Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bahasa Indonesia

Universitas Pamulang
ANALISIS SEMANTIK RAGAM MAKNA PADA LIRIK LAGU HITAM PUTIH
KARYA FOURTWENTY

Maya Anzelika Nainggolan1, Alvia damaroh agustin2


1
Universitas Pamulang, mayaanzelikanainggolan@gmail.com
2
Universitas Pamulang, alviadamaroh123@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang ragam makna yang terdapat pada lirik lagu Hitam Putih
karya Fourtwnty dalam album “Lelaku”. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan yang bersifat kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
berupa makna semantik yang terkandung pada lirik lagu Hitam Putih Fourtwnty. Teknik
pengumpulann data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pustaka, simak dan
catat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: pada lirik lagu Hitam Putih Fourtwnty
dalam album Lelaku ditemukan beberapa ragam makna yaitu : makna leksikal, makna
konotatif, makna non referensial, dan makna peribahasa.

Kata Kunci: Semantik, Ragam Makna,Hitam Putih, Fourtwnty,

ABSTRACT

This study discusses the various meanings contained in the lyrics of the song Hitam Putih by
Fourtwnty in the album "Lelaku". The type of approach used in this research is a qualitative
approach. The data obtained in this study are in the form of the semantic meaning contained
in the lyrics of the song Hitam Putih Fourtwnty. The technique of collecting data in this
research is to use the library technique, listen and take notes. Based on the results of the
study, it can be concluded: the lyrics of the song Hitam Putih Fourtwnty in the album Lelaku
found several different meanings, namely: lexical meaning, connotative meaning, non-
referential meaning, and proverb meaning.

Keywords: Semantics, Variety Meanings, Hitam Putih, Fourtwnty.

PENDAHULUAN

Bahasa memiliki peran penting sebagai sarana komunikasi antar sesama manusia,
bahasa diperlukan untuk manusia menyampaikan ide, pikiran atau gagasan serta apapun yang

1|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
dirasakannya. Peran bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi saja akan tetapi bisa juga
melahirkan sebuah karya dari pemilihan kata yang tepat. Bahasa memiliki gaya (style).
Fungsi gaya bahasa atau juga sering disebut majas adalah menyampaikan pesan kepada
pembaca dengan cara yang imajinatif, atau kiasan.

Bahasa, dalam pengertian Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), adalah bentuk


semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan
konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis. Dalam pandangan
ini, bahasa merupakan suatu konstruk yang dibentuk melalui fungsi dan sistem secara
simultan (Wiratno & Santosa, 2014). Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat
berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Pengertian bahasa itu meliputi
dua bidang. Pertama, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang tersirat
dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang alat
pendengaran kita. Kedua, arti atau makna, yaitu isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan adanya reaksi terhadap hal yang kita dengar. Untuk selanjutnya, arus
bunyi itu disebut dengan arus ujaran (Ritonga, 1:2012) (Rina Devianty, 2017). Setiap bunyi
yang dihasilkan manusia belum bisa di katakana sebagai bahasa jika bunyi tersebut tidak
memiliki makna.

Bahasa erat kaitannya dengan semantik yang merupakan salah satu dari kajian
linguistik. Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris semantics, dari
bahasa Yunani sema (nomina tanda) atau dari verba samaino (menandai, berarti) Istilah
tersebut digunakan para pakar bahasa untuk menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari
makna. Semantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi,
morfologi, dan sintaksis. Unsur-unsur yang terdapat dalam semantik yaitu : Tanda dan
Lambang (Simbol), Makna Leksikal dan Makna Gramatikal, Proses yang Mengakibatkan
Perubahan Makna, Perluasan Makna, Pembatasan Makna, Pergeseran Makna (Dr. Alek,
2018)

Bahasa dapat tertuang dari berbagai karya, seperti puisi, pantun, sajak, teater, dan lagu
serta karya-karya lainnya. Salah satu wadah bahasa yang menaungi karya sastra yang mudah
diterima masyarakat adalah melalui sebuah lagu. Lagu adalah sebuah bentuk karya sastra
yang diciptakan oleh seorang pengarang untuk dinikmati oleh setiap pendengar. Dalam lirik
lagu terdapat ciri khusus dibandingkan dengan sajak, karena penuangan ide lewat lirik lagu
diperkuat dengan adanya melodi dan jenis irama tertentu untuk menyesuaikan lagu yang

2|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
dinyanyikan. Unsur musik dalam lagu merupakan unsur penguat untuk memberikan nuansa
tersendiri terhadap tiap lirik dalam lagu tersebut. Lagu merupakan sebuah karya seni yang
memiliki unsur kepuitisan yang tinggi. Dalam sebuah lirik lagu terdapat pesan yang ingin
disampaikan kepada pendengar oleh pengarangnya. Bahasa dalam sebuah lirik lagu tidaklah
dapat dianggap sepele, terdapat makna tersembunyi dari setiap struktur lirik lagu yang
digunakan. Terutama lirik lagu yang terdapat pada lagu yang berjudul Desember karya band
Efek Rumah Kaca yang diyakini masyarakat mempunyai lirik yang sangat puitis (Jannah,
2021).

