Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP PGRI Bandar Lampung


http://eskrispi.stkippgribl.ac.id/

GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ISYANA SARASVATI DALAM ALBUM LEXICON

Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3


STKIP PGRI Bandar Lampung

1fatonia382@gmail.com, 2ctx.andrie@gmail.com
3hastutimpd@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa


serta makna yang terkandung pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album
Lexicon. Gaya bahasa dalam penelitian ini yaitu gaya bahasaperbandingan, gaya
bahasa perulangan, gaya bahasa sindiran, dan gaya bahasa penegasan. Metode yang
digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif,
yaitu metode yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat- kalimat dipisahkan
dengan kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data yang dianalisis dalam
penelitian ini ada 7 lagu yang terdapat pada lirik lagu karya Isyana Sarasvati dalam
album Lexicon dengan judul Lexicon, Sikap Duniawi, Untuk Hati Yang Terluka,
Pendekar Cahaya, Ragu Semesta, Lagu Malam Hari, dan Biarkan Aku Tertidur. Data
pada penelitian ini didapat dari lagu-lagu Isayana Sarasvati yang didengarkan
memlalui aplikasi streaming lagu berbayar Spotify dan lirik yang diakses dari situs
AZ Lyric. Hasil Penelitian ini berupa penggunaan gaya bahasa yang menunjukan
bahwa pada Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon. Cukup banyak
menggunakan bahasa-bahasa kiasan berupa majas yang ditemukan di hampir setiap
bait pada lirik lagunya.
Kata Kunci: Stilistika, Gaya Bahasa, Analisis, lagu, majas

Abstract: This study aims to analyze the use of language style and meaning
contained in the Lyrics of Isyana Sarasvati's Song in the Lexicon Album. The
language styles in this study are comparative language styles, iteration language
styles, satire language styles, and affirmation language styles. The method used to
analyze the data uses a qualitative descriptive method, that is, the method described
by words or sentences, separated by categories to obtain conclusions. The data
analyzed in this study are 7 songs contained in the lyrics of a song by Isyana
Sarasvati in the Lexicon album with the title Lexicon, Worldly Attitude, For a
Wounded Heart, Swordsman of Light, Doubt of the Universe, Night Song, and Let Me
Fall Asleep. The data in this study was obtained from Isayana Sarasvati's songs that
were listened to through the paid song streaming application Spotify and lyrics
accessed from the AZ Lyric website. The results of this study are in the form of the
use of language style which shows that in the Lyrics of Isyana Sarasvati's Song in the
Lexicon Album. Quite a lot of uses figurative language in the form of majas found in
almost every stanza in the lyrics of the song.
Keywords: Stylistics, Stylistics, Analysis, song, majas

1
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

PENDAHULUAN Di Indonesia, terdapat banyak


Kita semua tahu bahwa Fungsi dari pemain musik. baik bermain secara
lagu sebagai media komunikasi seperti individu atau bermain dalam satu grup
bersimpati tentang realitas dan cerita yang memberikan cita warna pada
imajinatif. Selain itu, lagu juga dapat dunia musik Indonesia. Beberapa
berfungsi sebagai media untuk diantaranya yakni, Noah, Tulus, Dewa
menyampaikan pikiran atau perasaan 19, Tiara An dini, Isyana Sarasvati dll.
kepada orang lain yang disampaikan Dala m penelitian ini penulis memilih
melalui lirik-lirik indahnya. Namun, lagu-lagu dari Isyana Sarasvati dalam
terkadang beberapa orang salah dalam album LEXICON. LEXICON adalah album
memahami maksud dari lagu yang studio ketiga dari Isyana Sarasvati yang
sudah didengarkan, seperti yang terjadi dirilis pada 29 November 2019
baru-baru ini yakni, kesalahan melalui Sony Music Entertainment
penafsiran pada lirik lagu Krispati “Aku Indonesia. Lagu utama dari album ini
Harus Jujur”. Banyak pendengar salah adalah "Untuk Hati yang Terluka.",
menafsirkan makna dari lirik lagu "Ragu Semesta", dan "Sikap
tersebut, hingga saat penciptanya Duniawi". Dari segi Prestasi Album
menjelaskan makna lagu yang ketiga dari Isyana Sarasvati ini juga
sebenarnya para pendengar pun sudah menoreh beberapa prestasi yang
terkejut. Peristiwa ini sempat menjadi luar biasa diantaranya, dalam program
trending diberbagai media sosial baru- Anugrah Musik Indonesia 2020 (AMI)
baru ini. Dalam sebuah interview di Isyana masuk dalam 4 Nominasi
sebuah chanel youtube Vincent Desta, diantaranya: Album Terbaik, Karya
salah satu penyanyi muda di Indonesia Progressive Terbaik, Penyanyi solo
Isyana Sarasvati mengatakan bahwa terbaik, dan Pencipta lagu terbaik.
lagunya juga bersifat muktitafsir jadi Isyana menang dalam kategori Karya
agak susah dalam memahami lagunya. Progressive Terbaik untuk lagu Sikap
Dalam dunia pendidikan Lirik lagu juga Duniawi. Selanjutnya dalam Billboard
merupakan salah satu bentuk karya Indonesia Album Lexicon menduduki
sastra yang memiliki peluang untuk pringkat satu dalam Album Indonesia
dijadikan bahan ajar di sekolah, karena Terbaik 2019 versi Billboard
keberadan lagu sangat dekat dengan Indonesia dan Kompas.com. dalam Jak
masyarakat bahkan sudah menjadi Fm. Isyana juga memenangkan kategori
bagian dari kehidupan masyarakat. Hal Konser Virtual Terfavorit untuk
inilah yang melatar belakangi penulis karyanya Lexicon+ Virtual Home
untuk mengangkat topik tersebut Concert. Fokus utama Isyana dalam
dalam penelitian ini. Terdapat membuat lagunya ialah pada lirik dan
beberapa penelitian yang sudah makna lagunya sendiri. Penelitian ini
dilakukan terkait dengan lagu. Salah menganalisis lirik lagu-lagu Isyana
satunya yakni “Analisis gaya bahasa Sarasvati Karena Lirik dan makna yang
pada lirik lagu fourtwnty pada lagu ego disampaikan Isyana dalam lagu ini
dan fungsi otak” (2020) dan “Analisis sangat indah. Lirik lagu Isyana
Gaya Bahasa Dan Pesan-Pesan Pada Sarasvati dalam album Lexicon ini juga
Lirik. Lagu Peterpan Dalam Album dapat digunakan sebagai bahan ajar di
Bintang Di Surga” (2014). mata pelajaran Bahasa Indonesia
2
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

