dan [r] sebanyak 28 sehingga menunjukkan
mencapai masa depan yang gemilang bunyi yang cenderung mengisyaratkan makna
terlepas dari tempaan yang terjadi pada dan nuansa sedih. Gaya bahasa pada lirik lagu
masing-masing pribadi di masa lalu, “untuk hati yang terluka” meliputi gaya bahasa
menghiraukan apa yang dianggap menjadi aferesis sebanyak sebelas (11) data, repetisi
penghalang untuk mewujudkan impiannya, sebanyak dua (2) data, alegori sebanyak dua
serta mengingatkan bahwa kesempatan (2) data, metafora sebanyak dua (2) data,
datang hanya sekali. Kesempatan yang hiperbola sebanyak dua (2) data, dan
dimaksud adalah masa depan. Apa yang personifikasi sejumlah satu (1) data.
dilakukan dan diputuskan di masa lalu Lirik lagu “untuk hati yang terluka”
memiliki peran penting dengan apa yang memiliki makna bahwa dalam menjalani hidup
terjadi di masa depan. jangan terlalu muluk-muluk terlebih kepada
Perasaan penyair dalam generasi muda. Hal ini dikarenakan segala hal
mengekspresikan semangat dan motivasi yang berlebihan termasuk ingin menunjukkan
akan daya juang untuk mewujudkan cita-cita diri supaya dianggap lebih orang lain
kepada generasi muda memiliki nuansa yang merupakan hal yang tidak baik dan akan
menggebu-gebu dari pendayagunaan bahasa membuat diri akan merasa kurang dengan apa
dalam lirik lagu ini. Pada lirik lagu Isyana yang dimiliki. Terlepas hal yang dimaksud itu
Sarasvati menyampaikan bahwa semangat adalah hal baik maupun buruk di masa lalu tapi
juang untuk bangkit melawan cemoohan, penting untuk dijadikan pijakan dan motivasi
kebencian, dan rasa tidak percaya diri yang untuk maju dan berkembang menjadi lebih
dialami, serta menjadikan itu semua sebagai baik di masa depan.
motivasi untuk dapat berkarya dengan baik 2. “ragu Semesta”
dan memiliki masa depan yang gemilang. Pada lirik lagu “ragu Semesta” jumlah
Amanat atau pesan yang hendak asonansi vokal [a] sebanyak 89 dan [u]
disampaikan oleh pencipta kepada pendengar sebanyak 38 , serta konsonan [k] sebanyak 32
maupun pembaca bahwa tertawaan dan dan [m] dan [r] masing-masing sebanyak 22,
cemoohan orang lain terhadap diri kita sehingga menunjukkan bunyi kakafoni yang