Band Fourtwnty terbentuk sejak tahun 2010, tepatnya pada tanggal 20 April 2010.
Band yang berdomisili di Jakarta ini ternyata adalah bentukan Roby Satria, atau nama
bekennya Roby Geisha. Ya, Roby adalah salah satu personel Geisha bersama dengan Momo.
Dalam band ini, Roby bertindak sebagai produser, music director, dan composer. Sementara
itu, band ini memiliki 3 personel, yaitu Ari, Nuwi dan Roots. Uniknya, Fourtwnty biasanya
hanya menampilkan dua orang personelnya, dan jarang sekali memperlihatkan dalam formasi
utuhnya.

Sosok yang bisa dibilang itu adalah Roots, dan banyak yang menduga bahwa Roots
ini sebenarnya adalah Roby Geisha. Sayangnya, dugaan itu salah, karena Roby sendiri
menyangkal dugaan tersebut. Fourtwnty pertama merilis karya mereka dalam bentuk mini
album berjudul “Setengah Dulu”, yang dirilis pada bulan Desember 2014 lalu. Setelah itu
mereka merilis full album berjudul “Lelaku” pada bulan Mei 2015. Mereka telah
memanjakan pendengarnya dengan nada-nada santai dan nyaman didengar di seluruh
Indonesia. Mereka adalah musisi multi-intstrumentalis yang mendedikasikan dirinya untuk
menyebarkan pesan toleransi, kedamaian dan pluralisme melalui musik dan konsep yang
matang.

Di tahun 2017, Fourtwnty dipercaya untuk mengisi salah satu soundtrack film karya
anak bangsa yang berjudul “Filosofi Kopi 2: Ben & Jody”. Salah satu lagu yang
dipergunakan sebagai original soundtrack film tersebut berjudul “Zona Nyaman”. Sebuah
lagu yang memberikan pesan kepada masyarakat agar jangan terlalu dimanja oleh zona
nyaman mereka sehari-hari.

Jika ingin dibandingkan, band ini mirip dengan band Efek Rumah Kaca. Pembawaaan
lagunya santai dan mudah dicerna, namun menghadirkan lirik-lirik cerdas yang bebeda
dengan band biasanya. Instrumennya mengalir tanpa kebisingan dan lirik-liriknya

3|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
menyuguhkan kebahasaan yang efektif dan cerdas. Dan yang terpenting adalah mereka
mampu mengugah pendengarnya.

Berdasarkan alasan di atas, peneliti tertarik dan akan mencoba untuk menganalisis
beberapa jenis makna yang terdapat pada lirik lagu Hitam dan Putih karya Band Fourtwnty.
Peneliti memfokuskan penelitian pada ragam makna yang berhubungan tentang hakikat
makna dengan menggunakan kajian semantik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan ragam makna yang terdapat lirik lagu Hitam dan Putih karya Band Fourtwnty.

Penelitian ini bersumber pada penelitian sebelumnya yang juga membahas makna
lirik lagu dari band indie yaitu yang pertama dilakukan oleh (Permatasari, 2015) “Analisis
Makna Pada Kring Solopos Edisi Bulan November 21014:Tinjauan Semantik”, dan yang
kedua oleh (Jannah, 2021) “Analisis Semantik Ragam Makna Pada Lirik Lagu Desember
Karya Band Efek Rumah Kaca”. Selain dari penelitian yang membahas tentang makna lirik
lagu pada band indie, penelitian ini juga bersumber pada penelitian yang juga sama
membahas tentang makna lirik lagu akan tetapi tidak dari band indie diantaranya yaitu yang
pertama dilakukan oleh (Tamnge et al., 2021) “Analisis Makna Lagu Dalam Album Sarjana
Muda Karya Iwan Fals” , kedua oleh (Nucifera, 2018) “Analisis Semantik Kognitif pada
Lirik Lagu Daerah Aceh Bungong Jeumpa”, ketiga oleh (Wijaya & Wartini, 2019) “Relasi
Makna Dalam Lirik Lagu Perjuangan Nahdlatul Wathan Karya Tgkh. M. Zainuddin Abdul
Majid (Kajian Semantik)” dan keempat oleh (MANE, 2016) “Metafora Dalam Lirik Lagu
Johnny Cash”. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Semantik Ragam
Makna Pada Lirik Lagu Hitam Putih Karya Fourtwenty”.