karena banyak mengandung nilai-nilai yang menggunakan unsur seni yang


estetika. Penelitian terhadap karya digemari oleh remaja.
isyana juga sudah pernah dilakukan Menurut KBBI dikatakan bahwa
dengan judul “Perspektif anti lagu adalah gabungan suara nyanyian
perundungan dalam lagu “sikap dan tingkah laku, tetapi menurut
duniawi” Isyana Sarasvati” dalam Dessiliona&Nur lagu ada sebuah media
penelitian ini membahas tentang menyampaikan suatu ide sedangkan
makna dalam setiap baris lirik lagu Wadani dan Kristina Lagu merupakan
“Sikap Duniawi” milik Isyana Sarasvati media yang menggunakan unsur seni.
yang mengandung gagasan dan Berdasarkan pengertian di atas
perspektif pencegahan dan dapat disimpulkan bahwa lagu adalah
antiperundungan atau anti-bullying. Sebuah karya seni yang dapat dijadikan
Pilihan kata atau diksi pada lagu media untuk mengungkapan ekspresi
tersebut secara konotatif yang pengarang yang bertujuan untuk
mengandung makna tersirat dalamnya menyampaikan sesuatu yang
menyelipkan motivasi dan semangat dipadupadankan dengan Irama,
optimisme terhadap seluruh hujatan, nyanyian, musik, dan nada-nada yang
ujaran kebencian, kata-kata sudah disusun dengan komposisi
merendahkan, diskriminasi, rasa tidak tertentu sehingga menjadi harmoni
percaya diri ekstrim yang pernah yang indah.
dialami oleh seseorang
Pada lirik lagu Isyana dalam album 2. Stilistika
Lexicon ini juga terdapat diksi, gaya Stilistika merupakan suatu
bahasa, dan makna yang dapat dikaji. kajian yang digunakan untuk
Hal ini sangat mendukung untuk memudahkan ,menikmati, memahami,
dijadikan bahan ajar pembelajaran dan menghayati sistem tanda yang
sastra di sekolah. Oleh karena itu digunakan dalam karya sastra yang
penulis memutuskan untuk berfungsi untuk mengetahui ungkapan
mengangkat judul “Gaya Bahasa Pada ekspresif apa yang ingin diungkapkan
Lirik lagu Isyana Sarasvati Dalam oleh pengarang dari karya tersebut
Album Lexicon”. (Naufal Dkk, 2022:43). Mengutip dari
Nyoman (2014:9) dikatakan bahwa
KAJIAN TEORI dalam bidang bahasa danm sastra Style
1. Lagu dan Stylistic berarti cara-cara
Lagu adalah ragam suara yang penggunaan bahasa yang khas sehingga
berirama, nyanyian, ragam, nyanyi, dan menimbulkan efek-efek tertentu.
tingkah laku (KBBI, 2005:624). Lagu Stilistika sendiri dapat dipahami
merupakan bentuk ekspresi pengarang sebagai suatu kajian atau ilmu yang
untuk mengungkapkan maksud dan objeknya adalah rangkaian gaya bahasa
tujuannya. Menurut Dessiliona&Nur atau style. Menurut Nyoman (dalam
(dalam2018:177) Lagu merupakan 2014:19), ruang lingkup stilistika
media universal yang digunakan untuk adalah keseluruhan Khazanah sastra,
menyampaikan suatu ide, gagasan atau sebab akibat yang ditimbulkan oleh
ungkapan perasaan. Sedangkan adanya usaha untuk menciptakan
menurut Kristina dan Wandani (dalam bahasa yang khas, baik sastra lama
2020:92) Lagu merupakan media maupun modern baik sastra tulis
maupun lisan. Nyoman juga

