Anda di halaman 1dari 26

TEKS SASTRA NON

NARATIF
1. Menjelaskan konsep Teks Sastra dan non sastra;
2. Membedakan antara Teks sastra dengan non
sastra;
3. Mengidentifikasi ciri-ciri tesk sastra dan non
sastra;
4. Menjelaskan teks sastra naratif dan non Naratif
5. Menyebutkan jenis teks sastra nartif dan jenis
teks sastra non naratif;
6. Memberikan contoh teks sastra Narif dan Teks
Sastra Non Naratif;
 “Pembelajaran bahasa berbasis teks” juga
disebut “pembelajaran bahasa berbasis
genre”. Kalau begitu, apakah “teks” (text)
sama dengan “genre”? Di sisi lain, apabila
“teks” disejajarkan dengan “wacana”
(discourse), apakah “teks” dan “wacana” juga
sama?
 Genre dapat dipandang sebagai proses sosial
dan sebagai jenis teks.
 Padangan yang pertama adalah padangan
genre secara luas, yaitu latar belakang sosial
dan budaya yang mendasari terciptanya teks.
 pandangan yang kedua adalah pandangan
genre secara sempit, yaitu jenis teks dalam
bentuk instantiasi (perwujudan).
 Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
bahwa
 (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai
teks, bukan semata-mata kumpulan kata-
kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (
 2) penggunaan bahasa merupakan proses
pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk
mengungkapkan makna,
 (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan
bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena bentuk bahasa yang digunakan
itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi
penggunanya, dan
 (4) bahasa merupakan sarana pembentukan
kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir
seperti itu direalisasikan melalui struktur teks
(Prawacana, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik, 2013).
 Pada pengajaran dan pembelajaran berbasis
teks, terdapat empat tahap yang harus
ditempuh (Rose & Martin, 2012), yaitu:

 (1) tahap pembangunan konteks,


 (2) tahap pemodelan teks,
 (3) tahap pembuatan teks secara bersama-
sama,
 (4) tahap pembuatan teks secara mandiri.
 Teks mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
 (1) secara konkret, teks merupakan sebuah
objek, tetapi secara abstrak, teks merupakan
satuan bahasa di dalam wilayah bahasa sebagai
sistem;
 (2) teks mempunyai tata organisasi yang
kohesif;
 (3) teks mengungkapkan makna;
 (4) teks tercipta pada sebuah konteks;
 (5) teks dapat dimediakan secara tulis atau lisan
 TEKS

