Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SEMIOTIKA PADA MAKNA LAGU APRIL DAN GARIS

TERDEPAN KARYA FIERSA BESARI

Reni Sulistia
Renisulistia.2018@student.uny.
ac.id
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRACT

This article contains the meaning of the song titled April and Garis Depan by Fiersa Besari.
The semiotic method used in this research is the semiotics of Saussure's thinking. In
Saussure's theory, it is explained that a sign has interconnected elements, namely a signifier,
a signified. This process connects the song lyrics to the real external world. The song titled
April and Garis Depan by Fiersa Besari has the same meaning, namely the meaning of
struggle and hope. The data analysis technique used is analysis using the semiotic theory of
Ferdinand de Saussure. Saussure's theoretical model focuses more direct attention on the
sign itself. In this study, the researcher made interpretations by dividing the entire song
lyrics into several verses and then the associations were analyzed using the semiotic theory of
Saussure.
Key words: Semiotics, meaning, Saussure

ABSTRAK
Artikel ini berisi tentang makna lagu yang berjudul April dan Garis Terdepan
karya Fiersa Besari. Metode semiotika yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah semiotika dari pemikiran Saussure. Dalam teori Saussure dijelaskan bahwa
tanda memiliki unsur yang saling berhubungan yaitu penanda (signifier), petanda
(signified). Proses ini menghubungkan antara lirik lagu dengan dunia eksternal
yang sesungguhnya. Lagu berjudul April dan Garis Terdepan karya Fiersa Besari
memiliki kesamaan makna yang terkandung, yakni makna mengenai perjuangan
dan harapan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis dengan
menggunakan teori semiotika ferdinan de Saussure. Model teori dari Saussure
lebih memfokuskan perhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitian
ini, peneliti membuat interprestasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu
menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait akan dianalisis dengan
menggunakan teori semiotika dari Saussure.
Kata kunci: Semiotika, makna, Saussure
PENDAHULUAN
Musik adalah bagian dari sebuah karya seni. Seni adalah bagian penting
dalam sistem peradaban manusia yang terus bergerak sesuai dengan
perkembangan budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan. Sebagai bagian dari
sebuah karya seni, musik mampu menjadi media bagi seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu tujuan dari musik adalah untuk
media berkomunikasi. Musik juga dapat menjadi media untuk mengungkapkan
berbagai realitas kehidupan manusia pada umumnya, dan kehidupan sosial pada
khususnya. Pesan atau makna dalam musik pada prinsipnya bervariasi tergantung
pada realitas sosial dan ideologi masing-masing kelompok.
Musik merupakan ungkapan pikiran, isi hati, dan perasaan manusia yang
disampaikan dalam bentuk suara. Musik juga dapat dikatakan sebagai bahasa
yang universal, yaitu sebagai media ekspresi masyarakat dimana musik dapat
dinikmati oleh siapapun dan musik mampu menyatukan banyak kalangan
masyarakat, mulai dari kalangan atas hingga kalangan paling bawah sekalipun
tanpa mengenal bahasa.
Musik juga bisa menjadi sarana mengekspresikan pengalaman maupun
kehidupan nyata dari penyairnya. Dalam mengekspresikan pengalamannya,
penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk
menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. Permainan
bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan
makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik yang
disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan
apa yang dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003, p.51). Lirik merupakan bagian dari
musik, yakni sebagai alat untuk menyampaikan pesannya. Di dalam lirik terdapat
kata-kata yang disampaikan, seperti halnya puisi. Lirik lagu sendiri dapat dijadikan
sebagai sarana penggambaran realitas sosial yang penting, artinya bermanfaat bagi
manusia untuk memantau keberadaan dan hubungan relasinya dalam realitas
kehidupan sosial.