Berdasarkan hasil pemaparan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
dibuat yaitu : 1) Apa makna leksikal dan gramtikal yang terkandung dalam lirik lagu “Hitam
Putih” karya Fourtwnty, 2) Apa pesan atau makna yang coba di sampaikan dari lagu ini dan
manfaat teoritis pada hasil penelitian mengenai ragam makna serta pesan yang terkandung
dalam lagu “Hitam Putih”.

KAJIAN TEORI

Ada dua cabang utama linguistik yang khusus menyangkut kata, yaitu etimologi (studi
tentang asal usul kata) dan semantik (ilmu makna, studi tentang makna kata). Di antara kedua
ilmu itu, etimologi sudah merupakan disiplin ilmu yang lama mapan (established), sedangkan
semantik relatif merupakan hal yang baru. Kata semantik itu sendiri menunjukkan berbagai
ide - dari populer yang sangat teknis. Hal ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari

4|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
untuk menandakan suatu masalah pemahaman yang datang ke pemilihan kata atau konotasi.
Masalah pemahaman ini telah menjadi subjek dari banyak pertanyaan formal, selama jangka
waktu yang panjang, terutama dalam bidang semantik formal. Dalam linguistik, itu adalah
kajian tentang interpretasi tanda-tanda atau simbol yang digunakan dalam agen atau
masyarakat dalam keadaan tertentu dan konteks.[3] Dalam pandangan ini, suara, ekspresi
wajah, bahasa tubuh, dan proxemics memiliki semantik konten (bermakna), dan masing-
masing terdiri dari beberapa cabang kajian. Dalam bahasa tertulis, hal-hal seperti struktur
ayat dan tanda baca menanggung konten semantik, bentuk lain dari bahasa menanggung
konten semantik lainnya.

Kajian Semantik berkatian erat dengan makna. Dalam hal makna ternyata dapat beberapa
jenis makna. Menurut Chaer ada 13 jenis makna.
1. Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna sebenarnya, makna apa adanya, dan makna yang
ada dalam kamus. Leksikal adalah bentuk yang diturunkan dari bentuk nomina
leksikon (vokabuler, kosa kata, perbendaharaan kata). Dikatakan makna leksikal
adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil
observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita.
Maksud makna dalam kamus adalah makna dasar atau makna yang konret.
2. Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang terjadi setelah proses gramatikal (afikasi,
reduplikasi, kompositumisasi). Perbedaan dari makna leksikal dan gramatikal adalah
Makna leksikal adalah makna dasar/makna dari kata per kata, sedangkan makna
gramatikal adalah makna baru yang muncul ketika kata-kata tersebut menjadi sebuah
kalimat. Makna gramatikal seringkali juga dapat diketahui tanpa mengenal makna
leksikal unsur-unsurnya.
3. Makna Kontekstual
Makna kontekstual adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada didalam
suatu konteks.
4. Makna Referensial
Makna referensial adalah sebuah kata yang memiliki referensnya/acuannya.
Sehingga sebuah kata dapat disebut bermakna referensial kalau ada referensinya atau
acuannya. Kata-kata seperti kuda, merah, dan gambar adalah termasuk kata-kata yang
bermakna referensial karena ada acuannya dalam dunia nyata.
5. Makna Non-referensial
Makna non-referensial adalah kata yang tidak mempunyai acuan dalam dunia
nyata.