 Teks adalah ungkapan bahasa yang menurut


isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan suatu
kesatuan dalam praktek ilmu sastra
(Luxemburg 1992). Menurut Halliday dan
Hasan (1992 71-72) dalam Andri pengkajian
prosa fiksi (2014: 44) “ teks adalah sebagai
bahasa yang berfungsi, yaitu bahasa yang
sedang melaksanakan tugas tertentu dalam
konteks tertentu”.
 Berdasarkan pengertian ini dapat dilihat
adanya hubungan erat antara teks dengan
konteks.
 Cirri-ciri teks adalah jika dituliskan maka
seperti terdiri atas kata-kata, kalimat dan
makna yang harus diungkapkan dalam kta-kata
dan stuktur. Kemudian makna teks dapat
diungkapkan kembali melalui bunyi-bunyi atau
lambing tulis.
 Pada dasarnya teks adalah satuan makna, akan
tetapi teks harus dikomunikasian agar dapat
 Teks adalah teks yang disusun dengan
tujuan artistik dengan menggunakan
bahasa tulis . Bahasa yang digunakan
terdiri atas bahasa lisan dan bahasa
tulis. Oleh karena itu, ada sastra lisan
dan ada pula sastra tulis. Kajian ini
berfokus pada kajian sastra tulis.
1. Bahasa yang Digunakan
2. Bentuknya
3. Proses Penciptaannya
 Karya sastra bukan hanya menyajikan
ruang imajinasi, tetapi juga ruang-ruang
lain yang bersifat multi dimensi, baik itu
ruang psikologi, sosiologi, spiritual dan
lain sebagainya. berbicara sastra, tentu
selalu memiliki keterkaitan dengan
semua itu, tidak semata sebuah karya
khayalan atau fiktif.
Dalam penciptaan karya sastra, sebelum
menuliskan segala sesuatu tentang hidup ini
(alam, orang lain, atau lingkungan sekitar),
maka tuliskanlah tentang dirimu sendiri
sebab dirimu sendiri daerah teritorial yang
juga sama dengan karya sastra. karena
dimensi seseorang tentu tidak sebatas nama
dan fisik (tubuh), tetapi selalu berkaitan
dengan posisi yang multi dimensi.
 ketika berbicara karya sastra, bisa jadi
seorang pengarang berbicara tentang dirinya
sendiri. oleh karena itu, penting sekali bagi
pemula untuk menuliskan dirinya sendiri,
seperti asumsi pada umumnya, bahwa orang
yang lebih mengetahui dirinya adalah dirinya
sendiri. oleh karena itu, menulis tentang diri
sendiri itu akan jauh lebih mudah,
dibandingkan tentu saja dengan menuliskan
hal lain di luar dirinya
TEKS SASTRA
 Teks sastra berdasarkan ragamnya terdiri
atas beberapa genre. Klasifikasi genre
sastra itu didasarkan atas dasar kategori
situasi bahasa.
 Berdasarkan situasi bahasa itulah sastra
diklasifikasikan atas teks puisi, teks
naratif atau prosa, dan teks drama
 Teks puisi adalah teks sastra yang situasi
bahasanya monolog. Artinya, keseluruhan
teks dibawakan oleh seorang penutur atau
aku lirik.

 Teks drama adalah teks sastra yang situasi


bahasanya dialog. Dialoglah yang
mendominasi dan menggerakkan
keseluruhan unsur unsurnya.
 Teks prosa: teks naratif; teks sastra yang situasi
bahasanya berlapis. Artinya, ada situasi
pergantian ketika antara pencerita dengan tokoh
membawakan teks secara bergantian.

Teks naratif disebut pula sebagai teks



pencangkokan, yaitu pencerita mencangkokkan
pikirannya ke dalam pikiran-pikiran tokoh.
Hubungan antara pencerita dengan tokoh bersifat
hierarkis.
 Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan
yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan
rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia
berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu
(Semi, 2003:29).
 Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada
pembaca tentang suatu peristiwa yang telah
terjadi (Keraf, 2000:136).
 Teks naratif terdiri atas novel dan
cerpen. Perbedaan keduanya terletak
pada kompleksitas masing-masing.
Cerpen kompleksitasnya iebih
sederhana dibandingkan dengan
novel. Novel unsur-unsurnya lebih
kompleks sifatnya.
Narasi adalah bentuk tulisan/teks yang
bercerita mengenai pengalaman
seseorang. atau narasi merupakan
karangan mengenai peristiwa faktual dan
fiksi dan dijelaskan secara rinci hal-hal
yang dibcarakan dalam sebuah narasi
yaitu: (1) cerita atau kisahan, (2) Pelaku,
(3) waktu, 4.) susunan yang sistematis.
 Beberapa pakar sastra menyatakan bahwa
teks naratif terdiri atas novel, cerpen, roman,
prosa, dan lirik.
 Perbedaannya terletak pada kompleksitas
masing-masing. Misalnya cerpen
kompleksitasnya lebih sederhana
dibandingkan dengan novel. Novel unsur-
unsurnya lebih kompleks sifatnya.
Perbandingan antara cerpen dan novel dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
 Adapun teks sastra nonnaratif lebih banyak
berhubungan dengan puisi.
 Puisi adalah teks monolog yang
menggunakan bahasa yang khas dan
mengandung simbol serta kiasan.
 Bersifat metaforis, metonimia, sinekdoks,
personifikasi, hiperbola dan harus ada rima
dan irama.

Anda mungkin juga menyukai