Salah satu penyair lagu yang lagunya syarat akan makna dan lekat dengan
kehidupan sehari-hari adalah Fiersa Besari. Pria kelahiran Bandung ini adalah
seorang Penyair sekaligus penulis buku, tak heran lagu-lagu yang dihasilkan oleh
Fiersa Besari memiliki gaya sastra yang indah. Lagu-lagu yang dihasilkannya
kebanyakan bertema kehidupan cinta anak muda serta motivasi. Dalam lagunya
yang berjudul April dan Garis terdepan mengandung makna mengenai perjuangan,
pengorbanan serta harapan seseorang dalam hubungan cintanya.
Lagu April dirilis tahun 2014 dan menjadi track ke-4 dalam albumnya Tempat
Aku Pulang. Melalui pesan yang disampaikan lagu ini, pendengar dapat
mengetahui makna pengorbanan, perjuangan dan harapan. Lagu ini berkisah
tentang seseorang yang berusaha mempertahankan cintanya dan menjadikan
dirinya sebagai tempat pulang serta berkeluh kesah. Makna harapan yang
terkandung dapat dilihat dari lirik lagunya yang berusaha mengungkapkan sebuah
harapan supaya kekasihnya tetap tinggal dan bertahan dengan seseorang itu.
Hampir sama dengan lagu April, Lagu yang berjudul Garis Terdepan juga
memiliki makna sedemikian rupa. Garis Terdepan menggambarkan sebuah
pengorbanan dan perjuangan dalam mendapatkan cinta, dalam liriknya
menggambarkan seseorang yang menyerahkan dirinya menjadi tempat bersandar,
berkeluh-kesah oleh orang yang dicintainya meskipun orang yang dicintai tidak
melakukan hal yang sama terhadap dirinya, atau bisa dikatakan cinta bertepuk
sebelah tangan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih
dalam menggunakan analisis Semiotika Saussure mengenai makna perjuangan,
pengorbanan dan harapan yang terkandung dalam lagu April Karya Fiersa Besari.
Pendekatan semiotika menurut Ferdinand de Saussure mengembangkan
dasar-dasar teori linguistik umum. Kekhasan teorinya terletak pada kenyataan. Dia
menganggap bahasa sebagai sistem tanda. Menurut Saussure tanda-tanda,
khususnya tanda-tanda kebahasaan, setidak-tidaknya memiliki dua buah
karakteristik primordial, yaitu bersifat linier dan arbitrer (Budiman, 1999:38). Yang
terpenting dalam pembahasan pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang
mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun
dari dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda).
Menurut Saussure bahasa merupakan suatu sistem tanda (sign). Tanda dalam
pendekatan Saussure merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering
diidentifikasi dengan citra bunyi sebagai penanda. Jadi penanda (signifier) dan
petanda (signified) merupakan unsur mentalistik. Dengan kata lain, di dalam tanda
terungkap citra bunyi ataupun konsep sebagai dua komponen yang tak terpisahkan.
Dengan kata lain, kehadiran yang satu berarti pula kehadiran yang lain seperti dua
sisi kertas (Masinambow, 2000a:12, dalam Sobur 2003:32).
Dalam tanda terungkap citra bunyi atau konsep sebagai dua komponen yang
tak terpisahkan. Hubungan antara penanda dan petanda bersifat bebas (arbiter),
baik secara kebetulan maupun ditetapkan. Arbiter dalam pengertian penanda tidak
memiliki hubungan alamiah dengan petanda (Saussure, 1966, dalam Berger
2000b:11, dalam Sobur 2003:32).
Dari gagasan batasan pengertian tersebut itu dapat diketahui adanya tiga
unsur produk yang tercangkup didalamnya, yakni, makna adalah hubungan antara
bahasa dengan dunia luar, penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para
pemakai, perwujudan makna itu dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
sehingga dapat saling dimengerti.
Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang
maupun konteks pembicaraan. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut
serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan. Sebab itu,
sudah sewajarnya bila makna juga dijajarkan pengertiannya dengan arti. Berbagai
pengertian itu begitu saja disejajarkan dengan kata makna karena keberadaannya
memang tidak pernah dikenali secara cermat dan dipilahkan secara tepat. Kata
makna sebagian istilah mengacu pada pengertian yang sangat luas. Sebab itu,
tidak mengherankan bila Ogden dan Richard dalam bukunya, The Meaning of
Meaning (1972:186-187)

