Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu lambang bunyi yang arbitrer. Bahasa

berdasarkan penjelasan “sosok” bahasa itu sendiri adalah sistem lambang

bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk

bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri menurut

Kridalaksana dalam buku (Chaer, 2007: 32). Dilihat dari fungsi bahasa

sebagai komunikasi antara manusia ada beberapa media pengantarnya yaitu

karya sastra.

Karya sastra tanpa disadari saat ini melekat bagi sebagian orang. Hal ini

disebabkan bahasa sangat berkaitan dengan karya sastra itu sendiri. Sebab

karya sastra memiliki hal keistimewaan tersendiri dalam konteks bahasa.

Didalam karya sastra terjadi pencampuran ekspresi dalam dunia nyata dan

makna kias. Hal inilah yang membuat karya sastra menjadi istimewa dalam

hal kebahasaan. Pada karya sastra memiliki beberapa kajian salah satunya

ialah stilistika. Cabang dari ilmu sastra yang mengkaji perfomansi

kebahasaan, khususnya dalam bidang sastra ialah stilistika. Titik berat kajian

stilistika terdapat pada penggunaan bahasa dan gaya bahasa suatu karya

sastra.

Dalam kajian ini pula bertujuan untuk meneliti aspek khusus pemakaian

bahasa dalam suatu karya sastra, seperti kekhasan dalam pemanfaatan bunyi

(rima dan ritma), aspek morfologis, sintaksis, diksi, penggunaan kata-kata

1
2

konkret, dan bahasa figuratif (majas). Majas merupakan unsur-unsur

penunjang gaya bahasa Ratna (2009: 164). Sedangkan menurut Abrams

dalam Tjahjono (2011: 54) mengatakan bahwa majas adalah pergantian arti

dari pemahaman dari makna standar menjadi makna lain untuk memeroleh

makna baru atau efek tertentu. Jadi, majas merupakan bahasa figuratif,

dengan kata lain majas merupakan bumbu dalam suatu karya sastra. Tanpa

adanya suatu majas maka suatu karya sastra akan terasa hambar

keberadaannya tanpa memiliki kata-kata yang indah sebagai pelengkapnya.

Saat ini karya sastra sudah mengalami banyak kemajuan dalam hal

pengekspresian, salah satunya adalah menciptakan sebuah lagu menggunakan

syair-syair yang indah. Menurut Schumman dalam Barthes (2010: 153) musik

adalah bentuk keseluruhan meliputi penggunaan alat musik, cara bernyanyi

baik bernyanyi sendiri maupun berkelompok, dan membuat lirik lagu.

Sehingga lagu dengan majas sangat berkaitan terutama dalam pemilihian lirik

lagu yang menggunakan beberapa pengindahan kata-kata sebagai pemanis

dalam lirik, supaya lagu dapat terdengar semakin syahdu dan memiliki makna

yang lebih mendalam lagi. Berdasarkan pengamatan peneliti masyarakat saat

ini tidak bisa lepas satu hari pun tanpa musik dan lagu. Beberapa jenis lagu

pun sudah banyak dinikmati khayalak luas. Tidak jarang pula anak muda

jaman sekarang mulai mengekspresikannya dengan membuat grup vocal atau

grup band. Salah satunya ialah, grup band Banda Neira.

Banda neira merupakan salah satu band indie asal Indonesia yang

dipelopori oleh pemuda dari Universitas Parahyangan, Bandung. Band indie


3

ini selalu menghasilkan lirik-lirik lagu yang mendayu disertai alunan akustik.

Ananda Badudu merupakan cucu dari J.S Badudu salah seorang pakar Bahasa

Indonesia dan Rara Sekar merupakan gadis yang tinggal di daerah Bandung

yang selalu berhasil membawakan lagu-lagu yang dibawakannya menjadi

syahdu. Terutama dalam album kedua yang telah dirilis tahun 2016 yang

berjudul “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” ini berhasil membuat

siapapun yang mendengar terhipnotis oleh lirik-lirik lagu yang mendalam.

Alasan penulis memilih lirik lagu pada album “Yang Patah Tumbuh, Yang

Hilang Berganti” milik Grup Band Banda Neira ini untuk penelitian selain

karena peneliti memiliki kecintaannya dalam hal bermusik, lirik lagu yang

terdapat didalamnya mengandung beberapa unsur kajian stilistika yang

menarik untuk diteliti khususnya pada bahasa figuratif (Majas). Lirik lagu

yang disajikan oleh pelopor Grup Band ini sangat mengesankan dan

membangun hasrat penulis untuk melakukan penelitian terutama dalam

penggunaan bahassa figuratif (majas) yang terdapat hampir dalam setiap lirik

lagu yang ada. Selain itu, berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara saya

dengan salah satu guru bahasa Indonesia Bapak Dionisius Agung di sekolah

menengah pertama, siswa pada saat ini lebih tertarik belajar sambil

mendengarkan musik. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca bahwa ada korelasi dari

sebuah lagu dengan pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia

yang berkaitan tentang majas yang dibahas di kelas XII pada jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan lagu sebagai objek penelitian yang dapat menjadi
4

opsi kajian objek peneltian. Diharapkan pula siswa dapat menyimak untuk

memahami secara kreatif seni berbahasa.