5|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
6. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang
dimiliki oleh sebuah kata. Sebuah kata mengandung kata denotatif, bila kata itu
mengacu atau menunjukkan pengertian atau makna yang sebenarnya. Kata yang
mengandung makna denotatif digunakan dalam bahasa ilmiah, karena itu dalam
bahasa ilmiah seseorang ingin menyampaikan gagasannya. Agar gagasan yang
disampaikan tidak menimbulkan tafsiran ganda, ia harus menyampaikan gagasannya
dengan kata-kata yang mengandung makna denotatif. Makna denotatif ialah makna
dasar, umum, apa adanya, netral tidak mencampuri nilai rasa, dan tidak berupa kiasan.
7. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna yang lain yang ditambahkan pada makna denotatif
tadi yang berhubungan dengan nilai rasa dari seseorang atau kelompok orang yang
menggunakan kata tersebut. Sebuah kata mengandung makna konotatif, bila kata-kata
itu mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Dalam berbahasa orang tidak hanya
mengungkap gagasan, pendapat atau isi pikiran. Tetapi juga mengungkapakan emosi-
emosi tertentu. Mungkin saja kata-kata yang dipakai sama, akan tetapi karena adanya
kandungan emosi yang dimuatnya menyebabkan kata-kata yang diucapkan
mengandung makna konotatif disamping mkna denotatif. Makna konotatif adalah
makna yang berupa kiasan atau yang disertai nilai rasa, tambahan-tambahan sikap
sosial, sikap pribadi sikap dari suatu zaman, dan kriteria-kriteria tambahan yang
dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna denotatif adalah makna yang
bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.
8. Makna Konseptual
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari
konteks atau asosiasi apa pun.
9. Makna Asosiatif
Makna asosiasi adalah makna kata yang berkenaan dengan adanya hubungan kata
itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.
10. Makna Kata
Makna kata adalah makna yang bersifat umum, kasar dan tidak jelas. Kata
‘tangan’ dan ‘lengan’ sebagai kata, maknanya lazim dianggap sama.
11. Makna Istilah
Makna istilah adalah makna yang pasti, jelas, tidak meragukan, meskipun tanpa
konteks kalimat dan perlu diingat bahwa makna istilah hanya dipakai pada bidang
keilmuan/kegiatan tertentu saja.
12. Makna Idiom
Makna idiom adalah makna yang tidak dapat diramalkan dari makna unsur-
unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.
13. Makna Peribahasa

6|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
Peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna
unsur-unsurnya. Karena adanya asosiasi antara makna asli dengan maknanya sebagai
peribahasa.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah upaya menyelidiki dan menelusuri sesuatu masalah


dengan menggunakan cara kerja ilmiah secara cermat dan teliti untuk mengumpulkan,
mengolah, melakukan analisis data dan mengambil kesimpulan secara sistematis dan objektif
guna memecahkan suatu masalah atau menguji hipotesis untuk memperoleh suatu
pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia (Rifai, 2021).

Sumber data pada penelitian ini adalah sebuah lirik lagu yang berjudul Hitam Putih
karya dari grup Band Fourtwnty. Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk
mengatur sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi lebih
mudah untuk dipahami dan juga berguna untuk menemukan solusi permasalahan, yang
tertutama adalah masalah yang mengenai sebuah penelitian. Teknik analisis data penelitian
ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan ragam makna dan pesan
yang terkandung dalam lirik lau yang berjudul Hitam Putih karya Band Fourtwnty.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lirik lagu Hitam Putih


karya Band Fourtwnty
Bagai langit dan bumi
Yang tak pernah sealam
Bagai hitam dan putih
Yang tak pernah sewarna

Hanya kita yang merasakannya

Belajar melepaskan dirinya


Walau setengahku bersamanya
Ku yakin kita kan terbiasa
Walau inti jiwa tak terima

Bagai air dan api


Yang tak pernah senyawa

7|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
Bagai timur dan barat
Yang tak pernah searah
Belajar melepaskan dirinya
Walau setengahku bersamanya
Ku yakin kita kan terbiasa
Walau inti jiwa tak terima

Hooooo... Hooooo... Hooooo...


Hooooo... Hooooo...

Belajar melepaskan dirinyaa


Walau setengahku bersamanya
Ku yakin kita kan terbiasa
Walau inti jiwa tak terima

Tak terima, tak terima


Tak terima, tak terima
Tak terima, tak terima
Tak terima, tak terima

Dalam pengklasifikasian ragam makna semantik pada lirik lagu Hitam dan Putih
karya Band Fourtwnty, peneliti menemukan 4 makna yang terkandung yang digunakan
sebagai bahan analisis yaitu makna leksikal, makna konotatif, makna non referensial, dan
makna peribahasa. Hal tersebut dapat dipaparkan dalam pembahasan berikut:

Data 1 : Bagai langit dan bumi yang tak pernah sealam

Pembahasan : Kalimat tersebut merupakan makna peribahasa yang mempunyai arti


dalam lagu ini adalah “bahwa dua orang yang mempunyai sifat dan sikap yang
berbeda tidak akan pernah bisa menyatu”

Data 2 : Hitam dan putih

Pembahasan : Kalimat tersebut merupakan makna leksikal yang mempunyai arti


sebagai salah satu warna.