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif interpretatif. Data kualitiatif
merupakan wujud kata-kata daripada deretan angka, senantiasa menjadi bahan
utama bagi ilmu sosial tertentu terutama ilmu Antropologi, Sejarah, dan Ilmu
Politik. Data kualitatif merupakan sumber data yang kuat dan pemahaman yang
luas serta memuat penjelasan tentang suatu proses yang terjadi.
Metode semiotika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika
dari pemikiran Saussure. Saussure meletakkan tanda dalam konteks komunikasi
manusia dengan melakukan pemilahan antara apa yang disebut signifier (penanda)
dan signified (petanda). Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara
penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut dengan signifikasi.
Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda
dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan
sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Semiotika Ferdinand de
Saussure, berpandangan bahwa tanda- tanda itu bekerja dengan dua elemen. Yaitu,
aspek citra tentang bunyi (semacam kata atau representasi visual) dan sebuah
konsep dimana citra bunyi disandarkan.
Menurut Saussure, tanda (sign) terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar,
disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar,
disebut signified. Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk
mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda
tersebut. Objek bagi Saussure disebut “referent” atau makna. Hampir serupa
dengan Peirce yang mengistilahkan interpretant untuk signified dan object untuk
signifier, bedanya Saussure memaknai objek” sebagai referent dan
menyebutkannya sebagai unsur tambahan dalam proses penandaan.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dalam penelitian analisis lirik lagu pada lagu “April"
dengan analisis lirik lagu atau bisa juga disebut analisis teks. Dalam penelitian ini,
analisis teks akan dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi
beberapa bait dan selanjutnya perbait akan dianalisis dengan menggunakan teori
Saussure dan teori makna.
Tahapan analisis data penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Mengapresiasikan obyek penelitian, sebagai langkah awal dalam memahami
lirik lagu secara awam yaitu dengan mengikuti alur cerita lirik secara fokus
sehingga mengerti pesan apa yang ingin disampaikan pencipta lagu kepada
audien.
b. Membedah objek penelitian dalam hal ini adalah lirik lagu secara keseluruhan
menjadi perbait untuk mencermati tanda- tanda mana yang digunakan oleh
pencipta lagu dalam menyampaikan pesan pada objek penelitian. Ini
dilakukan dengan mengartikan symbol-simbol yang mewakili pesan yang
ingin disampaikan oleh sang pencipta lagu.
c. Menafsirkan arti tanda-tanda tersebut dari sudut pandang peneliti dengan
analisis semiotika yang mengungkap signifier dan signified.
Mengkombinasikan temuan-temuan tanda-tanda tersebut dengan menganalisis
dengan situasi dan kondisi sosial ketika lagu tersebut diciptakan. Menarik
kesimpulan berdasarkan atas analisis yang dilakukan pada tahap-tahap analisis
sebelumnya.

TEKNIK ANALISIS DATA


Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan dengan membagi
keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait dianalisis
dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure. Teori dari Saussure lebih
memperhatikan atau terfokus kepada cara tanda-tanda (dalam hal ini kata-kata)
berhubungan dengan objek penelitian. Model teori dari Saussure lebih
memfokuskan perhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitian
terhadap lirik lagu “April" ini, peneliti membuat interpretasi dengan membagi
keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait akan
dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure, dimana terdapat
unsur yaitu penanda (signifier), petanda (signified). Unsur tersebut akan
dipisahkan dan mempermudah peneliti melakukan interpretasi terhadap lirik lagu
“April”. Pemisah antar bait tersebut akan memandu peneliti dalam melakukan
interpretasi terhadap lirik lagu “April” yang dikaitkan dengan realitas sosial pada
saat sang pencipta menciptakan lagu tersebut.