3
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

menambahkan (2014:21) ruamg menggunakan bahasa dalam teks sastra


lingkup stilistika paling jelas adalah untuk menyampaikan maksud dan efek
deskripsi gaya sebagaimana sudah tertentu di dalam karya sastra. Gaya
sangat sering dilakukan, yang pada bahasa dapat disamakan dengan
umumya disebut sebagai analisis majas. kemasan suatu gagasan (dress of
Menurut Nurgiantoro (2010:75) thought). Dengan kemasan (gaya
stilistika berkaitan erat dengan stile bahasa) yang semenarik mungkin dan
bidang garapan stilistika adalah khas, pengarang dapat menarik
konteks tertentu dalam bidang bahasa perhatian pembaca.
tertentu. Jika di adaptasi ke Indonesia
Stylic menjadi stilistika yang berarti 4. Jenis-Jenis Gaya bahasa
gaya bahasa atau kajian gaya bahasa. Mengutip dari buku Wicaksono
Sudjiman juga berpendapat (dalam (2017:288-304) mengenai penjenisan
2018:75), stilistika adalah ilmu yang gaya bahasa, dapat dikelompokan
meneliti penggunaan bahasa dan gaya dalam lima kelompok, yaitu: (1) gaya
bahasa dalam karya sastra. bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa
Dari beberapa teori di atas dapat perulangan, (3) gaya bahasa sindiran,
ditarik semuah kesimpulan bahwa (4) gaya bahasa pertentangan, (5) gaya
stilistika adalah ilmu yang meneliti bahasa penegasan. Adapun penjelasan
penggunaan bahasa dan gaya bahasa masing-masing gaya bahasa di atas
dalam sebuah karya sastra. sebagai berikut.
penggunaan bahasa tersebut memiliki a) Gaya Bahasa Perbandingan
ciri yang khas sehingga menimbulkan Pradopo (2013: 62)
efek-efek tertentu yang dapatt berpendapat bahwa gaya bahasa
dijadikan ciri khas bagi penulis. perbandingan adalah bahasa kiasan
yang menyamakan satu hal dengan
3. Gaya Bahasa yang lain dengan
Menurut Ibrahim (dalam mempergunakan kata-kata
2015:39) Gaya bahasa merupakan pembanding seperti: bagai, sebagai,
bagian dari aksi yang mempersoalkan bak, seperti, semisal, seumpama,
cocok tidaknya pemakaian kata, frase laksana, dan kata-kata pembanding
atau kalimat tertentu. Adapun lain.
jangkauan gaya bahasa tidak hanya
unsur kalimat yang mengandung corak (1) Hiperbola
tertentu, seperti dalam retorik klasik. Hiperbola yaitu sepatah kata yang
Gaya bahasa juga dapat diartikan diganti dengan kata lain yang
sebagai susunan perkataan yang terjadi memberikan pengertian lebih hebat
karena perasaan yang timbul atau dari pada kata.
hidup dalam hati penulis, yang  Jika tersenyum, lesung pipinya
menimbulkan suatu perasaan tertentu akan menyihir siapa saja yang
dalam hati pembaca saat membaca melihatnya. (Pudarnya Pesona
karya penulisnya (Wicaksono, Cleopatra, hal.: 3)
2019:134). Sedangkan menurut
Andriyanto (2017:280) berpendapat
bahwa Gaya bahasa adalah cara
4
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

(2) Personifikasi  Mereka pantas berkejaran,


Keraf (2007: 140) berpendapat bahwa bermain dan bertembang. Mereka
personifikasi adalah semacam gaya sebaiknya tahu masa kanak-kanak
bahasa kiasan yang menggambarkan adalah surga yang hanya sekali
benda- benda mati atau barang-barang datang. (Ronggeng Dukuh Paruk,
yang tidak bernyawa seolah- olah hal.14)
memiliki sifat kemanusiaan.
 ..dalam hatiku ada kecemasan- (7) Alegori
kecemasan yang mengintai. Keraf (2007: 140) berpendapat bahwa
(Pudarnya Pesona Cleopatra, hal.: 3) alegori adalah gaya bahasa
perbandingan yang bertautan satu
(3) Asosiasi dengan yang lainnya dalam kesatuan
Asosiasi adalah gaya bahasa yang utuh.
perbandingan yang bersifat  Apakah telah sedemikian
memperbandingkan sesuatu dengan lemah imannya sehingga
keadaan lain yang sesuai dengan kecantikan jasadi telah sedemikian
keadaan yang dilukiskan. mudah menyihir dirinya. (ketika
 Mukanya bagai bulan penuh (bulan cinta bertasbih, hal:307).
penuh berbentuk bulat berarti
mukanya bulat). b)Gaya Bahasa Perulangan (Repetisi)
(1) Aliterasi
(4) Simile/Perumpamaan Menurut Keraf (2007: 130) aliterasi
Perumpamaan adalah perbandingan adalah gaya bahasa yang berwujud
dua hal yang pada hakikatnya berbeda, perulangan konsonan yang sama.
tetapi sengaja dianggap sama.  Keras-keras kena air lembut juga.
 Serta lingkungan seperti taman
eden, harus berakhir di tempat (2) Asonansi
ganas. (laskar pelangi, hal.: 299) Jika dalam aliterasi pengulangan pada
perulangan konsonan maka asonansi
(5) Pleonasme pengulangan pada vokal, baik di awal,
Keraf (2007: 133) berpendapat bahwa tengah maupun akhir kata secara
pleonasme adalah semacam acuan yang berurutan dalam baris atau klausa.
mempergunakan kata-kata lebih  Tentang segala rasa yang sara
banyak daripada yang diperlukan  Sengsara menanggung sengketa
untuk menyatakan satu gagasan atau
pikiran. c) Gaya Bahasa Sindiran
 Ingin dan ingin lagi Keraf (2007: 143) berpendapat
mendedahkan nasihat tentang bahwa gaya bahasa sindiran atau
kebersihan. (Orang Miskin Dilarang ironi adalah suatu acuan yang ingin
Sekolah, hal.: 270). mengatakan sesuatu dengan makna
atau maksud berlainan dari apa yang
(6) Metafora terkandung dalam rangkaian kata-
Keraf (2007: 139) berpendapat katanya.
bahwa metafora adalah semacam (1) Sinisme, adalah gaya bahasa di
analogi yang membandingkan dua mana seseorang memberikan sindiran
hal yang secara langsung tetapi dalam secara langsung kepada orang lain.
bentuk yang singkat.