81
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

cenderung mengisyaratkan makna yang kebahagiaan ataupun kepuasan akan


memiliki nuansa sedih. Gaya bahasa pada tercapainya masa depan yang telah
bait-bait lirik “untuk hati yang terluka” diperjuangkan. Gaya bahasa pada lirik lagu
diekspresikan secara implisit atau tidak “Sikap Duniawi” meliputi gaya bahasa
langsung yang dikemas dengan kata-kata aferesis sebanyak dua (2) data, retoris
kiasan yang pada praktik pendayagunaannya sebanyak satu (1) data, metafora sebanyak
bukan dengan arti sebenarnya. enam (6) data, repetisi sebanyak tiga (3) data,
Pencipta menciptakan sebuah dan ironi sebanyak satu (1) data.
perspektif yang sering kali dialami dan Lirik lagu “Sikap Duniawi” memiliki
dirasakan oleh seseorang yang pernah makna bahwa setiap manusia memiliki hak
maupun sedang mengalami kekecewaan, untuk memperjuangkan masa depan mereka
ketakutan, bahkan apapun yang terjadi di terlepas dari segala tempaan yang pernah
masa lalu. Gaya bahasa pada lirik lagu “ragu terjadi di masa lalu. Mempersiapkan diri
Semesta” meliputi gaya bahasa aferesis menjadi lebih baik di masa depan, karena
sebanyak dua belas (12) data, simile kesempatan hanya datang sekali dalam hidup
sebanyak satu (1) data, metafora sebanyak ini. Memanfaatkan kesempatan yang ada
tiga (3) data, personifikasi sebanyak satu (1) semaksimal mungkin selagi mampu tidak ada
data, dan repetisi sebanyak satu (1) data. salahnya dan tetap fokus dengan apa yang
Lirik lagu “ragu Semesta” memiliki menjadi tujuan hidup.
makna bagaimana harus berani mengambil
sikap meninggalkan hubungan yang tidak Simpulan
sehat. Hal ini dikarenakan jika terjebak Berdasarkan hasil analisis yang peneliti
terlalu lama dapat membuat seseorang lakukan, simpulan dari permasalahan yang
tertekan dan tidak dapat mengembangkan terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai
diri menjadi lebih baik dan sesuai dengan berikut. Pertama, struktur lirik lagu “untuk hati
keinginannya. Lirik lagu ini juga yang terluka” secara diksi terdiri atas kata
memberikan pesan untuk berani mencari dan konkret dan kata abstrak, serta memiliki tema
menunjukkan jati diri di hadapan orang lain penerimaan diri untuk menemukan jati diri.
terlepas bagaimana pandangan mereka selagi Diksi dalam lirik lagu “ragu Semesta”
tidak melanggar tatanan norma. didominasi dengan diksi kata bernilai rasa,
kata konkret, dan kata khusus, serta memiliki
3. “Sikap Duniawi” tema menjadi diri sendiri. Dan lirik lagu
Pada lirik lagu “Sikap Duniawi” asonansi “Sikap Duniawi” didominasi dengan diksi
vokal [a] sebanyak 104 dan [i] sebanyak 41, Diksi pada lirik lagu tersebut didominasi
serta konsonan [n] sebanyak 41 dan [m] dengan kata abstrak, kata konkret, dan kata
sebanyak 30. Berdasarkan jumlah asonansi khusus, memiliki tema antusiasme daya juang
dan aliterasi terbanyak pada lirik tersebut untuk mewujudkan cita-bertujuan untuk dapat
menunjukkan bunyi efoni yang selain menimbulkan tanggapan tertentu seperti
memiliki peran untuk melancarkan ucapan, menyentuh perasaan dan memberikan kesan
pemahaman makna, serta irama pada setiap tersendiri bagi pendengar atau pembaca.
baris, juga menggambarkan suasana Penggunaan kata konkret untuk dapat

82
Wicara, Vol. 1, No. 2, Oktober 2022

dirasakan oleh pancaindra pendengar makna yang terdapat dalam objek material
ataupun pembaca, kata abstrak penelitian melalui struktur kata, frasa, dan
mengungkapkan gagasan dengan kalimat..
menggunakan kata-kata rumit sehingga
memberikan nilai estetis, dan penggunaan Daftar Pustaka
kata khusus bertujuan untuk lebih Isyana Sarasvati. URL
memperjelas dan menegaskan pesan, serta https://isyanasarasvati.com/. Diakses
pada 12 Mei 2022.
memusatkan perhatian dan pengertian
maksud dan pesan yang disampaikan oleh Noor, Redyanto. 2015. Pengantar Pengkajian
Sastra. Semarang: FASindo.
pencipta.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2017. Pengkajian
Kedua, pendayagunaan bahasa dalam
Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada
ketiga lirik lagu tersebut bertujuan untuk University Press.
memperindah bunyi dengan menciptakan
. 2020. Stilistika.
harmoniasasi, serta memberikan nilai Yogyakarta: Gadjah Mada University
keindahan yang mampu menarik perhatian Press.
pendengar maupun pembaca. Pada lirik lagu Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika:
“untuk hati yang terluka” dan “ragu Kajian Puitika, Bahasa, Sastra, dan
Semesta”, jumlah asonansi menunjukkan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
bunyi yang cenderung mengisyaratkan
makna dan nuansa sedih. Lirik lagu “Sikap
Duniawi” menunjukkan bunyi efoni yang
selain memiliki peran untuk melancarkan
ucapan, pemahaman makna, serta irama pada
setiap baris juga menggambarkan suasana
kebahagiaan ataupun kepuasan akan
tercapainya masa depan yang telah
diperjuangkan.
Ketiga objek material dalam penelitian
ini masing-masing memiliki gaya wacana
yang utuh dan padu sehingga menjadikan
ketiganya memiliki pembuktian wacana
dalam lirik lagu tersebut saling terhubung
antara pencipta atau bahkan penutur dengan
pendengar secara tulisan maupun lisan.
Sebuah wacana memiliki nilai penerimaan
yang tinggi jikasebuah wacana tersebut dapat
dipahami secara keseluruhan oleh
penikmatnya. Sebaliknya, jika nilai
penerimaannya rendah jika sebuah wacana
tidak dapat dipahami oleh penikmatnya.
Gaya wacana, dapat mengetahui bagaimana

83

Anda mungkin juga menyukai