PEMBAHASAN
Lagu yang diteliti adalah lirik lagu yang berjudul “April”, lagu ini terdapat
dalam album Tempat Aku Pulang. Seperti yang telah tertulis di atas bahwa lagu-
lagu Fiersa Besari terdapat makna yang ingin disampaikan yaitu makna
perjuangan, pengorbanan dan harapan dalam mengejar cinta. Peneliti akan
menganalisis lirik lagu tersebut menggunakan teori semiotika dari Saussure.
Bait 1

Aspek Penanda Aspek Petanda


Coba tanya hatimu sekali lagi Pada bait ini pencipta ingin
Sebelum engkau benar-benar pergi menyampaikan kegelisahannya ketika
Masih kah ada aku di dalamnya? kekasihnya memutuskan untuk pergi. Ia
Karena hatiku masih menyimpanmu ingin meyakinkan kembali apakah
kekasihnya benar-benar sudah tidak
mencintainya lagi. Dalam bait ini pula
pencipta ingin menyampaikan bahwa dia
masih menyimpan kekasihnya dalam
hatinya, artinya dia masih
mencintainya. Bait ini juga mengandung
makna seseorang tersebut masih
mengharapkan kekasihnya untuk tetap
tinggal atau tidak pergi.

Dalam pemaparan pada bait pertama lagu Fiersa Besari yang berjudul "April"
pencipta menyampaikan sebuah lirik yang bermakna tentang harapan seseorang
dalam mempertahankan sebuah hubungan. Bentuk mengharapkan tersebut di
sampaikan melalui sebuah pertanyaan "Coba tanya hatimu sekali lagi. Sebelum
engkau benar-benar pergi. Masih kah ada aku di dalamnya?".
Bait 2

Aspek Penanda Aspek Petanda


Kisah kita memang baru sebentar Pada bait kedua lanjutan dari bait
Namun kesan terukir sangat indah sebelumnya pencipta masih berusaha
Ku memang bukan manusia sempurna meyakinkan kembali agar kekasihnya
Tapi tak pernah berhenti mencoba tidak pergi meninggalkannya. Pencipta
berusaha mnejelaskan hubungannya
yang belum berjalan lama namun meski
demikian memiliki kesan yang sangat
indah.

Dalam pemaparan bait kedua di atas pencipta masih berusaha meyakinkan


kembali bahwa dia masih sangat mengharapkan kekasihnya. Sebagai bujukan dia
menjelaskan bahwa kisah mereka belumlah berlangsung lama namun, kesan yang
terukir sangat indah. Dia menjelaskan kembali bahwa dia bukan manusia
sempurna, namun akan selalu mencoba untuk membuat hubungan tersebut tetap
bertahan.
Bait 3

Aspek Penanda Aspek Petanda


Membuatmu tersenyum Dalam bait ketiga pencipta
Walau tak pernah berbalas menggambarkan kesan bahwa dia
Bahagiamu juga bahagiaku melakukan semua hal tanpa pamrih. Hal
ini berarti dia tetap melakukan
perjuangan walaupun usaha tersebut tak
pernah dibalas karena bahagianya
kekasihnya adalah bahagia pula baginya.

Dalam pemaparan bait ketiga penulis menganalogikan sebuah perjuangan


tanpa pamrih. Ketika seseorang sudah jatuh cinta maka segala usaha akan
dilakukan walaupun kadang tidak dihargai. Ketika seseorang jatuh cinta maka
kebahagiaan orang yang dicintai adalah kebahagiaannya juga.
Bait 4

Aspek Penanda Aspek Petanda


Saat kau terlalu rapuh Pada bait keempat penulis
Pundak siapa yang tersandar? menyampaikan sebuah kesediaan
Tangan siapa yang tak melepas? seorang kekasihnya sebagai trmpatnya
Ku yakin aku pulang dan berkeluh kesah dan selalu
Bahkan saat kau memilih ada dalam setiap keadaan. Bahkan ketika
Untuk meninggalkan aku kekasihnya memutuskan untuk pergi dia
Tak pernah lelah menanti akan selalu menanti untuk krmbali dan
Karena ku yakin kau akan kembali tidak berpaling dengan yang lain.