5
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

Contohnya, Kotor sekali kamarmu pendengar harus benar-benar


sampai debu debu bertebaran di mana- mendengar tuturan yang disampaikan
mana. oleh penutur.
(2) Majas Sarkasme adalah salah Berdasarkan penjabaran dari
satu jenis majas yang termasuk ke beberap ahli dan kutipan dari beberapa
dalam kelompok Majas Sindiran. buku di atas dapat disimpulkan bahwa
Tujuan dari Majas Sarkasme adalah pragmatik adalah ilmu yang
bermaksud untuk menyindir, atau mempelajari bahasa dalam
menyinggung seseorang atau sesuatu pemakaiannya serta makna yang
yang kalimatnya dapat berupa bentuk dihasilkan oleh kalimat, yang dapat
penghinaan untuk menunjukkan rasa diketahui dengan cara melihat konteks
kesal atau marah dengan menggunakan yang ada saat tuturan tersebut
kata-kata kasar. dan biasanya Majas ini berlangsung. Dengan begitu kita dapat
dapat menyakiti hati seseorang. mengetahui sebuah makna yang
Contoh Kalimat Majas Sarkasme: disampaikan oleh pembicara dengan
 Wajahmu saja jelek, mana memperhatikan konteks yang
mungkin wanita cantik itu melingkupi peristiwa tutur tersebut.
tertarik
6. Konteks
d) Gaya Bahasa Penegasan Konteks adalah unsur luar
(1) Erotesis bahasa yang membangun tuturan atau
Keraf (2007: 134) mengemukakan wacana, (Dirgantoro:2015:3). Saifudin
bahwa erotesis adalah semacam (dalam 2018:112) berpendapat bahwa
pertanyaan yang dipergunakan dalam konteks adalah kerangka konseptual
pidato atau tulisan dengan tujuan tentang segala sesuatu yang dijadikan
untuk mencapai efek yang lebih referensi dalam bertutur ataupun
mendalam dan penekanan yang wajar, memahami maksud tuturan. Kerangka
dan sama sekali tidak menghendaki yang dimaksud di sini adalah
adanya suatu jawaban. seperangkat peranan dan hubungan
 Inikah yang kau namai bekerja? yang menjadi bagian dari pembentuk
makna. Dalam pragmatik tuturan (atau
5. Pragmatik dapat disebut juga dengan teks)
Menurut Levison (1983) dalam menjadi tidak bermakna tanpa konteks.
Surastina (2020:6) mengatakan bahwa Teks tidak bermakna tanpa konteks.
pragmatic adalah kajian hubungan Teks yang dimaksud di sini bukan saja
tentang bahasa dan konteks yang bermakna wacana tulis, namun
mendasari tentang penjelasan mencakup konsep yang lebih luas,
pengertian sebuah bahasa. yakni tuturan baik tulis maupun lisan
Menurut Badelah Dkk dalam suatu wacana tertentu.
(2019:221) Teori pragmatik Cummings berpendapat (2019:5)
merupakan teori yang digunakan gagasan tentang konteks berada diluar
peneliti untuk menemukan makna penjahwantahannya yang jelas seperti
tuturan yang dituturkan penutur latar fisik tempat dihasilkannya suatu
kepada lawan tutur. Maka dari itu ujaran yang mencangkup faktor-faktor
dalam kajian pragmatik ini si linguistik, social dan epistemis.
6
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

Bagaimana factor-faktor ini saling pengertian makna adalah hubungan


berhubungan dengan bahasa sehingga antara bahasa dengan dunia luar yang
menghasilkan yang dapat dikaji oleh telah disepakati bersama oleh para
sejumlah disiplin ilmu. pemakai bahasa sehingga dapat saling
dimengerti. Suryaningrat (2013:109)
7. Semantik berpendapat bahwa dikatakan bahwa
Menurut Afifah Dkk (2021:67) makna sangat erat kaitanya dengan
Semantik yaitu menelaah lambang- interaksi bahasa dengan dunia di
lambang atau tanda-tanda yang luar bahasa, antara makna sebuah
menyatakan makna, hubungan makna kata dengan sesuatu yang dimaknai
yang satu dengan makna yang lain. memiliki hubungan konseptual.
Semantik adalah cabang linguistik yang
bertugas menelaah makna kata, METODE
bagaimana mula bukanya, bagaimana A. Pendekatan Penelitian
perkembangannya, dan apa sebabnya Jenis penelitian ini adalah deskriptif
terjadi perubahan makna dalam sejarah kualitatif. metode kualitatif yang
bahasa bersifat deskriptif dimaksudkan adalah
Menurut pratiwi, Purnamasari, bahwa data yang dikumpulkan berupa
Fatimah, dan Latifah dalam (2018:185) kata-kata, gambar, dan bukan angka-
kata semantik dapat diartikan sebagai angka.
ilmu tentang makna atau tentang arti.
Sedangkan Chaer (dalam Surastina B. Setting Penelitian
2020:4) berpendapat bahwa semantik Penelitian yang saya lakukan
adalah istilah untuk bidang linguistik mrupakan penelitian kesusastraan,
yang mempelajari hubungan antara sehingga tidak ada tempat dan waktu
tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang Khusus. Sumber penelitian ini
yang ditandainya. Dengan kata lain adalah Lirik lagu Isyana Sarasvati
semantic dapat diartikan secara singkat dalam album LEXICON yang terdiri dari
sebagai ilmu tentang makna atau arti. 7 lagu dan dirilis pada 2019.

8. Makna C. Sumber data


Mukodas, Mahajani, dan Data-data dalam penelitian ini
Mukhtas (2020:202) berpendapat menggunakan data kualitatif, yakni
makna berkaitan dengan maksud data yang terkumpul berbentuk kata-
pembicara yang disampaikan kepada kata atau gambar bukan angka-angka.
pendengar. Makna sebuah kata Data dalam penelitian ini berupa kata-
dipengaruhi oleh pandangan atau sikap kata yang dirangkai dalam bentuk
masyarakat bahasa. Pemakaian beberapa judul lagu dalam album
sebuah kata merujuk pada sesuatu di LEXICON karya Isyana Sarasvati
luar bahasa atau bahkan pemahaman
sebuah kata dihubungkan dan LAPORAN PENELITIAN DAN
didasarkan pada kaidah-kaidah yang PEMBAHASAN
ada. Aminuddin (dalam suryaningrat 1. Majas Perbandingan
2013:109) berpendapat bahwa hanya a. Metafora
arti yang paling dekat pengertiannya Berikut adalah deskripsi majas
dengan makna. Lebih lanjut Aminuddin Metafora pada pada lirik lagu Isyana
juga menjelaskan bahwa batasan Sarasvati dalam album Lexicon.

7
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

Konteks: Lexicon – Isyana Srasvati metafora yang dihadirkan oleh Isyana


Sang Nirwana Sarasvati sebagai penulis. Seperti yang
Menghadirkan terdapat pada kalimat “Biarkan
Mata-mata kegelapanmu” kata kegelapan berarti
Bersiap! masa lalu yang kelam yang ditujukan
supaya kita tidak terlalu menghiraukan
Yang ditanam mengapa berduri masa lalu kelam kita dan fokus pada
Ingatlah karya pujangga masa depan yang cermerlang.
Cacian kini merajalela
Bisakah kita mengubah Konteks: Sikap Duniawi
Slamat datang padaku yang baru
Takdir kelabu Kini warna yang kelam hangus
Kubur jadi satu Karena sikap duniawi mu
Sambutlah kemarau tiba Pada kutipan lirik diatas “Slamat
Berguguran, tapi dikenang selamanya datang padaku yang baru” kata baru
Dari lirik lagu di atas pada bait kata baru mengartikan pada diri yang
pertama dengan majas metafora sudah menjadi pribadi yang lebih baik
penulis menggambarkan sosok tuhan lagi. Lalu dalam kutipan selanjutnya
yang sedang menghadirkan sosok “Kini warna yang kelam hangus” warna
malaikat. Dapat kita lihat pada kata kelam maksudnya adalah masa lalu
“Sang Nirwana” Meskipun nirwana atau prilaku buruk yang pernah ada,
bermakna surga, dengan adanya kata menandakan bahwa pribadi yang
“sang” terdapat pergeseran makna buruk itu sudah hilang dan hangus.
dalam frasa Sang Nirwana menjadi
Sang Pencipta, atau Tuhan. Konteks: Ragu Semesta
Pada bait kedua penulis Namun Ragu Semesta
menggambarkan tentang perundungan Tak Terlawan oleh manusia
yang dipraktikkan masyarakat di masa Lain waktu di alam yang baru
sekarang. Dalam baris pertama bait Pada kutipan lirik lagu di atas
tersebut, kata berduri mengartikan juga terdapat beberapa majas metafora
sebagai kebencian atau ujaran yang dihadirkan oleh Isyana Sarasvati
kebencian. Lalu pada bait ketiga secara diantaranya “Namun ragu semesta”
garis besar menjelaskan masa lalu kata ragu semesta berarti Restu
Isyana Sarasvati. Isyana sebagaimana semesta yang tidak tetap hati, dalam
manusia pada umumnya, tentu lirik itu isyana menceritakan tentang
memiliki masa lalu yang menyedihkan semesta yang tidak merestui hubungan
yang ditunjukkan dalam penggalan sepasang kekasih. Selanjutnya pada
lirik, “Takdir kelabu. kalimat “tak terlawan oleh manusia”
kata terlawan maksudnya yakni
Konteks: Untuk Hati Yang Terluka “bantah”, keraguan semesta tidak dapat
Biarkan kegelapanmu dibantah oleh manusia. Lalu pada
Pasukanmu kan kembali kutipan kalimat terakhir dalam lagu ini
Memelukmu yang baru “lain waktu di alam yang baru”
Dalam lirik lagu diatas pada mengandung makna akhirat dalam kata
beberapa baitnya terdapat majas “alam yang baru”, ingin menyampaikan
8
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

pesan bahwa jika cinta kita tidak bisa Menerangi” pada kata “menerangi”
dipertemukan dan menjadi satu memiliki arti memberikan solusi atau
didunia mungkin suatu saat akan warna dari malam yang dialami oleh
bersatu pada alam yang baru yang penulis, malam yang kelam dan gelap
dalam hal ini berarti akhirat” karena sang kekasih yang tidak tahu
dimana keberdaannya.
Konteks: Pendekar Cahaya
Sampai perjanjian sakral tiba b. Majas Simbolik
Datang Dari mana pendekar cahaya Konteks: Lexicon
Pada lirik lagu pendekar cahaya Ingatlah karya pujangga
juga terdapat majas metafora, pertama Pada penggalan kutipan lirik
yakni dalam kalimat “Sampai Perjanjian lagu Lexicon di atas “Karya pujangga”
Sakral tiba” perjanjian sakral ini dapat diartikan sebagai symbol untuk
diartikan sebagai pernikahan atau ijab mengingatkan khalayak untuk
Kabul. Karena pada bait setelahnya senantiasa mengatakan hal-hal yang
terdapat kalimat “kita ucap lantang baik sebagaimana bahasa atau pilihan
pada dunia” sebagai penguat konteks kata dalam karya sastra atau karya
bahwa artinya pernikahan. pujangga.