Berdasarkan penelitian sebelumnya milik Trisia Erma Yanuasanti yang

berjudul Diksi, Citraan, dan Majas Dalam Kumpulan Lirik Lagu Banda Neira

(ANALISIS STILISTIKA) maka dari itu peneliti mencoba untuk menemukan

pembaharuan penelitan dengan memfokuskan pada majas perbandingan yang

terdapat dalam pemilihan lirik lagu pada album Yang Patah Tumbuh, Yang

Hilang Berganti milik Banda neira sebagai bahan penelitian. Selain itu

penelitian ini untuk menyampaikan informasi dengan sangat menarik untuk

dipelajari dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini dapat

memberikan kontribusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan dapat

membantu siswa memahami tahap-tahap menentukan majas khusunya pada

lirik lagu. Oleh karena itu peneliti tertarik membuat penelitian yang berjudul

“Majas Perbandingan dalam Lirik Lagu Album Yang Patah Tumbuh, Yang

Hilang Berganti Grup band Banda Neira dan Implikasinya Terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi untuk dikaji lebih lanjut dalam penelitian

ini. Identifikasi masalah tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengapa bahasa disebut sebagai bahasa yang arbitrer?

2. Bagaimana fungsi bahasa dan korelasinya terhadap karya sastra?


5

3. Bagaimana hubungan stilistika dengan karya sastra?

4. Majas apa saja yang terdapat dalam sebuah karya sastra?

5. Bagaimana majas perbandingan yang terdapat dalam lirik lagu

album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti Karya Grup

Band Banda Neira?

6. Bagaimana keterkaitan antara majas perbandingan dengan lirik lagu

dalam album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti Karya

Grup Band Banda Neira?

7. Bagaimana implikasi hasil analisis majas perbandingan yang

terdapat dalam lirik lagu album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang

Berganti karya grup band Banda Neira terhadap pembelajaran

bahasa Indonesia?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah perlu

diangkat dalam penelitian ini agar masalah yang akan diteliti lebih fokus dan

terarah. Dengan demikian, penulis membatasi masalah penelitian ini pada

majas perbandingan dalam lirik lagu album Yang Patah Tumbuh, Yang

Hilang Berganti Grup Band Banda Neira dan implikasinya terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia.


6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan masalah pada penelitian

ini, yaitu “Bagaimanakah Majas Perbandingan dalam Lirik Lagu Album

Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti Grup Band Banda Neira dan

Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis-

jenis majas perbandingan dalam lirik lagu album Yang Patah Tumbuh, Yang

Hilang Berganti Grup band Banda Neira dan implikasinya terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan berguna atau

bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis.

1. Kegunaan Teoretis

a. Dapat menambah khazanah pengetahuan dalam bidang sastra,

khususnya tentang majas perbandingan dalam sebuah karya sastra,

seperti pada lirik lagu.

b. Dapat memperkaya dan memperjelas teori-teori yang berkaitan

dengan majas perbandingan.

2. Kegunaan Praktis
7

a. Bagi Penulis

Memperkaya ilmu pengetahuan memahami majas perbandingan

yang terkandung dalam lirik lagu.

b. Bagi Siswa

Bahan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan dan

mengembangkan pemahaman siswa tentang majas perbandingan

yang terkandung dalam lirik lagu serta keberanian siswa dalam

berpikir dan berpendapat.

c. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru mata

pelajaran bahasa Indonesia dalam karya sastra, dalam upaya

meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran.

2) Dapat mengetahui sejauh mana penguasaan konsep yang

diaplikasikan dalam eksperimen sehingga mampu melihat

kecakapan hidup siswa.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab dan disusun dengan sistematika sebagai

berikut.

Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

dan sistematika penulisan.


8

Bab II Landasan Teori dan Kerangka Berpikir, terdiri dari teori-teori

yang berkaitan dengan judul penelitian, penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir.

Bab III Metode Penelitian, terdiri dari pendekatan penelitian, teknik

penelitian, fokus dan subfokus penelitian, instrumen penelitian, teknik

pencatatan data, dan teknik pemeriksaan keabsahan data

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari deskripsi

informasi penelitian, deskripsi temuan penelitian, penafsiran, dan uraian

penelitian, serta implikasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Bab V Simpulan dan Saran, terdiri dari simpulan, implikasi, dan saran

berdasarkan hasil penelitian.

Daftar Pustaka

Lampiran - Lampiran

Anda mungkin juga menyukai