Dalam pemaparan bait keempat Penulis lagu menganalogikan sebuah


perjuangan seseorang dengan gambaran bahwa orang tersebut akan selalu ada dan
hadir untuk orang yang dicintai dalam keaadan rapuh dan jatuh. Dia akan selalu
menemani dan tidak melepaskan di keadaan seburuk apapun itu. Penulis
menyampaikan sebuah pengorbanan bahkan saat pengorbanan itu tidak dihargai
lagi, dan tetap menanti kekasihnya untuk kembali meskipun tak pasti.
Bait 5

Aspek Penanda Aspek Petanda


Ada engkau dalam setiap doaku Bait kelima menyatakan sebuah
Sungguh aku rindu berbagi tawa kerinduan dan kutulusan si penulis
Kini kita tidak lagi menyapa karena selalu melangitkan doa untuk
Biarlah hanya dari kejauhan hubungannya. Kerinduan disampaikan
karena kini sudah tidak lagi menyapa
dan hanya bisa melihat dari kejauhan
saja tanpa bisa seperti sedia kala.

Pemaparan pada bait adalah sebuah gambaran sebuah cinta yang tulus,
ketulusan itu dapat dilihat melalui doa-doa yang selalu dipanjatkan untknya.
Sebuah kerinduan juga dirasakan oleh sang penulis bawasannya dia sudah tidak
bisa lagi berbagi tawa, atau bertemu dengan kekasihnya dan berkomunikasi
seperti dahulu. Dia hanya melihat dan memandang dari kejauhan dan berusaha
merelakan semuanya.

KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dengan pembahasan melalui studi pustaka dan
interpretasi mengenai "Analisis Semiotika Lagu April dan Garis Terdepan Karya
Fiersa Besari" penulis dapat menarik kesimpulan bahwa di dalam lagu April karya
Fiersa Besari adalah sebuah cerit tentang hubungan cinta yang telah berakhir
namun ada salah satu pihak yang masih mengharapkan hubungan itu kembali lagi
seperti semula. Pada lagu tersebut juga ditemukan makna mengenai pengorbanan,
perjuangan dan juga harapan seseorang terhadap keutuhan hubungan cintanya. Di
samping itu, terdapat lagu lain dengan penulis yang sama yaitu berjudul "Garis
Terdepan" yang juga memiliki makna yang hampir sama. Lqgu ini juga memiliki
tema perjuangan cinta yang mana perjuangan tersebut hanya dilakukan oleh salah
satu pihak saja, atau bisa dikatakan cinta bertepuk sebelah tangan. Meskipun
demikian namun seseorang tersebut tetap tulus dengan mencintai tanpa pamrih
dan menemani disetiap keadaan susah maupun senang.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan adanya penelitian-
penelitian sejenis untuk mengkaji realitas sosial, berdasarkan lirik lagu. Penelitian
mengenai realitas sosial berbasis lirik lagu dapat menambah perbendaharaan
pemahaman terhadap konteks sosio-budaya yang sedang terjadi dalam masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahar karunianya saya bisa menyelesaikan artikel semiotika dengan judul
Analisis Semiotika pada Makna Lagu April dan Garis Terdepan Karya Fiersa
Besari. Tak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Maman Suryaman, M Pd
selaku dosen mata kuliah semiotika yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan artıkel ini. Terima kasih juga kepada kedua orang tua yang
senantiasa memberikan doa terbaiknya serta teman-teman yang mendukung
dalam pembuatan artikel ini.

REFERENSI
Nathaniel, Axcell & Amelia Wisda Sannie. 2018. “Analisis Semiotika Makna
Kesendirian pada Lirik Lagu Ruang Sendiri Karya Tulus”. Semiotika. Vol
19(2), 2018:107—117.
Hidayat, Rahmat. 2014. “Analisis Semiotika Makna Motivasi pada Lirik Lagu
Laskar Pelangi Karya Nidji”. eJournal lmu Komunikasi. Volume 2,
Nomor 1, 2014: 243-258.
Fitri, Syarif. 2017. “Analisis Semiotik Makna Motivasi Lirik Lagu Cerita Tentang
Gunung dan Laut Karya Payung Teduh”. Jurnal Komunikasi. Vol VIII,
Nomor 3, 2017: 256-261.

Anda mungkin juga menyukai