Konteks: Biarkan Aku Tertidur c. Simile


Melahirkan sejuta pikiran yang Konteks: Ragu Semesta
terkubur Bagai dunia diterjang ombak
Tapi terbatasi oleh janji Pada penggalan lirik lagu ragu
Tak memberikan jalan aku untuk semesta terdapat kalimat yang
menumpu mengandung majas simile yakni “Bagai
Pada lirik lagu biarkan aku dunia diterjang ombak”, dikatakan
tertidur tepatnya pada kalimat majas simile karena Membandingkan
“Melahirkan sejuta pikiran yang jiwa yang risau dengan dunia yang
terkubur”, kata terkubur diartikan diterjang ombak menjadi sesutau yang
sebagai terpendam. Pada kalimat dianggap sama.
berikutnya “Tapi terbatasi oleh janji”
kata terbatasi dapat diartikan atau d. Personifikasi
sama maksudnya dengan “terhalang”, Konteks: Lexicon
lalu pada kalimat terakhir “Tak Sang Nirwana menghadirkan mata-
memberikan jalan aku untuk mata
menumpu” kata menumpu dapat Cacian kini merajalela
diartikan sebagai berdiri atau Pada kutipan tersebut terdapat
berpegangan pada janji yang sudah majas personifikasi. Kata
disebutkan dalam kalimat sebelumnya “menghadirkan” yang biasanya
yang terdapat pada bait tersebut. memiliki arti membuat supaya hadir
(datang pada suatu tempat). Dalam
Konteks: Lagu Malam Hari makna yang digambarkan penulis
Tak Menerangi dalam kutipan artikel jurnalisme warga
Menerangi setiap malam ku di atas bukanlah makna sebenarnya.
Pada lagu terakhir yang berjudul
lagu malam hari terdapat kutipan Konteks: Untuk Hati Yang Terluka
kalimat dalam liriknya yakni “Tak Untuk jiwa yang teriris

9
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

Pada kutipan tersebut juga “T'rasa dekat walau pertama kali


menggambarkan majas personifikasi bertatap mata”. Rasanya sangat
yakni “Teriris”. Kata teriris menurut berlebihan jika seseorang merasa
KBBI memiliki makna tersayat atau hubungannya begitu dekat jika saat
terpotong. Pada kalimat tersebut pertama kali bertatap mata.
diartikan sebagai jiwa yang terluka,
seolah olah sakit atau tersayat. 2. Majas perulangan
a. Majas Asonansi
Konteks: Biarkan aku tertidur Konteks: Ragu Semesta
Lelah nafas ini Namun Ragu Semesta
tak memberi jalan untuk aku menumpu Melihatmu terperangkap dalam kisah
Lalu pada kalimat berikutnya tak bermakna
dalam lagu “biarkan aku tertidur” Harapanku bersamamu
majas personifikasi terdapat pada kata Biarlah menjauh
“lelah” dalam hal ini Isyana Jiwapun pernah risau
menggambarkan Nafas yang bagaikan
makhluk hidup yang bisa merasakan Konteks:Lexicon
lelah. Sang Nirwana
Ingatlah karya pujangga
e. Alogeri Bisakah kita mengubah
Pada lirik lagu dalam album Sambutlah kemarau tiba
Lexicon terdapat satu majas alogeri, Berguguran tapi dikenang selamanya
berikut berupakan jabaran datanya:
Konteks: Untuk Hati Yang Terluka Konteks: Untuk Hati Yang terluka
Hidup Itu Sandiwara, yang nyata Jika kau tak dapatkan
ternyata delusi Yang kau impikan bukan berarti
Pada kutipan lagu diatas Biarkan kegelapanmu
terdapat majas alogeri yang di Pasukanmu kan kembali
sematkan oleh Isyana Sarasvati, dalam
kalimat tersebut mengungkapkan Konteks: Biarkan Aku Tertidur
bahwa hidup dibandingkan atau Banyak yang kuinginkan
diumpamakan sebuah seperti Tapi Terlalu Lama Malah Sakit Hati
sandiwara lalu di tautkan dengan
kenyataan dalam hidup itu di Konteks: Pendekar Cahaya
umpamakan sebagai delusi hanya awal mula kita bersapa
delusi. aku yakin kau jawabnya
t'rasa dekat walau kali pertama
f. Majas Hiperbola bertatap mata
Berikut adalah uraian datanya: hingga hari tiba
Konteks: Pendekar Cahaya
T'rasa dekat walau pertama kali Konteks: Sikap duniawi
bertatap mata dengarlah wahai kawan-kawan ku
kita ucap lantang pada dunia aku tahu kamu kan bertamu
Majas hiperbola ditemukan pada selamat datang padaku yang baru
penggalan larik tersebut yang berbunyi maka jangan hiraukan kesempatan
10
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

Konteks: Lagu Malam Hari terdapat majas aliterasi berupa


Ratusan ribuan bintang kupandangi pengulangan huruf konsonan “T”. pada
tak menerangi konteks berikutnya yakni konteks
kuinginkan dia Lexicon juga terdapat majas aliterasi
menerangi setiap malamku berupa pengulangan huruf konsonan
Pada penggalan tujuh lirik lagu “N,M,dan K” yang masing masing
di atas, di setiap kalimat atau klausanya terletak dalam kutipan lirik “Sang
terdapat majas asonansi berupa Nirwana”, Menghadirkan Mata-Mata”
pengulangan bunyi vokal A, ada yang dan “Takdir Kelabu”, lalu pada konteks
terletak pada awal, tengah, dan akhir lain yakni konteks untuk hati yang
pada setiap kata dalam kalimat atau terluka juga terdapat majas aliterasi
klausanya. Namun pengulangan bunyi yakni terdapat pada lirik yang berbunyi
pada majas asonansi tidak hanya “Biarkan kegelapanmu” majas aliterasi
berupa pengulangan vokal “a” saja. yang ditemukan adalah pengulangan
bunyi konsonan berupa huruf “N” yang
b. Majas Aliterasi terdapat pada setiap akhir katanya, lalu
Pada lirik lagu-lagu isyana yang pada lirik yang berbunyi “Pasukanmu
terdapat dalam album Lexicon penulis kan kembali” juga ditemukan
menemukan majas aliterasi di pengulangan huruf konsonan huruf “K”
dalamnya berikut analisis yang akan yang masuk dalam kategori majas
penulis jabarkan: Aliterasi juga.
Konteks: Ragu Semesta
Biarlah menjauh c. Pleonasme
Tetapkanlah utama Pada lirik lagu Isyana Sarasvati dalam
Konteks: Lexicon Album Lexicon setidaknya ditemukan
Sang Nirwana satu majas pleonasme yang terdapat
Menghadirkan mata-mata dalam lagu “Untuk Hati yang terluka”.
Takdir Kelabu Konteks: Untuk Hati yang terluka
Konteks: Untuk Hati Yang Terluka Biarkan dia hangus terbakar.
Biarkan kegelapanmu Dalam penggalan kalimat lirik di
Pasukanmu kan kembali atas kata yang mengandung majas
Hari-harimu berarti Pleonasme yakni “hangus terbakar”
Konteks: Biarkan Aku Tertidur karena arti kata hangus dan terbakar
Berhari-hari kumenyendiri memiliki kesamaan arti atau makna
Banyak yang kuinginkan yang sama. Sehingga apabila salah
Lepaskan Laraku satunya dihilangkan maka masih tidak
Pada beberapa penggalan lirik mengubah makna atau arti dari lirik
diatas terdapat beberapa pengulangan lagunya.
huruf konsonan yang terletak pada
awal, tengah ataupun akhir kalimat. 3. Majas Sindiran
Pada konteks ragu semesta, terdapat a. Majas Sinisme
lirik yang berbunyi “Biarlah menjauh” Dalam lirik lagu Isyana Sarasvati
yang pada lirik tersebut terdapat penulis menemukan beberapa
pengulangan huruf konsonan “H” yang penggunaan majas sinisme
terdapat pada setiap akhir katanya, lalu diantaranya:
pada penggalan lirik berikutnya yang
berbunyi “ Tetapkanlah utama “ juga

11
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

Konteks: Lexicon orang yang memelihara kebencian dan


Yang ditanam mengapa berduri hal-hal negative dalam diri, hal tersebut
Kau kira selamanya mereka akan direpresentasikan sebagai duri-duri
percaya yang dirawat. Kalimat tersebut
Pada konteks lirik lagu isyana mengandung majas erotesis Karena
diatas terdapat setidaknya dua majas pada kalimat tersebut Mengandung
sinisme yang digunakan, yakni pada pertanyaan yang tidak menghendaki
kalimat “Yang ditanam mengapa suatu jawaban.
berduri” pada kalimat itu Isyana Dari jabaran di atas penulis
mencoba untuk menyindir orang-orang mendapatkan data majas sebagai
yang sering berkata kasar atau berikut: pada majas perandingan dalam
menyebarkan ujaran kebencian. Makna majas metafora ditemukan 3 majas
dari kalimat “Yang ditanam mengapa dalam lagu Lexicon, 4 majas pada lagu
berduri” yakni tentang isyana yang Untuk Hati Yang Terluka, 7 majas pada
seolah bertanya “mengapa kebencian lagu Sikap Duniawi, 4 majas pada lagu
atau kasar kau tanam dalam diri?” Ragu Semesra, 3 majas pada lagu
Pendekar Cahaya, 4 majas pada lagu
b. Sarkasme Biarkan Aku Tertidur dan 2 majas pada
Pada lagu Isyana Sarasvati juga lagu lagu malam hari. Lalu pada majas
ditemukan majas Sarkasme berikut Simbolik ditemukan 2 majas pada lagu
adalah analisis yang penulis jabarkan: Lexicon serta 1 majas simile pada lagu
Konteks: untuk hati yang terluka ragu semesta. Pada majas personifikasi
Terlarut posesi berujung kau gila ditemukan 2 majas pada lagu Lexicon,
sendiri pada lagu Untuk Hati Yang Terluka
Pada lirik lagu diatas yang ditemukan juga 1 majas personifikasi
berbunyi “Terlarut posesi berujung kau dan pada lagu biarkan aku tertidur
gila sendiri” dalam hal ini penulis ingin ditemukan 2 majas personifikasi. Pada
menyamapaikan bahwa pada dasarnya majas Alogeri hanya di temukan satu
hidup adalah sebuah sandiwara belaka, majas yakni pada lagu Untuk Hati Yang
yang nyata dari sebuah kehidupan Terluka. Pada majas Hiperbola juga
sebenarnya hanya delusi yang nanti ditemukan beberapa majas yakni 2
akan hilang, maka jika kau terlalut pada majas pada lagu pendekar cahaya, lalu
posesi nantinya kita akan menjadi gila. 2 majas biarkan Aku Tertidur, dan 3
majas pada lagu Lagu Malam Hari.
4. Majas Penegasan Majas Perulangan Majas
a. Majas Erotesis perulangan yaitu majas yang cara cara
Berikut adalah majas erotesis melukiskan suatu keadaan dengan cara
yang digunakan pada lirik lagu isyana mengulang-ulang kata, frase, suatu
dalam album Lexicon: maksud. Pada lagu-lagu isyana terdapat
Konteks: Lexicon 3 majas perulangan yakni Asonansi,
Yang berduri kok dirawat ? alitrasi dan pleonasme. Pada majas
Pada penggalan lirik di atas yang asonansi hampir pada setiap lagu pada
berbunyi “Yang berduri kok dirawat ?” album Lexicon terdapat majas tersebut
bermaksud sebagai ungkapan mulai dari ragu semesta yang terdiri
keheranan penulis terhadap orang- dari 7 majas, 11 majas dalam album
12
Ahmad Fatoni1, Andri Wicaksono2, Hastuti3

Lexicon, 6 majas pada lagu Untuk Hati dan sarkasme yang merupakan majas
yang terluka, 3 majas pada lagu biarkan sindiran serta erotesis yang merupakan
aku tertidur, 8 majas pada lagu sikap majas penegasan. Pada lirik-lirik lagu
duniawi dan pendekar cahaya, dan 4 isayana sarasvati dalam album Lexicon
majas pada lagu biarkan aku tertidur. ini juga terdapat beberapa makna
Pada majas alitrasi penggunaan tersirat yang memiliki pesan yang
majasnya tidak sebanyak penggunaan indah. Pesan yang disampaikan dalam
majas asonansi. Penggunaan majas ini lirik lagu tersebut diungkapkan secara
hanya ditemukan pada beberapa lagu tidak langsung melalui untaian kata -
saja, yakni: 3 majas pada lagu Ragu kata yang sarat akan makna, namun
semesta, 3 majas pada Lexicon, 4 majas terdapat makna-makna dalam lirik lagu
pada lagu untuk hati yang terluka, 3 yang cukup sulit dipahami oleh orang
majas pada lagu biarkan aku tertidur, awam.
dan 1 majas pada lagu malam hari.
Begitu juga dengan majas pleonasme B. Rekomendasi
yang mana pada majas ini hanya Dalam pelajaran Bahasa
ditemukan pada 1 lagu saja yakni lagu Indonesia hendaknya para guru juga
Untuk Hati yang terluka. sudah mulai menjadikan lagu sebagai
Dalam lagu-lagu isyana yang ada objek kajian dalam mempelajari gaya
pada album Lexicon ini juga bahasa atau majas. Karena lagu juga
mengandung majas sindiran. memiliki potensi sebagai objek
Berdasarkan analisis majas diatas pembelajaran dalam mempelajari ilmu
terdapat dua jenis majas sindiran yakni, stilistika. Karena lagu juga cuku dekat
majas sinisme dan sarkasme yang dengan kehidupan para siswa.
masing masing terdpat pada lagu
Lexicon dengan jumlah 2 majas dan DAFTAR PUSTAKA
majas sarkasme yang ada pada lagu
untuk hati yang terluka sebanyak satu Afifah, N., Harahap, E. M., & Nasution, D.
majas. Selain majas sindiran pada lagu Y. (2021). Analisis Makna
isyana dalam album lexicom imi juga Semantik Bahasa Jawa Terhadap
ditemukan salah satu majas penegasan Bahasa Indonesia Di Desa
yakni majas erotesis yang terletak pada Hapesong Baru. Linguistik:
lagu Lexicon Jurnal Bahasa dan Sastra, 6(1),
66-77. (Diakses pada 7 Febuari
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 2022)
A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas Andriyanto Peri. (2017). Analisis Gaya
penulis menyimpulkan bahwa Bahasa Dalam Kumpulan Cerpen
penggunaan majas pada lagu Isyana “Saat Cinta Datang Belum Pada
Sarasvati dalam album Lexicon Waktunya” Karya Ari Pusparini.
tergolong banyak, terutama dalam Jurnal Diksastrasia volume 1,
majas perbandingan dan perulangan nomor 2. (Diakses pada 12
yang hamper pada setiap lagunya Desember 2021).
terdapat majas-majas tersebut.
Sedangkan pada majas sindiran dan Badelah, B., Mahsun, M., &
penegasan hanya ditemukan dalam Burhanuddin, B. (2019). Tindak
beberapa lagu saja yakni majas sinisme Tutur Kesantunan Guru dan

13
Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Isyana Sarasvati Dalam Album Lexicon

Siswa dalam Pembelajaran Pratiwi Desih, Purnamasari Dewi ,


Bahasa Indonesia di SMP Negeri Fatimah Fauziah Nurul , &
2 Sakra: Tinjauan Pragmatik. Latifah. (2018). Analisis
LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, Semantik Pada Puisi “Cintaku
dan Pengajarannya, 16(2), 219- Jauh Di Pulau” Karya Chairil
234. (Diakses pada 7 Febuari Anwar. Cimahi: Parole (Jurnal
2022) Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia) Volume 1 Nomor 2.
Ibrahim Sholeh. (2015). Analisis Gaya (Diakses pada 4 Januari 2022).
Bahasa Dalam Kumpulan Novel
Mimpi Bayang Jingga Karya Saifudin Akhmad. (2018). Konteks
Sanie B. Kuncoro. Pamulang: Dalam Studi Linguistik
Jurnal Sasindo Unpam vol.3,no.3. Pragmatik. Semarang:Lite.
(Diakses pada tanggal 12 Volume 14 Nomor 2.(Diakses
Desember 2021). pada tanggal 11 Desember
2021).
Keraf Gorys. (2009). Diksi dan gaya
bahasa. Jakarta: Gramedia Surastina. 2020. Pengantar pragmatik
Pustaka & semantik. Yogyakarta:
Elmatera.
Kristina, Mela & Wandani Mudita.
(2020). Pengembangan Media Suryaningrat Erwin. (2013).
Lagu Dalam Upaya Peningkatan Pengertian, Sejarah Dan Ruang
Pemahaman Dāna Bagi Remaja. Lingkup Kajian Semantik (Ilmu
Wonogiri: Jurnal Agama Budha Dalalah). At-Ta’lim, Vol. 12, No.1
dan Ilmu pengetahuan. (Diakses (Diakses pada 4 Januari 2022).
Pada 4 Januari 202)
Wicaksono Andri. (2019). Apresiasi
Mukodas, Tri Mahajani, & Ruyatul Hilal Puisi Indonesia. Bandar
Mukhtas. (2020). Perubahan Lampung: AURA.
Makna Pada Iklan Mi Instan Dan
Implementasinya Dalam Wicaksono Andri. (2017). Pengkajian
Pembelajaran Semantik Bahasa Prosa Fiksi. Yogyakarta:
Indonesia. Seminar Garudhawaca.
Internasional Riksa Bahasa XIV.
(Diakses pada 4 januari 2022).

Naufal, M., Azzahra, A. A., & Wahyudi, I.


(2022). STILISTIKA DALAM
PUISI “KITA SAKSIKAN” KARYA
SAPARDI DJOKO DAMONO.
Jurnal Pendidikan dan Sastra
Inggris, 2(1), 42-47. (Diakses
pada 14 Juli 2022)

14

Anda mungkin juga menyukai