Data 3 : Walau setengahku bersamanya

Pembahasan : Kalimat tersebut merupakan makna konotatif yang mempunyai arti


dalam lagu ini adalah “bahwa hati dari orang tersebut masih dimiliki oleh lain dan
dirinya masih terpaku pada orang lain tersebut”.

8|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
Data 4 : yang, dan

Pembahasan: Kata-kata tersebut termasuk makna non referensial karena tidak


mempunyai acuan dalam dunia nyata.

Data 5 : Bagai air dan api yang tak pernah senyawa

Pembahasan: Kalimat tersebut termasuk makna peribahasa yang memiliki arti dalam
lagu ini “bahwa dua orang yang mempunyai sifat dan sikap yang berbeda tidak akan
pernah bisa menyatu”.

Jika ditelisik lebih dalam, terdapat makna yang sangat mendalam dari lirik lagu
Fourtwnty yang berjudul “Hitam Putih”. Lagu Hitam Putih ini sebenarnya bercerita tentang
dua orang yang sedang menjalin hubungan akan tetapi ada rasa tidak nyaman dan merasa
sudah tidak dapat melanjutkannya, karena banyak sekali perbedaan yang ada. Dengan banyak
sekali perbedaan diantara keduanya dan mereka memilih mengakhiri hubungan karena jika
hal tersebut terus dipaksakan maka akan menimbulkan permasalahan, maka lebih baik
hubungan tersebut di akhiri. Walaupun pada awalnya sulit untuk menerima suatu perpisahan,
akan tetapi kita harus mencoba untuk terbiasa dan belajar untuk melupakan hubungan yang
telah kita bangun dari lama.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis
ragam makna dan pesan yang terdapat pada lirik lagu Hitam Putih karya Fourtwnty
ditemukan empat ragam makna semantik dan mempunyai pesan tersirat di dalamnya. Empat
ragam maknanya adalah makna peribahasa, makna leksikal, makna non-refrensial, dan makna
konotatif. Makna yang paling banyak terdapat pada lirik lagu tersebut adalah makna
peribahasa sebanyak 2 data.

Pesan yang tersirat pada lagu tersebut adalah jika kita berada dalam suatu hubungan
akan tetapi ada rasa tidak nyaman dan merasa sudah tidak dapat melanjutkanya, karena
banyak sekali perbedaan yang ada. Dengan banyak sekali perbedaan diantara keduanya dan
mereka memilih mengakhiri hubungan karena jika hal tersebut terus dipaksakan maka akan
menimbulkan permasalahan, maka lebih baik hubungan tersebut di akhiri. Walaupun pada
awalnya sulit untuk menerima suatu perpisahan, akan tetapi kita harus mencoba untuk
terbiasa dan belajar untuk melupakan hubungan yang telah kita bangun dari lama.

9|Page
Jurnal Bahasa Indonesia
Universitas Pamulang
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Alek, M. P. (2018). LINGUISTIK UMUM.

Jannah, M. D. (2021). Analisis Semantik Ragam Makna Pada Lirik lagu Desember Karya
Band Efek Rumah Kaca. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(2), 75–84.

MANE, S. S. (2016). METAFORA DALAM LIRIK LAGU JOHNNY CASH (SUATU


ANALISIS SEMANTIK). Jurnal Skripsi, 제 13 집 1 호(May), 31–48.
http://etd.lib.metu.edu.tr/upload/12620012/index.pdf

Nucifera, P. (2018). Analisis Semantik Kognitif pada Lirik Lagu Daerah Aceh Bungong
Jeumpa. Jurnal Samudra Bahasa, 1(2), 35–41.

Permatasari, I. (2015). ANALISIS MAKNA PADA KRING SOLOPOS EDISI BULAN


NOVEMBER 21014:TINJAUAN SEMANTIK. Journal of Geotechnical and
Geoenvironmental Engineering ASCE, 120(11), 259.

Rifai, A. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. In Antasari Press.

Rina Devianty. (2017). Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2), 226–
245.

Tamnge, M. N., Putra, T. Y., & Jumrolh, S. F. Al. (2021). Analisis Makna Lagu Dalam
Album Sarjana Muda Karya Iwan Fals. Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra,
Dan Pengajarannya, 2(1), 37–46.

Wijaya, H., & Wartini, L. S. (2019). Relasi Makna dalam Lirik Lagu Perjuangan Nahdlatul
Wathan Karya TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid (Kajian Semantik). SeBaSa, 2(1), 41.
https://doi.org/10.29408/sbs.v2i1.1352

Wiratno, T., & Santosa, R. (2014). Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial. Modul
Pengantar Linguistik Umum, 1–19.
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/BING4214-M1.pdf

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai